Dots '06
Dots '06
DOTS
D : Daily O : Observed T : Treatment S : Short-course
Latar Belakang
24 maret World TB Day 100 tahun penyebab TB ditemukan 50 tahun obat TB ditemukan Kenapa TB belum musnah dari muka bumi?
Sejarah TB
Abad Ke 11 Dokumentasi terlama penemuan penyakit TB ditemukan oleh King Edward Tahun 1840an Muncul konsep sanatorium di Eropa tujuannya untuk mengawasi pengobatan pasien cikal bakal DOT
Sejarah TB
24 Maret 1882 Basil TB ditemukan oleh Robert Koch 1940an Ditemukan obat-obatan untuk TB 1974 WHO mempublikasikan rejimen obat jangka pendek cikal bakal DOTS
Sejarah
1993 WHO : kedaruratan global penyakit TBC 1/3 dari 1,9 miliar penduduk dunia Setiap detik : 1 orang terinfeksi TBC di dunia Setiap tahun : 8 juta penderita baru, 3 juta Satu orang : menulari 10-15 orang (1 tahun)
Sejarah
2003 WHO : Annual Report on Global TB Control 22 negara high burden countries, Indonesia Indonesia ketiga di dunia setelah India dan China
DOTS
DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) direkomendasikan oleh WHO tahun 1995 Pelaksanaan di Indonesia Gerakan Terpadu Nasional(GERDUNAS) TBC tanggal 24 Maret 1999 Bank dunia strategi DOTS paling cost effective
DOTS
Komitmen Politik PencatatanDan Pelaporan Ketersediaan Obat Obat + PMO Diagnosa TB mikroskopis
Komitmen Politik
Diperlukan di tiap tingkat kebijakan Proses pengambilan keputusan : Rejimen apa yang dipilih Pengobatan TB gratis atau tidak Prioritas utama Finansial dan administratif support Dinkes planning, implementing, and monitoring Pelayanan kesehatan komitmen
Diagnosis
Mikroskopis Paling efektif dan efisien Skrining dilakukan terhadap orang dengan batuk lebih dari 3 minggu Murah, gampang,dan dapat dilakukan dengan cepat
Diagnosis
Rontgent Foto rontgent overdiagnosis tidak spesifik Mungkin memperlihatkan parudengan TB lama / sembuh
Pemeriksaan Dahak
Pemeriksaan Dahak Dengan dahak SPS BTA : bentuk batang warna merah Hasil :
Dalam 100 LP BTA tidak ada : (-) Dalam 100 LP BTA 1-9 : tulis jumlah kuman Dalam 100 LP BTA 10-99 : (+) Dalam 1 LP BTA 1-10 : (++) (min 50 LP) Dalam 1 LP BTA >10 : (+++) (min 20 LP)
TB di Indonesia
Indonesia
Ranking 3, negara dengan penderita TB terbesar Kasus TB 583.000 Angka kematian akibat TB 140.000 Penduduk Indonesia 230 juta
Indonesia
Indikator program Angka penemuan kasus baru TBC Menular Target 2004 70 % 54 % 2005 66 %
Keberhasilan pengobatan TB
85 %
85,7 % 86 %
Jawa Tengah
Indikator program Angka penemuan kasus baru TBC Menular Target 70 % 2002 22 % 2003 28,5 %
Keberhasilan pengobatan TB
85 %
74 %
73,4 %
Jawa Tengah
Penemuan Kasus Baru : tertinggi di Kota Pekalongan 77 % terendah di Kabupaten Wonogiri 9 %. Angka kesembuhan lebih dari 80 % Sukoharjo, Pekalongan, Jepara, Batang, Surakarta, Salatiga, Karanganyar, Temanggung, Wonogiri, Kebumen, Sragen, Boyolali, Purworejo Angka kesembuhan : Tertinggi di Kab. Sukoharjo (94 %) Terendah di Kab. Banyumas (52,0 %)
Penutup
DOTS
Peluang
Beberapa daerah telah membentuk dan mengaktifkan Gerdunas Hampir semua Provinsi telah mengalokasikan dana Beberapa LSM atau NGO, telah berkontribusi Universitas telah mengembangkan ke Kurikulumnya Penelitian melalui Pokja TORG (TB Operasional Research Group) Profesi Spesialis mendukungan Komitmen global yang tinggi (MDG) Perkembangan teknologi pengobatan (DOTS) Jaminan penderita TBC berobat gratis MOU dengan RS
Hambatan
Partisipasi aktif dari masyarakat, masih sangat parsial Provinsi mengalokasikan dana dibawah 10% Masih ada Kab/Kota yang tidak menganggarkan dana operasional Provinsi sangat tergantung pada dana dari Pusat Organisasi belum merata di seluruh wilayah Peran GERDUNAS belum optimal Ketergantungan dana pada donatur Persepsi masyarakat yang tidak mendukung
Pembangunan sosio ekonomik Buktinya : di negara maju sedikit demi sedikit TB berkurang bahkan sebelum ditemukannya vaksin dan obat perbaikan di bidang perumahan, sanitasi, nutrisi, dan kondisi kerja.