1. Pengertian Perusahaan Perseroan Terbatas Menurut MvT RUU WVK , perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, dengan terang-terangan dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba bagi dirinya sendiri Perusahaan Perseroan Terbatas merupakan suatu bentuk badan usaha yang berbadan hukum.Dalam Pasal 1 UU NR No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas disebutkan bahwa, Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
2. Cara Mendirikan Perseroan Maksud dari penjelasan Pasal 1 UU NR No.40 Tahun 2007, alasan pembentukan dari adanya perseroan terbatas adalah perjanjian. Selanjutnya menurut KUHD, menjelaskan bahwa perjanjian yang dimaksud tidak mempunyai firma, dan tidak memakai nama salah seorang atau lebih dari antara para persero, melainkan namanya hanya dari tujuan perusahaan saja. Dalam Pasal 36 KUHD, sebelum perseroan tersebut dapat didirikan, akta pendiriannya atau rencana pendiriannya harus disampaikan kepada Gubernur Jenderal (dalam hal ini Presiden ) atau penguasa yang ditunjuk oleh Presiden untuk memperoleh zinnya. Untuk tiap-tiap perubahan syarat-syarat dan untuk perpanjangan waktu perseroan, harus juga terdapat izin seperti itu. Menurut Pasal 7 UU NR No.40 tahun 2007, Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa ndonesia. Lalu, Perseroan memperoleh status badan hukumnya pada tanggal diterbitnya keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan.
Mengenai modal, menurut Pasal 32 ayat (1) UU NR No.40 Tahun 2007, Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
3. Bentuk Modal Perseroan
Dalam Pasal 7 ayat (7) UU NR Tahun 2007 Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ketentuan pada ayat (5), serta ayat (6) tidak berlaku bagi: a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara; atau b. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam undang- undang tentang Pasar Modal.
Dari penjelasan Pasal 7 ayat (7) UU NR Tahun 2007, Modal utama yang harus dimiliki Perseroan adalah Saham. Mengenai pengelolaan bursa efek dan lembaga yang mengaturnya di atur dalam undang undang tentang pasar modal. Dalam Pasal 40 KUHD menyebutkan bahwa, modal Perseroan dibagi atas dasar saham-saham atau Sero-sero atas nama atau blangko. Para Persero atau pemegang saham atau sero tidak bertanggung jawab lebih dari jumlah penuh saham-saham itu.
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. 1
Modal dan Saham diatur dalam UU NR No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada Bab dari Pasal 32 sampai dengan Pasal 62.
4. Bentuk Tanggung Jawab Perseroan
Setelah mengetahui bentuk modal dan saham. Dalam Pasal 37 ayat (3) UU NR Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas menyebutkan bahwaDireksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian yang diderita pemegang saham yang beritikad baik, yang timbul akibat pembelian kembali yang batal karena hukum. Dalam Pasal 45 KUHD dijelaskan bahwa para pihak pengurus tidak bertanggung jawab lebih daripada untuk menunaikan sebaik-baiknya tugas yang diberikan kepada mereka; mereka tidak bertanggung jawab secara pribadi terhadap pihak ketiga atas perikatan perseroan. Akan tetapi bila mereka melanggar suatu ketentuan dalam akta atau perubahan syarat-syaratnya yang diadakan kemudian, maka mereka terhadap pihak ketiga bertanggung jawab masing-masing secara tanggung-renteng untuk keseluruhannya untuk kerugian-kerugian yang diderita oleh pihak ketiga karenanya.