Anda di halaman 1dari 9

Hakikat Iman dan Tanda-Tandanya

Amma ba`du, Wahai kaum Muslimin, marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Taala, menolong agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-Nya agar Dia memberikan pertolongan dan pahala-Nya kepada kita. Allah Subhanahu wa Taala berfirman,

.
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Qs al-Hajj/22:41-42) Wahai kaum Muslimin, sesungguhnya iman itu tidak diperoleh hanya dengan beranganangan, tidak pula dengan berhias secara fisik, akan tetapi iman adalah apa yang terukir dan tertanam di dalam hati. Dan bukti kejujuran iman itu adalah dengan mengerjakan berbagai ketaatan dan menjauhi berbagai maksiat. Setiap orang bisa mengaku seorang Muslim, bahkan lebih dari itu yaitu mengaku Mukmin. Setiap orang bisa mengucapkan asyhadu all ilha illallh wa asyhadu anna muhammadar raslullh. Orang-orang munafik juga menyebut Allah Subhanahu wa Taala , padahal mereka berada di neraka yang paling dasar. Mereka datang kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan mengucapkan, Kami 1|Disalin dari www.khotbahjumat.com

bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah. Mereka bersumpah kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para Sahabatnya bahwa mereka beriman kepada beliau, padahal sebenarnya mereka tidaklah demikian. Akan tetapi syahadat dan iman mereka tidaklah bermanfaat bagi mereka dan mereka berada di neraka yang paling bawah, di bawah orangorang Musyrik, Atheis, Yahudi dan Nasrani. Karena syahadat dan iman mereka tidak bersumber dari keyakinan dan keimanan, tidak pula karena sikap menerima dan tunduk. Allah Subhanahu wa Taala berfirman,


Di antara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian" padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Qs alBaqarah/2:8) Iman adalah akidah yang kokoh sebelum segala sesuatu. Iman itu membuahkan perkataan yang baik dan amal shaleh. Iman juga menghasilkan kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Taala dan Rasul-Nya, serta ikhlas dalam mentauhidkan Allah Subhanahu wa Taala dan mengikuti Rasul-Nya. Iman adalah kesungguhan, amalan, ketekunan, kesabaran, menahan dan mencegah diri dari sesuatu disukai maupun yang tidak disukai semata-mata karena Allah Subhanahu wa Taala. Sesungguhnya iman memiliki tanda-tanda yang banyak. Allah Subhanahu wa Taala banyak menyebutkannya dalam al-Qur`n dan Rasulullh shallallahu alaihi wa sallam banyak menyebutkannya dalam haditsnya. Di antara contohnya adalah firman Allah Subhanahu wa Taala yang artinya,

. .
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allah-lah mereka bertawakal. (yaitu) Orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Rabb-nya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia. (Qs al-Anfl/8:2-4) Allah Subhanahu wa Taala juga berfirman yang artinya,

2|Disalin dari www.khotbahjumat.com

. .
Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira. Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? (Qs at-Taubah/9:124-126) Wahai kaum Muslimin, demi Allah Subhanahu wa Taala, adakah di antara kita yang menyandang kedudukan ini? Adakah dari kita, ketika nama Allah Subhanahu wa Taala disebut, hatinya menjadi takut kemudian mengagungkan-Nya. Adakah dari kita, ketika ayatayat Allah Subhanahu wa Taala dibacakan, imannya menjadi bertambah dan mereka merasa gembira karena telah merasakan manisnya bisa membenarkan dan mengamalkan hukumhukumnya? Adakah dari kita yang mewujudkan tawakalnya kepada Allah Subhanahu wa Taala? hanya bersandar kepada-Nya serta tidak menggantungkan diri kepada selain-Nya? Adakah dari kita yang mengerjakan shalat sesuai yang tuntutan agama, dengan cara menjaga shalat itu dan menyempurnakan rukun-rukun dan syarat-syaratnya? Adakah dari kita yang menginfakkan sebagian rezekinya yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Taala dengan cara membayar zakat dan menutup kekurangan kaum kerabat dan orang-orang fakir miskin? Wahai kaum Muslimin, marilah sejenak kita memikirkan keadaan saudara kita sesama Muslim. Jika kita perhatikan keadaan mereka saat ini - tidak hanya di negeri ini saja- akan tetapi di seluruh negara Islam, kita akan dapati mereka bukanlah Muslim dan Mukmin sejati, kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Taala. Mulai yang kaya hingga yang miskin, mereka meremehkan (agama) dan tidak menunaikan hak-hak Allah Subhanahu wa Taala yang menjadi kewajiban mereka sebagai hamba-Nya. Penyepelean dalam perkara keimanan maupun keyakinan dan penyepelean dalam akhlak dan pemeliharaanya. banyak umat Islam yang meremehkan masalah keimanan dan keyakinan sebagaimana mereka juga meremehkan masalah akhlak dan penjagaannya serta meremehkan amalan. Mereka menyepelekan keimanan dan keyakinan karena sebagian umat Islam, terlebih bagi orang yang pernah tinggal beberapa waktu di negeri kafir dan meneguk pemikiran mereka yang telah terkontaminasi dan peradaban mereka yang palsu; kita dapati dalam hati mereka ada keraguan terhadap berita dari Allah Subhanahu wa Taala dan Rasul-Nya berupa perkara-perkara ghaib. Mereka ragu-ragu dengan keberadaan malaikat, keberadaan jin, dan kebenaran risalah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Bahkan sebagian mereka ragu dengan keberadaan Allah Subhanahu wa Taala, keberadaan penciptanya sendiri. Subhnallh, mereka ragu dengan keberadaan Allah Subhanahu wa Taala dan tidak merasa ragu dengan keberadaan diri mereka. Padahal, orang yang ragu dengan keberadaan Allah 3|Disalin dari www.khotbahjumat.com

Subhanahu wa Taala, seharusnya dia ragu dengan keberadaan dirinya dengan alasan karena tidak satu pencipta pun selain Allah Subhanahu wa Taala. Sebagian kaum Muslimin sekarang ini jika nama Allah Subhanahu wa Taala disebut di sisinya, hatinya tidak bergetar sedikit pun, seolah-olah sesuatu yang disebut di sisinya itu tidak lebih hanya sesuatu yang membuat hati mereka takut. Apabila ayat-ayat Allah Subhanahu wa Taala dibacakan kepada mereka, iman mereka tidak bertambah, bahkan hatinya bertambah semakin kotor. Mereka mengolok-olok ayat-ayat Allah Subhanahu wa Taala dan bersikap sombong terhadap hukum-hukumnya. Sebagian kaum Muslimin saat ini, tidak bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala, bahkan sebaliknya, mereka bersandar pada sebab-sebab yang bersifat serba materi secara utuh. Karena itulah, kita dapati mereka tidak mengikuti syariat Islam dalam mencari rezeki. Mereka beranggapan bahwa cara-cara syar`i hanya akan mempersempit pintu rezeki. Sehingga, mereka mencari rezeki dengan cara apapun, tidak peduli itu halal atau haram. Sebagian umat Islam ada juga mencari keamanan dan keselamatan dari musuh-musuh Allah Subhanahu wa Taala, hingga hal itu mengakibatkan mereka loyal kepada mereka pada sebagian perkara yang menyelisihi syariat. Allah Subhanahu wa Taala berfirman yang artinya,

. . .
Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi), Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan, sedang Allah mengetahui rahasia mereka. Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka? Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka. (Qs Muhammad/25-28) Mereka adalah orang-orang yang berloyal kepada musuh-musuh Islam pada sebagian perkara yang menyelisihi syariat. Mereka menempuh jalan yang menyimpang ini tiada lain karena lemahnya tawakal mereka kepada Allah Subhanahu wa Taala dan kuatnya tawakal mereka kepada selain-Nya. Mereka membela musuh-musuh Allah Subhanahu wa Taala habis-habisan karena mereka kuat dalam hal materi. Mereka mengira segala sesuatu bisa mereka raih. Mereka lupa bahwa yang menciptakan mereka lebih dahsyat kekuatannya dari pada orang-orang yang mereka bela. Sesungguhnya kekuatan yang mereka kagumi dari musuh-musuh Allah Subhanahu wa Taala tersebut bisa mereka dapatkan jika mereka mau bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala dan mengerjakan sebab-sebab yang menyebabkan datangnya pertolongan Allah Subhanahu wa Taala dengan cara menegakkan 4|Disalin dari www.khotbahjumat.com

agama-Nya dan menerapkan syariat itu pada diri-diri mereka dan orang-orang yang loyal kepada mereka. Karena, jika mereka mengerjakan yang demikian, maka Allah k akan bersama mereka. Dan siapa yang bersama Allah Subhanahu wa Taala, maka dia akan menang. Allah Subhanahu wa Taala berfirman,


Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Kuasa. (Qs Fthir/35:44) Saat ini ada sebagian kaum Muslimin yang tidak menegakkan shalat dan tidak pula menjaganya. Mereka tidak menunaikannya secara berjamaah, tidak menyempurnakan syaratsyarat dan rukun-rukunnya serta kewajiban-kewajibannya. Mereka tidak memperhatikan masalah thaharah, sudahkah mereka telah menyempurnakan thaharah itu ataukah belum. Mereka tidak mengerjakan shalat tepat waktu, tidak pula menunaikannya dengan tuma`ninah, baik ketika duduk, ruku`, maupun sujudnya. Bahkan sebagian mereka yang mengaku Muslim, ada yang tidak melaksanakan shalat sama sekali, bahkan lebih dari itu, mereka mengolok-olok orang-orang yang mengerjakan shalat. Ada juga sebagian kaum Muslimin mereka yang pekerjaannya hanya mengumpulkan harta benda saja dan menahan diri mereka untuk berinfak. Mereka tidak menunaikan zakat, sedekah maupun infak sama sekali kepada orangorang yang berhak. Mereka membelanjakan sebagian besar hartanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Bahkan terkadang untuk sesuatu yang diharamkan Allah Subhanahu wa Taala.

, , ,

5|Disalin dari www.khotbahjumat.com

KHUTBAH KEDUA Kaum Muslimin rahimakumullh, Sesungguhnya kaum Muslimin saat ini berada dalam keadaan yang memprihatinkan. Dan hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala -lah kita mengadu. Mereka menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah Subhanahu wa Taala dan melampaui batas terhadap hukum-hukum-Nya. Mereka juga menyepelekan syariat Allah Subhanahu wa Taala, melupakan dzikir kepada-Nya serta merasa aman dari siksa-Nya. Mereka menyibukkan diri dengan urusan duniawi dan melalaikan tujuan hidupnya. Karena itulah musuh-musuh Allah Subhanahu wa Taala dikuasakan atas mereka. Musuh-musuh Allah Subhanahu wa Taala menganggap mereka rendah dan hina serta mempermainkan mereka, baik secara politik maupun ekonomi, hingga keadaan mereka menjadi seperti penggembala yang meneriaki binatang yang tidak bisa mendengar kecuali panggilan dan teriakan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidak mengerti. Inn lillhi wa inn ilaihi rjin.

, , , , ,
Dikutip dari Adl-Dhiyul Lmi` Minal Khuthbil Jawmi``, karya Syaikh Muhammad bin Shlih al-Utsaimn, 1 6/262-267 Disalin dari naskah khutbah Jumat Majalah As-Sunnah dengan beberapa penyuntingan bahasa oleh redaksi www.KhotbahJumat.com Artikel www.KhotbahJumat.com

6|Disalin dari www.khotbahjumat.com

Yufid Network:

iPhone and iPad Ready

Developed by:

Lihat website lainnya di www.yufid.com

Aplikasi Yufid:

Kumpulan Tanya Jawab Pendidikan Islam dan Keluarga

Telah tersedia aplikasi Tanya Ustadz untuk iPhone!

Developed by:

Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org

Aplikasi Yufid:

Aplikasi DOA Sehari-hari untuk anak-anak

iPhone and iPad Ready

Developed by:

Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org

Anda mungkin juga menyukai