Anda di halaman 1dari 4

PEMAHAMAN FLOW DIAGRAM PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas)

Penjelasan Komponen Utama dari PLTG 1.Kompresor. 2.Ruang baker (combuster) 3.Turbin. 4. Generator. Secara garis besar diagram ini dimulai dari energi udara dan bahan bakar diubah menjadi energi gas. Energi gas yang dihasilkan dari proses pembakaran digunakan untuk memutar Turbin sehingga pada step ini ada perubahan energi dari energi gas menjadi energi mekanik. Karena Turbin dan Generator satu poros maka pada saat Turbin berputar maka Generator juga ikut berputar sehingga menghasilkan energi listrik, pada step ini terjadi perubahan energi yaitu dari energi mekanik menjadi energi listrik. Laporan Training di PLTG Muara Tawar Fungsi lain adalah membuat vaccum di lube oil tank yang tujuannya agar proses minyak kembali lebih cepat dan untuk menjaga kerapatan minyak pelumas di bearing-bearing ( seal oil ) sehingga tidak terjadi kebocoran minyak pelumas di sisi bearing. Power oil system

Berfungsi mensupply minyak pelumas ke : 1. Hydraulic piston untuk menggerakkan VIGV 2. Control-control valve ( CV untuk bahan bakar dan CV untuk air ) 3. Protection dan safety system ( trip valve staging valve ) Terdiri dari 2 buah pompa yang digerakkan oleh 2 motor AC. Jacking oil system Berfungsi mensupply minyak ke journal bearing saat unit shut down atau stand by dengan tekanan yang tinggi dan membentuk lapisan film di bearing. Terdiri dari 6 cylinder piston-piston yang mensupply ke line-line : 1. 2 line mensupply minyak pelumas ke journal bearing. 2. 2 line mensupply minyak pelumas ke compressor journal bearing. 3. 1 line mensupply minyak pelumas ke drive end generator journal bearing. 4. 1 line mensupply minyak pelumas ke non drive end generator journal bearing. PRINSIP OPERASI 1. Daya Mampu . a. Bahan Bakar HSD b. Bahan Bakar Gas 2. Kenaikan Beban a. Normal 8,5 MW/Menit b. Fast Load 25 MW/Menit Set Point Normal 145 MW untuk Beban Maximum dengan Bahan Bakar HSD. Set Point yang diijinkan Maximum 190 MW 3. Sistem Kontrol a. Egatrol : Kontrol utama Gas Turbin yang mengatur : 1. Start Up Kontrol Mengatur urut-urutan Start dan Stop Gas Turbin secara Automatis 2. Load / Frekuensi Kontrol Mengatru operasi Gas Turbin untuk mendapatkan beban yang diinginkan sesuai Set Point-nya. 3. Temperatur Kontrol Mengatur operasi Gas Turbin saat Beban Maximum (Base Load). b. Unitrol : Mengatur Kerja Excitasi (Tegangan Generator) sesuai permintaan Egatrol. 4. Pengaman Operasi dan Batasan Operasi a. Sistem Pengaman pada Gas Turbin dapat digolongkan sebaga berikut : 1.Alarm : Memberitahukan bahwa ada peralatan yang terganggu (dimonitor di efen log) Oleh Ardian Burhandono

4 Laporan Training di PLTG Muara Tawar 2.Protective Load Shedding (PLS) : Beban Gas Turbin akan turun (80 MW/Menit) jika peralatan yang terganggu sudah mencapai batasanya dan akan berhenti jika penyebab gangguan sudah hilang tetapi beban tidak akan kembali naik ke Beban semula sebelum PLS diriset. 3.Protective Load Shedding Trip (PLST) : Beban Gas Turbin akan turun (80 MW/Menit) jika peralatan yang terganggu sudah mencapai batasanya akan trip setelah beban 6 MW. 4.Trip : Gas Turbin langsung trip jika peralatan yang terganggu sudah mencapai batasnya. 5.Manual Trip : Gas Trubin bisa langsung di trip manual jika peralatan pengaman tidak berfungsi tetapi gangguan sudah membahayakan. b. Pengaman Putaran Turbin Gas Turbin dilengkapi 2 buah pengaman putaran lebih (Electrical Overspeed) yang berfungsi men trip Turbin jika terjadi putara lebih yaitu : 1. Electrical Overspeed Governoor . Mentrip Turbin pada putaran 3300 rpm (110%) 2. Back Up Overspeed Governoor. Mentrip Turbin pada putaran 3315 rpm (110,5%) Pada waktu Start Putaran Turbin naik dengan percepatan 300 Rpm. Jika kenaikan putaran < 300 Rpm Gas Turbin akan Trip dari pengaman DN/DT < MIN (Percepatan / Waktu < 300 Rpm). Putaran Kritis pada waktu start adalah 1850 Rpm dan 2250 Rpm pada Temperatur Exhaust Turbin tidak boleh lebih dari 450 C. 5. Bentuk Operasi Gas Turbin bisa dioperasikan sebagai berikut : 1. Local (Kunci di Emergency Panel Posisi Local) Gas Turbin dioperasikan dari local modul melalui Emergency Panel. 2. Remote (Kunci di Emergency Panel Posisi Remote) Gas Turbin dioperasikan dari MCR (Unit Master jika Purging) Tombol yang ada pada emergency panel tidak berfungsi kecuali Tombol yang berwarna merah (Trip) dan Hijau (Riset) START UP UNIT Start Up Unit dianggap sudah terjadi jika Generator Unit sudah berhasil disinkronkan dengan system Tenaga Listrik Pembeli dan telah di bebani pada tingkat Pembangkitan Minimum sebagaimana diminta oleh Pembeli.

Start Up Open Cycle Mode (Gas Turbin) a. Start Up Open Cycle Mode didefinisikan sebagai suatu start up unit Turbin Gas dengan flue gas langsung di buang ke cerobong. b. Waktu Minimum untuk persiapan, sejak dari perintah start-up : - Kondisi Gas Turbin Standby dan Turning Motor Run : 8 Menit - Kondisi Gas Turbin Standby dan Turning Motor stop : 15 Menit c. Waktu Gas Turbin Start s/d FSNL : 10 Menit d. Waktu FSNL s/d Sinkron (initial load = 6 MW) : 5 Menit Oleh Ardian Burhandono 5

Laporan Training di PLTG Muara Tawar e. Waktu initial load s/d Nominal Load (100%) : 17 Menit f. Start Up Unit maksimum per-bulan tanpa dikenai biaya start-up : 3 kali Oleh Ardian Burhandono 6

Anda mungkin juga menyukai