PANDUAN MATERI
UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2004/2005
SMA/MA
SASTRA INDONESIA
Program Studi Bahasa
KATA PENGANTAR
Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2004/2005, Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas menyiapkan
panduan materi untuk setiap mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Panduan
tersebut mencakup:
1. Gambaran Umum Format dan Bentuk Ujian
2. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Ruang Lingkup Materi
3. Contoh Spesifikasi Soal
4. Pedoman Penskoran
Panduan ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi sekolah/madrasah dalam mempersiapkan penyelenggaraan
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah, serta sebagai informasi dan acuan bagi peserta didik, guru, dan pihak-pihak
terkait dalam menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah.
Semoga panduan ini digunakan sebagai acuan oleh semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Ujian
Nasional dan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2004/2005.
© i
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar ................................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................................... ii
Gambaran Umum ............................................................................................................................. 1
Standar Kompetensi Lulusan ........................................................................................................... 3
Contoh Spesifikasi Soal ................................................................................................................... 6
© ii
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Gambaran Umum
Pada ujian sekolah tahun 2004/2005, tes Sastra Indonesia SMA berupa tes tertulis dengan
karakteristik sebagai berikut:
A. Tes tertulis
Acuan yang digunakan adalah kurikulum 2004 dan standar kompetensi lulusan. Bentuk
tes tertulis adalah pilihan ganda sebanyak 40 soal dan 5 soal uraian dengan alokasi waktu 120
menit. Sebanyak 30 soal berkaitan dengan pemahaman dan tanggapan terhadap berbagai jenis
teks sastra, dan sebanyak 15 soal berkaitan dengan kemampuan menulis terbatas.
Kemampuan memahami teks sastra, mencakup pemahaman teks yang berupa prosa
naratif (Indonesia dan terjemahan), teks puisi (lama, baru, kontemporer, dan terjemahan),
drama, hikayat, Gurindam XII, dan penguasaan komponen kesastraan dalam rangka teks sastra,
serta pemahaman terhadap periodisasi sastra.
Kemampuan menanggapi berbagai teks sastra mencakup memberikan tanggapan terhadap
bentuk, isi dan bahasa yang digunakan dalam berbagai teks/prosa naratif, puisi, drama,
hikayat).
Kemampuan menulis terbatas, mencakup mengidentifikasi kesesuaian isi dengan teks
prosa naratif, puisi, drama, kritik, esai, dan resensi karya sastra, melanjutkan bagian teks yang
belum selesai, memperbaiki bagian teks, serta mengalihkan teks aksara Arab Melayu ke dalam
aksara Latin.
B. Tes Praktik
1. Mendengarkan
Tes praktik mendengarkan dilakukan untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami
dan mengungkapkan isi berbagai teks sastra yang didengar.
2. Berbicara
Tes praktik berbicara, menilai kemampuan siswa dalam mengungkapkan pikiran dan
perasaannya tentang teks sastra secara lisan. Teks berbicara mencakup memerankan penggalan
drama, menceritakan kembali prosa naratif, dan mendeklamasikan puisi.
© 1
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
3. Membaca
Tes praktik membaca menilai kemampuan siswa dalam memahami berbagai teks
sastra/prosa naratif, puisi, penggalan drama satu babak, dan penggalan hikayat. Kemudian
menganalisis karya sastra tersebut.
4. Menulis
Tes praktik menulis teks sastra dilakukan untuk menilai kemampuan siswa dalam
mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan, imajinasi, dan perasaannya.
Tes menulis teks sastra mencakup kemampuan menulis puisi, meringkas isi buku, artikel,
dan menanggapi isi buku secara tertulis, karya tulis, cerpen, mentransformasikan cerpen ke
dalam bentuk drama satu babak, hikayat ke dalam cerpen, menulis resensi novel, dan menulis
kritik/esai sastra.
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 2
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
2. Siswa mampu melakukan kegiatan Kemampuan melakukan kegiatan berbicara dalam berbagai
berbicara dalam berbagai konteks keperluan mencakup:
yang berhubungan dengan • Menceritakan kembali prosa naratif dengan
berbagai teks bacaan sastra/prosa memperhatikan teknik/ bercerita.
narasi, puisi, dan drama. • Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, gerak, dan
penghayatan.
• Memerankan penggalan drama dengan memperhatikan
teks pemeranan.
• Mendiskusikan isi prosa narasi dan drama/unsur intrinsik
cerpen, novel, dan drama yang memiliki warna lokal),
Gurindam XII (ciri-ciri Gurindam), dan ragam prosa
naratif Indonesia terjemahan (cerpen dan novel
Indonesia/terjemahan).
• Menjelaskan puisi lama dan baru (pilihan kata, nilai-nilai,
dan pengaruh latar belakang kehidupan masyarakat),
serta puisi kontemporer/tipografi dan fungsi pilihan kata).
• Melisankan gurindam.
• Membandingkan puisi Indonesia dan terjemahan.
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 3
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
1 2
3. Siswa mampu membaca dan Kemampuan menganalisis mencakup:
menganalisis isi berbagai teks • Mengidentifikasi cerpen, novel (periswa-peristiwa,
bacaan sastra prosa narasi, puisi, perwatakan, dan latar), unsur moral/estetika, dan budaya,
drama satu babak/penggalan serta unsur satiris/humor, atau simbolisme yang
drama, dan penggalan hikayat. tergambar dalam dialog drama.
• Menentukan tokoh, latar, tema, motif, dan menilai yang
terkandung dalam hikayat.
• Menentukan ciri formal puisi (diksi, rima, ritme, makna
konotasi/denotasi, gaya bahasa, dan tema), dan unsur
hakikat/makna puisi (tema, rasa, nada, amanat)
• Menelaah cerpen, novel, puisi, dan drama yang penting
dalam suatu periode.
• Menjelaskan standar budaya tentang baik dan buruk,
benar dan salah yang dianut oleh gambaran masyarakat
dalam cerpen, novel/cerita berbingkai.
• Menyimpulkan pesan dari cerpen, novel yang dibaca, dan
nilai-nilai budaya dalam puisi.
• Menjelaskan makna dan lambang (simbol) yang
digunakan penyair dalam puisinya.
• Menelaah komponen kesastraan ragam teks prosa naratif,
teks puisi, teks drama, dan perkembangan berbagai
bentuk sastra Indonesia
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 4
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
1 2
• Mengubah hikayat ke dalam cerpen dengan
memunculkan konflik tertentu:
• Menulis resensi novel dengan memperhatikan unsur
resensi dan langkah penyusunan resensi.
• Menulis kritik dan esai sastra dengan memperhatikan
langkah-langkah menyusun artikel dan esai.
• Menulis kata-kata dengan huruf Arab Melayu dengan
memperhatikan kaidah dan struktur bahasa Arab
Melayu ke dalam aksara Latin dengan
memperhatikan kaidah struktur bahasa Indonesia.
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 5
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (3) Siswa mampu membaca dan menganalisis isi berbagai teks
bacaan sastra (prosa narasi, puisi, drama satu babak/penggalan
drama, dan penggalan hikayat).
Indikator : Disajikan satu bait puisi, siswa dapat menentukan majas yang
terkandung dalam puisi
No. Soal : 1.
Contoh Soal : Bacalah puisi berikut!
Buat Sitha
Semula daun-daun masih hijau memayung
Mata air bening menari muncul
Lahir dari kandungan pasir yang kering mati
Satu dusun, domba-domba, gembala dan setumpuk rumput
...
Harijadi S. Hartowardojo
Kunci : A
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 6
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (3) Siswa mampu membaca dan menganalisis isi berbagai teks
bacaan sastra (prosa narasi, puisi, drama satu babak/penggalan
drama, dan penggalan hikayat).
No. Soal : 2
Contoh Soal : Bacalah penggalan novel berikut!
Sebenarnya Hanafi amat keras kepala; jika kehendaknya dibantah
atau katanya disolang, kadang-kadang perangainya berupa kanak-
kanak yang suka berguling-guling di tanah, sebab pintanya tidak
berlaku. Tapi tabiat istrinya yang serupa hendak lemah patah itu,
akhirnya menyempitkan dadanya.
Unsur yang paling dominan dalam penggalan novel di atas adalah ....
a. alur
b. tema
c. sudut pandang
d. latar
e. perwatakan
Kunci : E
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 7
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (3) Siswa mampu membaca dan menganalisis isi berbagai teks
bacaan sastra (prosa narasi, puisi, drama satu babak/penggalan
drama, dan penggalan hikayat).
Ruang Lingkup Materi : Menjelaskan makna dan lambang (simbol) yang digunakan penyair
dalam puisinya.
Indikator : Disajikan satu atau dua bait puisi, siswa dapat menentukan maksud
lambang yang digunakan dalam puisi tersebut.
No. Soal : 3
Contoh Soal : Bacalah puisi berikut!
Tanah Kelahiran
...
Jamrud di pucuk-pucuk
Jamrud di air tipis menurun
Ramadhan K.H.
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 8
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (3) Siswa mampu membaca dan menganalisis isi berbagai teks
bacaan sastra (prosa narasi, puisi, drama satu babak/penggalan
drama, dan penggalan hikayat).
Ruang Lingkup Materi : Menunjukkan novel yang penting dalam suatu periode.
No. Soal : 4
Contoh Soal : Novel yang merupakan puncak kejayaan karya zaman Pujangga
Baru adalah ....
a. Sitti Nurbaya karya Marah Rusli
b. Salah Asuhan karya Abdul Muis
c. Azab dan Sengsara karya Merari Siregar
d. Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana
e. Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka
Kunci : D
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 9
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (3) Siswa mampu membaca dan menganalisis isi berbagai teks
bacaan sastra (prosa narasi, puisi, drama satu babak/penggalan
drama, dan penggalan hikayat).
No. Soal : 5
Kunci : B
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 10
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (3) Siswa mampu membaca dan menganalisis isi berbagai teks
bacaan sastra (prosa narasi, puisi, drama satu babak/penggalan
drama, dan penggalan hikayat).
No. Soal : 6
Contoh Soal : Bacalah kutipan cerpen berikut!
Ketika Bu Bidan datang dan masuk ke ruang pemeriksaan,
perawat pembantu sedang berhadapan dengan seorang pasien.
“Betul Anda pernah kemari?” tanya perawat itu sambil
mencari kartu di kotak yang padat berisi deretan kertas tebal.
“Betul, Bu!”
“Yang terakhir kapan?”
Perempuan di bangku tampak berpikir.
(Sejak anak saya yang kecil itu!” berhenti sebentar, lalu
menambahkan “Sekarang sudah lima tahun umurnya.
“Anak lahir, sesudah itu masih periksa lagi apa tidak?”
“Masih. Lalu kami pulang ke desa. Dua tahun atau kurang
sedikit.”
Warung Bu Sally, Nh. Dini
Kunci : C
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 11
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (5) Siswa mampu memahami dan menggunakan berbagai
komponen kesastraan dalam teks prosa naratif, teks puisi, teks
drama, nuansa makna, serta menganalisis perkembangan berbagai
bentuk sastra Indonesia.
Indikator : Disajikan sebuah puisi, siswa dapat menentukan jenis aliran yang
terdapat dalam puisi tersebut disertai alasannya.
No. Soal : 4
Contoh Soal : Bacalah puisi berikut!
Doa
Kepada Pemeluk Teguh
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Tuhanku!
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku!
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku!
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
Chairil Anwar
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 12
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Kunci : Aliran sastra yang terdapat dalam puisi di atas adalah mistisisme
karena pada puisi tersebut terlihat gambaran “aku” menyerahkan
diri sepenuhnya kepada Tuhan. Pengarangnya merasa bahwa
jiwanya mempunyai hubungan dengan Tuhan. Di dalam karyanya
itu terlukis nafas ketuhanan. Baginya, seni adalah alat pemuja
Tuhan.
Pedoman Penskoran :
2. Alasan:
Pada puisi tersebut terlihat gambaran “aku” menyerahkan diri 3
sepenuhnya kepada Tuhan. Pengarangnya merasa bahwa jiwanya
mempunyai hubungan dengan Tuhan. Di dalam karyanya itu terlukis
nafas ketuhanan. Baginya, seni adalah alat pemuja Tuhan.
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 13
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (4) Siswa mampu menulis berbagai bentuk karya sastra (puisi,
cerpen, tranformasi cerpen), menulis resensi, kritik/esai sastra,
dan mengalihkan teks aksara Arab Melayu.
Ruang Lingkup Materi : Mengalihkan teks beraksara Arab Melayu ke dalam aksara Latin
dengan memperhatikan kaidah struktur bahasa Indonesia.
No. Soal : 5
Contoh Soal : Bacalah aksara Arab Melayu berikut!
.∴
ﺳﻨﻌﺚ ﻫﺎﰐ ﻛﺎﻣﻲ ! ﺗﻴﺪﻕ ﺍﺩ ﻛﺎﻣﻲ ﻳﻊ
∴ ∴
ﺍﻟﻌﻜﻪ
∴
.ﻣﻌﻜﻮ ﻓﺪ ﺃﺧﺮ ﺑﻮﻟﻦ ﺟﻮﱄ ﻛﺎﻣﻲ ﻟﻴﱪ ﺩﻭﺍ
.∴
ﺗﺎء ﺍﻭﺳﻪ ﺑﻼﺟﺮ، ﺳﻮﺩﻩ ﺍﻳﺖ ﺳﻜﻮﻟﻪ ﺩﺗﻮﺗﻒ ﻓﻮﻝ. ٣ ﺳﺒﺐ ﲰﻮﺍﺙ ﻧﺎﺋﻜـ ﻛﻜﻠﺲ،ﺗﻌﻜﻞ
. ﻫﺎﺭﻱ١٤
Kunci : Pada akhir bulan Juli kami libur dua minggu alangkah senangnya
hati kami! Tidak ada kami yang tinggal, sebab semuanya naik ke
kelas 3 sudah itu sekolah ditutup pula, tak usah belajar 14 hari
lamanya.
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 14
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Pedoman Penskoran :
4. Sudah itu sekolah sekolah ditutup pula, tak usah belajar 14 hari 1
lamanya.
Skor Maksimum 4
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 15
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (1) Siswa mampu memahami dan menanggapi ragam wacana
lisan sastra yang didengar (puisi Indonesia/terjemahan dan
drama).
Ruang Lingkup Materi : Menentukan isi puisi, tema, sikap penyair terhadap objek yang
dibicarakan dan terhadap pembaca dan menjelaskan amanat/pesan
yang tersirat.
No. Soal : 1
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 16
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Amir Hamzah
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 17
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Kunci :
1. Isi puisi “Padamu Jua” adalah tentang seorang manusia (penyair) yang begitu pasrah
menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Dia menganggap Tuhan seperti lilin yang selalu
menerangi hidupnya dan selalu setia menanti setiap manusia yang datang kepada-Nya. Si penyair
sangat merindukan Tuhannya. Semula dia berprasangka buruk kepada Tuhan, tetapi akhirnya dia
sadar bahwa kasih Tuhan itu kepada manusia tidak pernah berhenti. Penyair menyadari bahwa
bila saatnya belum tiba, kematian itu tidak akan datang. Semua sudah ditakdirkan oleh Tuhan.
2. Tema puisi “Padamu Jua” adalah kepasrahan manusia.
3. Yang dibicarakan dalam puisi tersebut adalah Tuhan.
4. Sikap penyair terhadap Tuhan adalah semula dia merasa Tuhan tidak adil, tidak sayang
kepadanya, tetapi akhirnya dia menyadari bahwa semua penderitaannya diserahkan kepada
Tuhan, sebab hanya kepada-Nya lah penyair akan kembali.
5. Sikap penyair terhadap pembaca adalah mengajak pembaca agar menyerahkan segala urusan
hanya kepada Allah/Tuhan.
6. Pesan yang tersirat:
a. Janganlah mendahului kehendak Tuhan karena walaupun kita menghendaki kematian, bila
belum tiba waktunya, maut itu tidak akan menghampiri kita.
b. Janganlah berprasangka buruk kepada Tuhan.
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 18
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Pedoman Penskoran :
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 19
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
Standar Kompetensi Lulusan : (2) Siswa mampu melakukan kegiatan berbicara dalam berbagai
konteks yang berhubungan dengan berbagai teks bacaan
sastra/prosa narasi, puisi, dan drama.
Ruang Lingkup Materi : Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, gerak, dan
penghayatan.
No. Soal : 1
Contoh Soal : Bacalah puisi berikut!
Aku dan Debu
Aku jelajah ini kota,
Simpang siur jalannya,
Tampak tangis darah dan daging
Mengeluh jatuh ke debu
Bertemu debu dan debu
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 20
Panduan Materi Sastra Indonesia-Bahasa SMA/MA − Kurikulum 2004
M. Taslim Ali
Pedoman Penskoran :
No. Kunci/Kriteria Jawaban Skor
1. Lafal
a. Lafal kata, frasa, dan kalimat (jelas = 3, cukup = 2, kurang = 1, tidak
jelas = 0) ............................................................................................... 0–3
b. Vokal/konsonan (jelas = 3, cukup = 2, kurang = 1, tidak jelas = 0)..... 0–3
2. Intonasi
a. Nada (tepat = 3, hampir = 2, kurang = 1, tidak tepat = 0)..................... 0–3
b. Tempo (tepat = 3, hampir = 2, kurang = 1, tidak tepat = 0).................. 0–3
c. Tekanan dinamik (tepat = 3, hampir = 2, kurang = 1, tidak tepat = 0) 0–3
d. Jeda (tepat = 3, hampir = 2, kurang = 1, tidak tepat = 0) ..................... 0–3
3. Gerak
• Keserasian dengan isi puisi (tepat = 3, hampir = 2, kurang = 1, tidak
tepat = 0) ............................................................................................... 0–3
4. Penghayatan
a. Suasana puisi (sesuai = 3, hampir = 2, kurang = 1, tidak sesuai = 0).... 0–3
b. Ekspresi (sesuai = 3, hampir = 2, kurang = 1, tidak sesuai = 0) .......... 0–3
Skor Maksimum 27
©
DEPDIKNAS Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 21