Anda di halaman 1dari 3

Nama : Daniel Olovan S

NPM : 240110090084
4.1 Pembahasan
a. Baterai
Pada praktikum kali ini, praktikan dihadapkan pada pengenalan alat multitester,
setelah melakukan proses pengenalan terhadap alat multitester praktikan melakukan
pengukuran dan pengamatan besaran tegangan pada beberapa baterai, mengukur nilai tahanan
resistansi pada beberapa resistor, dan mengukur nilai kapasitansi pada dua buah kapasitor.
Pada percobaan pertama, praktikan dihadapkan dengan pengukuran tegangan pada
batu baterai 1,5 V, pengukuran tegangan tersebut dilakukan dengan 4 tahap dengan
penambahan satu baterai pada setiap tahapnya. Pada pengukuran tegangan ini baterai disusun
secara seri. Karena masing-masing baterai tersebut dipasang seri sehingga akan mendapatkan
tegangan 4 x 1.5 volt 6 volt dan dalam kondisi saklar mati (jaringan terbuka), dengan
perhitungan sebagai berikut:
1. esarnya ggl 1 baterai 1,5 volt, dalam kondisi saklar dimatikan (jaringan terbuka)
2. esarnya ggl 2 bateri yang dipasang seri adalah 3 volt, dalam kondisi skaklar
dimatikan (jaringan terbuka)
3. esarnya ggl 3 bateri yang dipasang seri adalah 4,5 volt, dalam kondisi skaklar
dimatikan (jaringan terbuka)
4. esarnya ggl 4 bateri yang dipasang seri 6 volt, dalam kondisi skaklar dimatikan
(jaringan terbuka)
Jika tegangan dibandingkan dengan hasil percobaan, maka akan terdapat perbedaan
tegangan diantara tegangan yang tertera pada baterai dengan tegangan hasil pengukuran.
Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah terjadinya pengurangan nilai
tegangan baterai dari keadaan saat baterai masih baru karena terjadi penggunaan baterai
sebelumnya. Sehinga pengurangan tegangan pasti terjadi walau mungkin hanya dalam skala
yang kecil.
Kemudian, yang menjadi Iaktor pengurangan nilai tegangan tersebut adalah
penggunaan multimeter yang masih kurang akurat sehingga seolah-olah terjadi pengurangan
nilai tegangan baterai.

b. Kapasitor
Karakteristik kapasitor selain kapasitansi juga tak kalah pentingnya yaitu tegangan
kerja dan temperatur kerja. Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan
sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Misalnya kapasitor 10uF25V, maka
tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt dc.
Nama : Daniel Olovan S
NPM : 240110090084
Pada pengukuran tegangan bolak-balik perlu diperhatikan pula spesiIikasi daerah
Irekuensi (Irequency converege/range). Perlu diketahui bahwa multimeter mempunyai
kemampuan yang terbatas, dan bahwa harga eIektiI (rms root mean square) tegangan bolak-
balik umumnya dikalibrasi (ditera) dengan gelombang sinusoida murni bila kita ingin
mengukur tegangan tegangan bolak-balik yang mengandung tegangan searah, misalnya pada
anoda suatu penguat tabung trioda atau pada kolektor suatu penguat, suatu penguat transistor,
maka terminal kita hubungkan seri dengan sebuah kapasitor dengan kapasitas 0,1 mikroIarad.
Kapasitor ini akan mencegah mengalirnya arus searah, tetapi tetap dapat mengalirkan arus
bolak-balik
Pada praktikum kali ini, pengukuran nilai tegangan maupun nilai kapasitansi dari
kapasitor tidak dilakukan melainkan hanya dibaca saja melalui kode yang tertera di kapasitor.
Sehingga dalam menentukan nilai tegangan dan kapasitansinya hanya dibutuhkan
pengetahuan membaca kode kapasitor saja. erikut adalah tabelnya :
1
Warna Nilai Pengali
Toleransi
komposisi
Toleransi Film
Hitam 0 10
0
20 0
Coklat 1 10
1
1 1
Merah 2 10
2
2 2
Jingga 3 10
3
3 -
Kuning 4 10
4
- -
Hijau 5 10
5
4 0,5
iru 6 10
6
6 0,25
Ungu 7 10
7
12,5 -
Abu-abu 8 10
8
30 -
Putih 9 10
9
10 -
Perak - 10
-2
10 -
Emas - 10
-1
5 -
Tidak berwarna - - 20 -




Nama : Daniel Olovan S
NPM : 240110090084

BAB V
PENUTUP


5.1 Kesimpulan

O Pada pengukuran nilai hambatan pada resistor, terjadi perbedaan antara pembacaan
melalui kode warna maupun melalui pembacaan multimeter, namun masih dalam
tingkat wajar. Perbedaan ini disebabkan oleh kekuran akuratan pembacaan pada
multimeter.
O Pada pengukuran tegangan pada baterai juga mengalami perbedaan nilai tegangan
antara nilai tegangan yang tercantum pada baterai dengan nilai tegangan berdasarkan
pembacaan multimeter. Penrbedaan ini disebabkan oleh dua hal, yang pertama adalah
karena terjadinnya penggunaan baterai sebelumnya sehingga mengurangi besarnya
tegangan sisa pada baterai. Kedua adalah karena kekurang akuratan pembacaan
multimeter sehingga seolah-olah terjadi pengurangan nilai tegangan pada baterai.

5.2 Saran
Hasil perhitungan praktikum yang didapat tentulah tidak 100 benar, yang
menentukan persentase kebenaran dari perhitungan adalah ketelitian dalam menentukan dan
mengukur nilai-nilai yang dicari. Semakin teliti maka tingkat kebenarannya semakin tinggi.
Oleh karena itu ketelitian dalam membaca multimeter harus benar-benar teliti. Penggunaan
multimeter digital untuk melakukan praktikum lebih eIisien dan eIektiI jika dibandingkan
dengan osiloskop, karena dapat mengurangi titik kritis pada saat melakukan pengukran.
Kerjasama antar tim dan asdos sangat diperlukan dalam praktikum kali ini, karena akan
sangat berpengaruh pada eIektivitas dan eIisiensi kerja.

Anda mungkin juga menyukai