Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya memperkenalkan dan mengajarkan ilmu kimia bagi peserta didik khususnya bagi anak-anak dan remaja bukanlah suatu perkara yang mudah. Terlambat memperkenalkan ilmu kimia dan terlalu kaku mengajarkan ilmu kimia merupakan persoalan tersendiri yang megakibatkan tidak lancarnya transfer pengetahuan dari guru dan peserta didiknya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengajaran kimia menemukan empat kenyataan, yaitu ilmu kimia : Adalah yang tidak populer dan terlihat tidak ada keterkaitan di mata peserta didik. Tidak meningkatkan kemampuan kognitif ketingkat yang lebih tinggi. Mengarah kepada pembentukan jurang pemisah antara peserta didik dan guru. Tidak mengalami perubahan, karena guru takut untuk melakukan perubahan dan guru membutuhkan bimbingan untuk melakukan perubahan Faktor utama atas semua kenyataan di atas sepertinya adalah karena ketiadaan keterkaitan dalam pengajaran ilmu kimia. Walaupun program sekolah terus memperkenalkan ilmu kimia untuk mengembangkan pemahaman konseptual bagi peserta didik, namun keterkaitan pengajaran antar bidang tidak diberikan. Penekanan pemahaman konsep dasar dan pengertian dasar ilmu pengetahuan tidak dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Konsep tentang struktur atom atau ikatan kimia merupakan topik yang universal dalam bagian pelajaran ilmu kimia, tetapi tidak pernah dikaitkan dengan kehidupan sehari-har, seperti peningkatan kualitas idara untuk kesehatan, yang merupakan potensi awal pengembangan pengetahuan kimia secara terpadu.

Kehidupan kita merupakan kombinasi proses fisika dan kimia yang diekspresikan dengan bahasa matematika secara tepat dan akurat. Dalam peranannya, ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi, cara pembentukannya, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan materi adalah berdasarkan atau berkaitan dengan ilmu kimia. Jadi, ilmu pengetahuan alam yang bertopik biologi, ekologi, pertanian, geologi dan pengetahuan kebumian adalah sesuatu yang berdasarkan kimia atau dengan kata lain kimia menjadi pusat ilmu pengetahuan alam lainnya. Pengembangan materi pendidikan kimia kedepan untuk tujuan penunjang ke perguruan tinggi haruslah terkait dengan ilmu-ilmu dasar lainnya. Misalnya dalam topik kimia karbon, yang berkaitan dengan proses kehidupan dalam tubuh kita, dimulai dari proses respirasi, melalui makan dan pencernaan, proses enzimatik, membaui dan merasai, perubahan perasaan, kontrol hormon di seluruh tubuh, semuanya melibatkan pembawa pesan bahan kimia, termasuk suasana hati dan perasaan.
B.

Perumusan Masalah 1.

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN Upaya memperkenalkan dan mengajarkan ilmu kimia bagi peserta didik, khususnya bagi anak-anak dan renaja bukanlah suatu perkara yang mudah. Terlambat memperkenalkan ilmu kimia dan terlalu kaku mengajarkan ilmu kimia merupakan persoalan tersendiri yang mengakibatkan tidak lancarnya transfer pengetahuan dari guru kepada peserta didiknya. Beberapa penilitian menunjukkan bahwa pengajaran kimia menemukan empat kenyataan, yaitu ilmu kimia : 1. Adalah ilmu yang tidak popular dan terlihat tidak ada keterkaitan di mata peserta didik. 2. Tidak meningkatkan kemampuan kognitif ke tingkat yang lebih tinggi. 3. Mengarah kepada pembentukan jurang pemisah antara peserta didik dan guru. 4. Tidak mengalami perubahan, karena guru takut untuk melakukan perubahan dan guru membutuhkan perubahan. Faktor utama atas semua kenyataan di atas sepertinya adalah karena ketiadaan keterkaitan dalam pengajaran ilmu kimia. Walaupun program sekolah terus memperkenalkan ilmu kimia untuk mengembangkan pemahaman konseptual bagi peserta didik, namun keterkaitan pengajaran antar bidang tidak diberikan. Penekanan pemahaman konsep dasar dan pengertian dasar ilmu pengetahuan tidak dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Konsep tentang struktur atom atau ikatan kimia merupakan topik yang universal dalam bagian pelajaran ilmu kimia, tetapi tidak pernah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari., seperti peningkatan kualitas udara untuk kesehatan, yang merupakan potensi awal pengembangan pengetahuan kimia secara terpadu. bimbingan untuk melakukan

Di sisi lain, pembicaraan para peserta didik tentang ilmu kimia sebgai profesi dan bidang minat studi di perguruan tinggi, memunculkan berbagai topic gunjingan sebagai berikut: 1. Apa materi pokok belajar di perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu kimia? 2. Apa bidang riset yang utama dalam ilmu kimia?
3. Apa perbedaan antara ilmu kimia dengan materi yang berkaitan erat,

seperti teknik kimia, teknik material, farmakologis, kedokteran dan teknik biomedika? 4. Apa peran ilmu kimia dalam materi pokok lain? 5. Apa jenis pekerjaan utnuk ahli kimia setelah tamat univrsitas, dan seberapa tinggi tingkatan penguasaan ilmu kimia yang direkomendasikan untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik? Pengembangan materi pokok untuk belajar di perguruan tinggi yang berkaitan dengan ilmu kimia. Kehidupan kita merupakan kombinasi proses fisika dan kimia yang diekspresikan dengan bahasa matematika secara tepat dan akurat. Dalam peranannya, ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi, cara pembentukan, keteraturannya, sifatnya dan pengunaannya, sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan materi adalah berdasarkan atau berkaitan dengan ilmu kimia. Jadi, ilmu pengetahuan alam yang bertopik biologi, ekologi, pertanian, geologi dan pengetahuan kebmuian adalah sesuatu yang berdasarkan kimia atau dengan kata lain kimia menjadi pusat ilmu pengetahuan alam lainnya. Pangembangan materi pendidikan kimia ke depan untuk tujuan penunjang ke perguruan tinggi haruslah terkait dengan ilmu-ilmu dasar lainnya. Misalnya dalam topic kimia karbon, yang berkaitan dengan proses kehidupan dalam tubuh kita, dimulai dari proses rspirasi, melalui makan dan pencernaan, proses enzimatik, mabaui dan

merasai, perubahan persaan, control hormone di seluruh tubuh, semuanya melibatkan pembawa pesan bahan kimia, termasuk suasana hati dan perasaan. Dalam bidang pengetahuan kesehatan, kajian tentang obat0obatan dan farmakologi adalah berdasarkan proses kimia dan interaksi antara organ internal dan penyerbu asing atau pengacau internal (penyakit genetik juga berkaitan dengan kimia). Untuk bagian ini dapat dikembangkan materi pengajaran kimia tentang senyawa bahan alam yang mungkin dapat menjadi obat anti HIV, obat anti kanker atau antivirus avian. Di lapangan rekayasa, yang lebih terkemuka adalah teknik kimia, yang lainnya adalah teknik material, nanoteknologi, bahan makanan dan bioteknologi, tekstil, tknik lingkungan, teknik nuklir dan elektronika, termasuk computer. Dalam bdang arkeologi juga melibatkan ilmu kimia, seperti arkaeometri untuk menghitung umur bahan organik berdasarkan penguraian isotop
14

C, atau komposisi zat warna, logam, pembersih koin,

penyimpanan kertas dan kulit. Kajian problema forensik, termasuk yang paling modern, instrumentasi canggih dan sensitive, teknik analisa di laboratorium dan industri, semuanya dilakukan berdasarkan sifat kimia bahan. BIDANG RISET YANG UTAMA DALAM ILMU KIMIA Ahli kimia adalah orang yang satu-satunya dapat memutus dan membentuk iktan kimia, dan orang yang dapat mebuat senyawa baru, bahan baru dari bahan awal yang berbeda, emnciptakan bahan baru dengaa sifat yang baru. Hal ini semuanya aspek kimia yang penting, sehingga pengembangan materi kimia dapat ditekankan pada penciptaan bahan-bahan kimia baru. Bidang penelitian kimia masa depan terbuka untuk bidang-bidang kimia organologam, yaitu senyawa-senyawa organik sebagai ligan yan dikompleskan oleh logam transisi sehingga dapat memberikan warna-warna yang menarik untuk dipergunakan dalam pewarnaan cat. Bidang penelitian katalis, yang mempelajari karakteristik senyawa tertentu yang dapat menjadi katalis heterogen atau homogeny. Katalis banyak dipergunakan dalam proses industri dan produksi, sama halnya dengan biokatalis yang berbasikan enzim. Bidang penelitian paling

aktif sekarang adalah bidang polimer yang produknya menguasai hamper 50% produksi dan pasar industri kimia. Beberapa contoh polimer yang diketahui dapat digolongkan menjadi seperti plastik, adesif, penyaring, elastic dan penyalut (coating), yang hampir telah menguasai hampir dalam setiap aspek kehidupan. Bidang lain adalah kimia komputasional yang berkembang sebagai perkakas untuk memprediksi sifat bahan kimia dari satu sisi dan sebagai penyetuju hasil eksperimen di sisi lain. Sebaliknya adalah kimia komputer, yaitu bidang yang menekuni pembuatan komponen untuk komputer seperti pembuatan chips. Juga mulai dikembangkan bidang nanokimia, suatu penelitian yang menangani senyawa kimia dalam satuan atom atau molekul untuk menghasilkan komponen komputer dalam ukuran yang sangat kecil tapi canggih. Jadi pengembangan materi pendidikan kimia akan lebih menarik jika disesuaikan dengan perkembangan penelitian kimia yang sedang menanjak. Tentunya akan banya pertanyaan timbul atas penelitian-penelitian kimia tersebut, apakah itu semua dilakukan oleh ahli kimia? Tentu tidak. Ahli kimia dapat saja berkolaborasi dengan ahli farmasetika dalam memperlajari bahan obat, cara pembuatannya di laboratorium, kestabilannya dan reaksinya di dalam tubuh. Dalam memproduksi bahan kimia dalam skala industri, ahli kimia bekerjasama dengan insinyur teknik kimia. Seseorang yang menekuni ilmu kimia akan dapat bekerja di lapangan pekerjaan yang bagaimanakah? Ada tingkatan keahlian kimia, yaitu Sarjan S-1, Pascasarjana S-2 dan Doktor S-3. Secara umum semakin tinggi pendidikannya akan semakin tinggi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaannya, tetapi tentunya lapangan kerjanya semakin terbatas. Secara umum seorang yang berkualifikasi sarjana S-1 adalah setingkat teknisi yang dapat menjalankan operasi sederhana atau pengukuran rutin dengan menggunakan instrumen, umumnya sebagai pengontrol kualitas di laboratorium. Lulusan M.Sc., S-2 dalam bidang kimia sudah dapat pengalaman melakukan penelitian, sehingga sudah dapat menjadi pembantu peneliti atau peneliti mandiri dalam bidang Riset Development (R & D) dalam

suatu perusahaan, atau dan layak sebagai guru di sekolah menengah. Tingkatan Doktor adalah yang tertinggi bagi ahli kimia, dia dapat melakukan penelitian mandiri, mengembangkan maupun negeri. PERANGKAT PENGAJARAN ILMU KIMIA Perkembangan teknologi informasi seiring berkembangnya penemuan-penemuan materi kimia untuk pengembang komputer, menjadikan metode pengajaran kimia juga berkembang secara drastis. Pengembangan materi pengajarn kimia tidak saja dikembangkan dikembangkan berdasarkan cara-cara materi bahan kimianya, tetapi juga harus Banyak memvisualisasikan bahan-bahan kimia. laboratorium, memimpin kelompok penelitian, mengembangkan proses baru, produk dan aplikasinya baik di sector swasta

perangkat lunak yang dapat membantu utnuk mengajarkan ilmu kimia kepada peserta didik. Untuk visualisasi molekul organik, dapat dipergunakan perangkat lunak CSC Chem Draw, yang dapat menggambarkab molekul-molekul ke dalam sistem informasi. Tidak hanya sekedar menggambar molekul, perangkat ini dapat menampilkan senyawa dalam sistem tiga dimensi, sehingga memudahkan peserta didik memahami konfigurasi dan konformasi molekul. Berikut adalah struktur vitamin B12 yang digambarkan menggunakan CSC Chem Draw. Perangkat lunak yang lain adalah DIDAC yang diterbitkan oelh Agfa-Gfaert NV. Setelah perangkat lunak yang dapat dipergunakan oleh guru dalam menggajarkan ilmu kimia di kelas. Berikut adalah gambaran tampilan beberapa senyawa kimia menggunakan perangkat lunak DIDAC. PENDIDIKAN MELALUI KIMIA, BUKAN MEMEPLAJARI ILMU KIMIA MELALUI PENDIDIKAN Jelas bahwa istilah pendidikan melalui kimia menekankan pendidikan, dan media pendidikan ini mengambil topik ilmu kimia. Pendidikan ilmu kimia tidak lagi tentang pelajaran tatacara menjadi ahli kimia, atau mempelajari sebuah sejarah untuk menjadi ahli sejarah, atau belajar bahasa untuk menjadi ahli bahas.

Ilmu kimia di sekolah menjadi bagian dari pendidikan total dan kandungan ilmuk kimia dipelajari untuk meningkatkan kemampuan kognitif, kemampuan perorangan dan kemampuan bermasyarakat. Pendidikan melalui ilmu kimia mencakup perolehan pengetahuan berikut :
a. Mempelajari pengetahuan kimia dan konsep yang penting untuk

pemahaman isu socio-scientific di dalam masyarakat.


b. Melakukan pemecahan masalah secara ilmiah untuk memahami lebih baik

ilmu mimia yang berlatar belakang isu socio-scientific di dalam masyarakat. c. Memperoleh pengertian atas dasar sifat alami ilmu pengetahuan. d. Mengembangkan ketrampilan pribadi yang berkaitan dengan kreativitas, inisiatif, bekerja aman, dan lain-lain. e. Mengembangkan sikap positif ke arah ilmu kimia sebagai komponen utam dalam mengembangkan masyarakat dan usaha imiah. f. Memperoleh ketrampilan komunukatif berkaitan dengan presetasi lisan, tulisan dan grafis.
g. Mengambil keputisan socio-scientific

dalam hal yang berhubungan

dengan isu yang timbul dari masyarakat.


h. Mengembangkan nilai sosial yang menjadi tanggungjawab suatu warga

negara dan menjadikan ilmu kimia sebagai karir. Metode yang diusulakan untuk Mengajar Ilmu Kimia Metode pengajaran yang diaharapkan adalah untuk mencapai pendekatan pengajaran yang berarti bagi peserta didik. Dalam hal ini diaharapkan para guru dapat mengembangkan bahan ajar. Bahan ajar diaharapkan berkaitan dengan situasi masyarakat, sehingga peserta didik menemukan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Topik pengajaran dikaitkan dengan isu yang

membutuhkan keputusan peserta didik, dan untuk mengambil keputusan tersebut peserta didik harus menguasai ilmu kiia secara konseptual. Topik pengajaran selanjtunya dikenalkan secara garis besar dan ditentukan tujuan dan manfaat yang ingin dicapai pada akhir pengajaran topik. Guru berfungsi sebagai pemandu yang member bimbingan bagaimana menggunakan konsep, dan kemudian menguraikan secara singkat cara memperoleh umpan balik. Penilaian terhadap peserta didik dilakukan dengan antara lain: a. Pengamatan atas siswa, dengan mengamati kegiatan-kegiatan siswa, menyaksikan para siswa yang bereaksi terhadap komentar guru, mendengarkan komentar mereka dalam kerja kelompok dan kelas utuh. b. Saling berinteraksi antar siswa secara lisan (guru yang mengaktifkan melalui pertanyaan yang berbeda informasinya, mengenai cara, meberi alsasan, member prediksi, dan lain-lain) c. Menggunakan tes. Pada lampiran tulisan ini digambarkan contoh tentang pemahaman konseptual kimia unsure Klor melalui tahap-tahap pengembangan sifat dan lingkungannya.

10

BAB III KESIMPULAN Pengembangan materi pendidikan kimia masa depan adalah berkaitan dengan popularisasi ilmu kimia kepada peserta didik yang dilakukan dengan mengubah metode pengajaran dan menjadikan pendidikan kimia sebagi pengembangan kemampuan kognitif. Peserta didik mndapat penkelasan tentang bidang-bidang yang terkait dengan ilmu kimia sebagai pusat ilmu pengetahuan, jenis bidang riset di lingkungan kimia dan lapangan kerja bagi ahli kimia sebagai profesi. Metode pengajran juga perlu dikembangkan menjadi pendidikan melalui ilmu kimia dan bukan mempelajari ilmu kimia malalui pendidikan. Alat bantu pengajaran dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yakni menggunakan komputer dan informasi teknologi sebagai sarana pendukung. Prospek pengembangan materi kimia di masa depan diharapkan mengubah citra tentang ilmu kimia yang menakutkan menjadi pendidikan ilmu kimia yang dibutuhkan untuk kehidupan.

11

DAFTAR PUSTAKA Bradley, J.D. 2003. New Trends in Chemistry Curricula: A UNESCO-IUPAC (CTC) workshops. Chem. Education International, 1 (1), AN-3. Holbrook, J. 2005. Making Chemistry Teaching Relevant. Chem. Education International, 6(1), 1-12 Lerman, Z. M. 2001. Visualizing the Chemical bond. Chem. Education International, 2(1), 6-13. Moore, J. W. 2000. Whats the Future of Chemistry? Chem. Education International, 1 (1), 8-10. Shani, A. 2003. Chemistry is (almost) everywhere and in everything? Chem. Education International, 4(1), AN-2 Shayer, M. and Adey, P. 1981. Towards a Science of Science Teaching. Cognitive Development and Currilculum Demand? London: Heinemann Educational Books.

Anda mungkin juga menyukai