6.1
Agenda Pembangunan Menciptakan Manajemen Pemerintahan yang profesional dengan pola pelayanan Tut Wuri Handayani
6.1.1
Dengan diberlakukannya Perda Proponsi Sumatera Barat Nomor 9 tahun 2000 tentang ketentuan pokok Pemerintahan Nagari dan Peraturan daerah yang di kaitkan dengan UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah maka Nagari sebagai bentuk Pemerintahan terendah mempunyai wewenang yang lebih besar dalam mengatur dan melaksanakan program pembangunannya, termasuk dalam bidang hukum dan Pemerintahan.
6.1.1.1 Hukum Dalam rangka penyelenggaraan yang berorientasi pada kepentingan rakyat, Nagari diperkenankan untuk membuat Peraturan perundang-undangan sendiri yang dikenal dengan Perna ( Peraturan Nagari ). Perna sebagai payung hukum dalam ruang lingkup Nagari berfungsi untuk mengatur agar pembangunan dapat berjalan dengan baik dan terciptanya keamanan serta ketertiban dalam masyarakat. Selain Hukum formal, Nagari sebagai kesatuan masyarakat hukum adat di minang kabau, juga menghormati dan mengakui keberadaan hukum adat yang berlaku dimasyarakat. Apalagi masyarakat minangkabau pada umumnya dan masyarakat
Nagari Rao-Rao pada khususnya masih kuat memegang adat istiadat dengan falsafah adat basandi syara syar basandi kitabullah. Pada kenyataan sudah menjadi hal yang umum, bahwa hukum adat sering lebih efektif menyelesaikan perkara atau sengketa yang terjadi dalam dinamika masyarakat. Walaupun hukum adat yang dijumpai masih belum tertulis, untuk itu harus ada upaya untuk memberi payung hukum terhadap berlakunya hukum adat. Dikaitkan dengan kondisi sosial masyarakat Nagari Rao-Rao yang berada dalam masa transisi dari kehidupan berNagari yang sarat dengan aturan adat nuansa kekeluargaan menuju kehidupan perkotaan yang lebih komplek dengan komunitas yang lebih heterogen, dapat disimpulkan bahwa kondisi ini sangat rawan untuk terjadinya konflik/sengketa. Untuk itu diperlukan aturan hukum yang tegas, aparatur penegak hukum yang berwibawa dan terutama sekali tingginya kesadaran hukum masyarakat dengan partisipasi dalam penegakkan hukum namun hal yang paling mendasar diantara semuanya itu adalah adanya pembinaan moral yang berkelanjutan bedasarkan pada nilai-nilai agama, sesuai prinsip menciptakan kehidupan berNagari yang dijiwai adat basandi syara syara basandi kitabullah.
27
Masalah:
1. Peraturan
kepada masyarakat
Indikator:
3. Semakin tersosialisasinya Peraturan Nagari (Perna) dikalangan masyarakat 4. Telah adanya payung hukum bagi hukum adat berupa buek salingka jorong
dan adat salingka Nagari. 5. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam penegakan supremasi hukum. Arah kebijakan:
28
1. 2.
Pengkajian terhadap Peraturan Nagari yang telah ada dan yang Pengsosialisasian Rancangan Peraturan Nagari secara luas untuk
perlu diterbitkan dengan melibatkan masyarakat dan instansi terkait. pengujian materi hukum sebelum ditetapkan sebagai Peraturan Nagari.
3. 4. 5.
Pengsosialisasian pelaksanaan Peraturan Nagari yang telah ada Pemberdayaan lembaga penegakan hukum yang ada di Nagari Pemberdayaan hukum adat dengan memberikannya payung
kepada masyarakat. dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. hukum dalam bentuk Perna.
6.1.1.2
pelayanan publik dalam melaksanakan Pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan. Dalam rangka menjawab tantangan tersebut diatas, maka kelembagaan Pemerintah Nagari pada dasarnya dapat bersifat dinamis dalam mengikuti perkembangan kehidupan bermasyarakat. Pelayanan prima dan berkinerja tinggi yang diharapkan masyarakat sampai saat ini belum lagi mencapai titik yang optimal. Masalah:
1. Masih belum berfungsi sepenuhnya kelembagaan Nagari yang ada. 2. Masih kurang terarahnya koordinasi antara lembaga yang ada di Nagari. 3. Belum memadainya kualitas SDM dan manajemen aparatur Pemerintah
Nagari yang berakibat rendahnya etos kerja. 4. Rendahnya kesadaran akan fungsinya sebagai pelayan kepentingan masyarakat
5.
6. Masih kurang memadainya sarana dan prasarana pelayanan publik yang Masih rendahnya tingkat partisipasi anak Nagari (termasuk perantau) dalam mendukung pembangunan Nagari. Sasaran: Terbentuknya aparatur Pemerintah yang profesional, proporsional, rational, beriman dan bertaqwa.
7.
29
Adanya peningkatan kesejahteraan aparatur Pemerintahan Nagari Tercukupinya sarana dan prasarana pelayanan publik di Nagari Meningkatnya partisipasi anak Nagari (termasuk perantau) dalam pembangunan Nagari.
Arah Kebijakan:
1. 2.
Meningkatkan motivasi dan kinerja aparatur Pemerintah dengan Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi Nagari melalui
orientasi bahwa aparatur Pemerintah Nagari adalah pelayan masyarakat penataan kembali fungsi-fungsi kelembagaan, peningkatan efektifitas dan efisiensi lembaga.
3. 4. 5.
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur Pemerintah Nagari. Meningkatkan kesejahteraan aparatur Pemerintah Nagari. Menjalin sistem komunikasi dan koordinasi yang baik antara
Pemerintah Nagari, masyarakat dan perantau dalam pembangunan Nagari yang bersifat partisipatif Program:
1. Penataan dan peningkatan kapasitas kelembagaan Nagari. 2. Pengelolaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur
Pemerintah Nagari.
6.1.1.3
Administrasi Umum Pemerintahan Sebagai unit organisasi Pemerintah terendah, Pemerintah Nagari
merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan Pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. Disamping tugas dan kewenangannya untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, Pemerintah Nagari juga mempunyai kewajiban melayani kepentingan Pemerintah diatasnya. Sehingga untuk
30
3. Terlampau lamanya waktu dalam administrasi Pemerintahan. 4. Masih banyaknya pungutan tidak resmi yang terjadi dalam sistem
administrasi Pemerintahan. Sasaran: Terwujudnya administrasi umum Pemerintahan yang efisien, efektif, mudah dan murah dalam pelayanannya kepada masyarakat. Indikator:
Program:
1. Pengembangan
Pemerintahan.
dan
pembaharuan
sistem
administrasi dan
2. Penataan 3. Penataan
dan dan
peningkatan
kapasitas
kelembagaan
31
6.1.1.4
Perencanaan Pembangunan Nagari Masyarakat dewasa ini semakin kritis kepada Pemerintah dalam menjalankan roda Pemerintahannya. Masyarakat tidak akan ragu lagi untuk menyuarakan aspirasinya jika program pembangunan tidak selaras dengan kepentingannya. Hal ini semakin didukung dengan iklim yang kondusif dalam sistem menyampaikan aspirasi. Oleh karena itu Pemerintah Nagari harus peka dan responsif dalam menjalankan roda pembangunan. Kondisi ini haruslah dimulai dari Fungsi perencanaan pembangunan Nagari, perencanaan pembangunan sebagai titik tolak pembangunan harus mencakup berbagai aspirasi stakeholders Pemerintah Nagari Rao-Rao.
Masalah:
1. Rendahnya
tingkat
partisipasi
masyarakat
dalam
pembangunan Nagari
3. Terbatasnya
tenaga
perencana
yang
profesional
dalam
perencanaan pembangunan Nagari Sasaran: Terwujudnya sistem perencanaan pembangunan Nagari yang terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan dan mengakomodasi aspirasi stake holders masarakat Nagari. Indikator:
1. 2. 3.
perencanaan
pembangunan Nagari. Bertambah dan meningkatnnya kualitas tenaga perencanaan Seiramanya perencanaan pembangunan antara Nagari dan
1.
Meningkatkan
koordinasi
antar
lembaga
dilingkungan
32
2.
Meningkatkan
kualitas
dan
kuantitas
tenaga
perencana
1. 2. 3. 4. 5.
baik.
Peningkatan koordinasi antar lembaga dilingkungan Pemerintah Perencanaan pengembangan kawasan strategis dan cepat tumbuh. Perencanaan pengembangan kawasan tertinggal. Perencanaan keterkaitan pembangunan antar jorong. Peningkatan SDM tenaga perencana pembangunan Nagari yang
6.1.2 syarat
Timbulnya rasa aman dan terciptanya ketertiban dimasyarakat adalah mutlak pembangunan sangat bagus tetapi tidak ditopang oleh ketentraman dan ketertiban akan menimbulkan keraguan dihati masyarakat dan penanam modal. Rao-Rao mempunyai rasa aman dan ketentraman yang relatif cukup baik, walaupun ada gangguan rasa aman dan tertib tetapi tidak tergolong masalah serius. Hal ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal bagi Pemerintah dan masyarakat Rao-Rao.
Masalah: 1. Supremasi hukum yang belum tegak sempurna. Kurangnya ketahuan dan disiplin masyarakat terhadap Perna. Kebutuhan dasar masyarakat yang belum terpenuhi. Kenakalan remaja. Pengaruh perjudian, minuman keras dan narkoba.
2.
3. 4. 5. Sasaran: Berkembang
dan
meningkatnya
sistem
keamanan
dan
perlindungan
1.
2. 3.
Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang produk hukum Terwujudnya suasana yang aman, tertib dan teratur. Meningkatnya kemampuan masyarakat secara mandiri untuk
33
1.
Meningkatkan
kesiagaan
aparatur
Pemerintah
Nagari
dan
masyarakat dalam menghadapi setiap akibat kejadian bencana dan kerusuhan sosial dengan menjalin koordinasi dengan pihak keamanan ( muspika ) tenteram. 2. 3. Program: Meningkatkan peran masyarakat dalam menciptakan suasana Meminimalkan sumber-sumber gangguan keamanan. aman dan tertib. untuk menciptakan masyarakat yang aman, tertib, dan
1.
2. 3. 4. 5.
Pembinaan dan penyuluhan tentang kesadaran hukum kepada Pengembangan strategi keamanan dan ketertiban. Pemberdayaan potensi keamanan. Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Pencegahan dan pemberantasan perjudian, minuman keras dan Peningkatan peran serta pemuka agama, tokoh masyarakat,
penyalahgunaan/peredaran narkoba.
6.
6.1.3
Perlindungan Sosial
Mutu dan kualitas manusia secara sederhana dapat didefenisikan sebagai nilai intrisik yang ada dalam diri manusia yang dapat didayagunakan dalam proses kehidupan dalam menghasilkan barang ataupun jasa sehingga bernilai produktif. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didukung oleh peningkatan produktivitas dan efisiensi serta sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan dan latihan, penataan sistem kelembagaan. keterbatasan sumber daya. 6.1.3.1 Pemuda dan Olahraga Pemuda merupakan pelopor perubahan dan penggerak pembangunan. Pengaruh atas ketangguhan dan kecakapan pemuda berpartisipasi dalam Dalam penyelenggaraannya harus senantiasa berpedoman pada nilai agama, budaya bangsa serta memperhatikan
34
upaya untuk menggugah kesadaran dan kepedulian mereka akan kehidupan Peran serta Ninik Mamak dan Pemerintahan sangat penting dalam mengarahkan dan membina mereka. Masalah
1.
2. 3.
Masih kurangnya kesadaran para pemuda akan peran sertanya Rendahnya semangat kerja dan kreativitas untuk menghasilkan Kurangnya kecakapan hidup dalam menghadapi persaingan Masih belum terbinanya organisasi pemuda di Kanagrian RaoBelum terlihatnya jiwa kepemimpinan yang ditampilkan dalam Prasarana dan sarana olahraga yang kurang memadai serta
dalam pembangunan Nagari. karya-karya produktif yang berguna bagi masyarakat. yang ketat.
4. 5.
6.
Rao dengan baik berorganisasi. rendahnya penghargaan bagi pemuda yang berprestasi.
Sasaran Terwujudnya pemuda berkualitas secara mental dan spritual, mempunyai sikap optimis, kreatif dan mandiri sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Indikator
1.
royong dikalangan pemuda/I Nagari dan lahirnya sikap peduli sesama serta sifat kepemimpinan.
35
2. 3.
4.
Tumbuhnya kesadaran generasi muda akan peran sertanya Terciptanya persatuan dan kerjasama semua organisasi pemuda Terciptanya lapangan kerja baru atas prakarsa organisasi Tumbuh rasa bangga sebagai putra Nagari.
5.
Arah Kebijakan
1.
2. 3.
Memberdayakan organisasi kepemudaan yang ada di Nagari Meningkatkan pertisipasi generasi muda dalam berorganisasi Meningkatkan Kwalitas kepemimpinan pemuda sebagai kader
bangsa yang beriman, bertaqwa, patriotis, demoktartis dan tanggap terhadap aspirasi rakyat 4. 5. Program 1. Pengembangan kempuan dan potensi pemuda dalam kegiatan kreatif, inovatif dan produktif baik dibidang keorganisasian, olahraga dan wirausaha 2. Pembinaan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan partisipasi dan menggugah kesadaran pemuda dalam pembangunan dan menjadikannya pemuda yang mandiri dan bekepribadian Membudayakan dan memasyarakatkan olahraga Memandu bakat, pembibitan dan meningkatkan olahraga
3. 4.
jorong 5.
Peningkatan
kwalitas
kelembagaan
dan
pemberdayaan
organisasi kepemudaan di tingkat Nagari dan jorong Peningkatan kerjasama antar pemuda ditingkat Nagari dan Pemasyarakatan olahraga dengan meningkatkan sarana dan
prasarana 6.1.3.2 Perempuan Perempuan adalah tiang negara maka baik atau buruknya sebuah negara sangat tergantung kualitas wanitanya dalam sejarahnya perempuan di minang kabau mendapat tempat yang sangat terhormat dalam masyarakat adat yang dikenal dengan bundo kanduang, hal ini didasarkan adanya peran serta dan tanggung jawab yang dimilikinya dalam RT maupun dalam masyarakat.
36
1. 2.
Masih kurangnya kesadaran perempuan di Nagari untuk terlibat Masih belum terkelolanya secara berkelanjutan berbagai usaha
dalam proses pembangunan dan aktifitas kelembagaan pemberdayaan dan peningkatan peran perempuan Sasaran Terwujudnya kesempatan yang sama bagi perempuan unuk berperan serta dalam setiap aktifitas pembangunan Nagari Indikator 1. Menurunnya persentase perempuan yang berpendidikan rendah Terwujudnya pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui
2.
berbagai kegiatan yang menjadiklan mandiri tanpa mengabaikan kodrat dan tanggung jawab sebagai perempuan (bundo kanduang)
3.
1. 2.
Membardayakan organisasi / kelembagaan perempuan yang ada Memberi peluang yang lebih besar bagi kaum perempuan dalam
seperti PKK dan bundo kanduang dalam peningkatan peran perempuan seluruh tahapan dan proses pembangunan sesuai dengan kodratnya. Program 1. Peningkatan kapasitas ilmu pengetahuan dan keterampilan perempuan melalui kegiatan formal/informal oleh lembaga yang ada.
3. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan 4. Peningkatan dan pemberdayaan perempuan dalam hal kesehatan dan KB
37
6.2
Agenda kedua membangun SDM, berpendidikan, religius, modren untuk mewujudkan Nagari yang Mandiri. 6.1.4 Pendidikan Tantangan masa depan semakin nyata dalam kehidupan global, dimana dituntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kualitas tinggi (unggul), untuk mampu bersaing dalam lingkungan nasional dan internasional. Dengan berobahnya dunia secara cepat, dan iklim globalisasi, dimana dunia tanpa batas dan manusia dituntut berkemampuan tinggi dalam Iptek, dan berakhlak mulia dan berbudi luhur untuk mengimbangi dampak Globalisasi. Untuk mencapai hal itu dapat dicapai dengan meningkatkan mutu pendidikan mulai dari sekolah, masyarakat, lingkungan, unsur dinas pendidikan beserta Pemerintahan, pada bidang masing-masing secara mempunyai tekad untuk meningkatkan mutu pendidikan. Masalah Tujuan jangka panjang tidak kelihatan, boleh dikata bejalan tanpa tujuan. Belum adanya komitmen bersama dari semua unsur untuk mengelola pendidikan di Nagari. Dalam proses pembelajaran siswa menerima informasi dari guru secara pasif bersifat abstrak dan sangat teoritis, diharapkan kedepan siswa dapat terlibat secara aktif melalui kerja kelompok atau diskusi. Sasaran 1. 2. 3. berbasis 4. Meningkatnya angka prestasi kumulatif Terwujudnya organisasi sekolah yang harmonis. Terwujudnya manajemen berbasis sekolah atau manajemen masyarakat Meningkatnya prestasi sekolah yang dihasilkan sesudah proses bersama-sama
38
Arah Kebijakan :
1.
melayani bagi semua jajaran pendidikan, masyarakat dan Pemerintah kepada anak didik. 2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. 3. Menanamkan dasar-dasar agama yang kuat kepada siswa, sehingga setiap siswa memiliki bekal iman, taqwa dan kearifan dalam setiap bertindak. 4. Menekankan budaya disiplin dalam segala kegiatan anak didik sehingga setiap anak didik mampu membentuk kepribadian yang berdisiplin tinggi dalam dirinya 5. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal, dan menerapkan pola manajemen berbasis sekolah dengan melibatkan seluruh warga sekolah, masyarakat dan penentu kebijakan sekolah. 6. Membuat Terobosan terarah dan terkendali untuk mengejar ketinggalan Program : 1. Pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara aktif kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki
39
2.
sehingga setiap siswa memiliki bekal iman, taqwa dan kearifan dalam setiap bertindak.
3. sekolah.
4.
Penduduk Nagari Rao-Rao 100% beragama Islam. Pemahaman dan pengamalan ajaran agama cukup tinggi,di-setiap jorong terdapat masjid dan mushalla sebagai pusat ibadat dan kegiatan lainya, disamping itu ada kelompok-kelompok majlis talim yang mengadakan kajian tentang Islam. Pengkajian Islam secara konferhensif diadakan Dialog Islam untuk membuka cakrawala berfikir yang selama ini tertutup dan dan membenarkan pendapatnya sendiri dan taqlid secara membabi buta, tetapi suasana kehidupan dalam menjalankan sariat agama cukup berjalan dengan baik. Tak ada keributan karena masalah perbedaan menjalankan syariat agama. Masalah : Perlunya pembangunan agama melalui peningkatan kualitas pelayanan, pemahaman dan pengamalan norma agama merupakan salah satu agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran : Terwujudnya kehidupan beragama yang rukun damai dan harmonis dengan didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana agama serta meningkatnya pemberdayaan masyarakat Indikator : 1. Meningkatnya kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat lembaga keagamaan dalam meningkatkan kesejahteraan
40
keagamaan serta
dan
kegiatan dalam
masyarakat
penyelenggaraan pendidikan keagamaan 4. Memantapkan fungsi dan peran serta agama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat 5. Meningkatkan pelayanan dan mutu pendidikan agama dengan cara membangun sarana dan prasarana serta peningkatan mutu guru atau lembaga pendidikan keagamaan. Program : 1. Peningkatan kualitas pengajaran dan pendidikan agama 2. Pembinaan lembaga keagamaan dan kemasyarakatan 3. Peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-nilai keagamaan 4. Peningkatan pelayanan kehidupan beragama 5. Program pengembangan lembaga-lembaga agama keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan 6.1.6 Adat dan Budaya
Perkembangan masyarakat yang sangat cepat akibat dari globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, menyebabkan tata nilai adat dan budaya suatu masyarakat atau negatif. Masalah : 1. 2. 3. adat 4. 5. Adanya anggapan bahwa adat itu tak diperlukan lagi Masih adanya praktek praktek adat yang bertentangan dengan Pemahaman akan filosofi adat semakin berkurang ditengah Kurang berfungsinya para pemangku adat dan Lembagatengah masyarakat lembaga adat Tidak ada referensi yang kongkrit untuk pengambilan hukum berubah pula dengan cepat, baik positif
ajaran Islam
41
Arahkan kebijakan : 1. 2. 3. zaman Program : 1. 2. Peningkatan pemahaman adat Peningkatan rasa tanggung jawab akan tugas dan fungsi masingPenyiapan tulisan tentang adat Salingka Nagari Penelitian terhadap praktek-praktek adat yang berlaku ditengah Meningkatkan anggapan bahwa adat dan budaya itu sangat Menanamkan rasa bangga sebagai masyarakat yang berbudaya Mengaktualisasikan nilai nilai adat dan budaya sesuai tuntutan diperlukan untuk menata kehidupan masyarakat. dan beradat
3.
4.
masyarakat 6.1.7 pembangunan Sehat 2010. Kesehatan Sumber Daya Manusia. ini Memahami dimaksudkan hidup melalui pentingnya untuk upaya peran
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian terpadu dalam pembangunan kesehatan maka Pemerintah mencanangkan Program Indonesia Pencanangan kesadaran derajat program memotivasi cara pelayanan tumbuhnya masyarakat kesehatan untuk sehat dengan
meningkatkan
masyarakat
kesehatan secara mudah, merata, dan terjangkau oleh masyarakat. Untuk keberhasilan pencapaian program ini di tingkat Nagari diperlukan peran serta dari semua pihak, tidak hanya pihak lembaga kesehatan (puskesmas) tapi juga dari masyarakat dan Pemerintah Nagari. Secara umum ada 2 peran Pemerintah Nagari dalam pembangunan di bidang kesehatan. Pemerintah Nagari dapat berperan sebagai koordinator dalam menetapkan setiap kebijakan dan strategi pelaksanaan pembangunan
42
1.
Nagari masih belum mencukupi dan memadai sehingga mempengaruhi pelayanan kesehatan yang diberikan.
2. 3. 4. ada. Sasaran
Masih rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat Masih belum optimalnya pemberdayaan dan
akan
program kesehatan baik pribadi maupun lingkungan. pembinaan lembaga/ institusi kesehatan yang ada (posyandu, polindes, UKS). Masih belum memadainya sarana kesehatan lingkungan yang
1. 2.
3. Kebijakan
Tercukupi dan memadainya sarana dan prasarana kesehatan Tingginya motivasi dan kesadaran masyarakat Nagari akan Terlaksananya pembinaan kesehatan secara berkelanjutan.
1.
setiap kebijakan dan strategi pelaksanaan pembangunan kesehatan di Nagari dengan berkoordinasi dengan lembaga kesehatan yang ada di Nagari (puskesmas, posyandu, dll).
2.
Pemerintah
Nagari
memfasilitasi
upaya
percepatan
43
1.
2.
Pemberdayaan lembaga dan institusi kesehatan yang ada dan Memotivasi masyarakat untuk berperan serta dalam program Mempromosikan upaya pelayanan melalui wadah organisasi Pembentukan kelompok sosial masyarakat dalam pengawasan
3.
4.
6.3
Agenda ketiga mewujudkan Nagari sebagai Pusat Produksi dan Motor Ekonomi 6.1.8 Ekonomi Wilayah Pertumbuhan Pertanian Baik itu dalam bidang sumber daya alam maupun 6.1.8.1
Nagari Rao-Rao memiliki asset yang sangat besar untuk dikembangkan dalam bidang Pertanian. Sumber daya manusianya.
Namun kenyataan dilapangan perekonomian masyarakat yang lebih banyak bermata pencahariannya bertani sangat rendah dimana produksi pertanian yang didapatkankan belum memberikan hasil yang optimal jika dibandingkan dengan luas lahan yang dimanfaatkan. Disisi lain penerapan teknologi tepat guna di bidang pertanian relatif masih rendah dimana masih didominasi oleh pengelolaan pertanian secara tradisional. 6.1.8.2 Wilayah Pertumbuhan perdagangan
Masyarakat Nagari Rao-Rao memainkan peranan yang sangar penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan secara horizontal terhadap peningkatan kesejahteraan masyrakat. Perdagangan merupakan hal yang menjadi prioritas pemenuhan kehidupan, namun perdagangan banyak dilakukan di nagari orang. 6.1.8.3 membangunkan Wilayah Pertumbuhan industri kecil dan menengah perekonomian daerah. Gejolak ekonomi sesama kritis
Usaha kecil dan menengah (UKM) adalah merupakan ujung tombak bagi
44
2. 3.
4.
etos kerja
pengembangan pasar
Arah Kebijakan Menumbuh kembangkan UKM yang lebih profesiaonal dan berwawasan kewirausahaan yang mempi memberikan daya saing yang tinggi atas nilai kreatifitas produk dan jasa yang mempunyai nilai tambah di pasar global Program 1. Program pelatihan kewirausahaan 2. Program peningkatan kualitas produk dan jasa melalui standarisasi nasional
45
6.1.9
Potensi pariwisata yang ada sampai saai ini belum terkelola secara optimal terlihat masih kurang memadainya sarana dan prasarana pendukung yang ada Masalah
1. Masih kurangnya perhatian Pemerintah dalam pengelolaan objek wisata 2. masih rendahnya SDM pengelola objek wisata
3. belum memadainya sarana dan prasarana pendukung untuk pariwisata Sasaran pengembangan peningkatan prasarana dan sarana pariwisata di Nagari RaoRao. Indikator 1. 2. meningkatnya kualitas SDM pengelola pariwisata jumlah tenaga kerja yang terlibat aktivitas pariwisata meningkat
Arah Kebijakan Merencanakan pengembangan pariwisata secara bertahap dan terpadu Program 1. 2. nagari 3. Pembenahan manajemen pengelolaan industri pariwisata Penyusunan peraturan nagari tentang kepariwisataan Pembangunan sarana dan prasarana dan objek wisata dengan Penginventarisasian potensi-potensi pariwisata Pengelolaan dan pengembangan segenap potensi pariwisata di
4. 5.
cara melakukan kerja sama dengan kelompok masyarakat adat di Nagari Rao-Rao dan pihak lain yang terkait.
46