Anda di halaman 1dari 5

Perjuangan Seorang Ibu dan Anak Melawan Kanker

POSTED BY ADMIN ON OCTOBER-29-2009 ADD COMMENTS

ini merupakan kisah nyata. kehidupan seorang single parent yang berjuang menemani anaknya dalam melawan kanker ganas. satu pesan saya buat para Pembaca : JANGAN PERNAH MENYAKITI MAKHLUK BERNAMA IBU! Foto-foto ini diambil oleh Rene C. Byer dan memenangkan Pulitzer 2007 di bagian Feature Photography. Menggambarkan sosok seorang single mother dalam berjuang bersama anaknya yang masih kecil untuk melawan kanker ganas.

Balapan bertelanjang kaki, Cyndie mendorong putranya Derek Madsen (10) naik dan turun lorong di UC Davis Medical Center di Sacramento pada 21 Juni 2005. Cyndie berusaha mengalihkan perhatian Derek selama menunggu ekstraksi sumsum tulang. Dokter ingin menentukan apakah ia memenuhi syarat untuk transplantasi Blood Cell Stem, dengan harapan terbaik untuk mengalahkan neuroblastoma, kanker masa kanak-kanak yang langka, yang didiagnosis padaNovember 2004.

Cyndie, memeluk Derek pada tanggal 25 Juli 2005, setelah mengetahui Derek membutuhkan operasi untuk mengangkat tumor kanker di perutnya. Cyndie tampak emosional, Bagaimana ia bisa mempertahankan pekerjaannya dan melakukan ini? dia mulai bertanya-tanya.

Tak lama setelah ulang tahun Derek ke 11 dan Cyndie ke 40, Derek ditemani oleh saudaranya Mikha Moffe, 17, kiri, dan ibu Cyndie, kanan, Derek mendapatkan tato dalam persiapan untuk terapi radiasi pada 30 November 2005. Mikha sering menemani Derek dalam perawatan meskipun sibuk sekolah.

Menyadari bahwa Derek mungkin tidak akan pernah mempunyai kesempatan untuk mendapatkan SIM-nya, Cyndie membiarkan dia menyetir naik turun jalan di West Sacramento. Pada hari yang sama, 9 Februari 2006, Cyndie bertemu untuk pertama kalinya dengan pekerja dari rumah sakit yang kemudian selalu menjaga Derek dirumah, dan Cyndie menyadari tinggal sedikit waktu yang tersisa untuk Derek.

Derek menangis setelah berargumen dengan Cyndie di UC Davis Cancer Center on Feb 14, 2006. Dia dan Dr William Hall berpendapat bahwa Derek harus memiliki serangkaian perawatan radiasi untuk mengecilkan tumor menyebar ke seluruh tubuh dan meringankan rasa sakit. Derek, kamu mungkin tidak akan bertahan jika kamu tidak melakukan ini, Cyndie berkata pada anaknya. Derek berteriak: Aku tidak peduli! Bawa aku pulang. Aku sudah selesai, Bu. Apakah Ibu mendengarkan saya? Aku sudah selesai.

Cyndie menghibur sahabatnya, Kelly Whysong [kiri] pada 24 April 2006, khawatir waktu Derek sudah dekat, Cyndie menulis surat kepada Derek tentang betapa beraninya dia selama perjuangan melawan kanker. Dia membacakan kepada putra bungsunya berulang kali, berharap ia masih dapat mengerti.

Setelah meletakkan bunga di samping kepala anaknya, Cyndie menangis terisak-isak jatuh ke lantai pada tanggal 25 April, sahabatnya, Kelly Whysong, kiri, dan teman yang lain, Nick Rocha, menenangkannya. Derek terlalu lemah untuk mengenali kehadiran ibunya.

Derek memiliki energi terakhir setelah berhari-hari Cyndie menjaganya di samping tempat tidurnya. Dia membantu anaknya yang kesakitan berjalan pada 26 April. Sebuah kanker tumor diperut Derek membesar begitu cepat sehingga celananya tidak muat lagi. Tumor lain di otaknya mengganggu penglihatannya membuat sulitnya bernavigasi dirumah kontrakan mereka.

Derek menolak untuk minum obat karena ia takut merusak organnya lebih parah. Ia mengamuk pada ibunya pada 28 April, menyalahkan dia karena tidak membuatnya lebih sehat. Kamu harus menenangkan diri dan bantu saya untuk membantu kamu, kata Cyndie.

Derek mencium ibunya di Relay for Life Benefit, bersama saudara perempuannya yang berumur 6 tahun, Brianna. Cyndie merekrut banyak relawan untuk acara itu. Sebelum perlombaan, Cyndie berbicara kepada penonton betapa ia bangga dengan keberanian putranya selama melawan kanker. Cyndie memegang Derek pada 8 Mei. Dia sedang dalam pengobatan yang menghambat kemampuan bicaranya dan selalu terbangun di malam hari. Cyndie menghabiskan hampir setiap saat hari di sisinya kecuali beberapa menit sementara perawat rumah sakit mengurusnya, Aku sangat lelah tapi aku harus melakukan ini. Dia akan memanggil nama saya dan selalu mengharapkan saya untuk berada disebelahnya, kata Cyndie.

Dalam upaya untuk mengajak Derek keluar, Cyndie mendorongnya melalui pintu depan melewati gambar-gambar dan kartu diberikan kepada anaknya oleh temanteman sekelasnya di SD Pulau Bridgeway. Sama seperti bayi yang baru lahir, ia perlu untuk keluar dan menghirup udara segar, katanya. Itu adalah perjalanan terakhir di luar rumah.

Cyndie melawan tangis emosinya pada tanggal 10 Mei, saat dia bersiap menguras kateter Derek dengan larutan garam sebelum perawat Sue Kirkpatrick [kiri] memberikan obat penenang yang akan memberikan Derek kematian yang damai. Aku tahu dalam hatiku, aku sudah melakukan semua yang saya bisa, kata Cyndie.

Cyndie menimang Derek dengan lagu, Because We Believe, yang di putar di CD. Ia bernyanyi berbisik bersamaan dengan Andrea Bocelli. Sekali dalam setiap kehidupan, Ada saatnya, Kita berjalan keluar sendirian, Dan ke dalam cahaya Dari kiri, teman-teman keluarga Ashley Berger, Amy Whysong Morgan dan Kelly menenangkan Cyndie yang sedang berkata kepada Derek, Tidak apa-apa, Sayang. Aku mencintaimu, anakku yang kecil. Aku mencintaimu, anakku yang pemberani. Aku cinta kamu. Aku mencintaimu. Derek meninggal segera setelah di pelukan ibunya pada 10 Mei 2006.

Cyndie memimpin peti mati Derek untuk penguburan dengan bantuan dari putra-putranya Anthony Moffe [depan] Mikha Moffe [sebrangnya] dan Vincent Morris [yg tidak terlihat] dan juga beberapa teman. Aku akan selamanya mengenangmu dalam hatiku dan mengingatkan orang lain untuk memberikan waktu mereka, energi dan dukungan kepada keluarga lain seperti kita, kata Cyndie di pemakaman. Derek dimakamkan di Mount Vernon Memorial Park di Fair Oaks, California, pada 19 Mei 2006. sebuah kisah yang sangat menginspirasi, berbagai pelajaran didapat dari kisah ini, pelajaran mengenai perjuangan, pelajaran mengenai kasih ibu, juga pelajaran mengenai tidak pernah menyerah.

Sumber dari Situs Depkes mengatakan ada 6 juta pasien kanker baru pertahun di dunia. Setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang. Di negara-negara berkembang, setiap tahunnya tercatat 100 penderita kanker dari setiap 100.000 penduduk. Di Indonesia jumlah penderita kankernya mencapai 6 persen dari populasi. Jika dibandingkan dengan catatan sensus penduduk tahun 2000 dari Badan Pusat Statistik yang menyebutkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 203,46 juta orang, maka penderita kanker di Indonesia kira-kira berjumlah 12.180.000 orang. Terkait dengan data tersebut baik jika kita menyimak dan menyikapi publikasi yang dikeluarkan Rumah Sakit Pusat Kanker Nasional Dharmais tentang 10 Cara Menghindari Kanker. Harapannya semoga kita bisa lebih arif dalam menjalankan pola hidup menuju hidup sehat dan produktif. Berikut kesepuluh cara tersebut: 1. Berhenti merokok. Merokok merupakan sebab utama kanker paru dan hampir 30 persen menjadi penyebab terjadinya jenis kanker lain. Jika merokok di rumah maka akan menyebabkan terpaparnya seluruh penghuni rumah, termasuk anak-anak, dengan asap rokok dan menyebabkan penyakit saluran pernapasan. 2. Hindari sinar matahari Sinar matahari berlebih bisa sebabkan kanker kulit. Untuk itu lindungi kulit Anda dengan krim tabir surya, gunakan baju berlengan panjang dan topi atau payung di saat terik matahari memancar. 3. Kurangi kadar lemak dalam makanan Makanan yang mengandung banyak lemak menyebabkan peningkatan berat badan dan kegemukan. Hal tersebut menjadi penyebab kanker di kandungan, kandungan empedu, payudara, dan kolon. Mengontrol berat badan dengan diet seimbang dan olahraga akan mengurangi resiko Anda terkena kanker. 4. Perbanyak makanan berserat Gandum, beras, sayuran, dan buah-buahan merupakan sumber serat alami yang sangat baik dan melindungi Anda dari kanker kolorektal. Makanan yang banyak mengandung serat seperti roti gandum, dedak, jagung, beras, bayam, kentang, apel, peer, dan tomat sebaiknya dikonsumsi secara teratur setiap hari. 5. Kurangi konsumsi makanan yang diasap, dibakar, dan diawetkan dengan nitrit Kanker oesofagus dan lambung lebih sering dijumpai di negara yang penduduknya banyak mengkonsumsi makanan yang diproses dengan penguapan maupun diawetkan dengan nitrit. Dalam makanan yang dibakar diketahui kandungan zat yang meningkatkan resiko kanker lebih tinggi. 6. Pilih makanan yang banyak mengandung vitamin A dan C Vitamin alami dan zat penting lain yang terkandung dalam sayuran dan buah-buahan dapat melindungi kita dari kanker oesofagus, laring, lambung dan paru. Jeruk, pisang, mangga, pepaya, tomat, dan buah-buahan tropis lainnya, wortel serta brokoli merupakan sumber dari vitamin dan zat-zat penting. 7. Konsumsi lebih banyak sayuran golongan kubis Penelitian menunjukkan bahwa sayuran yang termasuk dalam golongan kubis, seperti kol, brokoli, bunga kol, bak choy, dan kale dapat melindungi Anda dari kanker lambung, kolorektal dan kanker saluran nafas. 8. Hindari minuman beralkohol Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah banyak beresiko tinggi terkena kanker hati dan lambung. Merokok yang disertai minum alkohol akan meningkatkan resiko yang amat besar terjadinya kanker mulut, tenggorakan, laring dan oesofagus. 9. Periksalah diri secara teratur Bagi perempuan dianjurkan melakukan pap smear, pemeriksaan payudara sendiri maupun dengan mammografi untuk mendeteksi adanya kanker leher rahim dan payudara. Sedangkan untuk laki-laki rajinlah untuk memeriksakan diri dari bahaya kanker prostat dan kanker testis. 10. Pola hidup yang seimbang Makan yang cukup dan gizi seimbang, penggunaan waktu yang seimbang antara bekerja, istirahat, rekreasi dan olahraga, serta selalu mendekatkan diri pada Tuhan dapat mengurangi resiko timbulnya kanker.

Hari Kanker Anak Internasional

Pada tau gak, klo hari ini hari kanker anak sedunia (15/2/2009). Klo belum tau ya, ne kie kasih tau. kie juga baru tau kok beberapa bulan yang lalu. Apa yang kalian bayangan saat menginggat kata- kata "KANKER"? pasti ada yang bilang mematikan, menakutkan n moga - moga aku gak kena. Sebenarnya Kanker gak mematikan klo ditangani dengan benar. Menurut data statistik dari International Agency for Research on Cancer (IARC), satu dari 600 anak akan menderita kanker sebelum usia 16 tahun. Kanker pada anak merupakan masalah yang kompleks mengingat perawatan dan pengobatannya melibatkan selain orangtua, tenaga profesional dan tak kalah penting adalah keluarga besar, sekolah dan lingkungan turut berperan. Nah, bagi yang punya temen, Saudara, tetangga yang punya penyakit kanker, ayo kita beri dukungan pada mereka. Berdasarkan catatan International Confederation of Childhood Cancer Parent Organizations (ICCCPO), jumlah anak penderita kanker di seluruh dunia diperkirakan berjumlah 250.000 atau sekitar empat persen dari seluruh penderita kanker. Dari jumlah tersebut, 20 persen saja yang memperoleh perawatan memadai. Sisanya belum mendapatkan perawatan semestinya, biasanya dikarenakan faktor ekonomi. Di Indoneisa, menurut catatan Departemen Kesehatan (Depkes), penderita kanker setiap tahunnya diperkirakan mencapai 100 penderita baru di antara 100.000 penduduk. Dengan jumlah penduduk 200 juta, maka diperkirakan setiap tahunnya ditemukan sekitar 200.000 penderita kanker baru di Indonesia. Jenis kanker yang sering ditemukan pada anak antara lain, kanker darah atau leukemia, tumor otak, kanker kelenjar getah bening alias limfoma, kanker retinoblastoma atau mata, kanker saraf atau neuroblatoma, kanker ginjal, kanker jaringan otot lurik atau rabdomiosamiosarkoma dan kanker tulang yang populer dengan nama osteosarkoma.

Anda mungkin juga menyukai