2-C uLllnlSl Bronkhitis Kronis adalah kelainan pada bronkhus yang sifatnya menahun (berlangsung lama) dan disebabkan oleh berbagai faktor, meliputi faktor yang berasal dari luar bronkhus maupun dari bronkhus itu sendiri. Bronkhitis kronis merupakan keadaan yang berkaitan dengan produksi mukus trakheobronkhial yang berlebihan, sehingga menimbulkan batuk yang terjadi paling sedikit selama tiga bulan dalam waktu satu tahun untuk lebih dari dua tahun L1lCLCCl Penyebab bronchitis sampai sekarang masih beIum diketahui dengan jeIas. Pada kenyataannya kasus-kasus bronchitis dapat timbuI secara congenitaI maupun didapat. a. KeIainan congenitaI DaIam haI ini bronchitis terjadi sejak daIam kandungan. Factor genetic atau factor pertumbuhan dan factor perkembangan fetus memegang peran penting. Bronchitis yang timbuI congenitaI ini mempunyai ciri sebagai berikut: Bronchitis mengenai hampir seIuruh cabang bronkus pada satu atau kedua paru. Bronchitis konginetaI sering menyertai penyakit- penyakit konginetaI Iainya, misaInya : mucoviscidosis ( cystic puImonary fibrosis ), sindrom kartagener ( aLogenesls pabila bronchitis kongenital patogenesisnya tidak diketahui diduga erat hubungannya dengan genetic serta factor pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Pada bronchitis yang didapat patogenesisnya diduga melelui beberapa mekanisme : factor obstruksi bronkus, factor infeksi pada bronkus atau paru-paru, fibrosis paru, dan factor intrinsik dalam bronkus atau paru. Patogenesis pada kebanyakan bronchitis yang didapat melalui dua mekanisme dasar : 1. nfeksi bacterial pada bronkus atau paru, kemudian timbul bronchitis. nfeksi pada bronkus atau paru akan diikuti proses destruksi dinding rognosls Prognosis pasien bronchitis tergantung pada berat ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Pemilihan pengobatan secara tepat (konservatif atau pembedahan) dapat memperbaiki prognosis penyakit. Pada kasus-kasus yang berat dan tidak diobati, prognosisnya jelek, survivalnya tidak akan lebih dari 5-10 tahun. Kematian pasien karena pneumonia, empiema, payah jantung kanan, haemaptoe dan lainnya. ulagnosa keperawaLan yang akan muncul 1. Ketidak efektifan bersihan jalan napas Tujuan : Jalan Napas Efektif Rencana Keperawatan : Kaji Kemampuan klien mengeluarkan sputum Kaji suara pernapasan (paru) jarkan teknik batuk efektif Laksanakan fisioterapi dada dan inhalasi manual Kolaborasi : ekspektoran, antibiotik 2. ntoleransi aktifitas Tujuan : Klien menunjukan peningkatan aktifitas da kekuatan fisik Rencana keperawatan : Monitor toleransi klien terhadap aktifitas Jelaskan penyebab penurunan aktifitas Berikan/pegaturan waktu untuk istirahat yang baik