Demam Tifoid - Infeksi Lain Dari Salmonella
Demam Tifoid - Infeksi Lain Dari Salmonella
Etiologi:
Bakteri-bakteri Salmonella (gram negatif bacillus dari famili Enterobacteriaceae) Golongan primer adalah S. typhi, S. choleraesuis, S. enteritidis (>2000 serotipe!) Secara praktis kita hanya perlu membedakan Salmonella typhoidal Salmonella non-typhoidal.
11/18/2008
11/18/2008
Hanya dari Manusia melalui: a. Jalur feko-oral b. Jalur terkontaminasi dari manusia aktif c. Pengidap / carrier kronis. (Baksil tersembunyni di empedu)
Epidemiologi
Umur: Anak yang berumur < 5 tahun Dewasa > 70 tahun, Puncak insidens: < 1 tahun Mortalitas: (infeksi invasif) tinggi pada yang lemah imun: Bayi, Lanjut usia, HIV, Hemoglobinopati, Kanker. 10% balita tanpa Rx mati Infektifiti: Sangat bervariasi Salmonella non-tifoid: Anak balita sesudah 3 bulan: 45% masih positif Anak sekolah/dewasa setelah 3 bulan: 5% masih positif Setelah 1 tahun (pengidap); < 1% + Inkubasi: Gastroenteritis: 6 72 jam Demam Enterik (Tifoid): 3 60 hari (biasanya 7 14 h)
11/18/2008
Laboratorium
Biakan: Darah (banyak vol) 90% pd mgg ke1 lalu 30%, Feces 50%, Kencing 30%, Sumsum 90% Tes Widal: (tes aglutinin-aglutinin S. tiphi) Positif (+) baru sesudah 7 hari gejala, Tes ulang meninggkat 4x lipat = +. Titer antibodi 0 1:200 / > = + Banyak fals negatif dan fals positif pada Widal. D.L. (CBC): Lukopeni dengan limfositosis relatif, Terkadang lukositosis dan anemi.
Laboratorium
Pada pemeriksaan feses mikroskopis dari pasien demam tifoid, terkadang dapat ditemukan: Fecal Monocytes Yang biasanya tiada pada feses GEA lain
11/18/2008
Gejala Demam Enterik atau Demam Tifoid (Sanes Tifus, Mas!) 1. Masa Permulaan (~7 hari) Febris makin naik Lemah/ fatique (lebih berat dari penyakit febris lain) Diare (enterocolitis) pd 10 20% (lebih pd anak) Anoreksia Bradikardi relatif (dibanding dgn takikardi febris tinggi)
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
11/18/2008
Pengobatan & Penatalaksanaan: Demam Tifoid 2. Dexamathasone untuk kasus berat (dosis bom) bila
ada delirium, stupor, koma, syok. Mortalitas dapat turun dari 56% menjadi 10%! Namun 48 jam setelah steroid habis, febris dapat kambu. 3. Hati-hati sekali kalau Paracetamol dapat menyebabkan hipotensi / syok! 4. Diet: a. Minum kalau mau, (IV kalau tidak mau) Kebutuhan tambah air karena febris. b. Makan (kalau usus aktif lagi, dapat BAB) rendah serat (Boleh makan nasi! ) 5. Tirah baring??: Selama anaknya mau saja.
3. Miokarditis toxik (1 5%): takikardi, nadi & suara jantung lemah, syok, kelainan pada EKG. Bisa fatal.
11/18/2008
Tindakan-tindakan hijenis dalam proses-proses persiapan makanan, pembuangan sampah dll Singkirkan & mengobati penderita dan pengidap sampai biakan feses negatif 3x.
Vaksin-Vaksin Tifoid A. Oral Typhoid Vaccine (Ty21A) : vaksin hidup B. Parenteral Inactivated Typhoid Vaccine: mati, subkutan C. Typhoid Vi Capsular Polysaccharide Vaccine: IM
10
11/18/2008
Gastroenteritis Salmonella
Gejala-Gejala:
Mencret/Diare yang hebat, tinja sering positif lendir, pus & mungkin darah (lebih sering ada darah pada GEA dari Shigella & Amoeba). Febris tinggi (Terkadang konvulsi febris, tetapi lebih sering dengan bakteri Shigella) Kram & Nyeri tekan abdomen (seperti GEA protozoa & keracunan makanan)
11
11/18/2008
12
11/18/2008
13
11/18/2008
Osteomyelitis Salmonella
Osteomyelitis (chronic) due to Salmonella infection of proximal femur.
Osteomyelitis Salmonella
Osteomyelitis due to Salmonella infection of the distal tibia.
14
11/18/2008
Osteomyelitis Salmonella
Osteomyelitis due to Salmonella infection of humeral shaft (diaphysis) in a patient with sickle cell disease.
Sumber
http://www.emedicine.com/med/topic2331.htm (updated: 24 July 2006) 2000 Redbook, American Academy of Pediatrics, hal. 501 506 Manuel of Pediatric Therapeutics 1994, Little Brown, hal. 440 441
15