Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

Pengobatan pasien bronkiektasis terdiri atas 2 kelompok, yaitu :



1. Pengobatan konservatiI

a. Pengelolaan umum
Ditujukan terhadap semua pasien bronkiektasis. Meliputi:
1). Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien
- membuat ruangan hangat, udara ruangan kering
- menghindari asap rokok
- menghindari debu, asap, dsb
2). Memperbaiki drainase sekret bronkus
- melakukan drainase postural
- mencairkan sputum yang kental
- mengatur posisi tempat tidur pasien
- mengontrol inIeksi saluran napas

b. Pengelolaan khusus
1). Kemoterapi pada bronkiektasis
Dapat digunakan untuk mengontrol inIeksi bronkus dan pengobatan eksaserbasi
inIeksi akut pada bronkus
Antibiotikdiberikan selama 7-10 hari, terapi tunggal atau kombinasi beberapa
antibiotik, sampai kuman penyebab inIeksi terbasmi atau sampai terjadi konversi
warna sputum yang semula berwarna kuning/ hijau menjadi mukoid.
2). Drainase sekret dengan bronkoskopi
Cara ini penting dikerjakan terutama pada permulaan perawatan pasien.
Keperluannya antara lain untuk menentukan dari mana asal sekret, mengidentiIikasi
lokasi stenosis atau obstruksi bronkus, dan menghilangkan obstruksi bronkus dengan
suction drainage daerah obstruksi tadi.

c. Pengobatan simtomatik
1). Pengobatan obstruksi bronkus, misalnya dengan obat bronkodilator.
2). Pengobatan hipoksia, dengan pemberian oksigen. Namun pada pasien yang
memiliki komplikasi bronkitis kronik, pemberian oksigen harus hati-hati, harus
dengan aliran rendah (cukup 1 liter/menit).
3). Pengobatan hemoptisis, misalnya dengan obat-obat hemostatik. Namun apabila
perdarahan masiI, mungkin merupakan perdarahan arterial yang memerlukan tindakan
operatiI segera, dan sementara harus diberikan transIusi darah
4). Pengobatan demam, dengan pemberian antibiotik dan antipiretik.
5). Pemberian mukolitik dan ekspektoran, terutama jika sputum kental sehingga sulit
dikeluarkan.

2. Pengobatan Pembedahan

Tujuan pembedahan adalah untuk mengangkat (reseksi) segmen atau lobus yang terkena.
Indikasinya pada pasien bronkiektasis yang terbatas dan resektabel, yang tidak berespon
terhadap tindakan-tindakan konservatiI yang adekuat, selain itu juga pada pasien
bronkiektasis terbatas, tetapi sering mengalami inIeksi berulang atau hemoptisis yang
berasal dari daerah tersebut. Pasien dengan hemoptisis masiI seperti ini mutlak perlu
tindakan operasi.
Kontraindikasi:
- Pasien bronkiektasis dengan PPOK
- Pasien bronkiektasis berat
- Pasien bronkiektasis dengan komplikasi korpulmonal kronik dekompensata
Persyaratan operasi:
- Kelainan harus terbatas dan resektabel
- Daerah paru yang terkena telah mengalami perubahan yang irreversibel
- Bagian paru yg lain harus masih baik, misalnya tidak boleh ada bronkiektasis atau
bronkitis kronik
Persiapan operasi:
- Pemeriksaan Iaal paru
- Scanning dan USG
- Meneliti ada tidaknya kontraindikasi pada pasien
- Memperbaiki keadaan umum pasien

DAFTAR PUSTAKA

Rahmatullah P. Bronkiektasis, Buku Ajar lmu Penyakit Dalam Jilid Edisi
Keempat. Editor Slamet Suyono. Balai Penerbit FKU. Jakarta. 2007. hal 1035-1039.
Alsagaff H. Dasar- Dasar kmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya.
2002.

Anda mungkin juga menyukai