Politeknik Telkom
Agama Islam
Dilarang menerbitkan kembali, menyebarluaskan, atau menyimpan baik sebagian maupun seluruh isi buku dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari Politeknik Telkom Hak cipta dilindungi Telkom 2009 undang-undang @ Politeknik
No part of this document may be copied, reproduced, printed, distributed, modified, removed and amended in any form by
ii
Politeknik Telkom
Agama Islam
authorization of Telkom
iii
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.1.1 Islam Menurut Bahasa (Etimologi).........................3 1.1.2 Islam Menurut Terminology (Istilah) .....................6
1.2 Kesempurnaan Islam.........................................................7 1.3 Islam adalah Pedoman Hidup .........................................15 1.4 Islam adalah Solusi .........................................................16 1.5 Karakteristik Islam ..........................................................19
1.5.1 Bersumber dari Allah SWT (Rabbaniyyah)...........19 1.5.2 Syariat Islam Bersifat Seimbang (Tawazuniyyah) 20 1.5.3 Berlaku untuk Umum atau Mendunia (alamiyyah) 21 1.5.4 Bersifat Universal (Syumuliyyah) ........................22
1.6 Kisah Teladan Seputar Marifatul Islam...........................23 1.7 Evaluasi ..........................................................................25
1.9.1 Dalil Fitrah (Kecenderungan Bertauhid) ..............21 1.9.2 Dalil Akal .............................................................22
iv
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.18.1 Makna Risalah dan Rasul...................................49 1.18.2 Tanda-tanda kerasulan Muhammad SAW..........49 1.18.3 Kedudukan Rasulullah SAW ..............................51
1.19 Sifat-Sifat Dasar Rasulullah SAW...................................54
v
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.19.1 Jujur (Shiddiq)....................................................54 1.19.2 Amanah dengan Apa yang Didakwahkan..........55 1.19.3 Menyampaikan (Tabligh)...................................56 1.19.4 Cerdas (Fathanah) ............................................56
1.20 Kisah Teladan Seputar Marifaur Rasul..........................58 1.21 Evaluasi ........................................................................59
1.31.1 Pendengaran, Penglihatan dan Hati..................76 1.31.2 Akal ...................................................................77 1.31.3 Jasad..................................................................77
1.32 Hakekat Ibadah ............................................................77
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.32.2 Rukun-rukun Ibadah .........................................78 1.32.3 Syarat diterimanya Ibadah ...............................79 1.32.4 Tujuan Ibadah ...................................................82
1.33 Kisah Teladan Seputar Marifatul Insan ........................87 1.34 Evaluasi.........................................................................89
1.36.1 Untuk Mengingat Allah......................................94 1.36.2 Mencegah dari Perbuatan Keji dan Munkar ......94
1.37 Makna-makna Batin dalam Shalat ...............................95 1.38 Sebab-Sebab Makna Bathin ..........................................96 1.39 Hal-hal yang Dimakruhkan dalam Shalat .....................97 1.40 Cara untuk Menghadirkan Hati dalam Shalat..............100 1.41 Kisah Teladan Seputar Shalat.....................................100 1.42 Evaluasi ......................................................................101
7 Zakat..........................................103
1.43 Pengertian Zakat ........................................................104 1.44 Arahan untuk Menunaikan Zakat ................................104 1.45 Jenis-Jenis Harta yang Wajib Zakat..............................107 1.46 Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat (Mustahik Zakat) .................................................................................108 1.47 Syarat-Syarat Dzahir dan Batin dalam Menunaikan Zakat 110
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.52.1 Aspek Ruhiyyah...............................................125 1.52.2 Aspek Sosial ....................................................127 1.52.3 Aspek Kesehatan ............................................128
1.53 Syarat-Syarat Batin dalam Shaum...............................130 1.54 Kisah Teladan Seputar Shaum ....................................133 1.55 Evaluasi ......................................................................133
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.67.1 Bersikap Lemah Lembut kepada Keduanya ....153 1.67.2 Memberi Nafkah kepada Kedua Orang Tua ....154 1.67.3 Meminta Izin kepada Kedua Orang Tua ..........156 1.67.4 Mendoakan Kedua Orang Tua dan Memintakan Ampunan untuk Keduanya.........................................156 1.67.5 Menghubungkan Persahabatan.......................157
1.68 Durhaka Kepada Orang Tua .......................................157 1.69 Adzab Bagi Pelaku Durhaka kepada Kedua Orang Tua 159 1.70 Keutamaan (Fadhilah) Birrul Walidain ........................162 1.71 Kisah Teladan Seputar Birrul Walidain ........................163 1.72 Evaluasi ......................................................................164
1.76.1 Mendoakan Seorang Muslim yang Bersin .......172 1.76.2 Menengok Orang Islam Manakala Sakit ..........172
ix
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.77.1 Hak-Hak Kedua Orang Tua .............................173 1.77.2 Hak-Hak Anak .................................................175
1.78 Hak-Hak Kerabat dan Sanak Keluarga ........................180
1.78.1 Menyambungkan Silaturahim .........................180 1.78.2 Memberikan Sedekah .....................................182 1.78.3 Mengetahui Nasab Kerabat ............................184
1.79 Hak-Hak Tetangga ......................................................186 1.80 Kisah Teladan Seputar Hablum Minannas .................190 1.81 Evaluasi.......................................................................191
1.82.1 Membicarakan Sesuatu Yang Tidak Bermanfaat 195 1.82.2 Ucapan-Ucapan yang Berlebihan ....................196 1.82.3 Larut dalam Kebatilan.....................................197 1.82.4 Bertengkar dan Berdebat................................198 1.82.5 Bermusuh-musuhan .......................................199 1.82.6 Memaksakan Perkataan Kepada Orang Lain....200 1.82.7 Berkata Keji, Kasar Melaknat dan Memaki.......201 1.82.8 Menyanyi dan Bersyair ...................................201 1.82.9 Bercanda/Bersenda Gurau...............................202 1.82.10 Memperolok-Olok dan Mengejek...................202 1.82.11 Membeberkan Rahasia Orang Lain ...............203
x
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.82.12 Janji Dusta ...................................................203 1.82.13 Dusta dalam Berkata dan Bersumpah ..........204 1.82.14 Menggunjing (Ghibah)...................................206 1.82.15 Mengadu Domba (Namimah).........................207 1.82.16 Ucapan Orang Yang Berlidah Dua .................207 1.82.17 Memuji (Menyanjung) ...................................208 1.82.18 Kisah Teladan Seputar Menjaga Lisan ..........209 1.82.19 Evaluasi.........................................................211
Daftar Pustaka.............................ccxii
xi
Politeknik Telkom
Agama Islam
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Dzat Yang Maha kuasa yang telah menciptakan alam semesta dengan segala isinya untuk kemaslahatan makhluknya. Manusia adalah makhluk Allah yang dimuliakan dan dijadikanNya sebagai khalifah dimuka bumi dengan tugas pokok mengabdikan diri kepada Allah SWT.
.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyaat (51) :56) Agar manusia mampu menjadi hamba Allah yang ideal dengan tugas pokoknya mengabdikan diri, Allah sebagai Dzat yang maha bijaksana telah menurunkan syariat Islam yang bersumber kepada Al-Quran dengan mengutus Muhammad SAW sebagai Rosul-Nya untuk menjelaskan kandungan syariat Islam dan sekaligus memberikan contoh nyata bagaimana mengaflikasikan itu semua dalam kehidupan sehari-hari. Dengan potensi akal yang telah dianugrahkan Allah untuk dapat menyerap dan memahami apa yang Allah kehendaki dari hamba-Nya melalui penjelasan dan contoh dari Rasulullah SAW, dengan potensi hati yang dimiliki untuk dapat menentukan pilihan jalan hidup sesuai dengan kehendak-Nya, ditambah dengan potensi jasad yang sempurna, sudah seharusnya manusia itu mampu untuk menampilkan diri sebagai khalifah yang senantiasa ideal dalam melakukan pengabdiannya kepada Allah SWT, karena
xii
Politeknik Telkom
Agama Islam
Allah SWT telah menyediakan pedoman hidup yang sempurna yakni al-Islam.
xiii
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dalam buku yang sederhana ini diharapkan siapapun yang mempelajarinya akan mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan semangat yang kuat untuk terus memacu diri agar menjadi hamba Allah SWT yang selalu melakukan pengabdian kepada-Nya dengan ideal, karena dalam buku ini akan dijelaskan tentang al-Islam sebagai pedoman, Allah SWT sebagai pembuatnya, al-Quran sebagai dasar, Rasulullah SAW sebagai penjelas dan akan dijelaskan pula tentang hakikat manusia sebagai makhluk Allah SWT yang terdiri dari ruh dan jasad yang keduanya harus dioptimalkan dalam rangka mengabdikan diri kepada Allah SWT. Penulis, Dahlan Harnawisastra, Lc
xiv
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Islam adalah sebuah tatanan hidup yang menghantarkan pemeluknya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam bab ini akan dijelaskan, bagaimana umat Islam bisa memaknai al-Islam dari sisi definisi (tarif), baik secara etimologi maupun terminologi. Juga akan dijelaskan, terkait dengan kesempurnaan al-Islam, karakteristik Islam dan bagaimana seharusnya umat Islam menjadikan ajaran Islam itu sendiri sebagai pedoman atau acuan dalam berucap dan bertindak.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan definisi (tarif) Islam secara basa dan istilah.
1 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
2. Mahasiswa dapat menjelaskan kesempurnaan Islam. 3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan karakteristik Islam.
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.1
Definisi Islam
.
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. (QS. An-Nisaa` (4) :125)
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan. (QS. Ali Imran (3) :83)
Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.(QS. Asy-Syuara (26) :89)
.
Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:"Salaamun-alaikum. Rabbmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Anam (6) :54)
4 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah-(pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu. (QS. Muhammad. (47) :35)
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Tunduk dan patuh untuk melaksanakan segala sesuatu yang dibawa oleh Nabi SAW yang diketahui dan terkenal bahwasannya itu merupakan syariat Islam. Dengan definisi tersebut, Islam menjadi penterjemah untuk keimanan yang ada dalam lubuk hati. Maka iman adalah keyakinan yang tertanam dalam hati, sedangkan Islam adalah pembuktian dengan melibatkan anggota badan untuk keimanan yang tertanam kuat di dalam hati. Pemahaman ini diperkuat oleh hadits Nabi SAW, ketika beliau ditanya oleh Jibril tentang iman, maka beliau menjawab : ia adalah, hendaknya Engkau meyakini adanya Allah, Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan meyakini qadla serta qadar-Nya. Dan ketika Rasulullah SAW ditanya tentang Islam, beliau menjawab, Islam adalah, hendaknya kamu bersyahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum di bulan Ramadhan, dan melakukan haji apabila kamu mampu. Kemudian ketika menyebutkan rukun Islam, beliau bersabda,Islam itu dibangun di atas lima pondasi, dua kalimah syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan shaum di bulan Ramadhan. Dari hadits itu, terlihat jelas bahwa, Islam merupakan aplikasi daripada keimanan yang kokoh yang tertanam di dalam hati.
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkahlangkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah (2) :208) Secara umum, kesempurnaan Islam bisa dari tiga aspek: Pertama,Kesempurnaan dalam Waktu (syumuliyyatuz zaman) Islam adalah risalah atau ajaran yang satu yang cocok dan sesuai sepanjang sejarah kehidupan manusia sampai hari kiamat. Islam juga merupakan agama yang menyempurnakan
7 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
sekaligus meralat ajaran yang telah dibawa oleh para nabi dan rasul Allah SWT sebelum Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, maka Islam adalah agama dari seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah SWT, pada bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok manusia, termasuk Nabi Muhammad SAW dan umatnya. Di antara ayat al-Qur`an yang menunjukkan bahwa Islam adalah agama bagi nabi sebelum Nabi Muhammad SAW adalah firman Allah SWT,
..
Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu .. (QS. Al-Hajj (22) :78) Adapun Nabi Muhammad SAW, beliau merupakan nabi terakhir, oleh karenanya tidak akan ada lagi setelah beliau dan secara otomatis tidak akan ada lagi ajaran selain ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Islam adalah agama yang sempurna yang akan senantiasa sejalan kehidupan manusia sepanjang zaman.
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakilaki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab (33) : 40)
.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Maidah (5) : 3) Kedua, Kesempurnaan Sistem (syumuliyyatul manhaj) Islam adalah agama yang memiliki system ajaran yang sempurna, di mana ia dibangun berdasarkan asas akidah yang kokoh yang tercermin dalam rukun-rukun iman. Kemudian di atas keimanan yang kokoh tersebut dibangunlah keislaman seorang hamba yang tercermin dalam rukun-rukun Islam (ibadah dan muamalah) dan budi pekerti (akhlak). Selanjutnya diperkuat atau didukung dengan system ajaran jihad atau amar maruf nahi munkar demi terpeliharanya keimanan yang murni dan ibadah serta akhlak mulia.
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Diantara ayat-ayat yang menunjukkan kesempurnaan system Islam adalah sebagai berikut,
.
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauhjauhnya. (QS. 4:136)
Dalam masalah ibadah, contohnya shalat dan zakat Allah SWT berfirman :
.
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'. (QS. Al-Baqarah (2) :43)
.
10 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.(QS. Al-Baqarah (2) :183)
11
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. Ali Imran (3) :130)
. .
Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS. Luqman (31) : 18-19)
larangan
. .
12 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuiny. (QS. Ash-Shaf (61) : 10-11) Ketiga : Sempurna dalam tempat (syumuliatul makan) Allah swt sebagai satu-satunya dzat yang menciptakan alam ini dan segala yang ada didalamnya termasuk manusia, Dia telah menurunkan syariat Islam untuk seluruh alam tanpa dibatasi dengan waktu begitu juga ruang atau tempat. Yang demikian itu dikarenakan Islam bersumber dari Dzat yang satu, yaitu Allah SWT, Dialah Dzat Yang menguasai semesta alam, dan mengetahui akan kemaslahatan hamba-hamba-Nya disetiap waktu dan juga tempat, oleh karenanya, syariat Islam diturunkan untuk kehidupan manusia dimanapun ia berada tanpa dibatasi sedikitpun dengan ruang atau tempat. Islam bukan hanya untuk kewasan Arab, namun ia diperuntukkan untuk semua manusia, baik Arab maupun non Arab. Allah SWT berfirman,
. .
13 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan Ilah kamu adalah Ilah Yang Maha Esa; Tidak ada Ilah melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al-Baqarah (2) :163-164)
14
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.3
Allah SWT sebagai Dzat Yang telah menciptakan alam semesta dan segala isinya termasuk manusia di dalamnya, tentunya Dia Maha Mengetahui akan kemaslahatan hambahamba-Nya. Oleh karenanya, Allah SWT tidak membiarkan kehidupan ini tanpa aturan, pijakan dan pedoman. Dalam rangka memberikan kemaslahatan yang sempurna, Allah Azza Wa Jalla menurunkan syariat Islam melalui Rasul-Nya yang berlandaskan kepada Al-Quran dan Sunnah Nabawiyyah. Oleh karenanya, bagi hamba Allah yang menginginkan kemaslahatan yang sesungguhnya, ia harus menjadikan AlIslam sebagai landasan dasar dalam mengunakan akal untuk berpikir, hati untuk menentukan arah dan tujuan hidup, serta menggunakan anggota badannya untuk membuktikan kebenarannya dalam berpikir dan menenetukan pilihan, sehingga Islam akan selalu mewarnai relung-relung kehidupannya. Ketika seorang hamba telah menjadikan Islam sebagai pedoman hidupnya, niscaya ia tidak akan lagi berpikir individual; karena Islam selalu mengajarkan kepada pemeluknya untuk berpikir demi kemaslahatan umat. Begitu juga halnya dengan keputusan yang diambilnya, tindakan yang dilakukannya akan selalu diukur terlebih dahulu dengan nilai-nilai Islam, sehingga kemuliaan pun akan selalu menyertainya. Terkait dengan keharusan berpedoman kepada Al-Islam, Umar r.a telah berkata,Kita adalah kaum yang dimuliakan Allah karena (selalu) berpegang teguh dengan Islam, maka kita tidak akan pernah mendapatkan kemuliaan (kemaslahatan) tanpa berpegang teguh kepadanya. Cukuplah kesempurnaan Islam sebagai alasan yang utama untuk tidak menjadikan ajaran atau system yang lain sebagai pedoman dalam kehidupan manusia; karena Islam yang sudah sempurna dan mencakup segala sector kehidupan dan dijamin oleh Allah SWT sebagai pembuat syariat tersebut, bahwa ia akan sanggup menyelesaikan semua problematika
15 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
kehidupan manusia, manakala syariat Islam itu ditinggalkan, maka kehancuranlah yang akan menimpa. Adalah satu ketetapan yang tidak bisa ditawar lagi, bahwa Islam adalah satu-satunya konsep kehidupan yang diridlai Allah Azza Wa Jalla yang sanggup menjamin kemaslahatan hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok, di dunia maupun akhirat. Hal tersebut, bisa dilihat dari maknamakna yang tersirat dalam ayat-ayat di bawah ini.
.
Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. Ali Imran (3) :19)
.
Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran (3) :85)
1.4
Sejalan dengan pase-pase kehidupan yang terus dilalui sering kali umat ini menghadapi berbagai macam permasalahan, di mana permasalan tersebut terkadang mengakibatkan
16 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
perselisihan dalam hal menentukan pilihan solusinya. Islam tampil sebagai system kehidupan yang sempurna telah memberikan konsep-konsep yang apabila dilaksanakan dengan baik tentunya akan memberikan solusi yang mashlahat untuk umat ini, karena Allah sendiri yang telah menjaminnya. Oleh karena itu Allah Dzat Yang Maha Tahu akan kemaslahatan dan solusi untuk setiap permasalahan, selalu menyeru hamba-Nya untuk mengembalikan segala permasalahan yang terkadang diperselisihkan itu, kepada Islam agar mendapatkan solusi yang tidak merugikan. Konsep-konsep dasar kehidupan yang telah Allah tetapkan dalam Islam, tentunya akan menjadi solusi alternatif untuk menyelesaikan segala permasalahan umat, oleh karenanya, sudah seharusnya bagi umat Islam untuk berpegang teguh pada ketetapan tersebut dan tidak mencoba untuk mencaricari solusi selain solusi Islam. Hal tersebut diingatkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,
.
Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa` (4) : 59) Dari ayat di atas, kita selalu dituntut untuk menjadikan Islam sebagai rujukan dalam setiap permasalahan yang dihadapi, dan menjadikannya satu-satunya solusi; karena Islam sebagai
17 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
system hidup yang sempurna tentunya telah memiliki konsepkonsep yang telah dijamin kemaslahatannya oleh Allah SWT sebagai Dzat yang membutnya. Sebagai contoh, kita dapat melihat sejarah pemerintahan Umar bin Abdul Aziz yang terkenal sebagai pemerintahan yang selalu menjadikan Islam sebagai satu-satunya pedoman dalam menjalankan pemerintahannya. Dan terbukti, selama pemerintahannya diakui sejarah sebagai pemerintahan paling berhasil setelah Khulafaurrasyidun. Contoh lain, untuk masalah kemiskinan Islam memiliki solusi dengan konsep zakat, infak dan shadaqah. Untuk masalah kriminalitas, Islam memiliki solusi dengan konsep hudud (hukuman yang telah Allah tetapkan kadar dan jenisnya) dan qishash. Untuk masalah pembagian harta pusaka yang sering memicu konflik keluarga, Islam memiliki solusi dengan konsep ilmu mawaris (faraa`id) yang secara rinci diatur dalam alQur`an. Untuk penyakit masyarakat (pergaulan bebas), Islam memberikan solusi dengan konsep nikah. Untuk masalah ekonomi yang sering kali mengakibatkan kerugian bagi sebagian pihak dan menguntungkan bagi pihak yang lainnya, Islam memberikan solusi dengan konsep etika berbisnis dalam Islam. Dan masih banyak solusi lainnya yang harus selalu dijadikan acuan dalam menyelesaikan segala permasalah umat.
18
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
19
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Kalian mengatakan, begini dan begini, ketauhilah! Demi Allah! Bahwa Aku adalah orang yang paling takut dan paling bertakwa kepada Allah di antara kalian, akan tetapi aku melaksanakan shaum dan berbuka, aku mendirikan shalat dan aku juga tidur, dan aku menikahi para wanita. Maka
20 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
barangsiapa yang tidak menyenangi sunnahku, ia tidak termasuk ke dalam golonganku.(HR. Bukhari dan Tirmidzi, hadits dari Anas bin Malik ) Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda,Sesungguhnya untuk dirimu ada hak atasmu, dan tuhanmu mempunyai hak darimu, juga keluargamu mempunyai hak darimu, maka tunaikanlah hak-hak itu sesuai dengan haknya masing
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba` (34) : 28) Konsekuensinya, bahwa hukum Islam berikut kaidahnya harus mampu mewujudkan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia, dan menghantarkannya ke derajat yang lebih tinggi; karena tidak mungkin suatu system hukum yang diberlakukan untuk umum, tetapi kemaslahatannya hanya dirasakan oleh sekelompok umat manusia saja. Sumber-sumber hukum Islam dibagi kepada dua bagian, yaitu : sumber yang bersifat permanent, seperti Al-Quran dan asSunnah yang merupakan sumber utama syariat Islam.
21 Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
berikutnya, sumber yang bersifat fleksibel seperti ijtihad yang merupakan dasar bagi ijma, qiyas, istihsan dan mashalih mursalah. Sumber yang fleksibel inilah yang membuat syariat Islam dapat bertahan di mana dan kapan saja.
Politeknik Telkom
Agama Islam
hidupnya adalah interaksinya dengan sesama manusia. Dan aspek tersebut menyangkut hukum kekeluargaan, perdagangan, hukum tata negara dan lain sebagainya. Wallahu Alam bish shawwab.
Politeknik Telkom
Agama Islam
melainkan ia menyimpankannya kembali ke tempat semula dan tidak menghancurkannya, lalu Brawn bertanya kepada penduduk setempat terkait dengan dua pemandangan yang berbeda itu. Dikatakan kepada Brawn, bahwa petani yang pertama adalah seorang penyembah berhala, yang mana ia tidak rela selain dari pemeluk agamanya minum air dari gelas yang dibawanya. Adapun petani yang ke dua, ia adalah seorang Muslim. Kemudian Brawn (setelah masuk Islam ia menamakan dirinya dengan Abdullah) berkata dalam dirinya,Aku merasa bahwa diriku harus lebih jauh mengenal Islam, maka aku membaca terjemah Al-Qur`an, kemudian membaca kisah perjelanan hidup Rasulullah SAW, lalu setelah itu aku masuk Islam. Dari kisah ini, kita dapat mengambil ibrah (pelajaran), bahwa yang menyebabkan Brawn masuk Islam adalah akhlak yang mulia dari petani Muslim India tersebut. Maka apabila setiap Muslim berakhlak Islami, niscaya hal itu akan menjadi media dakwah dakwah yang paling kuat. Sehingga sangat wajar jika muncul ungkapan yang menyatakan,Seorang Muslim akan menjadi bukti nyata dari kebenaran ajaran Islam dengan memilih akhlak yang mulia, dan ia akan menjadi penghujat bagi Islam manakala memilih akhlah yang tercela; karena sesungguhnya orang yang selain Muslim akan lebih banyak membaca Islam dari kepribadian (syakhsiyyah) Muslim yang nyata, dan tidak akan membaca lebih banyak dari buku-buku Islam yang ditulis oleh orang-orang Muslim itus sendiri. Nampak jelas bagi kita, bahwa ketika kita hendak menjadi seorang Muslim yang bak, dan mengajak orang lain untuk mengikuti langkah kita, maka ajaran Islam harus menjadi penghias keseharian kita; karena tanpa itu semua keislaman kita hanya tinggal nama saja.
24
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.7 Evaluasi
1. Jelaskan sikap yang seharusnya ditampilkan oleh seorang Muslim dalam kehidupan untuk mengaplikasikan makna atau pengertian Islam. Apakah Anda sependapat dengan pernyataan bahwa,Islam adalah agama yang hanya mengurusi mesjid (ibadah). mengapa ? Melalui media informasi atau bahkan terkadang kita melihat sendiri, sebagian masyarakat yang bergaya hidup kebarat-baratan, jelaskan pendapat Anda tentang realita tersebut dan kemukakan argumentasinya. Setiap kebaikan dan kemaslahatan yang diinginkan seorang hamba harus diukur dengan Al-Islam, mengapa harus demikian ? Setiap ajaran Allah yang dibawa oleh seorang nabi sebelum Rasulullah SAW dikhususkan bagi kaumnya saja, sedangkan ajaran Islam diperuntukkan untuk semua umat. Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu dan berikanlah argumentasinya.
2.
3.
4.
5.
25
Marifatul Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kuasa Yang telah menciptakan manusia, dengan tujuan agar menusia mengabdikan diri kepada-Nya. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai urgensi marifatullah, dalil-dalil tentang eksistensi Allah SWT, seperti : dalil fitrah, akal dan syari. Juga akan dijelaskan mengenai jalan atau cara untuk mengenai Allah SWT, baik melalui ayat-ayat kauniyyah maupun qar`aniyyah. Selanjutnya, akan dijelaskan pula tentang kebersamaan Allah (maiyyatullah) dalam kehidupan manusia dan tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Tujuan
1. Mahasiswa memahami pengertian dari marifatullah. 2. Mahasiswa dapat menunjukkan dalil-atau bukti keberadaan Allah SWT. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan cara atau jalan untuk
19 Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
mengenal Allah SWT. 4. Mahasiswa dapat memahami tentang pentingnya keyakinan, bahwa Allah akan selalu bersamanya, dimana dan kapanpun.
1.8
Urgensi Marifatullah
Ma'rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun ma'riaftullah dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan-jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah SWT. Menurut Ibn Al Qayyim : Ma'rifatullah yang dimaksudkan oleh ahlul ma'rifah (orang-orang yang mengenali Allah) adalah ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya. Rasulullah SAW merupakan figur teladan dalam ma'rifatullah, beliau adalah orang yang paling utama dalam mengenali Allah SWT. Sabda Nabi,Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan yang paling takut kepada-Nya. (HR Al Bukahriy dan Muslim). Hadits tersebut merupakan bentuk sanggahan beliau terhadap pernyataan tiga orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan keinginan dan perasaannya sendiri. Figur berikutnya, adalah para ulama yang mengamalkan ilmunya. Allah SWT berfirman, senantiasa
.
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hambahamba-Nya, hanyalah ulama (QS. Fathir (35) : 28).
20
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan syahwatnya. Melalui marifatullah, manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah; para Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan Allah. Melalui ma'rifatullah manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti Malaikat, jin dan ruh. Mereka akan mengenali perjalanan hidupnya, bahkan akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan alam kubur dan kehidupan akherat. Marifatullah akan membuahkan rasa takut seorang hamba kepada Allah SWT, tawakal, berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita bisa mewujudkan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya. Yang akan menenteramkan hati ketika orang-orang mengalami gundah-gulana dalam hidup, mendapatkan rasa aman ketika orang-orang dirundung rasa takut dan akan berani menghadapi segala macam problema hidup.
1.9
21
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu'jizat) dari Rabbmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman". (QS. Ali Imran (3) :49)
22
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.10
Ada dua jalan utama yang harus ditempuh oleh seorang Mukmin dalam rangka marifatullah (mengenal Allah SWT).
1.10.1
.
Yang demikian itu adalah Allah, Rabbmu, Pencipta segala sesuatu, tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan (QS. Al-Mukmin (40) : 62)
.
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu.Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan dari bumi Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? (QS. Fathir (35): 3) Yang memiliki
23 Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siap yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah (2) : 284) Yang memberi manfaat dan bahaya
.
Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya. (QS. Al-Anam (6) : 17) Yang menghidupkan dan mematikan
.
Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. (QS. Ar-Rum (30) : 40)
24 Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.10.2
Sesungguhnya banyak sekali fenomena -fenomena yang terdapat di jagat raya ini yang menunjukan kebesaran Allah SWT.
Diantara sesuatu yang wajib diterima akal adalah bahwa setiap sesuatu yang ada pasti ada yang mengadakan. Begitu juga alam semesta ini, tentu ada yang menjadikannya
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri) (QS. Ath-Thuur (52) : 35)
Kalau anda memperhatikan alam ini, anda akan menemukan bahwa alam ini sangat tersusun rapi. Hal ini menunjukan bahwa disana pasti ada kehendak agung yang bersumber dari Sang Pencipta Yang Maha Pintar dan Bijaksana.
Fenomena Kehidupan
Bila anda perhatikan makhluk yang hidup di muka bumi anda akan menemukan berbagai jenis dan bentuknya, serta berbagai macam cara hidup dan berkembang biak
.
25 Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami apakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabblah mereka dihimpunkan. (QS. Al-Anam (6) :38) Semua itu menunjukan bahwa di sana menciptakan membentuk, menentukan meniupkan ruh kehidupan pada dirinya. ada zat rizqinya yang dan
.
Katakanlah:"Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi.Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Ankabut (29) : 20) Bagaimana pun pintarnya manusia tentu ia tidak akan dapat membuat makhluk yang hidup dari sesuatu yang belum ada. Allah SWT menantang manusia untuk membuat seekor lalat, jika mereka mampu.
.
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah
26 Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (QS. Al-Hajj (22) : 73)
Ketika kita mempelajari alam semesta ini kita akan melihat suatu petunjuk yang sempurna dari yang sekecil-kecilnya sampai sebesar-besarnya. Bagaimana kita dapat memberikan argumentasi petunjuk ini ? Bagaimana ia dapat terwujud ? Bagaimana ia dapat tegak ? Bayi ketika dilahirkan ia menangis dan mencari puting susu ibunya. Siapa yang mengajari bayi tersebut ? Seekor ayam betina ketika mengerami telurnya ia membolakbalikkan telurnya, agar zat makanan yang terdapat pada telur tersebut rata, dengan demikian telur tersebut dapat menetas. Secara ilmiah akhirnya diketahui bahwa anak-anak ayam yang sedang diproses dalam telur itu mengalami pengendapan bahan makanan pada tubuhnya dibagian bawah. Jika telur tersebut tidak digerak-gerakkan niscaya zat makanan yang ada dalam tersebut tidak merata, dengan demikian ia tidak bisa menetas. Siapa yang mengajarkan ayam untuk berbuat demikian ? Sungguh disitu terdapat jawaban yang diberikan akal, yaitu adanya Zat yang memberi hidayah (petunjuk). Akal yang sehat akan berpendapat bahwa disana pasti ada yang memberi hidayah (petunjuk) dan Al Quran menerangkan bahwa zat yang memberi hidayah itu adalah Allah yang menciptakan lalu memberi hidayah.
.
27 Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
Musa berkata:"Rabb kami ialah (Rabb) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk". (QS. Thaahaa (20) :50)
Kita sering mendengar seseorang yang ditimpa suatu musibah yang membuat hatinya hancur luluh, putus harapan, lalu ia berdoa menghadap Allah SWT. Tiba-tiba musibah itu hilang, kebahagiaan pun kembali dan datanglah kemudahan setelah kesusahan. Siapa yang mengabulkan doa ? Sudah menjadi suatu yang logis bila seorang menghadapi bahaya pasti menghadap Allah SWT dan berdoa.
.
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih. (QS. Al-Israa` (17) : 67)
Fenomena -fenomena yang menunjukan adanya Allah sangat banyak sekali. Barang siapa yang menginginkan tambahan hendaklah membaca alam yang maha luas ini, dan memperhatikan penciptaan langit dan bumi serta manusia, pasti akan menemukan dalil-dalil dan bukti yang jelas akan adanya Allah.
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.11.1
Maiyah Umum
Maiyah umum artinya kebersamaan atau pengawasan Allah SWT terhadap seluruh makhlukNya, termasuk di dalamnya orang-orang kafir. Allah SWT berfirman,
.
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang ke luar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya.Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hadid (57) : 4)
29
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.11.2
Maiyah Khusus
Maiyyah khusus artinya dukungan dan pertolongan Allah. Dan ini khusus untuk diberikan kepada orang-orang beriman. Allah SWT berfirman,
.
Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:"Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita". Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah (9) : 40) Maiyyatullah (pengawasan dan kebersamaan Allah) dalam kehidupan manusia, akan memberikan pengaruh-pengaruh atau dampak yang positif. Maka hamba Allah SWT yang dalam kehidupannya masih saja sering melakukan berbagai macam kemaksiatan bisa diindikasikan, bahwa ia belum meyakini atau merasakan pengawasan Allah dalam kehidupannya. Adapun di antara hikmah daripada maiyyatullah adalah :
30
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
.1
perasaan
selalu
diawasi
Allah
. . .
13
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya. (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaf (50) :16-18) 2. Membangkitkan sifat ihsan yaitu beribadah dan taat kepada Allah disetiap saat seakan melihatNya dan jika tidak mampu melihat-Nya maka Allah pasti melihatnya.
.
Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak bisa melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Dia melihatmu. (HR.Bukhari dan Muslim) 3.
.
Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orangorang yang sabar. (QS. Al-Baqarah (2) :153) 4. Teguh memegang kebenaran dengan suatu keyakinan bahwa Allah SWT akan menolongnya.
Membangkitkan perasaan tabah dan sabar dalam berdawah kepada agama Allah, serta keyakinan penuh bahwa Allah SWT selalu bersamanya.
32
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orangorang yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat), (QS. Al-Mukmin (40) : 51)
.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Ruum (30) : 11)
33
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. Ar-Ruum (30) : 22)
.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (QS. Ar-Ruum (30) : 23)
.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
34 Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya. (QS. Ar-Ruum (30) : 24)
35
Marifatullah
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Syahadatain merupakan pondasi bagi rukun-rukun Islam yang lainnya, oleh karena itu, syahadatain perlu dipahami dengan sempurna, maka dalam bab ini akan dijelaskan mengenai makna syahadatain, keutamaan syahadatain, urgensi memahami syahadatain dan makna yang terkandung dalam syahadatain.
Tujuan
1. Mahasiswa memahami makna dari syahadatain. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan keutamaan dari
32 Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
syahadatain. 3. Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan urgensi syahadatain serta makna yang terkandung di dalamnya.
.
Maka hendaklah apa yang pertama kali engkau serukan kepadanya adalah mengesakan Allah Taala. (HR. Bukhari)
1.13.1
.
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan
33 Syahadatain
Syahadat tauhid adalah landasan makna akidah Islam, dengan mengakuinya seseorang akan menjadi Muslim dan dengan mengingkarinya ia akan menjadi musyrik. Dengan syahadat ini pula jiwa, harta dan darah seseorang akan menjadi terlindungi dari kebolehan mengambil, dan menumpahkannya bagi kaum Muslimin sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:
Politeknik Telkom
Agama Islam
Muhammad adalah utusan Allah, apabila mereka melakukan hal itu, maka mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali apa yang menjadi haknya.(HR. Bukhari Muslim) Dengan memahami hakikat syahadat tauhid dan mengamalkan segala kandungannya seseorang berhak untuk masuk surga. Rasulullah SAW bersabda:
.
Barangsiapa yang bersaksi bahwasannya tiada Tuhan selain Allah, Muhammad itu adalah hamba dan Rosul-Nya, Isa itu adalah hamba dan Rosul-Nya, Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimah-Nya yang diberikan kepada Maryam dan ruh daripada-Nya, surga itu hak dan neraka itu hak, niscaya Allah akan memasukannya kesurga sesuai dengan amal yang telah dilakukannya .(HR. Bukhari)
1.13.2
Syahadat Kebenaran
Syahadat ini (syahadatain) disebut juga syahadat kebenaran berdasarkan firman Allah SWT:
.
Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka menyakini(nya). (QS. Az-Zukhruf (43) : 86)
34 Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Syahadat kebenaran ini menurut para ulama adalah kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rosul Allah, dimana syahadat ini mengandung arti bahwa tidak Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah. Syahadat ini pula sekaligus mengandung makan penafian(peniadaan) ibadah kepada selain Allah sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
.
Barangsiapa yang mengatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan kafir kepada apa yang disembah selain Allah, maka harta dan darahnya menjadi haram (kecuali apa yang menjadi haknya), dan hanya pada Allah lah perhitungannya. (HR. Muslim dan Ahmad) Kalimat syahadah merupakan pilar utama dan landasan penting bagi rukun Islam. Tanpa syahadah maka rukun Islam lainnya akan runtuh begitu juga dengan rukun iman. Tegaknya syahadah dalam kehidupan kita, maka akan menegakan ibadah dan dien dalam hidup kita. Dengan syahadah maka wujud sikap ruhaniah yang akan memberikan motivasi kepada tingkah laku, fisisk dan akal fikiran serta memotivasi kita untuk melaksanakan rukun Islam lainnya. Ketika seseorang hendak menegakan Islam maka ia harus menegakan rukun Islam terlebih dahulu, dan untuk tegaknya rukun Islam maka ia mesti menegakkan dua kalimah syahadah terlebih dahulu. Rasulullah SAW meriwayatkan bahwa Islam itu bagaikan satu bangunan, untuk berdirinya harus ditopang oleh lima tiang pokok yaitu syahadat, sholat, shom, zakat dan haji kebaitul harom. Dikalangan masyarakat Arab di zaman Nabi SAW, mereka memahami betul makna dari syahadaht ini, terbukti dalam suatu peristiwa Nabi SAW mengumpulkan pemuka-pemuka Kuraisy dari bani Hasyim, kemudian Nabi bersabda: wahai saudar-saudar maukah kalian aku berikan satu kalimat,
35 Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
dimana dengan kalimat itu kalian akan dapat menguasai seluruh Jazirah Arab? Lalu Abu Jahal menjawab, jangankan satu kalimat, sepuluh kalimatpun akan aku terima. Kemudian Nabi SAW bersabda: ucapkanlah oleh kalian Lailaha illAllah dan Muhammadan Rasulullah. Lalu Abu Jahal menjawab, kalau itu yang engkau minta, berarti engkau telah mengumandangkan peperangan dengan semua orang Arab dan bukan Arab. Penolakan Abu Jahal terhadap kalimat syahadat bukan karena Abu Jahal tidak faham akan makna dari kalimat itu, akan tetapi justru sebaliknya, dia tidak mau menerima sikap yang mesti tunduk, taat dan patuh kepada Allah SWT saja, karena dengan sikap ini maka semua orang tidak akan tunduk lagi kepadanya. Abu Jahal ingin mendapatkan loyalitas dari kaum dan bangsanya. Penerimaan syahadat bermakna menerima segala aturan dan akibatnya, penerimaan inilah yang sulit bagi kaum jahiliyyah dalam mengaplikasikan syahadat.
36
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Maka hendaklah apa yang pertama kali engkau serukan kepadanya adalah mengesakan Allah Taala. (HR. Bukhari) b. Intisari ajaran Islam (khulashatul Islam)
a.
.
Hai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqrah (2):21) c. Dasar perubahan (asasul inqilab).
37
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
83
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya. (QS. Al-Anam (6) :122) d. Hakekat dakwah para rasul (haqaaiq dawatir rusul) :
...
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:"Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.. (QS. Al-Mumtahanah (60) : 4) e. Keutamaan yang besar (fadlaa`il azhimah).
.
Barangsiapa yang mati dari umatku dengan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia akan masuk surga.(HR. Bukhari)
39
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Adapun kandungan dari syahadat itu adalah : a. Iqrar (pernyataan). yaitu pernyataan seorang Muslim mengenai apa yang diyakininya. Pernyataan tersebut sangat kuat; karena didukung oleh Allah SWT, Malaikat dan orang-orang yang berilmu (para nabi dan orang-orang yang beriman). Dan sebagai konsekuensi dari ikrar tersebut adalah, kita wajib memperjuangkan dan menegakkan apa yang kita ikrarkan. Allah SWT berfirman,
.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 3:18) b. Qasam (sumpah), yaitu pernyataan kesediaan menerima akibat dan dampak serta resiko apapun dalam mengamalkan syahadat. Seorang yang menyatakan asyhadu berarti ia siap dan bertanggungjawab dalam tegaknya Islam dan penegakkan ajaran Islam. Pelanggaran terhadap sumpah tersebut adalah kemunafikan yang akan berdampak pada siksa neraka Allah SWT berfirman,
.
41 Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata:"Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benarbenar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.. (QS. Al-Munafiqun (63) : 1-2) c. Mitsaq (perjanjian yang teguh), yaitu janji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT yang terkandung dalam al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman,
..
Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan :"Kami dengar dan kami ta'ati .. (QS. Al-Maidah (5) : 7) Kandungan syahadah merupakan inti dari makna keimanan yakni dikatakan dengan lisan, diyakini dengan hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Allah SWT berfirman,
..
Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):"Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Ny ". (QS. AlBaqarah (2) :285)
42
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ketika semuanya ini teraplikasikan dalam kehidupan manusia, maka akan melahirkan keistiqamahan yang dapat menumbuhkan keberanian, ketenangan dan sikap optimis yang akhirnya dapat menghantarkan hamba Allah menuju kebahagiaan. Allah SWT berfirman,
.
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:"Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu" (QS. Fushshilat (41) : 30)
43
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Puterinya menjawab, Bagaimana mungkin aku mencapurkan air ke dalam susu akan kita jual, padahal Amirul Mukminin sudah melarang kita dari perbuatan tersebut. Ibunya berkata,Semua orang dikampung kita itu sudah mencampur susu yang akan mereka jual dengan air, maka tidak ada salahnya kita pun melakukan hal yang sama. Dan yang pasti Amirul Mukminin tidak akan tahu akan hal itu. Puterinya menjawab dengan tegas,Wahai ibuku! Walaupun Amirul Mukminin tidak mengetahui perbuatan kita, tidakkah ibu tahu, bahwasannya Allah SWT Maha Mengawasi apa yang tengah kita lakukan? Wahai ibuku! Sungguh aku tidak akan pernah melakukannya. Berita kisah tersebut sampai kepada Umar bin Khaththab, Amirul Mukminin, dan beliau sangat kagum dan takjub terhadap pendirian dan keteguhan puteri dari wanita itu, sehingga pada hari berikutnya, beliau memanggil puteranya, dan memintanya untuk menikahi puteri dari wanita tersebut, seraya berdoa,Semoga Allah SWT melahirkan dari rahim anak perempuan itu generasi-generasi yang baik. Terbukti dalam sejarah, anak perempuan itu melahirkan generasi yang shalihah yang dinikahi oleh Abdul Aziz bin Marwan, dan terlahir pula dari generasi shalihah tersebut seorang Umar bin Abdul Aziz yang terkenal sebagai khalifah yang adil pada masa Bani Umayah. (Nihayatul Arab karangan An-Nuwairy, 3/238) Dari kisah tersebut, kita dapat menyaksikan bukti nyata dari keimanan yang kuat yang ditampilkan oleh seorang anak perempuan yang tentunya hal tersebut lahir setelah memahami dengan baik akan eksistensi Allah SWT dalam kehidupan hamba-Nya. Anak perempuan itu sangat yakin, bahwa Allah SWT Maha Mengawasi di manapun dan kapanpun, baik keadaan ramai ataupun sunyi, sehingga membuatnya tidak berani mencampur susu yang akan dijual itu, sekalipun yang menyuruh adalah ibunya sendiri yang melahirkan.
44
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.17 Evaluasi
1. Alam ini menunjukkan adanya Allah SWT, benarkan demikian ? jelaskan dan berikan argumentasinya. Allah SWT selalu bersama hamba-Nya di manapun dan kapanpun. Dari keyakinan tersebut, dampak positif apakah yang muncul dalam kehidupan manusia? Jelaskan dan berikan contohnya. Jelaskan yang Anda pahami manusia dan tugas utamanya/ dari hubungan Allah,
2.
3.
4.
Mengapa mengenal Allah SWT menjadi hal yang urgen bagi manusia ? Tuliskan dan jelaskan tiga contoh dalam kehidupan manusia yang menggambarkan, bahwa syahadatain yang diucapkannya belum dipahami dengan baik!
5.
45
Syahadatain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Rasulullah SAW adalah suri tauladan yang mulia (qudwah hasanah) bagi manusia, yang memiliki tugas menjelaskan syariat yang dibawanya. Oleh karenanya, dalam bab ini akan dijelaskan tentang kebutuhan manusia terhadap rasul, makna risalah dan rasul, tanda-tanda kerasulan Muhammad SAW, kedudukan dan sifat-sifat dasar yang dimilikinya.
Tujuan
1. Mahasiswa memahami alasan mengapa manusia butuh kepada rasul. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan makna risalah dan rasul. 3. Mahasiswa dapat menyebutkan sifat-sifat dasar
46 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Rasulullah SAW. 4. Mahasiswa dapat termotivasi untuk mengenal Rasulullah SAW lebih jauh dengan mempelajari sirahnya.
. . . . . .
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah."Katakanlah: "Maka apakah
47 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
kamu tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah."Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"(QS. AlMukminun (23) : 84-89)
48
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.18.1
Risalah: Sesuatu yang diwahyukan A11ah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rasul: Seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah SWT yang berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia.
.
Allah SWT berfirman, Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. (QS. Al-Anbiyaa` (21) : 7)
Politeknik Telkom
Agama Islam
50
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.18.3
Untuk mengetahui kedudukan Rasulullah SAW, dapat dilihat dari dua sisi, yaitu : Sebagai hamba Allah Rasulullah SAW, dilihat dari kehambaannya atau kemanusiawiannya tidak ada bedanya dengan manusia yang lainnya. Di dalam sejarah kita dapat mengenal nasabnya, sifat-sifat fisiknya, hari dan tanggal kelahirannya. Beliau juga makan, minum dan berkeluarga, yang mana semuanya itu dimiliki oleh semua hamba Allah SWT termasuk Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman,
.
Dan mereka berkata:"Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia. (QS.Al-Furqan (25) : 7)
Dari sisi ini, kita bisa melihat bahwa Muhammad SAW memiliki kedudukan sebagai utusan Allah SWT dengan tugastugas : Menyampaikan (tablig) Allah SWT berfirman,
51 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al-Maidah (5) : 67) Adapun yang disampaikannya adalah :
.
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. Al-Anam (6) :102)
.
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:"Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS. Al-Anbiyaa` (21) :25)
(Memberi
kabar
gembira
dan
52 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Anam (6) :48)
53
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah.Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. 62:2)
1.19.1
Jujur (Shiddiq).
Kejujuran Muhammad SAW, adalah kejujuran mutlak yang tidak akan pernah luntur dalam kondisi apapun, maka beliau tidak pernah mengatakan sesuatu melainkan sesuai dengan realita, baik ketika berjanji ataupun bersumpah, serius ataupun bercanda. Kejujuran seperti ini, adalah sesuatu yang dimiliki oleh seorang rasul; karena manusia tidak akan percaya kepada rasul yang tidak jujur. Diantara contoh kejujuran Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud, dari Abdullah bin Abil Khansa, ia menuturkan,Sebelum masa kenabian, aku pernah melakukan transaksi jual beli bersama Rasulullah SAW. Ketika itu, aku masih menyisakan beberapa barang dagangannya padaku, lalu aku berjanji akan mengantarkan barang tersebut ke tempat beliau pada hari itu juga, akan tetapi ketika itu aku lupa, begitu pula keesokan
54 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
harinya, sehingga aku datang ke tempat beliau pada hari yang ke tiga. Beliau beliau bersabda,Wahai anak muda! Engkau telah menyengsarakan aku, sejak tiga hari yang lalu aku terus menunggumu di sini. Dari kisah tersebut, kita dapat melihat, bahwa beliau jujur dengan apa yang telah beliau sepakat dengan pemuda tersebuti, di mana dari hari pertama yang disepakati dengan pemuda tersebut sampai hari di mana pemuda itu datang kepadanya, Rasullullah SAW tetap setia menunggu.
1.19.2
Sebagai wakil dari Allah SWT, dengan misi menyampaikan risalah kepada umat manusia, Rasulullah SAW selalu konsisten dan komitmen dalam melaksanakan risalah tersebut; karena apabila apabila beliau tidak konsisten atau komitmen dalam menjalankan risalahnya, maka hal yang demikian akan menunjukkan bahwa ia tidak bisa menghadapi apa yang dibebankan kepadanya, dan tentu saja akan menjadi bukti kebohongan atas pengakuannya sebagai utusan Allah SWT. Sebagai seorang rasul, tentunya beliau akan sangant mengenal keagungan Allah Azza Wa Jalla, sehingga tidak akan mendurhakai segala perintah-Nya; karenan dengan mendurhakai perintah Allah , berarti ia telah berkhianat. Dan orang yang tidak bersikap amanah tidak alyak utnuk mengemban risalah Allah SWT. Salah satu contoh dari komitmen beliau atas perintah Allah SWT, sebagaimana diriwayatkan oleh Syaikhani (Bukhari dan Muslim), dari Aisyah, ia menuturkan bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat malam hingga kaki beliau bengkak. Aku bertanya kepada beliau,Mengapa engkau melakukan hal ini wahai Rasulullh!? Padahal dosa-dosamu yang akan dan yang sudah berlalu telah diampuni. Beliau menjawab,Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?. Hal tersebut beliau lakukan, dalam rangka untuk memperlihatkan komitmennya terhadap perintah Allah SWT.
55 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. Az-Zunar (39) : 66)
1.19.3
Menyampaikan (Tabligh)
Rasulullah SAW senantiasa menyampaikan kandungan risalah secara sempurna dan kontinyu tanpa mempedulikan kemurkaan, penyiksaan, gangguan, tipu daya dan teror dari orang-orang yang memusuhinya. Beliau tetap istiqamah dan tidak tidak melakukan penyimpangan terhadap perin tah Allah SWT, betapapun banyak godaan yang merintanginya. Tanpa adanya tabligh, risalah tidak akan pernah muncul ke permukaan, begitu juga halnya tanpa sikap sabar dan konsisten dari Rasulullah SAW, dakwah ini tidak akan pernah eksis.
1.19.4
Cerdas (Fathanah)
Cerdas adalah sifat yang harus selalu mengiringi upaya tabligh, karena disaat menyampaikan dakwahnya, seporang rasul akan banyak menghadapi bantahan dan perdebaan para musuh, pertanyaan para pengikutnya dan penentangan serta kritik orang-orang yang meragukannya. Oleh karena itu, ia harus memiliki kepastian kecerdasan, kekuatan argumentasi dan kekuatan berfikir yang menjadikannya mampu membungkam para musuh sehingga mereka tidak lagi mempunyai alasan untuk menolak. Kalau seandainya mereka masih memiliki alasan untuk menolak, berarti seorang rasul tidak akan bisa menguasai mereka. Sebagaimana firman Allah SWT,
56 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisaa` (4) :165) Hal tersebut tidak akan terjadi, kecuali apabila dakwah rasul itu seluruhnya benar. Sebab yang tidak benar tidak mungkin memiliki alasan yang jelas, dan yang bathil alasannya akan selalu mudah untuk dipatahkan. Hal ini tidak akan terealisir tanpa disertai dengan kecerdasan yang mampu menegakkan setiap hujjah dalam setiap pemaparan. Di antara contoh kecerdasan Rasulullah SAW, ketika beliau ditanya oleh seorang lelaki,Apakah engkau Rasulullah? Beliau menjawab,Ya. Orang tersebut bertanya lagi,Apa yang engkau sembah? Beliau menjawab,Aku menyembah Allah semata, Tuhan yang apabila kamu mengalami musibah lalu kamu berdoa kepada-Nya maka Dia akan menghilangkan musibah itu darimu. Tuhan yang apabila kamu mengalami ekkeringan, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Dia akan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untukmu. Tuhan yang apabila kamu tersesat di suatu belahan bumi, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Dia akan mengembalikanmu.
57
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Lelaki tadi masuk Islam, kemudian berkata,Berikanlah aku wasiat wahai Rasulullah! Beliau bersabda,Janganlah engkau mencela apapun dan siapapun. Orang itu berkata,Sejak Rasulullah SAW memberikan wasiat wasiat tersebut, aku tidak pernah lagi mencela seekor unta atau kambing sekalipun. Contoh lain dari kecerdasan beliau, ketika kabilah-kabilah Arab ebrselisih tentang siapa yang lebih berhak untuk meletakkan hajar Aswad, maka dipanggillah Rasulullah SAW untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, kemudian dengan kecerdasannya, beliau menghamparkan sorbannya dan menyuruh kabilah-kabilah Arab untuk meletakkan hajar Aswad di atas sorbannya. Kemudian beliau menyuruh mereka semua untuk memegang keempat ujung sorbannya dan menyuruh mereka untuk mengangkat sorban tersebut lalu lalu beliau mengambil hajar Aswad itu dan meletakkannya sendiri pada tempatnya. Dengan kecerdasan beliau seperti itu, semua kabilah Arab mau menerima dan merasa puas dengan keputusan tersebut sehingga mereka tidak berselisih lagi.
Politeknik Telkom
Agama Islam
secara kebetulan, melainkan ia beriman hasil dari susah payah dan usahanya yang benar, demikian pula ia beriman hasil dari berfikirnya dan kecerdasannya. Yang mendorong keimanan Abu Bakar bukan hanya logika hati semata, melainkan dibantu pula oleh logika akalnya, hal ini dapat terlihat dari ucapannya dalam peristiwa Isra Miraj tersebut : Aku akan percaya kepada Muhammad walaupun lebih dari itu, dan aku mempercayainya mengenai berita langit yang dibawanya, baik diwaktu pergi maupun ketika kembali. Peristiwa Isra Miraj bagi Abu Bakar tidak ada persoalan, akan tetapi yang menjadi pertanyaan baginya adalah : benarkan Rasulullah SAW yang mengatakan demikian (Isra dan Miraj) ? jika memang demikian, maka benarlah ia. Abu Bakar bergegas pergi ke Kabah untuk menemui Rasulullah SAW. Disana ia melihat orang-orang tengah mencibir dan meragukan peristiwa Isra miraj. Mereka mengelilingi Rasulullah SAW dengan suara ribut yang tidak menentu. Kemudian Abu Bakar melihat Rasulullah SAW sedang duduk dengan tunduk dan khusyu menghadap Kabah. Beliau tidak merasa terganggu dengan berisiknya orang-orang bodoh yang berada disekelilingnya. Setibanya di sana Abu Bakar langsung memeluk Rasulullah SAW seraya berkata,Demi ayak dan ibuku yang menjadi tebusanmu, wahai Rasulullah! Demi Allah, sesungguhnya Engkau benar, demi Allah sesungguhnya Engkau benar. Inilah bukti nyata dari keimanan Abu Bakar kepada Rasulullah SAW yang membuatnya rela untuk memberi dan berkorban baginya.
1.21 Evaluasi
1. Saya dapat mengetahui, bagaimana saya harus beribadah kepada Allah SWT walaupun Allah SWT tidak mengutus Rasulullah SAW. Pernyataan tersebut
59 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
yang
salah,
apakah
Anda
2. Bagaimana pendapat Anda tentang kasus dari sebagian orang yang mengaku dirinya sebagai nabi? 3. Rasulullah SAW adalah satu-satunya suri teladan bagi umat Islam, kemudian apa yang harus dilakukan oleh umat Islam agar dapat mengenal Rasulullah SAW sehingga menjadi tauladan dalam hidupnya. 4. Rasulullah SAW memiliki empat sifat dasar, pelajaran apa yang dapat diambil dari empat sifat tersebut agar hidup kita semakin berkualitas? 5. Rasulullah SAW hanya layak dicontoh oleh orang Arab saja.Apakah Anda sependapat dengan pernyataan tersebut ? mengapa?
Overview
Al-Quranul karim merupakan dasar hukum syariat Islam yang pertama, maka umat Islam dituntut untuk memahaminya dengan benar, sehingga ia dapat menampilkan kepribadian Islam (syakhsiyyah Islamiyyah) yang sesungguhnya. Dalam bab ini, akan dijelaskan tentang makna al-Qur`an, baik secara bahasa maupun istilah,
60 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
turunnya al-Quran (nuzulul quran), nama-nama lain untuk alQut`an, keutamaan al-Quran, meningkatkan keimanan dengan al-Quran dan penjelasan bahwa al-Quran adalah pedoman hidup bagi umat Islam.
Tujuan
1. Mahasiswa menjelaskan makna al-Quran secara bahasa dan istilah. 2. Mahasiswa dapat menyebutkan nama-nama lain dari al-Quran dan artinya. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan proses turunnya alQuran. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan keutamaan-keutamaan al-Quran. 5. Mahasiswa dapat memahami, bahwa al-Quran adalah satu-satunya pandangan hidup bagi setiap orang untuk dapat meningkatkan keimanan.
61
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Namun apabila melihat fenomena yang berkembang di masyarakat, ternyata sebagian masyarakat, bahkan kitapun terkadang melakukannya, Al-Quran tidak lagi dijadikan sebagai sahabat dalam kesehariannya. Al-Quran tidak lagi dijadikan lagi sebagai teman untuk bercengkrama bersama, Al-Quran tidak lagi dijadikan obat kegalauan hatinya, padahal ia adalah sebagai kisah yang menyenangkan, sebagai syair yang indah untuk dinikmati dan sekaligus sebagai acuan dalam hidup dan kehidupan, sebagaimana telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW beserta para sahabatnya. Realita sebagian masyarakat ini, padahal mereka sebagai Muslim, adalah realita yang sangat menyedihkan dan menghawatirkan untuk masa depan umat ini, sekaligus menunjukkan bahwa mereka telah menjauhkan al-Quran dari kehidupannya. AlQuran hanya dijadikan sebagai pajangan di lemari buku untuk melengkapi buku-buku yang lainnya, atau Al-Quran hanya dibuka seminggu sekali setiap malam jumat, atau bahkan sebagian dari mereka dekat dengan Al-Quran hanya ketika ada yang meninggal. Dan masih banyak lagi realita yang lainnya yang menunjukkan bahwa al-Quran sudah benar-benar dijauhkan dari kehidupan mereka. Rasulullah SAW pernah mengadukan keadaan sebagian umatnya yang meninggalkan Al-Quran sebagaimana disinyalir dalam firman Allah SWT,
.
Berkatalah Rasul:"Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sesuatu yang diacuhkan". (QS. AlFurqan (25) : 30) Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan kalimat mahjuran dalam ayat tersebut adalah matrukan (ditinggalkan).
62
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Yang termasuk kategori meninggalkan Al-Quran sebagaimana ditegaskan dalam tafsir Ibnu Katsir adalah, tidak mau mendengarkan, tidak membacanya, tidak mau mentadaburi dan tidak mengamalkannya. Dengan demikian, maka interaksi dengan al-Quran yang sesungguhnya yang harus dilakukan oleh umat Islam adalah diawali dengan semangat untuk selalu mendengarkan ayat-ayat Allah, kemudian diikuti dengan upaya keras untuk meningkatkan interaksi tersebut dengan membaca, mentadaburi kemudian mengamalkannya.
1.23
Allah SWT telah memuliakan umat Islam dengan menurunkan Al-Quran yang luar biasa, ia sebagai kitab penutup dari kitabkitab samawi yang menjadi undang-undang kehidupan, pemecah segala persoalan, sebagai tanda keagungan dan keluhuran umat pilihan (khaira ummah) untuk bisa mengemban tugas risalah samawiyyah yang paling mulia, di mana Allah memuliakannya dengan bekal kitab yang mulia. Turunnya Al-Quran merupakan bukti kesempurnaan ikatan risalah samawiyyah yang dibawa melalui perantaraan Malaikat Jibril a.s yang memantapkannya ke dalam lubuk hati Rasulullah SAW. Dia menyampaikannya sebagai wahyu dari Rabbul Ala, Allah SWT. Hal tersebut ditegaskan dalam firman Allah SWT,
. . .
Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas.
63 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Al-Quran diturunkan melalui dua tahapan, yaitu : Pertama, al-Qur`an diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah. Pertama kali Al-Qur`an diturunkan dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah dengan sekaligul pada malam Lailatul Qadar, dan ini merupakan pemberitahuan kepada alam tingkat tinggi yang terdiri dari Malaikat akan kemuliaan umat Nabi Muhammad SAW. Terkait turunnya al-Quran secara sekaligus, Allah SWT berfirman,
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil) .. (QS. Al-Baqarah (2) :185) Dan firman-Nya,
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an) pada malam kemuliaan. (QS. 97:1)
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (QS. Ad-Dukhan (44) :3) Ketiga ayat di atas tidak bertentangan, karena malam yang diberkahi adalah malam lailatul qadar dalam bulan
64 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ramadhan. Tetapi, zhahir ayat-ayat tersebut bertentangan dengan kejadian nyata dalam kehidupan Rasulullah SAW, di mana al-Quran turun kepadanya selama 23 tahun.
..
Sesungguhnya al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus.(QS. Al-Israa` (17) : 9)
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya (QS. AlAnbiyaa` (21) :10)
.
Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu alQur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqan (25) :1)
65
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dzikru (peringatan)
.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr (15) : 9)
.
Dan sesungguhnya al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam. (QS. Asy-Syuaraa` (26) : 192) Quran dan kitab adalah dua nama yang lebih terkenal dibandingkan dengan nama-nama yang lain. Dalam hal ini, Dr. Muhammad Abdullah Daraz berkata,Ia dinamakan Qur`an karena dibaca, dan dinamakan Kitab; karena ditulis dengan pena. Kedua nama tersebut menunjukan makna yang semakna dengan kenyataannya. Penamaan al-Quran dengan dua nama di atas memberikan isyarat, bahwa selayaknya ia dipelihara, dalam bentuk tulisan dan hafalan. Dengan demikian, ketika salah satunya ada yang keliru, maka yang lain akan meluruskannya. Penjagaan ganda tersebut (tulisan dan hafalan) untuk mengikuti langkah-langkah Rasulullah SAW, sehingga alQuran dapat terpelihara dengan kokoh, dan juga untuk membuktikan janji Allah yang menjamin akan terpeliharanya al-Quran, sebagaimana dalam firman-Nya,
.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr (15) : 9)
66 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Disamping itu, penjagaan ganda ini untuk menjelaskan, bahwa kitab-kitab samawi lainnya diturunkan untuk waktu itu saja, sementara al-Quran diturunkan untuk semua waktu dan membetulkan kitab-kitab sebelumnya, sehingga al-Quran itu mencakup semua hakikat yang terdapat dalam kitab-kitab terdahulu, dengan tambahan-tambahan yang dikehendaki Allah SWT.
.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Radu (13) : 28)
67 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dalam kehidupan para sahabat, kita dapat melihat betapa mereka memiliki semngat untuk berinteraksi dengan AlQuran, baik mendengarkan, membaca, menghafal, mentadabburi bahkan mengamalkannya. Kita mengetahui dari sejarah kehidupan mereka, bahwa apabila diajarkan kepada mereka sepuluh ayat dari AL-Quran, mereka tidak ditambah lagi kecuali setelah mengamalkan sepuluh ayat tersebut. Kita juga tahu, bahwa mereka untuk setiap bulannya tidak kurang dari tiga kali untuk mengkhatamkan Al-Quran, dan mereka juga sangat bersemangat untuk membaguskan bacaan Al-Quran. Maka Rasulullah SAW sebagai satu-satunya suri tauladan bagi kita yang telah diikuti terlebih dahulu oleh para sahabat, cukuplah bagi kita sebagai acuan utama bagaimana seharuskah kita berinteraksi dengan al-Quran dalam rangka meningkatkan keimanan dengan al-Quran.
1.26
Keutamaan Al-Quran
Katakanlah:"Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain. (QS. Al-Israa` (17) : 88)
68
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari al-Quran, maka ia akan memperoleh satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim itu satu huruf, melainkan Alif satu hufuf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.(HR. Tirmidzi dari Ibnu Masud)
.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakitpenyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus (10) :57)
.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr (15): 9)
.
Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (yaitu al69 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqaan (25) : 1)
1.27
Dikisahkan, bahwa Abdullah bin Amer r.a dia seorang yang sudah hafal Al-Quran, pada suatu ketika ia berkata kepada Rasulullah SAW,Aku adalah seorang yang sudah hafal AlQuran, maka aku mampu menyelesaikan bacaan Al-Quran selama satu malam. Mendengar hal itu Rasulullah SAW berkata kepadanya,Aku hawatir, seandainya kamu menyelesaikan bacaan Al-Quran dalam satu malam, kamu akan merasa bosan, maka dari itu, cukuplah bagi kamu menyelesaikan bacaan Al-Quran itu satu kali dalam sebulan. Abdullah menjawab,Wahai Rasulullah! Biarkanlah aku menyelesaikan bacaan Al-Quran seperti itu (dalam satu malam); karena aku masih kuat dan masih muda. Rasulullah SAW bersabda,Selesaikanlan olehmu bacaan Al-Quran pada setiap sepuluh hari. Jawab Abdullah,Biarkanlah aku menyelesaikannya dalam satu malam; karena aku masih kuat dan masih muda, ia tetap dalam pendiriannya. Dari kisah tersebut, kita bisa melihat betapa Abdullah bin Amer memiliki semangat untuk senantiasa dekat dengan AlQuran, sehingga ia tetap berisi keras untuk menyelesaikan bacaan Al-Quran dalam satu malam, meskipun Rasulullah SAW telah memberikan rukhshah untuk menyelesaikan bacaan Al-Quran tidak dalam satu malam.
1.28 Evaluasi
1. Jelaskan interaksi yang seharusnya dilakukan seorang Muslim terhadap Al-Quran. 2. Kapankah Al-Qur`an akan menjadi petunjuk bagi kehidupan seorang Muslim? Mengapa ?
70 Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
3. Dapatkah Al-Qur`an itu ditiru, ditandingi atau dipalsukan? Mengapa ? 4. Mengapa setiap rasul yang diutus itu diberikan mukjizat? 5. Salah seorang penulis buku mengatakan, bahwa sebab ketertinggalan umat Islam adalah; karena umat Islam telah menginggalkan Al-Qur`an. Apa yang Anda pahami dari pernyataan tersebut? Berikan argumentasinya.
71
Marifatul Quran
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Di saat manusia melupakan hakekat dari penciptaannya, dari mana dia berasal, untuk apa diciptakan dan kemana akan kembali, niscaya dia tidak akan pernah menampilkan sebagai sosok pribadi hamba yang mengabdi. Dalam bab ini akan dijelaskan tentang hakekat manusia, definisi manusia, potensi manusia, dari pendengaran, penglihatan, hati, akal dan jasad. Juga akan dijelaskan hakekat dari ibadah, makna ibadah, rukun dan syarat diterimanya ibadah.
Tujuan
Politeknik Telkom
Agama Islam
kepada Allah SWT. 3. Mahasiswa dapat memahami makna dan hakekat ibadah. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami rukun dan syarat diterimanya ibadah.
73
Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan.Dan sesungguhnya
74 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
kebanyakan diantara manusia benar-benar ingkar pertemuan dengan Rabbnya. (QS. Ar-Rum (30) : 8).
akan
Kemudian setelah manusia mati, baik secara husnul khatimah maupun suul khatimah, ia akan memasuki alam ke empat, yaitu alam kubur (alam barzakh). Di alam ke empat ini manusia akan tinggal sampai tiba hari kiamat atau hari kebangkitan (yaumul bats). Setelah dibangkitkan kembali, manusia akan memasuki alam yang ke lima yaitu padang Mahsyar. Dan di padang Mahsyar inilah semua manusia akan mempertanggungjawabkan seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia. Apabila ia berbuat baik selama hidupnya, maka surgalah bagiannya, dan apabila selama hidupnya banyak berbuat maksiat, maka nerakalah yang akan menjadi tempat kedudukannya. Surga dan neraka adalah alam yang ke enam setelah alam Mahsyar. Islam menghendaki supaya manusia, selama hidup di dunia selalu berada pada martabat yang luhur. Islam memandang, bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang memiliki roh, akal dan hati. Islam juga hendak meningkatkan manusia dari makhluk yang hanya memiliki rasa indra seperti alam tumbuh-tumbuhan, alam hewani dan terus meningkatkannya, sehingga menjadi makhluk yang berakal, berperasaan dan rasa indra. Islam menghendaki, agar manusia menjadi anggota yang berdaya guna bagi masyarakatnya. Dengan akal yang dimilikinya, dalam pandangan Islam, manusia tidak hanya dimuliakan karena ia berbeda dari makhluk yang lainnya, akan tetapi ia dimuliakan karena kualitas kehidupannya di dunia. Kualitas kehidupan manusia tersebut, ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pengabdiannya kepada sang pencipta, Allah SWT; karena pada dasarnya manusia diciptakan hanya untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. Semakin baik pengabdiannya kepada Allah SWT, maka ia akan semakin baik dan mulia kedudukannya di sisi Allah SWT. Akan tetapi apabila manusia itu tidak sanggup memerankan sebagai hamba Allah yang baik yang selalu meningkatkan pengabdian kepada-Nya,
75 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
maka ia akan lebih hina sekalipun harus dibandingkan dengan makhluk Allah yang bernama hewan. Oleh karena itu, maka sudah seharusnya sebagai manusia yang beriman mengoptimalkan anugerah Allah SWT berupa pendengaran, penglihatan dan hati untuk mendengar, melihat dan memahami ayat-ayat Allah SWT, agar keimanan senantiasa bertambah, sehingga terus bersemangat untuk membelkali diri dengan ketakwaan atau pengabdian kepada Allah SWT dalam rangka menyongsong kehidupan yang abadi di akhirat kelak dengan penuh kebahagiaan dan kesejahteraan. Sesungguhnya, tidak ada lagi perbekalan yang akan meninggikan derajat manusia di dunia dan di akhirat kelak, kecuali bekal ketakwaan, sebagaimana firman Allah SWT,
.
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS. Al-Baqarah (2) :197)
1.31.1
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl (16) :78)
76 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.31.2
Akal
Di antara semua makhluk yang ada di dunia, manusia adalah makhluk yang paling sempurna, baik dari segi fisik maupun pemikiran. Makhluk yang mendekati kesemurnaan manusia adalah hewan, namun ia hanya sanggup mendekati tidak mungkin menyamai kesempurnaan manusia. Kesempurnaan manusia adalah karena manusia diberi akal oleh Allah SWT, sehingga ia memiliki kemampuan untuk memahami siapa dirinya, dan siapa Allah SWT dan untuk sebenarnya ia diciptakan, di mana dengan pemahaman ini akan menghantarkannya kepada kemuliaan yang sesungguhnya, dan bukan hanya mulia dari sisi penciptaannya saja.
1.31.3
Jasad
Jasad atau anggota tubuh merupakan bagian dari potensi yang dimiliki oleh manusia, untuk membuktikan keimanan dan keislamannya dengan perbuatan. Apa yang telah dilihat oleh hamba, didengar dan difahami dengan akalnnya dari syriat Islam melalui ayat-ayat Allah SWT, kemudian ditentukan oleh hatinya mana yang harus dipilih dan dilakukan, maka giliran jasadlah selanjutnya untuk membuktikan dengan perbuatan. Dengan demikian sesungguhnya potensi yang diberikan kepada manusia sudah sangat sempurna, tinggal bagaimana manusia itu mengoftimalkan potensi tersebut untuk menjadi manusi yang paling mulia baik didunia ataupun diakhirat kelak dihadapan mahkamah Allah SWT.
1.32.1
Makna Ibadah
Para ulama tauhid dan ulama ushul fiqh meberikan definisi ibadah, bahwa ibadah adalah sebuah nama atau sebutan untuk segala sesuatu, baik ucapan ataupun perbuatan, yang
77 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
dicintai dan diridloi oleh Allah SWT baik yang nampak ataupun tidak. Ibadah adalah suatu cara untuk mensucikan jiwa dan amal perbuatan manusia, dan ia merupakan prilaku atau tata cara kehidupan seseorang berdasarkan keikhlasan hati sambil mengharap rahmat dan keridlaan Allah Taala. Mereka mengklasipikasikan ibadah menjadi dua bagian, yaitu ibadah mahdlah dan ghair mahdlah. Ibadah mahdlah adalah ibadah yang dikerjakan secara langsung berhubungan dengan Allah, seperti shalat, shaum dan haji. Sedangkan ibadah ghair mahdlah adalah ibadah yang tidak berhubungan langsung dengan Allah SWT, namun ada hubungannya dengan manusia terlebih dahulu, seperti zakat, infaq dan shadaqah. Pada dasarnya, ibadah dalam pandangan Islam memiliki pengertian yang sangat luas, sehingga ia bukan hanya shalat, shaum, zakat atau haji, akan tetapi segala aktifitas kehidupan yang akan menghantarkan manusia kepada kecintaan dan keridlaan Allah SWT diluar rukun Islam yang disebutkan tadi seperti tolong-menolong, berdakwah, mengajarkan Al-Quran, melakukan pembinaan terhadap generasi muda dan lain sebagainya, itu semua dikatagorikan ibadah.
1.32.2
Rukun-rukun Ibadah
Pertama, kecintaan yang utuh terhadap al-Mabud (Allah SWT). Allah SWT berfirman,
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa
78 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. AlBaqarah (2) :165) Kedua, pengharapan yang sempurna terhadap al-Mabud (rahmat-Nya). Allah SWT berfirman,
.
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Rabbmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti. (QS. Al-Israa` (17) : 57) Ketiga, rasa takut yang sangat terhadap al-Mabud (dari adzab-Nya). Allah SWT berfirman,
.
Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Rabbmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti. (QS. Al-Israa` (17) : 57)
1.32.3
Politeknik Telkom
Agama Islam
Pertama, Ikhlas dalam melakukan ibadah semata-mata mengharap ridla Allah SWT.
80
Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Sesungguhnya Allah SWT tidak akan menerima ibadah seorang hamba, kecuali ibadah tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan, hanya untuk mendapatkan keridlaan-Nya. Ketika seorang hamba melakukan suatu ibadah, tetapi niat yang ada di dalam hatinya adalah riya (ingin dilihat orang lain), atau sumah (ingin didengar), atau ingin dikatakan pahlawan, sehingga banyak disebut-sebut orang dan lain sebagainya, itus semua merupakan indikasi ketidak-ikhlasan dalam melakukan suatu ibadah. Oleh karena itu, Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya, agar kita tidak melakukan ibadah, kecuali semata-mata mengharap keridlaan-Nya.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam(menjalankan) agama ..(QS. Al-Bayyinah (98) : 5) Kedua, mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Syarat yang ke dua untuk diterimanya suatu ibadah adalah, bahwa ibadah tersebut harus sesuai dengan apa yang dicontohkan dan diperintahkan Rasulullah SAW; karena Allah SWT tidak akan pernah menerima suatu ibadah kecuali sesuai dengan contoh Rasulullah SAW. Setiap ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, karena hal itu tidak dapat dibenarkan menurut syariat. Ketika kita melaksanakan shalat-shaum, zakat dan haji harus senantiasa berdasarkan contoh Rasulullah SAW; jika tidak maka kita hanya akan mendapatkan capeknya saja. Hal itu pernah digambarkan oleh Baginda Rasulullah SAW, ada di antara umat Islam yang shalatnya hanya membuahkan capeknya saja dan ketika mereka shaum, hanya mendapatkan lapar dan dahaganya saja. Dalam realita kehidupan beribadah di tengah-tengah masyarakat, bahkan di kalangan para santri dan santriwati, terkadang muncul sebuah pernyataan, aku melakukan ibadah seperti ini karena guruku juga melakukannya, atau karena
81 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
ustadz fulan juga membolehkannya, atau keluargaku sudah turun-temurun melakukan ibadah dengan cara seperti ini. Prinsip melakukan ibadah seperti itu, tentunya tidak sesuai dengan apa yang telah Allah SWT tetapkan, bahwasannya, bahwa ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba harus sesuai dengan apa yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena beliau sebagai utusan Allah, memiliki tugas menyampaikan sekaligus menjelaskan risalah Allah SWT, termasuk juga menjelasakan permasalahn ibadah, oleh karena itu, ibadah yang dilakukan oleh seseorang tanpa berdasarkan kepada contoh Rasulullah SAW, walaupun berargumentasi dengan menyebut, unstadznya, orang tuanya, ataupun siapa saja, sebenarnya itu semuanya merupakan bentuk taklid buta dengan tanpa mengetahui dasar dasar yang sesungguhnya dari Rasulullah SAW.
1.32.4
Tujuan Ibadah
Ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba, pada dasarnya memiliki tujuan : Pertama, untuk memperlihatkan perasaan hina di hadapan Allah SWT, sehingga diharapkan muncul dalam dirinya sebuah prinsip, bahwa Allah lah satu-satunya Dzat Yang Maha Mulia. Dan seorang hamba tidak dibenarkan untuk bersikap sombong; karena pada dasrnya, tidak ada seorang hambapun yang paling mulia dihadapan Allah SWT, apapun bangsanya, warna kulitnya, ataupun kedudukannya, semuanya tidak akan menjadikannya mulia di hadapan Allah SWT, kecuali dibarengi dengan kualitas ketakwaan yang sesungguhnya (melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya).
.
82 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Al-Hujuraat (49) :13) Kedua, memperlihatkan rasa cinta yang sesungguhnya kepada Allah SWT. Rasa cinta merupakan anugerah dari Allah SWT, oleh karenanya, harus senantiasa disyukuri dan diarahkan atau diporsikan sesuai dengan kehendak Dzat Yang Memberikannya.
83
Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Doktor Aid Al-Qarni mengatakan,Cinta itu secara umum dibagi kepada dua katagori, yaitu, cinta yang bersifat fitrah, seperti cinta kepada harta, anak, orang tua, lawan jenis dan lain sebagainya. Semua itu tidak membutuhkan upaya untuk memunculkan rasa cinta kepadanya. Dan yang ke dua adalah cinta yang harus diusahakan (mahabbah muktasabah), yaitu kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Kecintaan tersebut, adalah kecintaan yang paling tinggi derajatnya; karena kecintaan yang seperti ini membutuhkan perjuagan atau pengirbanan dalam mewujudkannya, bahkan kecintaan yang sifatnya fitrah, walaupun secara syariat tidak dilarang, akan tetapi tidak boleh menghalangi kecintaan seorang hamba kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya harus senantiasa dinomor-satukan; sebab sikap seperti adalah ciri has daripada orang-orang yang beriman. Ketika seorang hamba lebih mengedepan kecintaan fitrahnya daripada kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti lebih mencitai harta, kedudukan, pekerjaannya dan lain sebagainya.maka itu semua merupakan fenomena kelemahan iman. Allah SWT berfirman,
.
Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS. AlBaqarah (2) :165)
84
Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ketiga, memperlihatkan rasa takut kepada Allah SWT (dari adzab-Nya), dan memperlihatkan pengharapan yang seutuhnya kepada rahmat-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, hamba Allah SWT selalu dibarengi dengan dua perasaan, yaitu perasaan takut dan berharap. Namun demikian, bagi seorang hamba yang selalu istiqamah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT, tentunya rasa takut tersebut akan dapat dihindarkan, ia akan selalu memiliki keyakinan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti dalam hidup ini, kecuali terjerembabnya diri ke dalam kemaksiatan; karena ketika itu terjadi, berarti adzab Allah lah yang akan menimpa dirinya. Bagi seorang yang beriman, tidak ada lagi yang ditakuti dalam hidunya, kecuali adzab Allah SWT, dan adzab itu akan menimpa disebabkan oleh perbuatan maksiat kepada-Nya. Maka ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba, pada dasarnya merupakan implementasi dari rasa takut akan adzab Allah SWT, dan sekaligus akan menghantarkan hamba kepada rahmat Allah SWT yang selalu diharapkan sepanjang hidupnya. Sesungguhnya, tidak ada kebahagiaan dan kesuksesan yang hakiki, kecuali ketika seorang hamba selalu berada dalam rahmat dan maghfirah Allah SWT yang diraih dengan sikap istikomah dalam keimanan, perubahan ke a rah yang lebih positip dan selalu memohon ampun ketika lalai, juga berupaya keras untuk tetap berada dijalan Allah SWT. Allah SWT berfirman,
.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah (2) :218)
85 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Keempat, memperlihatkan rasa syukur yang mendalam terhadap semua nimat Allah SWT yang telah diberikan. Pengakuan dan kesadaran akan nimat Allah SWT dalam kehidupan, akan mendorong seorang hamba untuk mengakui kelemahan dan kebutuhannya kepada Allah SWT yang telah memberikan semua nimat-Nya, karena seorang hamba tidak akan bisa terlepas dari nimat tersebut. Ini berarti bahwa seorang hamba akan selalu membutuhkan Allah SWT, karena Dialah yang maha pemberi nimat. Dengan demikian diharapkan hambapun akan selalu berupaya untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pemberi nimat itu. Allah SWT Dzat yang telah memberikan nimat menuntut dari hamba-Nya agar selalu bersyukur atas nimat tersebut. Para ulama menjelaskan bahwa bersyukur yang sesungguhnya atas nimat adalah menggunakan nimat tersebut sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah SWT, dan untuk membuktikannya tidak ada cara lain kecuali dengan beribadah kepada-Nya, sehingga segala sesuatu yang telah Allah anugrahkan harus digunakan dalam rangka meraih keridloan dan kecintaan Allah SWT untuk mendapatkan kebahagiaan hidup diakhirat. Allah SWT berfirman.
.
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak
86
Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Kejadian tersebut diam-diam telah tersiar ke luar istana, sehingga wanita-wanita di kota berkata:"Isteri Al-Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata". Maka tatkala istri majikan yusuf mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masingmasing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf):"Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanitawanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata:"Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia". Singkat cerita, Yusuf pun dipenjarakan oleh majikannya, namun hal itu tidak membuat Yusuf bersedih atau berontak, akan tetapi ia segera memohon kepada Allah SWT,"Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk ( memenuhi keinginan mereka ) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh". Dari kisah tersebut, dapat diambil hikmahnya, bahwa secara fitrah memang manusia memiliki kecendrungan untuk melakukan hal-hal yang menurut perasaan dan hawa nafsunya baik lagi menyenangkan. Seandainya tanpa ada bimbingan wahyu dan kecerdasan akalnya, maka sudah barang tentu hawa nafsu tersebut sudah terlampiaskan, meskipun sudah diketahui dampak atau akibat yang ditimbulkannya. Manusia dituntut agar senantiasa menggunakan akalnya dengan baik, senantiasa memikirkan akibat baik dan buruk dari suatu amal yang hendak dilakukannya, agar supaya tidak menyesal dikemudian hari. Dan disamping itu, ia tidak lupa untuk selalu memohon pertolongan dan hidayah Allah SWT.
88 Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Yusuf adalah sosok manusia yang cerdas dalam berfikir, tidak terburu-buru dalam menentukan sikapnya; karena ia menyadari bahwa hal yang demikian itu akan menjadikannya menyesal seumur hidup. Dengan kesabaran dan kecerdasan yang dimilikinya, ia mampu bangkit menjadi orang yang terpandang di tengah-tengah masyarakat banyak dan kisahnya senantiasa dikenang sepanjang masa. Wallahu Alam bish-Shawwab.
1.34 Evaluasi
1. Setiap manusia telah diberikan potensi oleh Allah SWT, apakah potensi yang dimaksud ? dan bagaimana mengoptimalkannya agar bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Kapankah manusia itu dianggap mulia di sisi Allah SWT? Berikan argumentasinya. Setiap manusia diberikan nikmat umur, akan tetapi tidak ada yang mengetahui, kapan umur itu berakhir. Hikmah apakah yang dapat diambil dari kenyataan tersebut? Hamba yang tidak beribadah berarti ia tidak bersyukur. Benarkan pertanyaan tersebut? Mengapa? Berikan contoh dan jelaskan tentang ibadah yang tidak sah dan tidak bernilai.
2.
3.
4.
5.
89
Shalat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Shalat merupakan tiangnya agama Islam, namun demikian ia bukan hanya sekedar gerakan dan ucapan, melainkan sarat dengan makna-makna bathin yang akan mempu merubah dan mewarnai kehidupan manusia, maka dalam bab ini akan dijelaskan tentang definisi shalat, kedudukan shalat dalam Islam, hikmah-hikmah shalat, makna bathin yang harus hadir ketika menjalankan shalat, sebab-sebab yang harus diupayakan dalam menghadirkan makna-makna bathin tersebut, dan hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat.
Tujuan
1. Mahasiswa mendefinisikan shalat, secara bahasa dan istilah. 2. Mahasiswa memahami dan menjelaskan kedudukan shalat dalam Islam. 3. Mahasiswa dapat memahami betapa pentingnya
90 Shalat dan Philosofinya
Politeknik Telkom
Agama Islam
keikut-sertaan hati dalam shalat. 4. Mahasiswa dapat memahami hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat, sehingga berupaya untuk menghindarinya.
.
Islam itu dibangun di atas lima pondasi, yaitu, persaksian bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan shalat, haji dan shaum Ramadhan. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi Ahmad dan yang lainnya.)
.
Barangsiapa yang masuk Islam, maka ia akan selamat, dan tiangnya (Islam) adalah sholat, sedangkan yang meninggikan
91
Politeknik Telkom
Agama Islam
martabatnya adalah jihad fi sabilillah." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah Ahmad, Hakim Thabrani dan Baihaqi)
92
Politeknik Telkom
Agama Islam
: .
Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya, maka dituliskan baginya pahala yang sempurna, dan jika tidak menyempurnakannya, maka Allah berfirman kepada para Malaikat,Apakah kalian mendapati pada hamba-Ku itu amalan sunnah, sehingga kalian menyempurnakan dengannya apa-apa yang kurang dari amalah yang wajibnya.(HR. Ahmad dan Baihaqi)
.
Tidak ada seorang Muslim yang datang menghadiri shalat wajib, lalu ia membaguskan (menyempurnakan) wudlunya, kekhusyuannya dan rukunya, melainkan shalatnya itu akan menjadi kifarat (penghapus) atas dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya, selama ia tidak mengerjakan dosa
93 Shalat dan Philosofinya
Politeknik Telkom
Agama Islam
besar, dan hal itu berlaku untuk sepanjang zaman. (HR. Muslim, Ahmad dan yang lainnya)
1.36
1.36.1
Shalat merupakan sarana untuk mengingat-ingat karunia Allah yang sedemikian banyak, termasuk diri kita sebagai makhluk ciptaan-Nya. Maka sebagai rasa terima kasih atau rasa syukur kita kepada-Nya. Allah SWT berfirman,
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Ilah (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thaha (20) :14)
Dan dirikanlah shalat.Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.(QS. Al-Ankabut (29) : 45)
94
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.37
Yang dimaksud makna bathin dalam shalat adalah menghadirkan hati atau khusyu di dalam shalat. Menghadirkan hati dalam shalat merupakan penyempurna untuk nilai shalat di hadapan Allah SWT, sehingga shalat yang hanya memenuhi syarat dan rukun saja tanpa menghadirkan hati di dalamnya, maka shalat tersebut hanya berstatus sah saja secara hukum. Adapun kualitas nilainya akan sangat ditentukan dengan sampai sejauh mana kehadiran hati di dalam shalat tersebut. Semakin sanggup seorang hamba menghadirkan hati dalam shalatnya, maka shalat tersebut akan semakin bernilai di sisi Allah SWT, demikian pula sebaliknya. Di antara ayat al-Quran yang mengharuskan kehadiran dalam shalat, di antaranya :
.
Dan sebutlah (nama) Rabbmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS. Al-Araf (7) :205) Dari ayat di atas, terlihat jelas bahwa orang yang melaksanakan shalat dituntut untuk senantiasa berupa menghadirkan bathin atau hati dalam shalat,; karena ketika hati itu lalai dalam shalat, berarti makna, hakikat dan kekhusyuan shalat tersebut tidak tercapai. Dan itu semua tidak bisa terealisasi, maka akan berdampak kepada kerusakan prilaku sehari-hari. Imam Al-Ghazali mengatakan,Apabila hati itu khusyu dalam shalat, maka anggota badan atau tingkah laku sehari-hari akan menjadi baik..
95 Shalat dan Philosofinya
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ketika tingkah laku seseorang dalam kesehariannya belum baik, berarti kualitas kekhuysuan shalatnya harus ditingkatkan; karena shalat yang sesungguhnya harus mampu memberikan pengaruh positif dalam kehidupan sehari-hari.
96
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ar-Raja` (mengharap rahmat Allah SWT). Penyebab munculnya ar-Raja` adalah meyakini dan menyadari kelembutan Allah dan kemuliaan-Nya serta nikmat-Nya yang menyeluruh, termasuk janji Allah Allah SWt bagi hamba-hamba-Nya yang melaksanakan shalat (surga). Apabila keyakinan tersebut telah didapatkan, melalui janji dan pengetahuan akan kelembutan-Nya, niscaya keduanya akan melahirkan ar-Raja` dalam hati. Al-Hayaa` (merasa malu). Perasaan malu akan muncul dalam hati seseorang apabila mengetahui dan menyadari kekurangan diri dalam ibadah, termasuk dalam menjalankan shalat. Munculnya rasa malu juga diperkuat oleh kesadaran diri terhadap aib dan kelalaian-kelalaian yang dilakukannya serta ketidak-ikhlasan dalam beramal. Maka semakin sering orang melakukan kemaksiatan berarti ia semakin tidak menyadari kekurangannya, dan pada gilirannya akan semakin tidak malu untuk melakukan berbagai kemaksiatan, dan ketika itu terjadi, berarti ia tidak malu lagi dengan Yang Maha Kuasa.
.
97 Shalat dan Philosofinya
Politeknik Telkom
Agama Islam
"Apa yang membuat orang-orang itu mengangkat penglihatan mereka ke langit dalam shalat mereka? Hendak-lah mereka berhenti dari hal itu atau (kalau tidak), nis-caya akan tersambar penglihatan mereka." (HR. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkannya dengan makna yang sama) 2. Menoleh atau melirik, terkecuali apabila diperlukan. Hal ini berdasarkan perkataan Aisyah radhiallaahu anha. Aku ber-tanya kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam tentang seseorang yang me-noleh dalam keadaan shalat, beliau menjawab:
.
"Itu adalah pencurian yang dilakukan syaitan dari shalat seorang hamba." (HR. Al-Bukhari dan Abu Daud, lafazh ini dari riwayatnya) 3. Menyapu kerikil yang ada di tempat sujud (dengan tangan) dan meratakan tanah lebih dari sekali. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW
"Dari Mu'aiqib, ia berkata, 'Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam menyebutkan tentang menyapu di masjid (ketika shalat), maksudnya menyapu kerikil (dengan telapak tangan). Beliau bersabda, 'Apabila memang harus berbuat begitu, maka hendaklah sekali saja'." (HR. Muslim)
98
Politeknik Telkom
Agama Islam
4. Shalat sambil menahan buang air kecil atau besar, dan sebagainya yang mengganggu ketenangan hati. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW
.
"Tidak sempurna shalat (yang dikerjakan setelah) makanan dihidangkan dan shalat seseorang yang menahan buang air kecil dan besar." (HR. Muslim)
99
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.41
Said bin Al-Musayyab, seorang pembesar Tabiin, ia memiliki perhatian yang sangat besar terhadap shalat lima waktu, ia tidak pernah mendengar adzan kecuali dirinya telah siap untuk sholat berjamaah di mesjid. Pada suatu ketika ia ditimpa sakit dan menghantarkannya keharibaan Allah AWT, pada saat ia sakarotul maut , putrinya menangisi keadaan beliau, akan beliau masih sempat memberikan semangat kepada putrinya dengan
100 Shalat dan Philosofinya
Politeknik Telkom
Agama Islam
perkataannya: wahai putriku janganlah engkau menangisi kematianku, karena sesungguhnya aku sejak empat puluh tahun tidak pernah mendengar seorang muadzin melantunkan adzan di mesjid, kecuali aku telah berada di dalam mesjid untuk sholat berjamaah.
Dikisahkan, seorang zahid yang ahli ibadah (AlAhmasy), ia selalu memotivasi puterinya untuk selalu memelihara shalat dengan melaksanakannya diawal waktu. Pada suatu hari, ia berkata kepada puterinya,Demi Allah, wahai puteriku! Aku tidak pernah ketinggalah takbiratul ihram untuk shalat berjamaah selama empat puluh tahun. Dari kisah-kisah di atas, kita bisa melihat semangat Ulama Salaf dalam melakukan ibadah (shalat) diawal waktu. Bagi mereka shalat bukan hanya sebagai kewajiban, akan tetapi mereka menganggapnya sebagai kebutuhan yang tidak bisa ditunda, sehingga mereka tidak rela kalau harus ketinggalan shalat berjamaah di mesjid.
1.42 Evaluasi
1. Kapankah keislaman hancur? Mengapa? seseorang untuk dikatakan
2. Shalat yang dilakukan oleh seorang hamba terkadang tidak membuatnya jauh dari kemaksiatan. Bagaimana pendapat Anda tentang realita seperti ini? 3. Apa yang ada pahami tentang khusyu di dalam shalat ?Berikanlah contoh dari shalat yang tidak khusyu.
Politeknik Telkom
Agama Islam
102
Politeknik Telkom
Agama Islam
7 Zakat
Overview
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang memiliki nilai sosial, dimana konsep zakat ini bisa dijadikan sebagai solusi dalam menyelesaikan problem kemiskinan, disaat orang-orang kaya dari kaum Muslimin itu mengerti dan memahami akan kewajiban berzakat, niscaya kelompok yang berekonomi rendah dan membutuhkan bantuan akan dapat dibantu perekonomiannya. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian zakat, kewajiban berzakat, hikmah atau arahan zakat, hartaharta yang wajib zakat, orang-orang yang berhak menerima zakat, etika berzakat dan dilengkapi dengan kisah teladan seputar zakat. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian zakat. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan hikmah dari zakat.
103 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. At-Taubah (9) :103) Firman-Nya,
104 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. AlBaqarah (2) : 267)
105
Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan firman-Nya,
.
Dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya).(QS. Al-Anam (6) : 141)
.
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad itu adalah utusan-Nya, ,endirikan shalat dan menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal-hal tersebut, maka mereka akan mendapatkan perlindungan dariku darah dan harta mereka, kecuali dengan hal Islam, dan penghisaban atas mereka merupakan urusan Allah.(HR. Bukhari Muslim) Sudah menjadi kehendak Allah SWT bahwa harta yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya tidaklah sama, melainkan berbeda-beda, Allah SWT berfirman dalam surat an-Nahl (16) ayat 71 :
.
106 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah. Perbedaan ini tentunya tidak akan terlepas dari hikmah yang dikehendaki-Nya, oleh karena itu Allah SWT telah mewajibkan zakat kepada hamba-Nya dengan arahan atau hikmah sebagai berikut: a. Menegakkan kemashlahatan-kemashlahatan umum yang menjadi pondasi kehidupan umat dan kebahagiaannya. b. Membatasi penumpukkan kekayaan hanya pada tangan orang-orang kaya, para pedagang dan pengusaha semata, supaya harta tersebut tidak tertahan dilingkungan kelompok yang terbatas atau hanya beredar di kalangan orang-orang kaya. c. Untuk menjaga harta dari penglihatan dan tindakan jahat orang-orang yang berhati jahat. d. Untuk membersihkan hati dari sifat kikir dan membiasakan diri untuk selalu bersifat dermawan. e. Untuk memperlihatkan rasa syukur atas nimat yang telah diberikan Allah, sehingga Allah SWT selalu menambahkan nimat tersebut. f. Untuk membantu fakir miskin yang membutuhkan.
Politeknik Telkom
Agama Islam
e.
Hewan ternak, hewan ternak yang harus dikeluarkan zakatnya adalah unta, sapi dan domba. Adapun nishab dari unta adalah 5 ekor, sapi 30 ekor dan domba 40 ekor.
1. Fakir,
Politeknik Telkom
Agama Islam
adalah orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dengan pennghasilan yang diperolehnya, dan lawannya adalah al-agnia artinya orang kaya.
4. Muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam. 5. Riqob, yaitu hamba sahaya. 6. Ghorimun, yaitu orang yang memiliki hutang dan
apabila harta benda yang dimilikinya digunakan untuk menutupi hutangnya itu niscaya tidak akan mencukupi.
.
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para Mu'allaf yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekaan) budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Biajaksana. (QS. At-Taubah (9) : 60)
109 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.47.1
Syarat-Syarat Dzahir
a. Berniat, maksudnya adalah berniat didalam hati untuk mengeluarkan zakat wajib, dan disunnahkan pula untuk menyebutkan harta yang dizakatinya, baik secara langsung oleh dirinya sendiri ataupun mewkilkannya kepada orang lain. b. Bersegera, maksudnya adalah bersegera mengeluarkan zakat setelah haul (satu tahun), dan apabila zakatnya zakat fitrah, maka hendaknya tidak mengakhirkannya lebih dari hari pertama idul fitri. c. Tidak mengeluarkan zakat kecuali yang sudah ditetapkan oleh nashnya, seperti mengeluarkan perak untuk zakat emas atau emas untuk zakat perak, walaupun secara nilai lebih banyak. d. Tidak memindahkan zakat ke negeri lain apabila orang-orang miskin itu masih ada disetiap begeri; karena dengan memindahkannya berarti menyianyiakan orang-orang miskin yang ada di negerinya sendiri.
1.47.2
Syarat-Syarat Bathin
a. Memahami kewajiban zakat dan makna-maknanya, serta jenis ujian yang ada di dalamnya. Ada tiga makna yang terkandung dalam kewajiban zakat tersebut, yaitu :
110
Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Bahwasannya mengucapkan dua kalimah syahadat memiliki konsekuensi mengesakan Allah SWT yang disembah, dan tidak tersisa bagi orang yang mengesakan Allah sesuatu yang dicintai selain Allah Yang Maha Esa; karena cintai itu tidak tidak menghendaki persekutuan. Oleh karenanya, Allah SWT menguji hamba yang mencintainya dengan kewajiban mengeluarkan zakat untuk dapat membuktikan bahwa, harta yang diusahakannya tidak dapat mengalahkan kecintaannya kepada Allah SWT. Untuk membersihkan seseorang dari sifat kikir, yang mana sifat tersebut merupakan bagian dari hal-hal yang dapat menghancurkan hamba Allah. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi SAW,Ada tiga hal yang dapat menghancurkan hamba, yaitu : kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diperturutkan dan kebanggan terhadap diri sendiri. Memperlihatkan rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan nikmat kepada hambaNya, baik yang ada pada diri hamba, maupun yang ada pada hartanya, maka ibadah yang melibatkan anggota badan merupakan bukti syukur atas nikmat badan, dan ibadah yang melibatkan harta, merupakan bukti syukur atas nikmat harta yang diberikan.
b. Menyegerakan dari waktu wajib untuk memperlihatkan kesungguhan dalam melaksanakan perintah dengan memberikan kebahagiaan kepada fakir dan miskin, serta mendahului rintangan-ringatangan waktu yang mungkin terjadi dan menghalanginya dari berbuat baik.
c. Tidak
menampakkan pemberian zakat untuk menghindari sifat riya dan sumah (ingin dilihat dan didengar). Nabi SAW bersabda, Sedekah yang paling afdlal adalah bersungguh-sungguh membantu fakir
Zakat
111
Politeknik Telkom
Agama Islam
112
Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Sebagian Ulama mengatakan : Ada tiga simpanan kebaikan, diantara ketiganya itu adalah, mengeluarkan secara sembunyi-sembunyi. Dan dalam sebuah hadits masyuhur disebutkan,Ada tujuh golongan orang yang akan mendapatkan perlindungan Allah pada hari kiamat nanti, diantaranya adalah seorang yang bersedekah dengan shadaqah yang dikeluarkannya tanpa diketahui oleh tangan kirinya. Rasulullah SAW bersabda :
.
Seseorang bersedekah dengan cara sembunyisembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkah oleh tangan kanannya.(HR Bukhari Muslim dari Abu Hurairah)
.
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
113 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah (2) : 271) Hal yang demikian boleh dilakukan apabila keadaannya menuntut demikian agar orang lain mengikutinya, atau ada orang yang meminta-minta dihadapan orang banyak, maka ketika itu tidak dibolehkan untuk menahan shadaqah dengan alasan takut riya, namun shadaqah tersebut tetap diberikan dengan catatan menjaga hati dari sifat riya sebisa mungkin.
.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu denga menyebutnyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepaa manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
114 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir itu. (QS. Al-Baqarah (2) :264)
.
Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai orangorang mu'minin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu,maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dan bercerai-berai. (QS. At-Taubah (9):25) Dan sebagian Ulama mengatakan,Sesungguhnya ketaatan itu, setiap kali dianggap kecil oleh seorang hamba, maka nilainya akan menjadi besar di sisi Allah SWT. Dan kemaksiatan itu setiap kali dianggap besar oleh seorang hamba, maka disisi Allah SWT akan menjadi kecil. Dan dikatakan pula, Bahwasannya suatu kebaikan tidak akan sempurna kecuali dengan tiga hal, yaitu menganggapnya kecil, menyegerakannya dan merahasiakannya. g. Memilih harta yang diberikan dari yang paling baik dan paling dicintai; karena Allah itu baik dan tidak akan menerima kecuali yang baik-baik. Allah SWT berfirman,
115 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang burukburuk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al-Baqarah (2) : 267) Firman-Nya,
.
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS. Ali Imran (3) :92)
.
116 Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dari Abu Hurairah r.a, ia telah berkata,Rasulullah SAW bersabda,Barangsiapa yang bersedekah sebesar biji kurma dari usaha yang baik maka Allah SWT pasti akan membalasnya dengan yang lebih dari itu.(HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya) h. Hendaknya memilih untuk shadaqah yang akan diberikan orang-orang yang berhak menerima zakat dengan memiliki sifat-sifat berikut : Memilih mustahiq yang paling takwa dan memalingkan diri dari kemewahan dunia untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat Hendaknya memilih mustahik yang ahli ilmu; karena sesungguhnya pemberian itu akan menolongnya untuk menuntut ilmu, dan menuntut ilmu itu adalah ibadah yang paling baik. Ketakwaann dan ilmunya tentang ketauhidan sungguh-sungguh, ketauhidannya dapat dilihat dari sikapnya ketika mendapatkan pemberian, ia akan selalu memuji Allah SWT dan bersyukur kepadaNya, ia akan selalu melihat bahwa nimat tersebut (pemberian) adalah dari Allah SWT walaupun melalui tangan seorang hamba, dan syukur yang sesungguhnya adalah ketika seorang hamba telah meyakini bahwa semua nimat itu datangnya dari Allah SWT. Hendaknya dari kalangan kerabat, sehingga pemberian tersebut bukan saja sebagai shadaqah, melainkan sebagai wasilah untuk menyambungkan tali shilaturahim,dan pada shilaturahim itu ada pahala yang tak terhingga.
117
Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.49 Evaluasi
118
Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
119
Zakat
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Shaum adalah salah satu ibadah yang memiliki pahala yang luar biasa, memiliki keutamaan yang menggiurkan dan shaum adalah ibadah yang sarat dengan hikmah serta pelajaran untuk merubah kepribadian seorang hamba, sehingga ia akan dapat menjadi seorang hamba yang peduli terhadap sesama, seorang hamba yang berakhlak mulia dan yang terpenting bahwa shaum akan selalu membimbing seorang hamba agar menjadi hamba yang bertakwa, dan ini adalah tujuan utama diwajibkannya shaum dibulan ramadhan. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian puasa, pembagian shaum, hikmah dari shaum syarat-syarat batin dalam shaum dan kisah teladan seputar shaum.
Tujuan
Politeknik Telkom
Agama Islam
3. Mahasiswa dapat menjelaskan pembagian shaum. 4. Mahasiswa dapat menyebutkan tiga dari hikmah
shaum.
"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini" (QS.Maryam (19) : 26) Sedangan secara syari adalah menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya, mulai dari terbit fajar shubuh hingga terbenamnya matahari, disertai dengan niat. Allah SWT berfirman,
.
121 Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam. (QS.Al-Baqarah (2) : 187)
Dari Ashim bin Umar, dari ayahnya, ia berkata,Rasulullah SAW telah bersabda,Apabila malam telah datang, siang telah lenyap, dan matahari telah terbenam, maka sesungguhnya telah datang waktu berbuka bagi orang yang shaum. (HR.Ahmad) Dan Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni telah memberikan definisi mengenai shaum secara istilah syari, shaum adalah menahan diri dari makan, minum dan berjima, disertai dengan niat, dan dimulai dari terbitnya fajar shubuh hingga terbenam matahari. Segenap umat Islam sepakat bahwa shaum di bulan Ramadhan itu fardlu (wajib). Hal itu didasarkan kepada firman Allah SWT,
.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah (2) :183) Shaum adalah rukun Islam yang keempat. Dan posisi rukun dalam Islam bagaikan pondasi pada rumah. Jika pondasi tersebut rusak atau rapuh, maka rumah tersebut tidak akan bisa berdiri dan sudah bisa dipastikan hancur. Islam adalah agama yang memiliki lima pondasi yang lengkap dan utuh,
122 Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
yaitu syahadat, shalat, zakat, shaum dan haji. Kelima pondasi tersebut dapat mewujudkan sosok Muslim yang sempurna. Rasulullah SAW bersabda,
.
Islam itu dibangun di atas lima pondasi, yaitu persaksian, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan shaum Ramadhan.(HR. Bukhari dari Ibnu Umar) Barangsiapa yang tidak melaksanakan shaum Ramadhan sekalipun satu hari tanpa udzur (alasan yang dibenarkan syara), maka ia telah melakukan satu dosa besar, dan akan mendapatkan siksaan yang keras. Dalam sebuah riwayat disebutkan, SAWpernah bermimpi, beliau bersabda, bahwa Rasulullah
Sampai ketika aku berada di tengah gunung, seketika itu terdengar suara-suara keras. Maka aku bertanya,Suara apa itu? mereka menjawab,Itu adalah teriakan penghuni neraka. Kemudian dia (Jibril) membawaku pergi, seketika itu aku berada di hadapan suatu kaum yang digantung dengan kaki di atas dengan sudut mulut terkoyak, dari sudut mulut mereka bercucuran darah. Maka aku bertanya,Siapa mereka itu? Jibril menjawab,mereka adalah orang-orang yang berbuka shaum sebelum sampai pada waktunya.(Shahih Targhib wat Tarhib : 1/420).
123
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.51.1
Shaum Wajib
Yang dimaksud dengan shaum wajib adalah shaum yang apabila dilaksanakan pelakunya akan mendapat pahala, dan jika ditinggalkan ia akan mendapat siksa yang berat. Menurut Doktor Wahbah Az-Zuhaili, wajib adalah ketentuan syara yang ditujukan kepada mukallaf agar dilaksanakan secara penuh. Seorang mukallaf wajib menunaikan segenap kewajibannya, karena dengan menunaikannya ia akan memperoleh pahala, dan jika tidak maka ia akan memperoleh sanksi yang berat. Dan terkait dengan shaum wajib, beliau menegaskan dalam kitabnya, bahwa ia dilaksanakan karena tiga hal, yaitu : karena nadzar, kifarat, qadla dan Ramadhan. Shaum Nadzar Nadzar secara bahasa adalah aujaba, yang berarti mewajibkan. Ketika seseorang mengatakan,Apabila aku berhasil dalam karirku, maka berjanji akan shaum tiga hari berturut-turut.. kata-kata tersebut termasuk nadzar (janji) seseorang kepada Allah SAW, sehingga ia wajib melaksanakannya.
Shaum Kifarat Kifarat secara bahasa berarti mengganti, menutupi, membayar dan memperbaiki. Shaum kifarat wajib dilaksanakan manakala seseorang telah melakukan kemaksiatan yang mengharuskan kepadanya membayar kifarat, seperti dalam kasus suami yang menzhihar istrinya, atau membatalkan shaum Ramadhan dengan melakukan hubungan suami istri pada siang hari dan lain sebagainya.
Shaum Qadla Qadla menurut bahasa berarti, memenuhi, melaksanakan, membayar atau melunasi. Sedangkan menurut istilah adalah shaum yang dilakukan dalam rangka mengganti (membayar) kekurangan hari dalam shaum wajib di bulan Ramadhan, ketika seseorang tidak melaksanakannya
124
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
secara sempurna; dikarenakan ada udzur syari, seperti sakit atau bepergian (safar). Shaum Ramadhan : Ramadhan secara bahasa berarti membakar. Sedangkan menurut istilah, adalah shaum yang dilakukan pada bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Dan bulan Ramadhan mempunyai keutamaan yang sangat besar dan keistimewaan yang bermacam-macam yang tidak dimiliki bulan-bulan yang lain. Karena keutamaan bulan Ramadhan, maka setiap kebaikan dan bermacam-macam perbuatan baik pun diutamakan, seperti sedekah, ibadah atau shalat sunnah pada malam Ramadhan (qiyamul lain), membaca al-Quran, Itikaf, umrah dan lain sebagainya.
1.51.2
Shaum Sunnah
Shaum sunnah adalah shaum yang apabila dilaksanakan pelakunya akan memperoleh pahala, dan jika tidak maka ia tidak berdosa. Berdasarkan beberapa keterangan hadits Rasulullah SAW, ada beberapa shaum yang disunnahkan untuk dilaksanakan oleh seorang Muslim, seperti : shaum Arafah, Asyura`, Tasua, enam hari pada bulan Syawwal, pertengahan pertama pada bulan Syaban, sepuluh pertama pada bulan Dzulhijjah, tiga hari pada setiap bulan (ayyamul bidl), shaum satu hari dan berbuka satu hari (shaum Daud), senin dan kamis.
Aspek Ruhiyyah
Shaum dapat meningkatkan derajat ketakwaan.
Ketika seorang hamba menjalankan ibadah shaum, maka ia akan berupaya dengan optimal dan maksimal untuk selalu memperbanyak aktivitas ketaatan kepada Allah SWT dan selalu menghindarkan diri dari segala bentuk kemaksiatan,
125 Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
dan ketika seseorang sudah sanggup melakukan hal-hal yang demikian itu, berarti ia sudah bisa mengaplikasikan hakikat daripada ketakwaan kepada Allah Azza Wa Jalla. Allah SWT berfirman,
.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. Al-baqarah (2) :183)
.
Wahai para pemuda! Barangsiapa telah mampu untuk menikah, maka hendaklah ia menikah; karena sesungguhnya hal itu lebih dapat menjaga pandangan mata dan menjaga farji (kehormatan). Dan barangsiapa yang belum memiliki kemampuan untuk menikah, maka hendaknya ia melakukan shaum; Karena sesungguhnya shaum itu adalah perisai.(HR. Bukhari, Muslim, An-Nasaai` dan yang lainnya).
Yang dimaksud dengan khauf (takut) di sini adalah, takut akan adzab Allah SWT yang sangat pedih, apabila meninggalkan kewajiban shaum. Sedangkan yang dimaksud dengan malu (al-hayaa`) adalah malu karena Allah SWT seandainya tidak menjalankan kewajiban (ibadah) dengan maksimal.
126
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ibadah shaum disyariatkan Allah SWTmulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Maka barangsiapa yang menjalankan ibadah shaum hendaknya mengikuti aturan tersebut, Allah SWT berfirman,
.
Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.(QS. Al-Baqarah (2) : 187) Firman Allah di atas menegaskan kepada orang-orang yang menjalankan shaum, bahwasanya mereka harus berpegang teguh dengan ketetapan waktu shaum yang sudah digariskan Allah dan Rasul-Nya, sehingga apabila dilanggar, maka akan berdampak pada batalnya shaum, bahkan dapat mengundang murka Allah SWT.
1.52.2
Aspek Sosial
Setiap orang yang melaksanakan shaum, pasti semuanya akan merasakan lapar dan dahaga, tanpa terkecuali, orang kaya pun dapat merasakannya, sehingga ia bisa merasakan apa-apa yang di alami oleh orang-orang miskin, dari rasa lapar dan dahaga. Dengan demikian, akan timbul dalam jiwanya perasaan kasih sayang terhadap si miskin, untuk dapat memberikan bantuan dari sebagian harta yang dimilikinya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menjelaskan, bahwa peduli terhadap sesama manusia adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh oleh setiap umat Rasulullah SAW yang mengaku beriman, sehingga keimanan seseorang tidak dianggap sempurna tanpa dibarengi sikap peduli terhadap sesamanya.
127
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dari Anas, dari Nabi SAW, beliau telah bersabda,Tidaklah sempurna keimanan seseorang di antara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.(HR. Bukhari) Dan pada suatu kesempatan, baginda Rasul SAW memperingatkan, bahwa orang yang tidur dengan nyenyak, karena kekenyangan, sementara tetangganya merintih-rintih karena lapar, sungguh orang tersebut tidak akan masuk surga.
1.52.3
Aspek Kesehatan
Makan dan minum dengan tidak berlebihan telah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, yang kemudian diaplikasikan dalam salah satu syariat, yaitu ibadah shaum, sehingga wajar apabila shaum sangat membantu seseorang dalam memelihara atau menjaga kesehatannya; mengingat di dalamnya setiap orang secara tidak langsung memberikan kesempatan istirahat kepada perutnya. Allah SWT berfirman,
.
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-Araf (7):31) Dan Rasulullah SAW bersabda,
128 Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Tiada bejana yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya.(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dari Miqdam bin Madi) Menurut para pakar kesehatan, bahwa manusia tidak boleh makan secara berlebihan, sebab hal yang demikian itu dapat menimbulkan penyakit yang sukar disembuhkan. Syekh Ali Ahmad Al-Jarjawi dalam kitabnya menutip perkataan salah seorang pakar kesehatan Arab, Al-Harts Ibnu Kildah, ia mengatakan,
.
Perut itu adalah tempatnya penyakit, dan pemeliharaannya adalah obat yang utama, maka berikanlah kepada badan apaapa yang telah Anda biasakan.
129
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
Menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang dan dari hal-hal yang dapat memalingkan hati dari berdzikir kepada Allah SWT. Nabi SAW bersabda:
.
Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah iblis yang dilaknat Allah SWT, maka barangsiapa yang meninggalkannya karena takut akan adzab Allah SWT, maka Allah akan menambahkan keimanan dalam hatinya dan orang tersebut akan dapat merasakan manisnya iman.(HR Hakim).
Menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia, dusta, ghibah, mengadu domba dan berbantah-bantahan. Kemudian lisannya hanya digunakan untuk berdzikir kepada Allah SWT dan membaca Al-Quran, inilah yang disebut dengan shaum lisan. Nabi SAW bersabda:
.
130 Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
Sesungguhnya shaum itu adalah prisai, maka apabila salah seorang diantara kamu sekalian berpuasa, hendaknya ia tidak berkata dan berbuat yang sia-sia, dan apabila ada seseorang yang mengajak bertengkar atau mencacinya hendaknya ia mengatakan dengan lisannya, sesungguhnya aku adalah orang yang sedang berpuasa (HR Bukhari Muslim)
Menjaga pendengaran dari hal-hal yang dilarang, karena segala sesuatu yang dilarang untuk diucapkan, maka dilarang pula untuk didengarkan, oleh karenanya Allah SWT menyamakan antara orang yang mendengarkan perkataan atau berita bohong dengan orang yang memakan harta haram. Allah SWT berfirman:
.
Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta keputusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka, jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi Mudharat kepadamu sedikitpun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. (QS. Al-Maidah (5) :42) Menjaga anggota badan yang lainnya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, dan menjaga perut dari makanan
131
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
ketika berbuka
Menyederhanakan makan (tidak terlalu banyak) ketika berbuka, sehingga tidak terasa berat untuk melaksanakan ibadah setelahnya berbuka walaupun makanan itu secara hukum dihalalkan. Setelah berbuka hendaknya hati orang yang shaum selalu merasa risau karena sesungguhnya ia tidak tahu apakah shaumnya itu diterima sehingga ia layak mendapatkan kebahagiaan ataukah shaumnya itu ditolak oleh Allah SWT sehingga ia termasuk dari golongan hamba yang dimurkai Allah SWT. Dengan demikian diharapkan ia akan selalu beristighfar untuk kekurangan yang ada, dan selalu berdoa dengan khusyu agar shaumnya diterima dan itu termasuk bagian dari ibadah.
132
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.55 Evaluasi
133
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
134
Shaum
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Haji adalah salah satu ibadah yang paling utama yang membutuhkan kemampuan fisik atau badan dan kemampun ekonomi, sehingga harta yang digunakan untuk ibadah haji nilainya sama dengan harta yang digunakan untuk pergi ke medan peran, haji juga adalah ibadah yang memiliki keutamaan yang banyak yang dapat mendorong hamba Allah untuk melaksanakannya. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian haji, keutamaan ibadah haji, keutamaan harta yang digunakan untuk melaksanakan ibadah haji, hukum melaksanakan ibadah haji, etika melaksanakan ibadah haji, makna batin dalam ibadah haji dan kisah teladan seputar haji.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian haji. 2. Mahasiswa dapat menyebutkan tiga dari keutamaan haji. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan keutamaan harta yang
135 Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
digunakan untuk melaksanakan ibadah haji. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan hukum melaksanakan ibadah haji.
.
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata,Rasulullah SAW ditanya,Wahai Rasulullah! Amal apakah yang lebih utama? Rasulullah SAW bersabda,Beriman kepada Allah dan RasulNya. Kemudian apa lagi wahai Rasulullah? Beliau menjawab,Berjihad di jalan Allah. kemudian apa lagi wahai Rasulullah? Beliau menjawab,Haji yang mabrur.(HR. Bukhari Muslim).
136 Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
731
Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dari Aisyah, Ummul Mukminin r.a, bahwa ia telah berkata,Wahai Rasulullah! Kami melihat bahwa amal yang paling utama adalah berjihad, maka bolehkah kami berjihad? Rasulullah SAW menjawab,Tidak, akan tetapi amal yang paling utama adalah haji yang mabrur.(HR. Bukhari Muslim)
.
Dari Abu Hurairah r.a, ia telah berkata, Rasulullah SAW bersabda,Barangsiapa yang melaksanakan haji, dengan tanpa melakukan hubungan badan dan tidak berbuat maksiat, maka ia akan kembali seperti hari di mana ia dilahirkan ibunya. (HR. Bukhari Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau telah bersabda,Jemaah haji dan umrah adalah delegasi Allah, apabila mereka berdoa, maka doanya akan diijabah, dan apabila mereka memohon ampun, maka dosanya akan diampuni.(HR. Nasaa`I dan Ibnu Majah).
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata,Rasulullah SAW telah bersabda,Haji mabrur, tidak ada pahala baginya melainkan surga. (HR Ahmad).
.
Dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia telah berkata,Rasulullah SAW bersabda,Nafkah yang dikeluarkan dalam haji bagaikan harta yang dikeluarkan untuk jihad fi sabilillah, sebanding dengan tujuh ratus kali lipat.(HR. Ahmad)
139
Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dari Abu Hurairah r.a, ia telah berkata,Rasulullah SAW berkhutbah dihadapan kami, beliau bersabda,Wahai manusia! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji atas kalian, maka hendaklah kalian melakukan ibadah haji. kemudian seseorang bertanya kepada Rasulullah,Apakah setiap tahun wahai Rasulullah! beliau pun terdiam, sehingga orang itu mengulangi pertanyaan hingga tiga kali. Kemudia setelah itu beliau bersabda, apabila aku katakan ya, niscaya akan menjadi wajib dan kalian tidak akan dapat melaksanakannya, kemudian Rosululloh SAW bersabda ikutilah apa yang telah aku tinggalkan untuk kalian, karena sesungguhnya hal yang telah membinasakan umat sebelum kalian adalah, banyak bertanya dan menyalahi para nabinya, maka apabila aku menyuruh kalian dengan sesuatu, maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, dan apabila aku telah melarang kalian dari sesuatu, maka tinggalkanlah. (HR. Muslim)
140
Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
Sebelum mengenakan kain ihram, mandi terlebih dahulu, memotong kuku, merapihkan rambut dan mencukur kumis. Setelah mandi mengenakan kain ihram dan wangiwangian. Bersabar untuk menunggu kendaraan, dan ketika kendaraan tiba maka berniatlah untuk melaksanakan haji, kemudian membacakan talbiah disepanjang perjalanan
d. Ketika sai Setelah selesai thawwaf, maka keluarlah dari pintu shofa yang kemudian akan sampai dibukit shofa, setelah sampaimaka naiklah kebukit shofa tersebut, kemudian mengucapkan takbir dan memulai sai sampai tujuh kali putaran. e. Ketika wukuf Selama berlangsungnya thawwaf dianjurkan untuk memperbanyak doa kepada Allah SWT sampai thawwaf selesai.
142
Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
. .
Tidak ada lagi pahala bagi haji mabrur kecuali surga. (HR. Ahmad, dari Abu Hurairah r.a) Para sahabat bertanya,wahai Rasulullah! apa yang dimaksud dengan haji mabrur? Rasulullah SAW menjawab, haji mabrur adalah seseorang yang setelah melaksanakan hajinya ia selalu memberi makanan (rajin shadaqah) dan menebarkan salam.(HR Ahmad)
Meninggalkan perkataan dan perbuatan yang sia-sia, menjauhkan diri dari kemaksiatan serta menghindarkan diri dari sikap berbantah-bantahan, oleh karenanya Rasulullah SAW telah menjadikan perkataan yang lembut sebagai salah satu ciri dari haji mabrur. Apabila memungkinkan untuk berjalan kaki, maka menjalankan ibadah haji dengan berjalan kaki lebih
Haji
143
Politeknik Telkom
Agama Islam
utama, akan tetapi apabila tidak memungkinkan, maka menggunakan kendaraan akan lebih utama.
Berpenampilan sederhana, sehingga dengan demikian diharapkan orang yang melaksanakan ibadah haji dapat menyadari bahwa sifat sombong adalah sifat yang harus dihijauhkan dari kehidupan seorang muslim. Menyembelih hewan qurban walaupun bagi orang yang melaksanakan ibadah haji tidak wajib, dan hendaknya berupaya untuk mendapatakan domba yang gemuk dan mahal. Berupaya untuk selalu ikhlas dalam segala kebaikan yang dilakukan seperti ketika berinfak dan menyembelih hewan qurban , dan selalu berupaya untuk sabar serta ikhlas dalam menerima segala ujian dan musbah yang mungkin akan didapatkan selama melaksanakan ibadah haji, karena itu semua merupakan salah satu ciri diterimanya ibadah haji.
Alfahmu, maksudnya adalah memahami dengan baik bawa seorang jemaah haji tidak akan dapat mencapai ridlo Allah SWT, kecuali dengan membersihkan diri dari berbagai syahwat, menahan diri dari kenikmatan duniawi dan mengkonsentrasikan hati untuk selalu ikhlas dalam segala kebaikan yang dilakukannya selama ibadah haji. Rindu kepada baitullah(rumah Allah) setelah memahami bahwa itu adalah betul-betul rumah Allah SWT, sehingga tidak ada lagi tujuan yang dimiliki dalam melaksanakan ibadah haji itu kecuali berkunjung kepada Allah SWT, dengan harapan
Haji
144
Politeknik Telkom
Agama Islam
Al-azmu atau niat yang kuat untuk meninggalkan keluarga, negeri dan segala syahwat dunia demi menyambut perintah Allah SWT dengan melaksanakan ibadah haji untuk mendapatkan ridlo-Nya. Berniat dengan ikhlas untuk menghilangkan kedzaliman diri dengan bertaubat yang sesungguhnya kepada Allah SWT dari seluruh kemaksiatan yang pernah dilakukan. Mencari bekal dari yang halal untuk perjalanan haji, agar dapat mengambil pelajaran bahwa perjalanan keakhirat itu lebih jauh dan tidak ada lagi bekal yang lebih bermanfaat kecuali bekal ketakwaan, dan dapat menyadari bahwa bekal apapun yang bersifat duniawi pasti akan ditinggalkan.
145
Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ketika kendaraan yang akan dikendarai tiba, hendaklah besyukur dan mengingat negeri akhirat yaitu dengan merenungkan bahwa ketika sudah wafat dan menjadi mayat maka ia akan dibawa dengan kendaraan khusus untuk menuju alam kubur dan mempertanggungjawabkan amal perbuatan ketika di dunia. Ketika membeli dan mengenakan kain ihram, hendaklah merenungkan dan menyadari akan suatu peristiwa dimana manusia dibungkus dengan kain yang putih yaitu kain kafan untuk menghadap Allah SWT, dan ini adalah peristiwa yang pasti akan terjadi pada setiap orang. Ketika keluar meninggakan negeri hendaknya merenungkan bahwa ia pasti akan meninggalkan dunia dengan segala kemewahannya untuk menghadap Dzat yang maha menguasai dan merajai yakni Allah SWT. Ketika sampai di miqat(batas untuk mengenakan kain ihram), hendaknya merenungkan kematian yang akan memisahkannya dari dunia dan menghantarkannya kealam akhirat dengan melalui hari kiamat dansegala kedahsyatannya. Ketika ihram dan membacakan talbiah, hendaknya menyadari bahwa ketika itu ia sedang menyambut perintah Allah SWT, dan sikap seperti harus senantiasa menghiasi kehidupan sehari-hari, sehingga ia akan selalu dapat berharap ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Ketika memasuki Makkah hendak bersyukur bahwa ia telah sampai dengan selamat dan selalu berharap agar diselamatkan dari adzab hari kiamat, serta selalu merasa takut kalau ia akan merugi dan dimurkai Allah SWT.
146
Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
Ketika melihat baitullah, hendaknya mengagumi keagungan baitullah, dan mengungkan Allah SWT Dzat yang maha agung, serta berdoa agar dapat melihat Allah SWT nanti diakhirat. Ketika thawwaf, hendaknya menyadari bahwa itu adalah sholat, dan hendaknya dimunculkan didalam hati keagungan Allah SWT, rasa takut akan adzab Allah, pengharapan pada rahmat Allah dan kecintaan kepada-Nya. Ketika berdoa didekat multazam, hendaknya niat yang ada didalam hati adalah untuk mendapatkan kedekatan, kecintaan dan kerinduan ke baitullah serta kepada Allah SWT. Ketika sai, hendaknya menyadari bahwa itu adalah perlambang dari keikhlasan dalam melaksanakan pengabdian kepada AllahSWT, dengan harapan dalam kehidupan sehari-hari pun selalu ikhlas dalam rangka pengabdian diri kepada Allah SWT. Ketika melempar jumroh, hendaknya diniatkan untuk memperlihatkan ketaatan kepada perintah Allah SWT untuk mencontoh Rasulullah SAW, tanpa harus mempertimbangkan akal. Ketika menyembelih hewan qurban , hendaknya menyadari bahwa itu adalah bentuk taqarrub(mendekatkan diri) kepada Allah SWT, maka sempurnakanlah taqarrub tersebut dan mohonlah kepada Allah SWT agar diselamatkan dari adzab neraka. Ketika berziarah ke Madinah dan ke Maqam Nabi SAW, hendaknya menyadari bahwa itu adalah kota yang dipilihkan Allah untuk Rasulullah SAW, dan ketika berada di Maqam Nabi hendaknya semakin merasa dekat dan cinta kepada Nabi seakan hidup bersama Nabi SAW.
Haji
147
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.65 Evaluasi
yang menunjukkan bahwa melaksanakan haji dan umrah bagi mereka tidak ada bedanya dengan rekreasi, hal tersebut terbukti dengan tidak berubahnya kehidupan mereka setelah pulang haji. Jelaskan pendapat Anda tentang fenomena tersebut!
Politeknik Telkom
Agama Islam
3. Ibadah haji itu sarat dengan makna bathin yang terkandung di dalamnya, jelaskan tiga makna bathin dari ibadah haji! 4. sebutkan tiga dari keutamaan ibadah haji!
149
Haji
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Birrul walidain atau berbuat baik kepada orang tua adalah sebuah kewajiban yang akan menghantarkan seorang hamba kepada keridloan Allah SWT, karena keridloan Allah SWT tergantung pada keridloan orang tua, dan murkanya Allah SWT tergantung kemarahan orang tua, sehingga marahnya orang tua adalah murkanya Allah SWT, begitujuga ridlonya orang tua adalah ridlonya Allah SWT. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian Birrul walidain, kewajiban tentang birrul walidain, bentuk-bentuk birrul walidain, bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua, dosa dan adzab bagi orang yang durhaka kepada orang tua, keutamaan berbuat baik kepada orang tua dan kisah teladan seputar beruat baik kepada orang tua( birrul walidain).
Tujuan
1. Mahasiswa
dapat menjelaskan pengertian Birrul walidain.(berbuat baik kepada kedua orang tua). bentuk Birrul walidain.
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak. (QS.An-Nisaa` : 4:36) Dan firman-Nya,
.
Birrul Walidain
151
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. (QS.Al-Israa` (17) : 23) Dalam kedua ayat di atas, jelaslah bahwa kita diwajibkan beribadah kepada Allah SWT, juga kita supaya berbuat baik kepada kedua orang tua (ibu dan bapak).
152
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dari Abu Hurairah r.a, ia telah berkata,Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia bertanya,Siapakah orang yang paling berhak kubaktikan diriku kepadanya? Rasulullah SAW menjawab,Ibumu. Ia bertanya kembali,Kemudian siapa lagi? beliau menjawab,Ibumu. Ia bertanya lagi,Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab,Ayahmu.(HR. Bukhari dan Muslim).
. .
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan". (QS.Al-Israa` (17) :23-24) Abul Haddaj telah bercerita,Aku berkata kepada Said Ibnul Musayyab,Setiap ayat di dalam al-Quran yang menceritakan tentang memuliakan orang tua, telah aku fahami maksudnya, kecuali firman Allah,.. dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Apakah yang dimaksud dengan,Perkataan yang mulia. pada ayat itu? Said Ibnul Musayyab menjawab,Bagaikan bicaranya hamba sahaya yang berbuat kekeliruan terhadap tuannya yang galak.
153
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.67.2
Tua
Dalil yang mewajibkan anak untuk memberikan nafkah kepada kedua orang tuanya adalah firman Allah SWT,
.
Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.(QS. Lukman (31) : 15) Dan firman-Nya,
.
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapak-nya .. (QS. Al-Ankabut (29) : 8) Kewajiban anak memberi nafkah kepada kedua orang tuanya terikat dengan syarat-syarat tertentu, yaitu : Pada saat kondisi ekonomi anak dalam keadaan mapan (mudah), sementara ekonomi orang tuanya dalam keadaan serba kekurangan atau tidak mempunyai harta yang cukup untuk nafkah mereka sendiri. Yang dimaksud dengan mapan (mudah) adalah adanya kelebihan pada diri si anak setelah nafkah untuk dirinya sendiri dan anak istrinya selama satu hari satu malam, yang dengan kelebihan tersebut ia dapat memberi nafkah terhadap orang tuanya. Dan jika sang anak tidak mempunyai kelebihan, maka tidak wajib baginya untuk memberi nafkah kepada kedua orang tuanya, mengingat kondisi ekonomi yang sulit. Syarat selanjutnya, adalah ketika kedua orang tuanya tidak mempunyai pekerjaan sama sekali, sebab pekerjaan itu kedudukannya disamakan dengan mempunyai harta benda. Dan jika mereka berdua tidak mempunyai pekerjaan, sedangkan kondisi fisik mereka memungkinkan untuk bekerja, maka di dalam membebankan mereka untuk bekerja, di kalangan Ulama ada dua pendapat. Menurut pendapat yang paling shahih, bahwa mereka dipaksa untuk bekerja
154 Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
mengingat kondisi mereka yang memungkinkan. Adapun menurut pendapat kedua, bahwa mereka tidak dipaksa untuk bekerja, sebab ada firman Allah SWT yang mengatakan,
.
Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.(QS. Lukman (31) : 15) Makna dari ayat tersebut adalah, bahwa memaksakan kedua orang tua untuk bekerja sekalipun mereka mampu, adalah suatu sikap yang bertentangan dengan citra mempergauli mereka dengan baik.
155
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.67.3
Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya.Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nuur (24) :59) Imam Bukhari mengetengahkan sebuah riwayat dari Syubah, dari Abu Ishaq yang menceritakan, Aku pernah mendengar Muslim Ibnu Nadzir mengatakan,Ada seorang lelaki bertanya kepada Hudzaifah,Apakah aku harus meminta izin terhadap ibuku sendiri? Hudzaifah menjawab,Jika engkau tidak meminta izin terlebih dahulu, niscaya engkau akan melihat (hal-hal) yang tidak engkau sukai.
1.67.4
.
Dan ucapkanlah:"Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS.Al-Israa` (17) : 24) Perintah yang terkandung di dalam makna ayat tersebut menunjukan wajib. Oleh karena itu, anak harus mendoakan untuk kedua orang tuanya agar mereka diberi rahmat oleh Allah SWT.
156 Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
: :
Dari Anas bin Malik, ia telah berkata,Rasulullah SAW bersabda,Sesungguhnya seorang hamba yang kedua orang tuanya wafat atau salah seorang dari keduanya, padahal ia telah menyakitinya, akan tetapi ia terus-menerus mendoakan mereka dan memohonkan ampunan untuk mereka, maka ia akan dicatat oleh Allah sebagai orang yang berbakti (kepada kedua orang tuanya).(HR. Baihaqi).
1.67.5
Menghubungkan Persahabatan
Sesungguhnya kebaktian (terhadap orang tua) yang paling utama adalah hendaknya sang anak menghubungi temanteman dekat ayahnya (sesudah ayahnya meninggal). (HR. Muslim dari Ibnu Umar)
Durhaka kepada orang tua artinya tidak mentaatinya, menyepelekan hak-haknya, melakukan hal-hal yang tidak disukainya dan menyakitinya sekalipun hanya dengan perkataan ah atau hus atau memandangnya dengan pandangan sinis atau menyepelekan kedudukannya. Dalam al-Quran disebutkan larangan menyakiti atau durhaka kepada
Birrul Walidain
157
Politeknik Telkom
Agama Islam
kedua orang tua, bahkan menyatakan uf (ah) atau cis pun dilarangnya. Allah SWT berfirman,
.
Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaikbaiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al-Israa` (17) : 23) Menyakiti ke dua orang tua termasuk dosa besar Di antara dosa yang paling besar adalah menyakiti kedua orang tua, dan dosanya berada pada tingkatan ke dua setelah dosa syirik kepada Allah SWT.
Dari Anas r.a, ia berkata,Nabi SAW pernah ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau bersabda,Menyekutukan Allah, menyakiti kedua
158
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
- -, - - : , .
Dari Abdullah bin Amer, ia telah berkata,Rasulullah SAW telah bersabda,Keridlaan Allah berasal dari keridlaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah berasal dari murka kedua orang tua. (HR. Tirmidzi, dan disahkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim)
Kutukan bagi orang yang menyakiti ke dua orang tuanya Pada suatu ketika pernah ada yang bertanya kepada Imam Ali Karramahullahu wajhahu,Ceritakanlah kepada kami sesuatu yang dibisikkan Rasulullah SAW kepadamu. Ali r.a menjawab,Rasulullah SAW belum pernah merahasiakan sesuatu apapun terhadap diriku dan merahasiakannya kepada orang-orang banyak. Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
159
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Semoga Allah melaknat orang yang mencaci kedua orang tuanya, semoga Allah melaknat orang yang merobah batasan tanah orang lain, semoga Allah melaknat orang yang memberi tempat ahli bidah.(HR. Ahmad)
Orang yang menyakiti kedua orang tuanya tidak akan mancium bau surga Abdullah bin Amer bin Ash menceritakan bahwasannya Rasulullah SAW telah bersabda,
.
Ada tiga macam orang diharamkan oleh Allah SWT masuk surga, yaitu : pecandu khamer, orang yang menyakiti kedua orang tua, dan germo yang menizinkan keluarganya melacur.(HR. Ahmad, Nasaai` dan Hakim) Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda,
.
Hindarilah oleh kalian perbuatan menyakiti kedua orang tua, sesungguhnya bau surga itu dapat tercium
160 Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
dari jarak perjalanan seribu tahun, dan tidak akan dapat menciumnya orang yang menyakiti kedua orang tuanya dan orang yang memutuskan silaturahmi.(HR. Ad-Dailami dari Ali r.a)
161
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Orang yang menyakiti kedua orang tuanya akan disegerakan siksaannya di dunia : Rasulullah SAW bersabda,
.
Setiap perbuatan dosa diampuni Allah SWT sekehendak-Nya hingga hari kiamat nanti, kecuali dosa menyakiti kedua orang tua, Dia akan menyegerakan siksaan-Nya terhadap pelakunya di dunia sebelum pelakunya mati.(HR.Baihaqi, dari Abu Bakrah) Dalam riwayat lain yang dibawakan oleh Imam Bukhari dalam kitab at-Tarikh, dan Imam Thabrani dalam kitab al-Kabir, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
Ada dua macam perbuatan dosa yang disegerakan siksaannya di dunia oleh Allah SWT, yaitu :zina dan menyakiti kedua orang tua.
162
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Aku bertanya kepada Rasulullah SAW,Amal perbuatan apakah yang paling disukai Allah?. Dalam riwayat yang lainnya disebutkan,Amal perbuatan apakah yang paling utama?. Rasulullah SAW menjawab,Shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi,Kemudian apa lagi?Rasulullah SAW menjawab,Berbaktilah kepada kedua orang tua.(HR. Bukhari) Dalam hadits yang lain disebutkan, bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat dijadikan sebagai penebus dosa-dosa besar. Ibnu Umar meriwayatkan, bahwa ada seorang laki-laki datang menghadap Nabi SAW, lalu bertanya,Sesungguhnya aku telah melakukan suatu dosa besar, apakah ada taubat bagiku? Nabi SAW balik bertanya,Apakah kamu mempunyai ibu? Dalam riwayat lain disebutkan,Apakah kamu masih mempunyai kedua orang tua? Lelaki itu menjawab,Yidak ada. Nabi bertanya,Apakah kamu mempunyai bibi (saudara perempuan ibu)? Ia menjawab,Ya, punya. Nabi SAW bersabda,Berbaktilah kepadanya (sebagai penebus dosamu).(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hiban)
Politeknik Telkom
Agama Islam
kamu kelak akan dicela dan dicaci karena perbuatanmu itu. Kemudian kamu akan dicap sebagai pembunuh ibumu sendiri. Jawab Saad,Wahai ibu! Janganlah engkau melakukan hal itu; karena sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan agamaku yang sekarang aku peluk, walau bagaimanapun juga. Kemudia aku biarkan ibuku dalam sehari semalam, sedangkan kondisi ibuku nampak sangat payah. Ketika aku melihat kondisi ibuku semacam itu, segara aku berkata kepadanya,Wahai ibuku! Perlu engkau ketahui, bahwa, demi Allah jika engkau memiliki seratus nyawa, kemudian engkau keluarkan satu persatu, niscaya aku tidak akan meninggalkan agamaku ini. Apabila engkau suka, silahkan makan, dan apabila tidak suka maka janganlah engkau melakukannya.Tatkala ibuku melihat sikapku yang sungguhsungguh, barulah ia mulai mau makan.
1.72 Evaluasi
1. Pendidikan saya lebih tinggi dari orang tua saya, maka orang tua sayalah yang seharusnya mengikuti keinginan saya. Sikap seperti itu adalah sikapa yang wajar untuk seorang anak yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari orang tuanya, setujukah Anda dengan pernyataan tersebut! 2. Jelaskan pengetian birrul walidain! 3. Sebutkan hak-hak orang tua yang harus dipenuhi oleh seorang anak! 4. Bagaimana pendapat Anda tentang ucapan ah terhadap orang tua? Jelaskan! 5. Sebutkan tiga dari keutamaan berbuat baik kepada orang tua!
164 Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
165
Birrul Walidain
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan komunitas, sehingga sangat memungkinkan untuk terjadinya benturan-benturan sosial yang akan merusak ketentraman dan kenyamanan hidup bersosial, oleh karenanya setiap anggota masyarakat harus memahami hak dan kewajibannya, sehingga tidak ada hak yang tedzalimi dan kewjiban yang terabaikan. Dalam bab ini akan dijelaskan motipasi-motipasi Syariat melalui dalil-dalil yang mengharuskan untuk selalu berbuat baik terhadap sesama, hak-hak sesama Muslim, etika bergaul dengan sesama manusia, hak-hak tetangga, hak-hak kerabat dan kisah teladan seputar hidup bersosial.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyebutkan salahsatu dari dalil mengenai hubungan sesama manusia. 2. Mahasiswa Muslim. dapat menjelaskan hak-hak sesama
3. Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan hak-hak kerabat dan sanak keluarga.
166 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Politeknik Telkom
Agama Islam
menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah . Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".(QS. AlKafirun (109) : 1-6) Prinsip Islam seperti yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut di atas adalah perdamaian antara sesama manusia. sehubungan dengan hal kewajiban antara sesama manusia, Rasulullah SAW bersabda,
168
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Tiap-tiap persendian manusia ada kewajiban sedekah, dan tiap hari dimana matahari terbit, kalau berlaku adil diantara kedua orang yang bersengketa itu berarti sedekah, dan membantu seseorang naik keataskendaraan atau mengangkatkan barang (bekalnya) itu sedekah; dan kalimat yang baik itu sedekah; dan tiap langkah (berjalan) untuk melaksanakan shalat adalah sedekah; dan menghilangkan gangguan dari tengah jalan itu adalah sedekah. (HR. Muttafaqun alaih, dari Abu Hurairah r.a)
.
Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS. Al-Hijr (15) : 88) Rasulullah SAW bersabda,
169 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Orang-orang Islam itu satu sama lain bersaudara, tiada lebih dari seorang atas seorang yang lainnya, kecuali karena ketakwaannya.(HR. Thabrani) Dalam hadits lain Rasulullah SAW menegaskan, bahwa sesama orang Mukmin adalah laksana satu tubuh, sebagaimana sabdanya,
.
Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam saling mencintai, saling menyayangi, saling mengasihi, bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota tubuh menderita, maka menjalarlah penderitaan itu keseluruh badan hingga tidak dapat tidur dan badan panas.(HR. Muslim dan Ahmad, dari Numan bin Basyir) Rasulullah SAW dalam menjelaskan tentang kewajiban antara sesama Muslim amat mendetail, sehingga sampaidiuraikan secara rinci, sebagaimana tersebut dalam hadits berikut ini,
.
Hak seorang Muslim terhadap Muslim yang lainnya ada enam : apabila kamu berjumpa dengannya, maka berilah salam kepadanya. Apabila ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya. Apabila ia meminta nasehat, maka
170 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
berilah nasehat kepadanya. Apabila ia bersin lalu memuji Allah (membaca al-Hamdulillah), maka doakanlah ia olehmu. Apabila ia sakit, maka tengoklah ia, dan apabila ia meninggal, maka iringkanlah jenazahnya.(HR. Muslim) Dalam hadits tersebut dijelaskan tentang kewajiban seorang Muslim terhadap Muslim yang lainnya, yang harus dilakukan guna membina kehidupan yang baik, damai dan sejahtera, serta diridlai Allah SWT. Kewajiban-kewajiban tersebut meliputi enam masalah, yaitu :
1.74.1
Mengucapkan Salam
Mengucapkan salam terhadap sesama Muslim hukumnya sunnah, tapi bagi yang diberi salam wajib hukumnya untuk menjawab salam tersebut. Dan yang menjawabnya disunnahkan untuk melebihkan dari salam yang diucapkan oleh pemberi salam. Atau sekurang-kurangnya sama dengan ucapa pemberi salam tersebut. Islam menganjurkan kepada kita agar senantiasa membiasakan untuk mengucapkan salam dimana dan kapan saja bertemu dengan sesama orang Islam, terutama apabila masuk bertamu ke rumah orang lain.
171
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.76.1
Sebagai realisasi dan pernyataan bahwa orang-orang Mukmin satu sama lain adalah bersaudara, bahkan laksana anggota tubuh, maka kalau ada teman sesama Muslim yang bersin, dan ia mengucapkan,Al-Hamdulillah. maka hendaknya kita jawab,Yarhamukallahu. kemudian yang bersin mengucapkan,Yahdikumullahu.
1.76.2
Apabila ada seorang Muslim yang sakit, maka hendaknya ia cepat dijenguk. Dan ketika menjenguknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan : Jangan menakut-nakutinya dengan penyakit yang dideritanya, bawakanlah sesuatu (makanan
172 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
atau obat-obatan) sekedar meringankan beban yang diderita oleh si sakit dan keluarganya, bersikap dengan sopan, menghiburnya dengan memberikan harapan bahwa penyakit yang dideritanya akan lekas sembuh, memberinya nasehat kesabaran dan tawakkal kepada Allah SWT dan mendoakannya agar penyakit yang menimpa kepadanya segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT.
1.76.3
Mengantarkan Jenazahnya
Apabila ada saudara kita sesama Muslim meninggal dunia, kita disunnahkan untuk turut serta mengurusi jenazahnya hingga mengantarkannya ke pemakaman. Dan ketika mengantarkan jenazah, hendaknya diperhatikan adab-adab sebagai berikut : tidak tertawa terbahak-bahak, tidak berteriak-teriak, menceritakan aibnya dan hendaknya kita mendoakannya, semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT dan segela kesalahannya diampuni oleh-Nya.
Politeknik Telkom
Agama Islam
berkewajiban untuk senantiasa mendoakan kedua orang tua mereka agar mendapatkan rahmat dan kemuliaan di sisi Allah SWT; karena keduanya yang jasa keduanya mereka dilahirkan ke dunia, Allah SWT berfirman,
.
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak. (QS.An-Nisaa` : 4:36) Dan firman-Nya,
.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Israa` (17) : 23-24)
174
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Dari Abu Hurairah r.a, ia telah berkata,Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia bertanya,Siapakah orang yang paling berhak kubaktikan diriku kepadanya? Rasulullah SAW menjawab,Ibumu. Ia bertanya kembali,Kemudian siapa lagi? beliau menjawab,Ibumu. Ia bertanya lagi,Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab,Ayahmu.(HR. Bukhari dan Muslim).
1.77.2
Hak-Hak Anak
Ada beberapa kewajiban orang tua yang harus ditunaikan terhadap anak-anak mereka, yaitu : a. Memberikan Nafkah Dalil yang mewajibkan orang tua memberi nafkah kepada anaknya, atau cucunya, atau cicitnya, tanpa memandang lakilaki atau wanita adalah firman Allah SWT,
.
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf.. (QS. Al-Baqarah (2) : 233) Dari makna ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa sang ayah diharuskan menanggung nafkah dan pakaian istri yang
175
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
sedang menyusui anaknya, sekalipun sang istri telah dicerai olehnya. Dengan demikian, maka memberi nafkah secara langsung kepada anak, lebih diwajibkan lagi. Allah SWT berfirman,
Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya. (QS. Ath-Thalaq (65) : 6) Apabila memberi imbalan (nafkah) kepada wanita yang sedang menyusui anaknya adalah suatu kewajiban, maka lebih wajib lagi memberi nafkah kepada anak sendiri. Dalam sebuah hadits dikisahkan, bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata,Aku sekarang mempunyai uang satu dinar, Rasulullah SAW bersabda,Nafkahilah dirimu sendiri dari uang tersebut. Lelaki itu berkata,Aku mempunyai satu dinar yang lainnya.Rasulullah SAW bersabda,Jika demikian, nafkahkanlah untuk anakmu.(HR. Baihaqi, dari Abu Hurairah r.a) Rasulullah SAW pernah bersabda kepada istri Abu Sufyan yang mengadu kepada beliau tentang perbuatan suaminya yang bersikap bakhil,
.
Ambilah olehmu secukupnya dari harta Abu Sufyan dengan cara yang baik untuk menafkahi dirimu dan anakanakmu.(HR. Muslim dan Ibnu Hibban, dari Siti Aisyah r.a) Hukum memberi nafkah kepada anak itu wajib, dengan syarat-syarat berikut :
176
Kondisi ekonomi kedua orang tua dalam keadaan mudah, dan ketika mereka tidak mempunyai harta,
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
maka mereka boleh dipaksa untuk bekerja agar menafkahi anaknya, dan ini merupakan pendapat yang paling shahih. Hendaknya sang anak tidak memiliki harta benda dan pekerjaan, sehingga apabila si anak mepunyai harta atau mampu untuk bekerja, maka kedua orang tuanya tidak berkewajiban untuk memberi nafkah kepada keduanya; karena tidaknya alasan kebutuhan.
Memberi nafkah kepada Anak dan kerabat tidak ada standar yang tetap, akan tetapi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Disamping nafkah ini, termasuk wajib pula memberinya pakaian dan tempat tinggal. Apabila semua pemberian orang tua itu telah menjadikan sang anak mampu memberikan jamuan atau berderma, maka nafkah tersebut sudah tidak wajib lagi bagi orang tuanya.
177
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
b. Memelihara dan Memberikan Pendidikan yang Baik Sehubungan dengan kewajiban orang tua untuk memberikan pendiidikan kepada anak-anaknya, Allah SWT berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At-Tahrim (66) : 6) Sahabat Ali Karramahullahu wajhah telah berkata,Ajarilah mereka keluargamu dan didiklah mereka. Al-Hasan berkata,Perintahkanlah mereka anak-anakmu untuk taat kepada Allah SWT, dan ajarilah mereka tentang kebaikan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, yang bersumber dari Amer bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,
.
Perintahkanlah anak-anak kalian melakukan shalat sewaktu mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkannya sewaktu mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.
178 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dalam hadits tersebut terkandung tiga pesan pendidikan, yaitu : Memerintahkan kepada anak-anak untuk shalat, memukul mereka jika meninggalkannya dan memisahkan tempat tidur mereka. Rasulullah SAW bersabda, Sufyan Ats-Tsauri berkata,Tiap orang dianjurkan untuk memberikan dorongan kepada anaknya agar sang anak menuntuk ilmu hadits; sebab sang ayah akan dimintai pertanggung-jawaban mengenai hal itu. Dalam hadits berikut ini terdapat perintah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang tua, agar mereka berlaku adil terhadap anak-anak mereka, sehingga diharapkan dikemudin hari mereka dapat mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tua mereka. Beliau bersabda,
Bertakwalah kalian kepada Allah dan berlaku adillah kepada anak-anak kalian.(HR. Muslim, dari Numan bin Basyir) Dikisahkan, pada suatu waktu ada seseorang yang menghibahkan harta kepada anak-anaknya dengan tidak adil, kemudian Rasulullah SAW diminta untuk menjadi saksinya, akan tetapi Rasulullah SAW enggan untuk melakukannya, beliau bersabda,Persaksikanlah oleh orang selainku. Beliau tidak menyetujui hal tersebut; karena yang demikian itu termasuk perbuatan yang keliru (tidak adil). Beliau bersabda,
Janganlah kamu menjadikan aku saksi dalam perbuatan aniaya. Sesuangguhnya kewajibanmu tarhadap anakmu adalah berlaku adil.(HR. Abu Daud dan Ahmad, dari Numan bin Baasyir) Islam memandang, orang tua yang lalai dalam memberikan pelajaran atau pendidikan terhadap anak-anaknya tentang179 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
hal-hal yang bermanfaat bagi mereka, kemudian ia membiarkannya begitu saja, berarti ia telah menjerumuskan anaknya. Pada dasarnya, kerusakan moral yang terjadi pada diri sang anak, disebabkan kesalaha dari pihak orang tua yang lalai dalam memberikan pendidikan kepadanya, disamping faktor lingkungan yang tidak baik. Tidak sedikit dikalangan orang tua yang tidak mendidik anakanak mereka tentang kewajiban-kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya, hingga mereka sama kecilnya asing dan tersia-sia dari pendidikan agama. Dan anak-anak yang mengalami nasib demikian, jika sudah tumbuh dewasa (besar), tidak bermanfaat bagi orang tua mereka, bahkan tidak bermanfaat pula bagi diri mereka sendiri.
.
Dari Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda,Sesungguhnya Allah akan menanyai setiap pemimpin tentang apa-apa yang dipimpinnya, apakah ia memeliharanya ataukah menyianyiakannya, sehingga seseorang akan ditanya tentang urusan keluarganya. (HR. Ibnu Hibban)
.
Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu
180 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisaa (4) : 1) Pengertian arham mencakup semua kerabat, tanpa dibedakan antara muhrim dan yang bukan muhrim. Ayat tersebut di atas memerintahkan kepada kita agar menghubungkan silaturahmi, dan sekaligus melarang kita memutuskannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan percaya pada hari akhir, maka hendaknya ia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan percaya pada hari akhir, maka hendaknya ia menghubungkan silaturahminya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan percaya pada hari akhir, maka hendaknya ia mengatakan yang baik-baik atau diam. Dengan menghubungkan silaturahmi, maka manusia akan memperoleh dua keberkahan, yaitu : keberkahan rizki dan umur, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini,
.
181 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dari Ibnu Syihab, ia telah berkata,Anas bin Malik telah memberitahukan kepadaku, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,Barangsiapa yang suka rijkinya dilapangkan dan umurnya dipanjangkan, maka hendaknya ia menghubungkan tali persaudaraan. (HR. Bukhari Muslim)
1.78.2
.
Dari Abu Ayyub Al-Anshary, ia telah berkata, Rasulullah SAW bersabda,Sesungguhnya shadaqah yang paling utama adalah shadaqah yang diberikan kepada kerabat yang menyembunyikan rasa permusuhan.(HR. Ahmad) Yang dimaksud dengan lafazh Al-Kasyih dalam hadits di atas adalah kerabat yang memendam rasa permusuhan terhadap dirimu. Maka shadaqah yang paling utama berdasarkan hadits tersebut adalah shadaqah yang diberikan kepada sahabat yang memendam rasa permusuhan. Makna hadits tersebut semakna dengan makna yang terkandung dalam hadits Rasulullah SAW berikut,
Memberikan Sedekah
Dan hendaknya kamu menyambung silaturahim dengan orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang enggan memberi, dan memaafkan orang yang mencacimu. (HR. Ahmad) Adapun dampak memutuskan tali persaudaraan (silaturahim) adalah akan disegerakannya adzab oleh Allah SWT, tidak diterimanya amal dan terhalangnya seseorang untuk masuk
182 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
ditegaskan
dalam
beberapa hadits
Dari Abu Bakrah, ia telah berkata,Rasulullah SAW bersabda,Tiada suatu dosapun yang lebih layak untuk disegerakan siksaan terhadap pelakunya di dunia oleh Allah SWT, berikut siksaan yang akan dideritanya di akhirat kelak, selain dari zina dan memutuskan silaturahim.(HR. Abu Daud)
.
Dari Aisyah, Ummul Mukminin, ia telah berkata,Rasulullah SAW bersabda,Amal baik yang paling cepat pahalanya adalah berbuat baik kepada kedua orang tua dan menghubungkan silaturahim, adapun keburukan yang paling cepat siksaannya adalah perbuatan zina dan memutuskan silaturahim.(HR. Ibnu Majah dan Thabrani)
.
183 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dari Abu Hurairah, ia telah berkata,Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,Sesungguhnya amal perbuatan keturunan Adam dibeberkan tiap hari kamis, malam Jumat, maka tidalah diterima amal perbuatan orang yang memutuskan silaturahim.(HR. Ahmad)
. .
Dari Muhammad bin Jubair bin Muthim, dari ayahnya, ia telah berkata,Rasulullah SAW berabda,Tidak dapat masuk surga orang yang memutuskan. Sufyan menjelaskan, maksudnya adalah, orang yang memutuskan silaturahim.(HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)
1.78.3
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda,Pelajarilah nasab (silsilah) keturunan kalian, agar kalian dapat menghubungkan silaturahim, karena sesungguhnya silaturahim itu akan menanamkan rasa cinta dalam kekeluargaan, menambah banyak harta atau rizki dan memperpanjang umur. (HR.Tirmidzi dan Ahmad).
184
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Sahabat Umar berkata,Pelajarilah nasabmu; niscaya kamu akan mengetahui asal keturunanmu melaluinya. Dan oleh sebab itu pula kamu akan tergerak untuk melakukan silaturahim. Dan ada pula yang mengatakan,Bahwa seandainya mengetahui nasab itu bukan hanya untuk memperkuat diri dari ancaman musuh dan pertentangan antara sesama, maka niscaya mempelajarinya termasuk sikap yang paling tepat dan pahalanya lebih utama.
185
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Imam Ali pernah berwasiat,Muliakanlah para kerabatmu, karena mereka adalah sayap yang dapat menerbangkanmu. Berkat mereka, kamu menjadi kuat dan berpengaruh, mereka bagaikan senjata dikala bahaya menerjang, oleh karenanya, muliakanlah orang-orang terhormat mereka, kunjungilah orang yang sakit di antara mereka, ajaklah mereka bersamasama dalam segala kegiatan, dan tolonglah orang-orang miskin di antara mereka.
.
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. An-Nisaa` (4) : 36) Rasulullah SAW bersabda,
186 Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Tidaklah (sempurna) iman seorang hamba sehingga ia mencintai tetangganya. (HR. Muslim)
187
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan sabdanya,
.
Tidak (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.(HR. Bukhari) Syekh Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitabnya Jaamiul Hadits mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang hak-hak ketetanggaan, yaitu : Jika tetangga meminta pertolongan, maka berilah dia pertolongan. Jika meminta bantuan, maka bantulah. Jika ia meminjam sesuatu, maka pinjamilah. Kalau dia miskin, maka santunilah. Kalau dia sakit, maka jenguklah. Kalau dia meninggal, maka jenazahnya (sampai ke kubur). Jika ia mendapat kebaikan berikanlah ucapan selamat. turutlah mengantar maka
(kenikmatan),
Janganlah membangun rumah lebih tinggi daripada rumahnya, sehingga dapat menghambat angin masuk ke dalamnya, kecuali dengan seizinnya. Janganlah menyakiti hatinya. Apabila kamu membeli buah-buahan, maka berikanlah sedikit kepada tetanggamu. Kalau tidak mungkin untuk dibagi, maka bawalah buah-buahan tersebut ke dalam rumah secara sembunyi-sembunyi, jangan sampai mereka melihat anakmu sedang makan buahbuahan itu.
Hablum Minannas
188
Politeknik Telkom
Agama Islam
Janganlah menyinggung hatinya dengan bau masakanmu, kalau tidak mungkin membagi sedikit untuknya. Tahukah kamu hak-hak tetangga itu? Demi Allah yang diriku berada dalam genggaman-Nya, hanyalah orangorang yang dikaruniai Allah yang dapat menunaikan hak-hak tetangganya (HR. Umar bin Syuaib).
189
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Hablum Minannas
Dikisahkan ada seorang sol sepatu, ia memiliki cita-cita yang sangat mulia, yaitu ingin melaksanakan ibadah haji. Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, ia selalu menyisihkan uang hasil dari usahanya itu, setiap hari ia mewajibkan dirinya untuk menabung. Bertahun-tahun ia menjalani profesi tersebut dengan tetap membawa cita-citanya itu, setelah hari berganti, minggu berlalu dan tahunpun bersambung, akhirnya dengan kesungguhan niat yang dimilikinya, dan usaha keras yang diakukannya, ia pun berhasil mengumpulkan sejumlah uang untuk bekal perjalanan cita-citanya itu. Ketika keesokan harinya ia mau berangkat haji, tiba-tiba datang tetangganya dengan membawa masalah, yaitu penyakit yang dideritanya. Untuk menyembuhkan penyakitnya itu, ia membutuhkan biaya yang banyak, dan ketika itu ia tidak memiki uang, sehingga dengan terpaksa ia datang ke tukang sol sepatu itu dengan harapan akan memperoleh pinjaman uang. Tekad yang kuat dan usaha yang sungguh-sungguh yang dilakukan oleh tukan sol sepatu, dan waktu yang tinggal satu malam lagi untuk menjalankan ibadah haji, sepertinya cukup untuk dijadikan alasan oleh tukang sol sepatu agat tidak tidak memberikan pinjaman uangnya, akan tetapi tukang sol sepatu itu ternyata memiliki jiwa sosial yang tinggi dan perhatian yang luar biasa terhadap sesamanya yang membutuhkan bantuan, hal tersebut terbukti, bahwa ia tidak berpikir dua kali untuk memberikan uang yang telah dikumpulkannya dengan susah payah kepada tetangganya itu, walaupun dengan resiko, bahwa ia tidak akan akan bisa mewujudkan cita-citanya
190
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.81 Evaluasi
1. Dalam hidup bermasyarakat, saya memiliki kebebasan
yang mutlak untuk melakukan apa saja yang saya sukai, pernyataan tersebut adalah pernyataan yang bertentangan dengan kaidah hidup bermasyarakat, mengapa demikian? Jelaskan! 2. Jelaskan hak-hak sesama Muslim! 3. Hak apa saja yang harus kita berikan kepada kerabat dan sanak saudara? Jelaskan! 4. Sebutkan salah bermasyarakat! satu dalil tentang adab hidup
5. Kejahatan sesama boleh dibalas dengan kejahatan lagi, apakah Anda sependapat? Mengapa?
191
Hablum Minannas
Politeknik Telkom
Agama Islam
Overview
Lisan adalah salah satu bagian dari tubuh manusia yang tidak bertulang, lisan inilah sumber dari hikmah dan kemuliaan seseorang jika ia pandai untuk menjaganya, akan tetapi jika lisan ini tidak dipelihara, maka yang terjadi adalah sebaliknya, lisan akan menjadi sumber petaka dan kehinaan bagi manusia. Oleh karenanya alam bab ini akan dijelaskan bahaya-bahaya lisan, agar dapat berhati-hati dalam menggunakan lisan.
Tujuan
Politeknik Telkom
Agama Islam
2. Mahasiswa dapat menyebutkan lima dari bahaya lisan. Sesungguhnya lisan itu bisa menjadi sumber hikmah, akan tetapi bisa juga menjadi sumber petaka bagi pemiliknya dan bagi orang lain, berapa banyak orang yang berubah menjadi lebih baik dikarenakan tutur kata seseorang yang mengandung hikmah dan taushiah, akan tetapi tidak jarang pula terjadinya perselisihan dan pertengkaran gara-gara perkataan lisan yang tidak terpelihara. Oleh karenanya menjaga dan memelihara lisan merupakan sebuah keharusan bagi umat Islam, sehingga setiap kata yang terlontar dari lisannya selalu membawa hikmah dan faidah, ketika lisan itu tidak dikendalikan, maka sangat besar kemungkinan untuk terjadinya fitnah, oleh karenanya Allah SWT berfirman dalam surat al-Israa` ayat 53 yang isinya menyuruh kita untuk senantiasa menggunakan lisan untuk mengatakan yang paling baik.
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku:"hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (QS. Al-Israa` (17( : 53) Ketika seseorang hawatir terhadap perkataannya, maka lebih baik baginya untuk berdiam diri, Rasulullah SAW bersabda,
.
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia berkata baik, atau kalau tidak bisa
193 Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
berkata baik, maka lebih baik baginya untuk berdiam diri(HR. Bukhari Muslim) Dari sesuatu yang paling penting yang dituntut oleh Allah SWT dalam penggunaan lisan ini, hendaknya kita menggunakannya untuk menyeru manusia kepada yang baik, menyuruh mereka kepada yang maruf dan mencegah mereka dari yang munkar. Atau menggunakannya dalam rangka mengishlahkan dua pihak yang bertikai dan saling berwasiat dengan kebaikan dan ketakwaan. Hal ini dapat dilihat dari firman Allah SWT:
.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali Imran (3) : 104)
.
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. An-Nisaa` (4) : 114)
194
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan tentang membuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul.Dan bicarakanlah tentang membuat kebajikan dan taqwa.Dan bertaqwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamau akan dikembalikan.(QS. Al-Mujadilah (58) : 9)
Di antara ciri khas Muslim sejati adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat termasuk di dalamnya perkataan, seperti : berbohong, ghibah, mengadu domba, berbantahbantahan dan lain sebagainya. Rasulullah SAW bersabda,
.
Sebaik-baik Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.(HR. Bukhari Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan yang lainnya) Umar r.a berkata,Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak bermanfaat, jauhilah musuhmu dan hati-hatilah terhadap temanmu kecuali yang dapat dipercaya. Dan tidak ada teman yang dapat dipercaya kecuali yang takut kepada Allah, janganlah berteman dengan orang yang jahat, karena kamu akan terbawa, dan hendaklah meminta nasihat dalam urusanmu dari orang-orang yang takut kepada Allah SWT. Adapun batasan perkataan yang tidak bermanfaat adalah, perkataan yang apabila kamu tidak mengatakannya, maka
195 Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
kamu tidak akan berdosa, dan tidak akan menimbulkan bahaya, baik sekarang maupun dikemudian hari. Agar bisa menghindarkan diri dariperkataan yang tidak bermanfaat, hendaknya seseorang senantiasa mengingat, bahwa kematian selalu membuntutinya, dan bahwasannya ia akan mempertanggung-jawabkan setiap apa yang diucapkannya. Sesungguhnya nafas yang ia hembuskan tak ubahnya bagaikan modal bagi dirinya, dan lisan yang dimilikinya adalah sebagai alat untuk meraup pahala melalui parkataan yang baik. Dan apabila disia-siakan, niscaya akan menghantarkannya kepada kerugian yang nyata.
1.82.2
Mengatakan sesuatu yang menjadi kepentingan seseorang, maka ia boleh untuk mengatakannya, akan tetapi dengan syarat tidak berlebih-lebihan, melainkan disampaikan dengan perkataan yang sesederhana mungkin, tanpa mengurangi kepentingan yang dimilikinya. Ibrahim At-Taimi mengatakan,Apabila seorang Mukmin hendak berbicara, maka seyogyanya ia melihat terlebih dahulu apa yang akan dikatakannya. Apabila bermanfaat dan tidak berlebihan, maka katakanlah. Namun apabila tidak bermanfaat, maka hendaknya ia menahan lisannya. Al-Hasan mengatakan,Barangsiapa yang banyak bicara (berlebih-lebihan) ditakutkan akan banyak bohongnya. Barangsiapa yang banyak hartanya, ditakutkan banyak dosanya, dan barangsiapa yang jelek akhlaknya, berarti ia telah mengadzab dirinya. Pernyataan-pernyataan di atas, mengandung makna anjuran untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan lisan, sehingga sebelum berbicara selalu dipertimbangkan terlebih dahulu manfaat dan madharatnya.
196
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.82.3
Larut dalam kebathilan, maksudnya adalah menggunakan lisan untuk perkataan-perkataan yang maksiat, seperti membicarakan keadaan perempuan, minum-minuman, nyanyian-nyanyian yang berbau syahwat dan lain sebagainya. Semuanya termasuk dalam katagori hal-hal yang diharamkan. Adapun perkataan yang berlebihan dan tidak mengandung kepentingan di dalamnya, meskipun tidak dikategorikan haram, namun sebaiknya tidak dilakukan. Nabi SAW bersabda,
Manusia yang paling besar kesalahannya di hari kiamat adalah mereka yang paling banyak larut dalam kebathilan. (HR. Thabrani, dari Qatadah secara Mursal). Terhadap makna tersebut, Allah SWT telah mengisyaratkan dalam firman-Nya yang terkait dengan ahli neraka, mereka berkata,
.
Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, (QS. Al-Muddatssir (74) : 45) Dan firman-Nya,
197 Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam al-Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam, (QS. An-Nisaa` (4) :140) Salman berkata,Manusia yang paling banyak dosanya pada hari kiamat adalah, mereka yang paling banyak berbicara dalam kemaksiatan kepada Allah.
1.82.4
Pertengkaran dan perdebatan merupakan sesuatu yang dilarang oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda,
Janganlah kamu mendebat saudaramu, jangalah mempermainkannya, dan janganlah kamu membuat janji dengannya lalu kamu menyalahinya.(HR. Tirmidzi, dari Ibnu Abbas r.a) Dan sabdanya,
.
Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, padahal ia dalam keadaan benar, maka kelak akan dibangunkan baginya rumah di surga yang tertinggi, dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan sedangkan ia dalam keadaan salah, maka kelak akan dibangunkan sebuah rumah dipelataran surga.(HR. Ibnu Majah, dari Anas bin Malik r.a)
198
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
Adapun factor yang mendorong seseorang untuk melakukan perdebatan, biasanya adalah, mereka diri paling tinggi, dengan memperlihatkan ilmu dan kelebihannya serta menyerang orang lain dengan membongkar kekurangannya, keduanya adalah syahwat bathin yang kuat yang merusak jiwa. Dan untuk menghilangkannya tidak ada cara lain kecuali dengan menghilangkan sifat sombong atau takabbur.
1.82.5
Bermusuh-musuhan
Bermusuh-musuhan merupakan perbuatan yang tercela, dan biasanya berawal dari perdebatan atau pertengkaran. Sikap bermusuhan, biasanya terlihat dari pembicaraan yang keras untuk mendapatkan keinginan yang dimaksudkan, sikap seperti itu sangat dibenci oleh Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya
.
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS. Al-Baqarah (2) : 204) Rasulullah SAW bersabda,
Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah SWT adalah orang yang memiliki permusuhan yang kuat.(HR. Bukhari) Ibnu Abbas r.a mengatakan,Bahwa yang dimaksud dengan kalimat aladuul khisham adalah orang yang mendebatmu apabila kamu bicara dan mengkritikmu.
199
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
Agar pembicaraan kita terhindar dari perdebatan yang akan menghantarkan kepada permusuhan, maka hendaknya lisan kita senantias dikendalikan untuk mengatakan kata-kata yang lembut dan baik, sejalan dengan perintah Allah SWT,
.
Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.(QS. Al-Baqarah (2) : 83)
1.82.6
Lain
Sikap memaksakan perkataan kepada orang lain adalah sikap yang tidak terpuji; karena setiap orang punya kebebasan untuk menerima atau menolak perkataan seseorang. Rasulullah SAW bersabda,
Sesungguhnya orang yang paling aku benci di antara kalian dan paling jauh tempatnya dariku adalah orang yang memaksakan perkataannya kepada orang lain, berpura-pura mengetahui segala urusan dan berbicara sambil mebuka mulut lebar-lebar.(HR.Ahmad, dari Abu Tsalabah Al-Khusyani) Oleh karenanya, setiap orang harus menyadari, bahwa berbicara itu merupakan hak setiap orang, akan tetapi ketika saling memaksakan dalam pembicaraan tersebut, maka hal yang demikian tidak lagi dipandang baik dalam etika berbicara.
200
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.82.7
Berkata keji, kotor dan memaki merupakan tindakan yang tidak terpuji dan dimurkai Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,
.
Jauhilah oleh kalian perbuatan keji dan tindakan keji yang berlebihan; karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat keji .(HR. Hakim, dari Abu Hurairah r.a)
.
Sesungguhnya seorang Mukmin itu tidak suka melaknat, mencela, berkata keji dan kotor. (HR. Ahmad) Jabir bin Samurah mengatakan,Ketika aku duduk dekat Rasulullah di suatu majlis, dan ayahku berada dihadapanku, Rasulullah seraya bersabda,Sesungguhnya perbuatan keji dan tindakan berlebihan di dalamnya bukan termasuk Islam, dan manusia yang paling baik, adalah mereka yang paling baik akhlaknya. Al-Ahnaf bin Qais mengatakan,Maukah aku beritahukan kepada kalian penyakit yang paling membahayakan, yaitu perkataan yang menyakitkan dan akhlak yang buruk.
1.82.8
Bernyanyi dan bersyair adalah jenis perkataan yang apabila isinya baik, maka akan menjadi baik, begitu juga sebaliknya, apabila kandungan dari kedunya jelek, maka akan jelek pula. Dengan demikian, nyanyian ataupun syair yang diucapkan oleh seseorang akan mempengaruhi baik dan buruknya
201 Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
ucapan tersebut; karena syair dan nyanyian pada dasarnya adalah ucapan-ucapan.
1.82.9
Bercanda/Bersenda Gurau
Secara asal, bercanda atau bersenda gurau itu merupakan bagian dari perkataan yang tercela, kecuali dengan kadar yang wajar, maka hal itu menjadi tidak terlarang. Adapun batasan senda gurau yang dikatagorokan tercela dan terlarang adalah sendau gurau yang berlebih-lebihan dan dilakukan secara terus-menerus, dikarenakan sikap seperti itu akan membuat pelakunya menjadi lalai terhadap tugas yang sesungguhnya sebagai hamba Allah SWT. Oleh karena itu, bisa jiga dikatakan, bahwa sendau gurau itu secara asal dibolehkan, kecuali ketika dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus.
.
Hifzhul Lisan
202
Politeknik Telkom
Agama Islam
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolokolokkan)dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolokolokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan). (QS. Al-Hujurat (49) :11)
1.82.11
Membeberkan sesuatu yang menjadi rahasia orang lain termasuk tindakan yang dilarang oleh agama; karena di dalamanya mengandung makna menyakiti terhadap sesama, yang mana hal ini sebisanya harus dihindarkan. Sehingga apapun yang kita dengar dari pembicaraan dari sesama kita, setelah selesai pembicaraan tersebut, maka itu semua akan menjadi amanah yang harus kita jaga dan pelihara. Rasulullah SAW bersabda,
.
Apabila seseorang berbicara, kemudian setelah selesai pembicaraannya, ia pergi, maka pembicaraannya itu akan menjadi amanah bagi siapa saja yang mendengarnya.(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dari Jabir bin Abdillah r.a) Al-Hasan berkata,Sesungguhnya yang termasuk ke dalam katagori khianat adalah, membeberkan rahasia sesama.
1.82.12
Janji Dusta
Sesungguhnya lisan itu terkadang lebih cepat untuk mengucapkan janji, padahal sesungguhnya diri orang yang mengucapkan janji tersebut belum siap untuk
203 Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
melaksanakannya, sehingga janji yang diucapkan oleh lisan menjadi janji yang palsu, tanpa ditepati, dan hal tersebut merupakan ciri dari orang munafik.
Dari Abu Hurairah, dari nabi SAW, beliau telah bersabda,Ciri orang munafik itu ada tiga : Apabila ia bicara, maka ia berdusta, apabila berjanji, ia menyalahi, dan apabila dipercaya, ia berkhianat. (HR. Bukhari Muslim) Apabila seseorang hendak berjanji, maka ia harus bersungguh-sungguh untuk menepati janji tersebut; karena menepati janji merupakan ciri dari orang-orang yang beriman. Allah SWT berfirman,
.
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang-binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (QS. Al-Maidah (5) :1)
1.82.13
Dusta merupakan perbuatan dosa dan aib. Bahkan merupakan temasuk dosa yang pelakunya tidak akan diajak bicara oleh Allah SWT pada hari kiamat dan tidak akan diperhatikan, melainkan mereka akan mendapatkan adzab yang sangat pedih.
204 Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
Rasulullah SAW bersabda, Ada tiga golongan orang yang tidak akan diajak bicara dan tidak akan diperhatikan Allah SWT serta tidak akan disucikan, melainkan akan mendapatkan adzab yang pedih, mereka itulah orang yang tua yang berzina, penguasa yang dusta, dan orang miskin yang sombong.(HR. Muslim)
205
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.82.14
Menggunjing (Ghibah)
Menggunjing merupakan dosa yang sangat menjijikan, karena Allah SWT telah mencelanya, bahka orang yang melakukannya, disamakan dengan pemakan bangkai saudaranya. Allah SWT berfirman,
Janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain.Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS.AlHujurat (49) :12) Dan Rasulullah SAW bersabda,
Setiap Muslim atas Muslim yang lainnya diharamkan, darahnya, hartanya dan kehormatannya.(HR. Muslim, dari Abu Hurairah r.a) Ghibah (menggunjing) artinya, menyebutkan aib saudaranya, dimana apabila saudaranya itu mengetahui, ia akan marah, baik menyebutkan aib atau kekurangan yang ada pada diri saudaranya atau keluarganya, perbuatannya atau akhlaknya, perkataannya, agamanya atau urusan dunianya, bahkan dalam urusan pakaiannya, tempat tinggal dan kendaraannya.
206
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.82.15
Mengadu domba termasuk kategori dosa besar, dan pelakunya tidak akan masuk surga. Rasulullah SAW bersabda,
.
Tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba.(HR. Muttafaq alaih)
Adapun batasan yang termasuk kedalam katagori mengadu domba adalah, menyampaikan perkataan orang lain kepada seseorang yang dibicarakannya.umpamanya, seseorang mengatakan kepada temannya,Si fulan telah membicarakanmu seperti ini dan itu. Tindakan seperti itu termasuk mengadu domba.
1.82.16
Yang dimaksud dengan ucapan yang memiliki dua lisan adalah, ketika seseorang mengatakan dua ucapan yang berbeda kepada dua orang yang berbeda. Seperti kepada si A, ia mengatakan merah, akan tetapi kepada si B, ia mengatakan hitam, hal tersebut telah diisyaratkan dalam hadits Nabi SAW,
.
Kalian akan mendapatkan sejelek-jelek manusia, yaitu orang yang memiliki dua muka (dua lisan), yang datang kepada suatu kaum dengan satu pembicaraan, kemudian datang kepada kaum yang lain dengan pembicaraan yang berbeda. (HR. Bukhari Muslim, dariAbu Hurairah r.a)
207
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
1.82.17
Memuji (Menyanjung)
Memuji atau menyanjung memiliki enam dampak bahaya. Lisan, empat di antaranya bagi yang memuji, dan dua bagi orang yang dipuji. Adapun bahaya bagi orang yang memuji adalah : Terkadang ia memuji dengan berlebihan, sehingga tanpa disadari, kata-kata bohong terlontar dari mulutnya. Terkadang ia tanpa disadari berbuat riya; karena dengan memuji seseorang pada hakekatnya, ia telah memperlihatkan kecintaannya. Terkadang ia mengucapkan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan. Terkadang ia telah membuat orang yang dipuji menjadi bahagia, padahal ia seorang yang zhalim dan fasik.
208
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
Sedangkan dua bahaya yang akan diderita oleh orang yang dipuji adalah : Pujian itu terkadang memunculkan sifat takabbur dan ujub pada diri orang yang dipuji, dan keduanya itu akan mengakibatkan kehancuran bagi dirinya. Orang yang dipuji dengan kebaikan terkadang merasa bahagia yang mengakibatkan dirinya menjadi lalai dari kebaikan seakan telah merasa cukup dengan apa yang telah diperbuatnya.
1.82.18
Pada suatu ketika, sorang raja membunuh pembantunya untuk membeli bagian yang terbaik dari domba, dengan harapan ia akan bisa memberikan jamuan yang terbaik bagi tamu yang diundangnya, kemudian pembantunya pergi ke pasar, dan yang ia beli dari domba yang pesan itu adalah lidahnya. Kemudia ia pun pulang dan dipasaknya lidah domba tersebut. Setelah selesai dipasak, maka lidah domba tersebut dihidangkan kepada majikannya (sang raja). Maka sang raja pun merasa puas dengan apa yang dibeli oleh pembantunya (lidah domba). Keesokan harinya, sang raja menyuruh kembali pembantunya untuk membeli sesuatu yang terjelek dari domba, kemudian pembantunya pergi ke pasar, dan ia membeli bagian yang sama dari domba, yaitu lidahnya, lalu dibawanya pulang dan dimasaknya. Setelah selesai dimasak, ia menghidangkan lidah domba tersebut kepada sang raja. Untuk kali ini sang raja merasa dihina oleh pembantunya; karena ternyata yang dibeli oleh pembantunya adalah lidah domba juga. Kemudian sang raja segera memanggil pembantunya dengan penuh rasa marah, setelah pembantu itu berada dihadapannya, sang raja menegurnya seraya berkata, Wahai ghulam! Apakah kamu bermaksud untuk mempermainkan aku? Pembantunya menjawab, Atas dasar apa Engkau mengambil kesimpulan
209 Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
seperti itu? Jawab sang raja, Ketika aku menyuruhmu untuk membeli bagian yang terbaik dari domba, yang kamu beli adalah lidahnya, dan ketika aku menyuruhmu untuk membeli bagian yang terjelek dari domba, ternyata kamu membeli lidahnya pula, bukankah ini artinya bahwa kamu hendak mempermainkan aku?
210
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
Pembantunya menjawab, Wahai tuanku! Ketahuilah bahwa lidah itu adalah sumbernya hikmah, akan tetapi lidah tersebut merupakan sumber pula untuk sebuah petaka. Apabila manusia menggunakannya dalam kebaikan, maka akan membawanya kepada kebaikan. Akan tetapi ketika digunakan dalam kejelekan, maka petakalah yang akan didapatkan oleh manusia. Setelah mendengarkan jawaban pembantunya, sang raja merasa bahwa, ternyata seorang pembantu yang dia anggap rendah kedudukannya memiliki kejernihan hari yang luar biasa.
1.82.19
Evaluasi
1. Lisan adalah bagian dari tubuh manusia yang tidak bertulang, sehingga sangat wajar apabila diberikan kebebasan dalam berbicara, dan tidak harus mempertimbangkan terlebih dahulu apa-apa yang terlontar darinya, pernyataan tersebut sangatlah wajar dimunculkan, apakah Anda setuju? Jelaskan! 2. Sebutkan tiga dari ciri has orang munafik! 3. Kapankah lisan seseorang bisa membawa pemiliknya kepada derajat yang terhormat dan mulia? 4. Jelaskan dua dari bahaya lisan! 5. Sebutkan salah satu dalil yang mengharuskan kita menggunakan lisan dalam perkataan yang baik dan berfaedah!
211
Hifzhul Lisan
Politeknik Telkom
Agama Islam
Daftar Pustaka
Al-Qur`anul karim Al-Quran wa bi naaul insaan, Syekh Shalah Abdul Qadir AlBakry Ar-Rasul, Said Hawa Asaasiyyaat ats-Tsaqafah al-Islamiyyah, Dr. Abdurrahman AlGharyani Birrul walidain, Ahmad Isa Asyur Fathul Majid, Syekh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab Fiiqih sunnah, Syekh Sayyid Sabiq Fiqhus sirah, Dr. Said Ramadhan Al-Buthy Ihyaa ulumiddin, Imam Al-Ghazaly Kutub tisah (kitab-kitab hadits yang sembilan) Minhajul Muslim, Syekh Abu Bakar Jabir AL-Jazairi Tarbiyyah ruhiyyah, Dr. Abdullah Nashih Ulwan Tazkiyyatul anfus, Said Hawa Terjemah al-Quran Ushulud dawah, Dr. Abdul Karim Zaedan Ushulul iman, Wizaratus syuunil Islamiyyah wal auqaf wad dawah wal irsyad, al-Mamlakah al-Arabiyyah as-Suudiyyah
ccxii