2.HcNoi MuHAmAo Yusur (26I KcLAs : Xl lPA 2 TRAtSPlAtTASl Teknik transplantasi, dimungkinkan untuk memindahkan suatu organ atau jaringan tubuh manusia yang masih berIungsi baik, baik dari orang yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, ke tubuh manusia lain. Dalam penyembuhan suatu penyakit, adakalanya transpalntasi tidak dapat dihindari dalam menyelamatkan nyawa si penderita. Dengan keberhasilan teknik transplantasi dalam usaha penyembuhan suatu penyakit dan dengan meningkatnya keterampilan dokter dokter dalam melakukan transplantasi, upaya transplantasi mulai diminati oleh para penderita dalam upaya penyembuhan yang cepat dan tuntas. Untuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara penembuhan suatu penyakit tidak dapat bagitu saja diterima masyarakat luas. Pertimbangan etik, moral, agama, hokum, atau social budaya ikut mempengaruhinya.
Pengertian Transplantasi Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu. Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat dibedakan menjadi: 1. Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu sendiri. 2. Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain. 3. Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies lainnya.
Ada dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi, yaitu : 1. Eksplantasi, yaitu usaha mengambil jaringan atau organ manusia yang hidup atau yang sudah meninggal. 2. Implantasi, yaitu usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh tersebut kepada bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain. Disamping itu, ada dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan transplantasi, yaitu: 1. Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan jaringan / organ. 2. Adaptasi resepien, yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan / organ tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan / organ tersebut, untuk berIungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berIungsi lagi.
Sejarah dan Perkembangan Transplantasi Tahun 600 SM di India, Susruta telah melakuakan transpalantasi kulit. Semantara jaman Renaissance, seorang ahli bedah dari Itali bernama Gaspare Tagliacozzi juga telah melakukan hal yang sama. Diduga John Hunter ( 1728 1793 ) adalah pioneer bedah eksperimental, termasuk bedah transplantasi. Dia mampu membuat criteria teknik bedah untuk menghasilkan suatu jaringan trnsplantasi yang tumbuh di tempat baru. Akan tetapi sistim golongan darah dan sistim histokompatibilitas yang erat hubungannya dengan reaksi terhadap transplantasi belum ditemukan. Pada abad ke 20, Wiener dan Landsteiner menyokong perkembangan transplantasi dengan menemukan golongan darah system ABO dan system Rhesus. Saat ini perkembangan ilmu kekebalan tubuh makin berperan dalam keberhasilan tindakan transplantasi. Perkembangan teknologi kedokteran terus meningkat searah dengan perkembangan teknik transplantasi. Ilmu transplantasi modern makin berkembeng dengan ditemukannya metode metode pencangkokan, seperti : a. Pencangkokkan arteria mammaria interna di dalam operasi lintas koroner olah Dr. George E. Green. b. Pencangkokkan jantung, dari jantung kera kepada manusia oleh Dr. Cristian Bernhard, walaupun resepiennya kemudian meninggal dalam waktu 18 hari. c. Pencakokkan sel sel substansia nigra dari bayi yang meninggal ke penderita Parkinson oleh Dr. Andreas Bjornklund.
rgan dan 1aringan yang Ditransplantasikan 1.Organ Thoracic Jantung Paru paru 2.Organ Abdomen Ginjal Hati Pankreas Usus Perut / lambung 3.Organ, sel, cairan Tangan Kornea Kulit Pulau Langerhans ( sel pancreas ) Sumsum tulang TransIusi darah Pembuluh darah Katup jantung Tulang
Masalah Etik dan Moral dalam Transplantasi Beberapa pihak yang ikut terlibat dalam usaha transplantasi adalah (a) donor hidup, (b) jenazah dan donor mati, (c) keluarga dan ahli waris, (d) resepien, (e) dokter dan pelaksana lain, dan (I) masyarakat. Hubungan pihak pihak itu dengan masalah etik dan moral dalam transplantasi akan dibicarakan dalam uraian dibawah ini.
a. Donor Hidup Adalah orang yang memberikan jaringan / organnya kepada orang lain ( resepien ). Sebelum memutuskan untuk menjadi donor, seseorang harus mengetahui dan mengerti resiko yang dihadapi, baik resiko di bidang medis, pembedahan, maupun resiko untuk kehidupannya lebih lanjut sebagai kekurangan jaringan / organ yang telah dipindahkan. Disamping itu, untuk menjadi donor, sesorang tidak boleh mengalami tekanan psikologis. Hubungan psikis dan omosi harus sudah dipikirkan oleh donor hidup tersebut untuk mencegah timbulnya masalah.
-. Jena:ah dan donor mati Adalah orang yang semasa hidupnya telah mengizinkan atau berniat dengan sungguh sungguh untuk memberikan jaringan / organ tubuhnya kepada yang memerlukan apabila ia telah meninggal kapan seorang donor itu dapat dikatakan meninggal secara wajar, dan apabila sebelum meninggal, donor itu sakit, sudah sejauh mana pertolongan dari dokter yang merawatnya. Semua itu untuk mencegah adanya tuduhan dari keluarga donor atau pihak lain bahwa tim pelaksana transplantasi telah melakukan upaya mempercepat kematian seseorang hanya untuk mengejar organ yang akan ditransplantasikan
c. Keluarga donor dan ahli waris Kesepakatan keluarga donor dan resipien sangat diperlukan untuk menciptakan saling pengertian dan menghindari konIlik semaksimal mungkin atau pun tekanan psikis dan emosi di kemudian hari. Dari keluarga resepien sebenarnya hanya dituntut suatu penghargaan kepada donor dan keluarganya dengan tulus. Alangkah baiknya apabila dibuat suatu ketentuan untuk mencegah tinmulnya rasa tidak puas kedua belah pihak.
d. Resipien Adalah orang yang menerima jaringan / organ orang lain. Pada dasarnya, seorang penderita mempunyai hak untuk mendapatkan perawatan yang dapat memperpanjang hidup atau meringankan penderitaannya. Seorang resepien harus benar benar mengerti semua hal yang dijelaskan oleh tim pelaksana transplantasi. Melalui tindakan transplantasi diharapkan dapat memberikan nilai yang besar bagi kehidupan resepien. Akan tetapi, ia harus menyadari bahwa hasil transplantasi terbatas dan ada kemungkinan gagal. Juga perlu didasari bahwa jika ia menerima untuk transplantasi berarti ia dalam percobaan yang sangat berguna bagi kepentingan orang banyak di masa yang akan datang.
e. Dokter dan tenaga pelaksana lain Untuk melakukan suatu transplantasi, tim pelaksana harus mendapat parsetujuan dari donor, resepien, maupun keluarga kedua belah pihak. Ia wajib menerangkan hal hal yang mungkin akan terjadi setelah dilakukan transplantasi sehingga gangguan psikologis dan emosi di kemudian hari dapat dihindarkan. Tnaggung jawab tim pelaksana adalah menolong pasien dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk umat manusia. Dengan demikian, dalam melaksanakan tugas, tim pelaksana hendaknya tidak dipengaruhi oleh pertimbangan pertimbangan kepentingan pribadi.
f. Masyarakat Secara tidak sengaja masyarakat turut menentukan perkembangan transplantasi. Kerjasama tim pelaksana dengan cara cendekiawan, pemuka masyarakat, atau pemuka agama diperlukan unutk mendidik masyarakat agar lebih memahami maksud dan tujuan luhur usaha transplantasi. Dengan adanya pengertian ini kemungkinan penyediaan organ yang segera diperlikan, atas tujuan luhur, akan dapat diperoleh. ASLk nUkUM 1kANSLAN1ASI
uarl segl hukum LransplanLasl organ[arlngan dan sel Lubuh dlpandang sebagal suaLu hal yang mulla dalam upaya menyehaLkan dan mense[ahLerakan manuslawalaupun lnl adalah suaLu perbuaLan yang melawan hukum pdana yalLu Llndak pldana penganlayaanLeLapl mendapaL pengecuallan hukumanmaka perbuaLan LersebuL Lldak lagl dlancam pldanadan dapaL dlbenarkan
ualam no18 Lahun 1981 LenLana bedah mayaL kllnls beda mayaL anaLomls dan LransplanLasl alaL serLa [arlngan Lubuh manusla LercanLum pasal LenLang LransplanLasl sebagal berlkuL
asal 1 c AlaL Lubuh manusla adalah kumpulan [arlngan[arlnga Lubuh yang dlbenLuk oleh beberapa [enls sel dan mempunyal benLuk serLa faal (fungsl) LerLenLu unLuk Lubuh LersebuL
d !arlngan adalah kumpulan selsel yang mmempunyal benLuk dan faal (fungsl)yang sama dan LerLenLu
e 1ransplanLasl adalah rangkalan Llndakan kedokLeran unLuk pemlndahan dan aLau [arlngan Lubuh manusla yang berasal darl Lubuh orang laln dalam rangka pengobaLan unLuk mengganLlkan alaL dan aLau [arlngan Lubuh ynag Lldak berfungsl dengan balk f uonor adalah orang yang menyumbangkan alaL aLau [arlngan Lubuhnya kepada orang laln unLuk keperluan kesehaLan
g Menlnggal dunla adalah keadaan lnsanl yang dlyaklnl oleh ahll kedokLeran yang berwenang bahwa fungsl oLakpernafasandan aLau denyuL [anLung seseorang Lelah berhenLl
AyaL g mengenal deflnlsl menlnggal dunla kurang [elasmaka lul dalam semlnar naslonalnya menceLuskan faLwa LenLang masalah maLl yalLu bahwa seseorang dlkaLakan maLl blla fungsl sponLan pernafasan da [anLung Lelah berhenLl secara pasLl aLau lrreverslbleaLau LerbukLl Lelah Ler[adl kemaLlan baLang oLak
asal 10 1ransplanLasl organ dan [arlngan Lubuh manusla dllaukan dengan memperhaLlkan keLenLuan yalLu perseLu[uan harus LerLulls penderlLa aLau keluarga LerdekaL seLelah penderlLa menlnggal dunla
asal 11 11ransplanLasl organ dan [arlngan Lubuh hanya boleh dllakukan oleh dokLer yang dlLun[ukolehmenLrl kesehaLan 21ransplanLasl alaL dan [arlngan Lubuh manusla Lldak boleh dllakukan oleh dokLer yang merawaL aLau mengobaLl donor yang bersangkuLan
asal 12 enenLuan saaL maLl dlLenLukan oleh 2 orang dokLer yang Ludak ada sangkuL pauL medlk dengan dokLer yang melakukan LransplanLasl
asal 13 erseLu[uan LerLulls sebagalmana dlmaksudkan yalLu dlbuaL dlaLas kerLas maLeral dengan 2(dua) orang saksl
asal 14 engambllan alaL aLau [arlngan Lubuh manusla unLuk keperluan LransplanLasl aLau bank maLa darl korban kecelakaan yang menlnggal dunladllakukan dengan perseLu[uan LerLulls dengan keluarga LerdekaL
asal 13 1Senbelum perseLu[uan LenLang LransplanLasl alaL dan [arlngan Lubuh manusla dlberlkan oleh donor hldupcalon donor yang bersangkuLan Lerleblh dahulu dlberlLahu oleh dokLer yang merawaLnyaLermasuk dokLer konsulLan mengenal operaslaklbaLaklbaLyadan kemungklnankemungklnan yang Ler[adl 2uokLer sebagalmana dlmaksud dalam ayaL (1) harus yakln benar bahwa calon donor yang bersangkuLan Lelah meyadarl sepenuhnya arLl darl pemberlLahuan LersebuL
asal 16 uonor aLau keluarga donor yang menlnggal dunla Lldak berhak dalam kompensasl maLerlal apapun sebagal lmbalan LransplanLasl
asal 17 ullarang memper[ual bellkan alaL aLau [arlngan Lubuh manusla
asal 18 ullarang menglrlm dan menerlma alaL dan [arlngan Lubuh manusla dan semua benLuk ke dan darl luar negerl
Selan[uLnya dalam uu no23 Lahun 1992 LenLang kesehaLan dlcanLumkan beberapa oasal LenLang LransplanLasl sebagal berlkuL asal 33 1ualam penyembuhan penyaklL dan pemullhan kesehaLan dapaL dllakukan LransplanLasl organ dan [arlngan LubuhLransfuse darah lmflan obaL dan alaL kesehaLanserLa bedah plasLlc dan rekonLruksl 21ransplanLasl organ dan [arlngan serLa Lransfuse darah sebagalmana dlmaksud dalam ayaL (1) dllakukan hanya unLuk Lu[uan kemanuslaan kemanuslaan yang dllarang unLuk Lu[[uan komerslal
asal 34 11ransplanLasl organ dan [arlngan Lubuh hanya dapaL dllakukan oleh Lenaga kesehaLan yang mempunyal keahllan dan kewenangan unLuk lLu dan dllakukan dlsaran kesehaLan LerLenLu 2engambllan organ dan [arlngan Lubuh darl seorang donor harus memperhaLlkan kesehaLan donor yang bersangkuLan dan ada perseLu[uan ahll warls aLau keluarganya 3keLenLuan mengenal syaraL dan LaLa cara penyelenggaraan LransplanLasl sebagalmana yang dlmaksud dalam ayaL (1) dan ayaL (2) dlLeLapkan dengan peraLuran pemerlnLah