Anda di halaman 1dari 2

Summary By Fajri

Muslim Contributions to Science, Philosophy, and the Arts (by Huma Ahmad)
Dilandasi renungan inspiratif dari Al-Quran dan Hadist sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia didunia, para sarjana muslim memulai studi dan menerjemahkan Al-quran dengan menganalisa kebenaran ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani, telah membawa islam ke masa kejayaannya hingga lebih dari dua abad lamanya. Dibalik semua ini bermunculanlah ratusan hingga ribuan buku dengan beragam bidang ilmu yang dipelopori oleh para ilmuwan islam. Dimulai dari Abu Ali al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina atau yang lebih dikenal dengan nama Avicinna (980-1037) menerbitkan 246 buku termasuk Kitab Al Shifa yang mengawali dunia obat-obatan dibidang ilmu kedokteran. Hal ini dilandasi sabda Nabi Muhammad bahwa setiap penyakit itu pasti ada obatnya. Di masa 865-925 AD, Abu Bakar Muhammad ibn Zakaria al-Razi, atau dikenal juga dengan sebutan Rhazes yang sangat banyak berkarya yang merupakan kedua besar setelah Ibn Sina. Selanjutnya Hunayn Ibn Ishaq juga membuat terobosan dibidang ilmu pengetahuan kedokteran dan juga Fisika, Matematika, Astronomi, dan Optalmologi. Dia adalah pimpinan sekolah bagi para penerjemah yang ditemukan oleh Caliph Mamun di Baghdad dan menulis buku optamologi yang pertama kali tentang sistematik text. Ilmuwan terkemuka lainnya adalah Abul Qasim al-Zahrawi (963-1013 AD) atau yang juga dikenal sebagai Albucasis oleh orang barat. Dia adalah seorang ahli bedah yang sangat terkenal dimasanya yang telah menulis 30 bagian ilmu bedah dan 200 alat praktek ilustrasi bedah. Selanjutnya Al-Idrisi lahir di Spanyol tahun 1099 dan bersama Abu Muhammad Ibdal-Baitar dan Al-AsmaI (720-882 AD) adalah ilmuwan dibidang ilmu botani.

Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi. Buku pertamanya, Aljabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi. Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalambahsa Portugis , Algarismo yang berarti digit. Dan juga Ghiyath al-Din al Kashani, Umar Khayyam, dan juga Abu Wafa Muhammad yang merupakan ilmuwan matematika serupa. Dibidang Astronomi ada Abu Abdullah al-Battani (862-929 A.D) adalah astronomi islam yang paling terkemuka. Dia menetapkan tahun solar selama 365 hari, 5 jam 46 menit 24 detik. Dan dia juga menetapkan waktu terjadinya gerhana dengan tepat. Selain unggul dibidang astronomi, beliau juga mampuni dibidang matematika yang yang menggantikan penggunaan Greekchord dan juga trigonometri. Dibidang Fisika, Abu Al-Fath Abd al-Rahman al-Khazini adalah ilmuwan yang mempelajari Mekanika dan hydrostat. Disusul kemudian Abu al-Hassan al Haitam (965-1039 AD) yang mempeloporo di bidang optic dan perluasan penggunaannya dalam berbagai alat pencitraan cahaya. Selain itu, Al-Kindi (d. 873 AD) adalah juga tokoh islam yang berkecimpung dibidang teknologi optic tersebut. Dan tak luput pula di bidang ilmu Geologi yang dikemukakan oleh Al-Biruni yang hasil karyanya mengungkapkan pembentukan batu sedimen dan memprediksi peristiwa hebat yang terjadi dimasa lampau yang berkenaan dengan Geologi dan Geodesi. Harun al Rasyi (786-809) adalah terkemuka dengan karya seni Sanskrit, menerjemahkan dan membukukan semua karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai