Anda di halaman 1dari 2

Mesin pencetak pellet ini menggabungkan 4 mesin ke dalam satu system mesin yang saling berkaitan.

Dari mulai proses menggiling bahan mentah menjadi tepung, mengayak tepung untuk mendapat butiran yang lebih kecil lagi, mencampur tepung tersebut dengan vitamin dan nutrisi sampai proses mencetak pellet, semuanya ada dalam mesin ini. Itu mengapa dinamakan mesin pellet terpadu. Pada mesin penggiling, kita memanfaatkan blender yang sudah dimodifikasi. Pada bagian bawahnya dipasang plat besi agar bisa menempel dengan papan kemudian plat itu kita beri mur baut. Pada bagian pisaunya kita modifikasi dengan memakai 3 pasang pisau. Pisau paling atas untuk menghancurkan daging. Yang di tengah untuk melembutkan daging. Yang paling bawah untuk menghaluskan daging menjadi butiran-butiran yang lebih kecil lagi. Oleh karena itu kita memakai blender karena blender tersebut cocok untuk menghaluskan daging dan designnya memang dengan putaran yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari 1400 rpm. Untuk proses mencanpur, prinsipnya sama dengan penggiling, hanya disini kita memakai pisau yang berbeda yakni pisau untuk menggiling seperti pisau pada mixer untuk mengaduk adonan. Cara kerja nya cukup sederhana. Jadi jika kita mau mencampur, kita tinggal lepas mixer dari tempatnya lalu kita masukkan ke tempat pisau. Pada proses mengayak tepung, kita memanfaatkan gerak putar motor untuk diubah menjadi gerak horizontal(slider). Proses ini mengayak tepung menjadi butiran yang lebih kecil. Pada proses ini kita mereduksi putaran 2x dari motor yang awalnya 1400 rpm mrnjadi sekitar 208 rpm karena untuk mengayak ini butuh kecepatan yang tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak terlalu rendah agar tepung bisa keluar melalui saringan yang ada di bawah kotak saring. Putaran ini kita dapatkan dari rumus: n2 = putaran puli 2 n1 = putaran motor (puli1) N2 = jumlah gigi puli 2 N3 = jumlah gigi gear 3

N1 = jumlah gigi puli 1 = 588 rpm = 208 rpm n3 = putaran gear 3

Proses selanjutnya adalah mencetak pellet. Pada proses ini kecepatan kita reduksi sampai 3x untuk mencapai putaran yang lebih rendah. Ini karena kita membuat mesin peletnya seperti mesin pengepres. Reduksi pertama kita dapatkan dari motor ke puli 1. Proses ini tidak membutuhkan kecepatan yang terlalu tinggi. Hasilnya didapatkan kecepatan putaran sekitar 96.6 rpm dengan rumus: n4 = putaran puli 4 n5 = putaran puli 5

n6 = putaran gear 6 = 294 rpm = 96.6 rpm N4 = jumlah gigi puli 4 N6 = jumlah gigi gear 6

n7 = putaran gear 7 N5 = jumlah gigi puli 5 N7 = jumlah gigi gear 7

Gambar mesin pencetak pellet terpadu Pelter G-Plus. Daftar Pustaka: Prencanaan Teknik Mesin.Joseph Edward Shigley dan Larry D. Mitchell. Erlangga. Jakarta:1995 Dasar Perencanaan dan Pemilihan elemen Mesin. Sularso dan Kiyokatsu Suga. PT Prainya Paramita. Jakarta:2004

Anda mungkin juga menyukai