Anda di halaman 1dari 19

OrganicLif e

BAB 4 STRATEGI OPERASI

Bab ini mencakup Strategi Operasi yang kemudian diterjemahkan menjadi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proses pengadaan produk dari produksi sampai ke konsumen dengan penjelasan rinci mengenai manajemen operasional yang dilakukan oleh perusahaan sehingga selaras dengan strategi perusahaan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa PT. OPU memasuki tahap introduction-growth dan program pemasaran yang dititikberatkan untuk dipasarkan ke komunitas sehingga strategi umum yang dianut adalah diferensiasi, ketersediaannya dan pengadaan. Diferensiasi disini yaitu kualitas sayuran organik yang terjamin mutunya dengan mempertahankan kualitas dari awal sampai akhir, ketersediaan sayuran yang terjamin, dan pengadaan ke konsumen dengan sistem Scheme Box serta pesan antar (delivery).

IV.1

Tujuan dan Sasaran Operasi

IV.1.1 Tujuan Operasi Tujuan operasi adalah optimalisasi sekaligus efisiensi dalam setiap tahap produksi, penanganan, penyimpanan terhadap produk sampai pada tahap distribusi dan penyampaian produk serta layanan kepada konsumen sehingga memberikan

profitabilitas yang senantiasa meningkat untuk perusahaan dan kepuasan kepada setiap shareholder, terutama konsumen. Tujuan operasi OPU tertuang ke dalam lima utama target kinerja operasional sebagai berikut:
Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
1. Kualitas produk dalam kualitas baik yang masih berada dalam tingkat toleransi yang dapat diterima pasar baik dari segi fisik seperti kesegaran, warna, tekstur dan ukuran sampai kepada kualitas mikrobiologi pada sayur seperti jaminan atas nilai nutrisi dan keamanan terhadap produk (tidak menggunakan bahan kimia dalam produksi sampai pemasaran). Spesifikasi komponen mutu dikutip berdasarkan tabel dibawah ini. Komponen mutu berdasarkan kelompok menurut tiap pihak yang terkait (I Made S. Utama) No. 1 2 3 4 5 6 7 Petani Warna Ukuran Bentuk Hasil Tinggi Wholesaler Warna Ukuran Bentuk Kekerasan Pengecer Warna Ukuran Bentuk Kekerasan Masa simpan Keamanan Ada tidaknya cacat Konsumen Warna Ukuran Bentuk Kelembutan tekstur Nilai nutrisi Keamanan Cita rasa

Tahan penyakit Masa simpan Mudah dipanen Keamanan Respon terhadap Ada tidaknya cacat pemasakan

terkendali Dapat ditransportasi Dapat ditransportasi Dapat ditransportasi Ada-tidaknya dengan mudah dengan mudah dengan mudah cacat

Organik dan bebas dari berbagai bahan kimia sintetis (pupuk, pestisida, dan herbisida). Produk semua diproduksi oleh Parahita, tidak mengambil dari produsen lain.

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
Tracebility dapat dilacak dari produk yang dijual di produksi sampai ke pasar
(model tracebility ini menggunakan ISO 22000, perpaduan HACCP Food Safety dan ISO 9001). 2. Kecepatan Waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman produk dari area pertanian ke agen yaitu dalam waktu paling lama 24 jam setelah panen.

Karena sayuran merupakan produk yang mudah rusak sehingga perusahaan tidak berniat untuk memiliki inventory dalam skala besar, namun inventory yang disediakan adalah tempat untuk menyimpan sayur untuk sementara sebelum diantar kepada konsumen.

3. Dependability

Pengiriman produk yang tepat waktu dari pertanian ke agen. Ketersediaan produk yang konstan.

4. Biaya

Menjaga biaya operasional secara keseluruhan agar seefisien mungkin

dan waste yang dihasilkan dijaga dalam proporsi minimum. Namun tingkat waste dapat bervariasi tergantung dari musim penanaman, dimana umumnya waste dan biaya menurun terbanyak pada musim hujan karena jumlah sayur yang diproduksi tidak bisa optimal namun waste tersebut dapat ditekan dengan menggunakan teknologi tertentu.

IV.1.2 Sasaran Operasi Sasaran operasi perusahaan adalah sebagai berikut:


Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
1. 2. 3. Jaminan organik 100% untuk semua produk. Memperoleh kepuasan dari pelanggan terhadap kualitas produk. Menjaga kuota ketersediaan produk minimal 90% di semua gerai agen di musim hujan dan memastikan semua produk tersedia dalam kuota yang telah disepakati bersama antara OPU dengan agen. 4. Mengevaluasi kemungkinan untuk penambahan jenis sayuran atau varian minimal 1 dalam setahun. 5. Mengevaluasi kemungkinan untuk penambahan luas lahan untuk

meningkatkan volume produksi minimal dalam 1 tahun.

IV.2

Strategi Umum Operasional

IV.2.1 Iklim Penanaman sayuran turut memperhatikan iklim di Indonesia untuk dapat memperhitungkan kebutuhan pendukung produksi dimana setiap musim memiliki kebutuhan yang berbeda. Secara garis besar, iklim Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsoon barat barat dan monsun timur. Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim diantara perubahan kedua musim tersebut (http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia 25 April 2010). Musim hujan terjadi dari bulan Oktober sampai dengan April dan musim kemarau atau musim kering terjadi dari bulan April sampai dengan Oktober. Sehingga setelah diketahui musim kemarau dan musim hujan, operasional dapat menentukan jenis perlakuan terhadap produksi sayuran pada setiap musimnya.

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
IV.2.2 Perencanaan Produk Berdasarkan hasil survey pasar, maka jenis sayuran yang diproduksi sebanyak 16 jenis berdasarkan sayuran yang paling banyak dikonsumsi. Berdasarkan

karakteristiknya, sayuran yang diproduksi menjadi 3 (tiga) tipe yaitu sayuran daun, sayuran buah, dan sayuran umbi. Jenis sayuran yang diproduksi adalah sebagai berikut: Sayuran daun: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Bayam Hijau Kangkung Brokoli Selada Cos Sawi Putih/Petsay Kol Buncis Sawi Hijau Spinach bayam jepang Kailan Caysim Pak coy hijau

m. Selada Head Sayuran buah: n. o. Tomat Buncis

Sayuran Umbi

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
p. q. Wortel Kentang.

IV.2.3 Pemilihan Lokasi Lokasi minimum 800m diatas permukaan laut, terletak maksimum 4 jam dari tempat distribusi langsung ke konsumen, yaitu di area Jawa Barat. Berdasarkan jumlah produksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun maka luasan lahan efektif pada tahun pertama yaitu 7 hektar, tahun kedua yaitu 11 hektar, tahun ketiga yaitu 14 hektar, tahun keempat 18 hektar, tahun kelima yaitu 24 hektar. Kepemilikan lahan adalah milik PT. OPU dan tidak berdekatan dengan lahan pertanian konvensional serta merupakan lahan organik yang kandungan bahan kimia (pestisida, insektisida, fungisida) dan logam berat masih berada dalam batas kadar minimum yang dibuktikan dengan melakukan analisis awal kandungan tanah dan air di laboratorium. IV.2.4 Alur Proses Produksi Berikut ini adalah sistem hortikultura sayuran organik: IV.2.4.1 Produksi 1. Penyiapan Tanah dan pengolahan media tanam

Dalam penyiapan tanah, metode yang harus dilakukan adalah manajemen tanah yang meliputi pembersihan semua jenis tanaman termasuk tanaman pengganggu (weed control), pembukaan lahan, pembentukan bedengan, serta pemberian pupuk awal. a. Pembersihan tanaman pengganggu

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
Pembersihan semua jenis tanaman dan tanaman pengganggu. Bila tidak dibersihkan maka akan menjadi sarang hama dan penyakit, berpotensi merebut unsure hara dan meningkatkan kelembapan yang kemudian juga meningkatkan risiko sayuran terkena hama dan penyakit. b. Pembukaan lahan

Pembukaan atau penyangkulan lahan dilakukan dengan membalik tanah sedalam 30-40 cm hingga tanah bagian bawah terangkat ke atas dan mendapat sinar matahari. Sisa-sisa akar tanaman, tanaman, dan batu yang tertinggal juga harus dibersihkan. Lahan dibiarkan selama seminggu sebelum dilanjutkan kepada tahap pembentukan bedengan. c. Pembentukan bedengan

Setelah seminggu, tanah dibentuk dengan membuat bedengan yaitu barisan tanah yang akan ditanam sayuran harus ditinggikan serta diatur ukuran lebar dan panjang bedengan. Ukuran bedengan yang dipakai yaitu 1m x 10m dengan ketinggian 30-40 cm dan jarak antar bedengan sekitar 50 cm. Selanjutnya dibuat parit antar bedengan selebar 20-30 cm dan kedalaman 30 cm untuk drainase. Lubang tanam juga diatur membentuk jarak antar barisan 60-80 cm dan jarak antar lubang (dalam barisan)) 40-50 cm. d. Pemberian pupuk awal

Pupuk dasar terbuat dari pupuk kompos dengan dosis 4 kg per 1 meter panjang bedengan yang disebar secara merata dan dicampur dengan menghaluskan tanah dan membentuk bedengan. Untuk lubang tanam, 7

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
pupuk dimasukkan ke dalamnya. Penanaman baru dilakukan setelah 12 minggu pemberian pupuk organik. 2. Pembibitan atau persemaian (nursery)

Setiap jenis sayuran dibagi berdasarkan kemampuan tumbuhnya yaitu apakah perlu penyemaian atau tidak. Penyemaian yaitu biji ditanam pada media berisi tanah halus, kompos, dan pasir dengan jarak tanam 1 x 1-2 cm serta dapat dilakukan di media plastic semai seperti jenis sayuran Tomat, Kol, dan Brokoli namun penyemaian pun dapat dilakukan di lahan penanaman seperti Bayam, Kangkung, Sawi, dan Buncis. Apabila tanaman tidak perlu disemai maka dapat dilakukan penanaman langsung di lahan penanaman contohnya seperti Wortel. Saat menyeleksi benih yang baik maka biji yang akan disemai dipersiapkan dahulu dengan air hangat selama 1-2 jam yang kemudian dibungkus dengan kain basah. Hal ini berfungsi untuk mempercepat perkecambahan dan mengurangi bakteri dan cendawan pengganggu. Selain itu juga dapat digunakan untuk mensortir biji yang bagus, dimana biji yang mengambang sebaiknya dibuang karena bukan biji yang bagus. Pada masa persemaian, cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan tree sprayer. Setelah berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar 8

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan. Transplanting atau pindah tanam dilakukan setelah menyediakan mengisi media tanam ke dalam polybag. Pengisian dilakukan dekat lokasi penanaman yang tidak terkena matahari langsung agar sterilitas media tetap terjaga. Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan

memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal. 3. Penanaman a. Pembuatan Bedeng

Penentuan jarak tanam yaitu dengan membuat bedengan tanah. Pola yang digunakan yaitu memiliki ukuran bedeng dengan lebar 1 m x panjang 10 m x tinggi 0.2 m dengan jarak antar bedeng yaitu 0.5 m. Sehingga setiap hektar tanah memiliki 5 blok masing-masing blok memiliki 200 bedengan. Ukuran penanaman tersebut untuk memudahkan PT. OPU dalam menghitung yield tiap sayuran yang diproduksi serta kebutuhan saat masa tanam seperti pupuk, benih, dan lain-lain. b. Pola Tanam

Pola tanam yang diadop oleh PT. OPU yaitu polikultur, dimana dalam satu lahan yang sama dapat ditanami 2 jenis atau lebih sayuran misal Kol dapat 9

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
ditumbuhkan bersama Kentang. Dalam penentuan jenis sayuran mana yang akan ditumbuhkan bersama sayuran lainnya membutuhkan

pengetahuan taksonomi tanaman yang cukup seksama sampai kepada tahap Genus dan Famili, karena dengan menggabungkan Genus atau Famili tiap tanaman yang berbeda atau penggabungan Genus atau Famili tertentu, maka terjadi mutualisme dalam pertumbuhan sayuran. Apabila sistem polikultur ini tidak dilaksanakan dengan sebaiknya, maka dapat memperburuk produksi karena hal-hal tertentu seperti peningkatan jenis penyakit atau hama karena sayuran polikultur berasal dari Genus atau Famili yang sama. Selain memperhatikan Taksonomi tumbuhan, pola tanam setiap tahunnya juga harus melakukan rotasi, yaitu penanaman sayuran di lahan yang berbeda. Hal ini untuk mengurangi sebuah tanaman dari terkena hama atau penyakit. Apabila sebuah sayuran ditanam di satu tempat yang sama berulang kali, maka di area tersebut pertumbuhan hama atau penyakit yang dapat menyerang sayuran tersebut akan semakin besar. Tidak hanya mematikan siklus hama atau mengurangi potensi terkena penyakit, sistem rotasi juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Tanah yang ditanami satu jenis tanaman yang sama akan mengurangi unsur hara tertentu dalam jumlah besar sehingga kondisi tanah perlu dikembalikan seperti semula seperti kandungan N (Nitrogen) atau P (Phosphat) dengan melakukan rotasi. Contoh satu bedeng yang ditanami Selada pada tahun ini maka tahun depan akan ditanami Buncis. Namun keterangan jelas mengenai

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

10

OrganicLif e
rotasi, pola tanam, dan skema penanaman dijelaskan lebih lanjut di lampiran. c. Penanaman

Penanaman dapat berasal dari Persemaian maupun ditanam langsung di lahan bedeng. Karena benih atau bibit yang akan ditanmi di lahan bedeng sangat sensitif terhadap panas matahari, maka pengerjaan sebaiknya dilakukan di awal hari seperti jam 07.00 atau di sore hari seperti jam 15.00. d. Pemupukan

Dalam pemberian pupuk organik, PT. OPU dalam hal ini tidak membeli pupuk organik dari supplier melainkan akan dibuat sendiri agar dapat memangkas biasa dan memperhatikan bahan-bahan yang terlibat pupuk tersebut dalam pembuatannya, apakah sudah sesuai dengan peraturan serta menggunakan bahan-bahan organik. Namun komponen

pembuatannya memerlukan pemasok untuk pupuk kandang, seperti kotoran ayam, kotoran kambing, dan kotoran sapi, serta pemasuk kapur pertanian seperti Kaptan atau Dolomit. Pembuatan pupuk diawali dengan jenis Pupuk Dasar Organik, yang terdiri dari daun, kotoran ayam, dan kotoran kambing. Masing-masing memiliki rasio 1 : 1 : 1. Untuk setiap 10 Kg pupuk yang dihasilkan maka diperlukan 1 sendok teh kapur. Kapur disini untuk membantu menetralkan tingkat keasaman tanah menjadi pH 6 7. pH tanah yang terlalu asam atau basa dapat mempengaruhi pertumbuhan sayuran, misalnya bila pH tanah asam maka ukuran sayuran menjadi kerdil. Dalam pembuatannya, membutuhkan 11

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
waktu kurang lebih 3 bulan agar pupuk siap digunakan. Dan diantara 3 bulan tersebut, pupuk harus dibalik pada hari-hari tertentu agar proses kompos merata disemua bagian, yaitu dilakukan pada hari ke-5 dan hari ke-10. Pupuk kemudian ditutupi dengan plastic transparan. Pemakaian Pupuk Dasar Organik cukup digunakan di awal penanaman. Selain Pupuk Dasar Organik, Pupuk Susulan Organik juga perlu dibuat. Pupuk ini akan diaplikasikan selama masa tanam sayuran dan jenis pupuk ini pun berbentuk cair sehingga unsur haranya mudah diserap. Pupuk Dasar Organik terdiri dari 25 Kg kotoran sapi dengan 200 liter air yang didiamkan selama 1 (satu) hari di dalam drum tertutup. Setelah selesai maka disaring dengan kain dan pupuk siap untuk digunakan. Selama masa pembuatan Pupuk, PT. OPU juga membuat Pestisida serta Fungisida organic yang siap diaplikasikan sewaktu-waktu. Jenis pestisida dan fungisida-nya pun bervariasi tergantung dari jenis hama atau penyakit yang diderita oleh sayuran. Jenis tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida organik:

Jenis Tanaman Daun Babandotan Umbi Bawang Merah Umbi bawang putih Daun Cengkih Biji Sente Daun cocor bebek Daun dringo Daun dan biji kacang babi
Rencana Bisnis : Sayuran Organik

Hama/Penyakit Sasaran Ulat Altenaria porii dan layu fusarium Altenaria porii dan layu fusarium Berfungsi sebagai fungisida Aphids, penggerek polong, dan Maruca testualis Ulat daun kubis Plutella xylostella Semut & lalat Aphids, tikus, dan ulat daun Plutella 12

OrganicLif e
Umbi gadung Daun ki pahit Buah maja Buah mengkudu Daun mindi Daun, buah, dan kulit batang mimba Kulit batang pasak bumi Akar dan daun serai wangi Suren Tembakau xylostella Aphids & tikus Ulat grayak & ulat daun Walang Sangit Berfungsi sebagai larvasida Ulat grayak, belalang, ulat daun Ulat tanah, belalang, aphids, dan ulat grayak Lalat buah Aphids & tungau Walang sangit & hama daun Eurema spp. Aphids

Sebelum masa tanam, Pupuk Dasar Organik diberikan pada awal pemupukan lahan bedeng. Pemberian dengan menutupi seluruh

permukaan bedeng dan dibiarkan selama 1 minggu. Pupuk Susulan Organik diberikan berdasarkan umur sayuran, tiap sayuran memiliki umur yang berbeda dalam jenis pemberian pupuk susulan. e. Pengairan dan Penyiraman

Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1 - 2 kali sehari, terutama di musim kemarau. Saat musim kemarau, harus mengetahui kondisi tanah, apabila kering maka frekuensi penyiraman bisa melebihi intensitas normal. Sehingga diperlukan

pengetahuan yang baik mengenai agronomi terhadap kondisi tanah. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman (contoh bayam) adalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar air siramannya merata. f. Pemangkasan

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

13

OrganicLif e
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi. g. Pengikatan

Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang terbuat dari kayu atau bamboo tipis dengan panjang 150 cm dan ditancapkan ke tanah pada kedalaman 25 cm. Pengikatan dapat dilakukan saat persemaian maupun penanaman, bedanya adalah pada saat persemaian penopang atau ajir harus dalam posisi tegak sedangkan saat penanaman di bedeng pada kondisi agak miring, dan pengikatan tanaman menggunakan tali plastik. h. Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan dilakukan sekaligus sebagai panen pertama sebagai bentuk penyebaran benih yang tidak merata sehingga pertumbuhan sayuran mengelompok dan pertumbuhan tanaman terhambat. Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka setelah penanaman di lapangan ada yang mati / terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman dengan mengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserang penyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapat dilakukan seminggu setelah tanam. Apabila tanaman ada yang mati setelah berumur 14

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

OrganicLif e
15 hari maka tidak akan diganti karena di akhir panen, ukuran dan kematangan sayuran akan sangat berbeda antara yang disulam setelah hari ke-15 dengan sisa tanaman lainnya. i. Penyiangan Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) dan rumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi (untuk bayam dapat menurunkan antara 30 - 65%). Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah dengan cangkul kecil atau sabit. 4. Peralatan yang diperlukan untuk budidaya organik: Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik,

nampan semai, atau kotak kayu. Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40

cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman. Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban Ayakan pasir untuk mengayak media semai Ayakan dengan diameter < 50 cm Handsprayer untuk penyiraman Centong pengaduk media Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

15

OrganicLif e
Benang plastik (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk

mengikat tanaman Ember penyiram Drum berukuran > 200 L Pot dengan diameter 20 cm Cangkul atau sekop Blender Kain saring

5. Pemasok yang dibutuhkan untuk mendukung pertanian organic: Jerami atau sekam Kotoran Ayam Kotoran Kambing Kotoran Sapi Plastik transparan dan polybag kecil dan besar Benih lokal Benih hibrida

IV.2.4.2 Panen

a.

Umur Panen

Umur Sayuran Daun umur tanaman 2 minggu setelah tanam, sedangkan sayuran buah 2 bulan dan sayuran umbi 2-3 bulan, tergantung tingkat kematangan yang diinginkan. Waktu panen yang paling baik adalah pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi.
Rencana Bisnis : Sayuran Organik

16

OrganicLif e
b.
Cara Panen

Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanaman yang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar.

c.

Periode Panen

Untuk sayuran daun, panen pertama dilakukan mulai umur 25 - 30 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnya adalah 3-5 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari harus dipanen seluruhnya, karena bila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun - daunnya menjadi kasar dan tanaman telah berbunga. Begitu pula untuk sayuran buah dan umbi, panen pertama dilakukan mulai umur 2-3 bulan setelah tanam, kemudian panen berikutnya pada pembuahan berikutnya.

d.

Prakiraan Produksi Produksi bayam per hektar dapat mencapai sekitar 22.630 kg. Produksi buncis per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi tomat per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi Selada Cos per hektar dapat mencapai xxx kg dan Selada

Head xxx kg. Produksi brokoli per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi wortel per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi kentang per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi Spinach Hijau Jepang per hektar dapat mencapai xxx kg.
Rencana Bisnis : Sayuran Organik

17

OrganicLif e
Produksi sawi putih per hektar dapat mencapai xxx kg dan sawi hijau xxx kg. Produksi kangkung per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi pak coy hijau per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi caysim per hektar dapat mencapai xxx kg. Produksi kalian per hektar dapat mencapai xxx kg. IV.2.4.3 Pasca Panen

a.

Pengumpulan

Pengumpulan dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.

b.

Penyortiran dan Penggolongan

Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bayam yang busuk dan rusak dengan bayam yang baik dan segar. Disamping itu juga penggolongan terhadap bayam yang daunnya besar dan yang daunnya kecil. Setelah itu diikat besar - besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.

c.

Pencucian

Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan melalui selang maupun pancuran.

d.

Penyimpanan

Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam dapat diperpanjang dari 12 jam tempat terbuka (suhu kamar) menjadi 12 - 14 hari dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 derajat C.
Rencana Bisnis : Sayuran Organik

18

OrganicLif e
e.
Pengemasan dan Pengangkutan

Pengemasan (pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimuti seluruh bagian sayuran, sehingga terhindar dari pengaruh langsung sinar matahari. Pengangkutan dengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil atau gerobak.

Rencana Bisnis : Sayuran Organik

19

Anda mungkin juga menyukai