Anda di halaman 1dari 12

1.

Ilmu Lingkungan Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan adalah ekologi terapan. Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organismeorganisme hidup dengan lingkungannya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan menemukannya kembali kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang digunakan dalam fotosintesis Ekologi adalah dasar pokok ilmu lingkungan.

Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni hubungan makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya Populasi adalah golongan-golongan individu dari suatu jenis organisme. Komunitas adalah semua populasi yang menduduki suatu daerah tertentu Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Istilah ekologi pertama kali diusulkan oleh ahli Biologi Bangsa Jerman bernama Erns Haeckel tahun 1869

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejah teraan manusia serta makluk lain (UURI 23 TH 1997). Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkanya makluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

2. Masalah Lingkungan
Sumber daya alam kita umumnya terbagi atas sumber daya alam yang bisa diperbarui dan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Namun pada dasarnya kedua sumber daya alam ini harus dipakai dan dikelola secara bijaksana. Kenyataan

dilapangan menunjukkan bahwa permintaan akan sumber daya alam yang bisa diperbarui khususnya tanah dan air menghadapi permintaan yang cukup besar. Masalah tanah dipengaruhi oleh primitifnya pola pertanian perladangan berpindah-pindah serta penggunaan zat-zat kimia yang dapat merusak tanah. Gejala erosi yang meningkat dan menurunnya aliran air mantap menunjukkan bahwa keadaan hutan kita benar-benar terancam. Ini juga berarti bahwa reboisasi dan penghijauan yang selama ini kita lakukan masih kalah cepat dengan kecepatan perusakan hutan. Jika lingkungan sekarang dibandingkan dengan keadaan 20-30 tahun yang lalu, segera terasa adanya perbedaan menyolok. Musim penghujan lebih banyak terjadi banjir Musim kemarau sangat panas sehingga banyak daerah yang kekurangan air Areal persawaan yang semakin sempit dan rawan kekeringan Ikan-ikan sulit ditemukan di sungai Hutan yang semakin sempit dan gundul Punahnya beberapa jenis hewan dan tumbuhan Berbagai perubahan lingkungan ini mempunyai ciri yang sama yaitu manusialah penyebab utama timbulnya bencana ini. Krisis lingkungan hidup yang mengancam bumi sekarang merupakan hasil sampingan dari pembangunan selama dua abad ini. Banyaknya sampah, pencemaran penggundulan hutan, pengurasan sumber alam, punahnya hewan dan tanaman adalah wujud dari pandangan manusia terhadap lingkungan dirinya dengan lingkunga hidup. Banyak ahli sependapat bahwa kemampuan rasio pikir, sains, dan teknologi manusia cukup tangguh untuk menemukan berbagai cara untuk bisa mengatasi ancaman krisis ini. Tetapi menurut mereka hal yang harus dirombak secara fundamental adalah sikap dan pandangan manusia terhadap lingkungan. Jika selama ini kita mengenal pepatah manusia dikuasai alam atau manusia menguasai alam kini perlu dikaji orientasi baru dimana manusia hidup dalam hubungan keselarasan dengan lingkungan hidup. Semula sumber-sumber alam dianggap tidak kunjung habis karena kemampuannya memulihkan diri. Tapi bila sumber alam dieksploitasi secara berlebihan maka persediaan awalnya akan turun dengan cepat dan proses pemulihan diri menjadi melamban, yang pada akhirnya akan sampai ke titik kehancuran sistem secara penuh.

3. Lingkungan Fisik
1. Bentang Alam Bentang alam adalah formasi batuan dan tanah yang ditemukan di permukaan bumi dengan ukuran dapat lebih besar dari benua atau bisa juga lebih kecil dari kolam. Order terbesar dari bentang alam adalah lautan atau benua. Bentang alam tercipta oleh banyak hal-hal seperti lempeng tektonik, erosi, deposisi, angin dll. Faktor biologis bisa juga mempengaruhi mereka. Sebagai contoh adalah karang dan jenis ganggang membentuk terumbu karang. Mereka membentuk unit geomorfologi. Samudera, laut, pantai, semenanjung, teluk, juga termasuk bentang alam. Bentang alam dikelompokkan oleh karakteristik fisik seperti elevasi, kemiringan, orientasi, dan lain-lain. Juga diklasifikasikan oleh singkapan batuan, jenis tanah, formasi, dan lain-lain. Gunung, lembah, lautan, teluk, gunung berapi, dan lain-lain semua termasuk nya. Semua yang dibentuk oleh penyebab alami.
Gambar.1 (lampiran)

a.

Hutan

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparanlahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.( UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan) Dari definisi hutan yang disebutkan, terdapat unsur-unsur yang meliputi: (a) Suatu kesatuan ekosistem(b) Berupa hamparan lahan (c) Berisi sumberdaya alam hayati beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. (d) Mampu memberi manfaat secara lestari. Hutan yang kita umpamakan adalah hutan hujan tropis yang ideal, dimana biodiversitasnya tinggi. Sehingga fungsi hutan dapat mempunyai fungsi yang ideal seperti: - sebagai paru-paru dunia - sebagai sumber air (fungsi hidrologi) - sebagai habitat flora dan fauna, - sebagai sumber daya alam, yang mempunyai nilai ekonomi dan social. Pemanasan global, penebangan kayu di di hutan dituding sebagai penyebab utama. Hutan sebagai mesin pendingin panasnya iklim bumi telah terdegradasi,

selanjutnya larangan pengurangan areal hutan juga dibatasi. Adanya peristiwa pemanasan global, hutan dianalogikan dengan paru-paru, mampu mengurangi gas CO2. Gas CO2 dianggap sebagai penyebab utama naiknya suhu bumi, gerakan menanam tanaman dilakukan. Pohon Trembesi dianggap sebagai tanaman yang mampu menyerap CO2 terbanyak diantara tanaman lain. Pohon Trembesi (Albizia saman) disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ir. Endes N. Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang Pohon Trembesi mampu menyerap 28.442 kg karbondioksida (CO2) setiap tahunnya. Hutan apabila telah menjadi tujuan habitat manusia yang aman dan nyaman, maka usaha menuju hutan lestari akan terwujud. Lebih jauh lagi (padangan Deep Ecology) yaitu apabila hutan dipandang oleh manusia sebagai bagian dalam hidupnya, maka kerusakan hutan adalah kerusakan dirinya, dengan demikian kondisi hutan akan terjamin fungsinya secara lestari sepanjang masa. b. Gunung

Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Encyclopdia Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610 m) agar bisa didefinisikan sebagai gunung. Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik. Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung. Bukit adalah suatu wilayah bentang alam yang memiliki permukaan tanah yang lebih tinggi dari permukaan tanah di sekelilingnya namun dengan ketinggian relatif rendah dibandingkan dengan gunung. Perbukitan adalah rangkaian bukit yang berjajar di suatu daerah yang cukup luas. c. Danau

Arti danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau dapat memiliki manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata, sebagai PLTA atau pembangkit listrik

tenaga air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi. Janis-Jenis / Macam-Macam Danau yang ada di Indonesia : 1. Danau Buatan / Waduk 2. Danau Karst 3. Danau Tektonik 4. Danau Vulkanik / Danau Kawah d. Pantai

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan perairan laut. Panjang garis pantai ini diukur mengeliling seluruh pantai yang merupakan daerah teritorial suatu negara. Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km. Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan. Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan dalam mengamankan garis pantai seperti pemecah gelombang dan pengembangan vegetasi di pantai. Untuk mengatasi abrasi/penggerusan garis pantai dari gelombang/ombak dapat digunakan pemecah gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang. Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang diantaranya dengan menggunakan tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis pantai. Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang serta sekaligus bermanfaat untuk kehidupan binatang serta tempat berkembang biak ikan-ikan tertentu. Hutan bakau disebagian besar pantai Utara sudah hilang karena ulah manusia, yang pada gilirannya akan menggerus pantai. Terumbu karang juga merupakan pemecah gelombang alami, sehingga sangat perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan dalam mempertahankan garis pantai.

e.

Rawa

Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Definisi yang lain dari rawa adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasang surut. Rawa-rawa , yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup. Rawa-rawa juga disebut "pembersih alamiah", karena rawa-rawa itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. f. Sungai

Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).

2.

Perairan Air adalah sumber alam yang lain dari yang lain dalam artian bahwa jumlah

keseluruhan air yang bisa didapat di seluruh dunia adalah tetap, persediaan totalnya tidak dapat ditingkatkan atau dikurangi. Persediaan totalnya dapat diatur secara local dengan dibuatnya bendungan atau sarana-sarana lainnya. Air tawar adalah timbunan air yang meresap melalui pori-pori tanah selama berabad-abad ke lapisan bawah dari ekosistem di atas dan bagian terbesar terdapat pada kedalaman lebih dari 800m. Dengan semakin sempurnanya teknik pengeboran sumur maka timbul masalah baru yaitu pemompaan yang berlebihan yang bisa menurunkan permukaan tanah dan air laut yang akan merembes ke kantong-kantong air tawar yang kosong akibat pemompaan yang berlebihan. Semula air dianggap sebagai sumber alam yang tak terbatas. Dalam banyak hal air juga dianggap sebagai sumber yang bebas biaya. Kecenderungan orang , karenanya menguras sumber yang tidak terbatas itu secara berlebihan. Perlakuan seperti itu tidak terbatas pada air, melainkan juga terhadap banyak sumber alam yang lain. Cara mengeksploitasi sumber alam ini juga memperbesar masalah serius, yaitu apakah sumber alam ini dapat menanggung beban memelihara dunia yang lebih berjejal-jejal penghuninya dalam proses pembangunan yang panjang. Air sungai, air saluran irigasi dan aliran telaga, air waduk dan empang sering mengalami pencemaran akibat kotoran manusia, sampah, lumpur, buangan industri, pertanian, pertambangan dan lain-lain. Terlalu banyaknya kandungan pupuk dalam saluran air pertanian dan buangan rumah tangga di selokan juga turut memperburuk mutu air. Beberapa sungai mengalami pencemaran akibat penggunaan Herbisida yang berlebihan untuk membasmi sisa tanaman yang habis ditebang dan penggunaan obat pengawet kayu dengan creosote dan PCP Ikatan-ikatan belerang dan asam di atmosfer menyebabkan meluasnya pengasaman air di daerah yang berdekatan dengan pusat-pusat industri. Dengan kata lain pencemaran terhadap air adalah hasil sampingan yang negatif dari industrialisasi dan perkembangan kota Jumlah air yang cenderung menurun berhadapan dengan kebutuhan yang meningkat. Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas air dapat dilakukan: a. Perluasan dan pemantapan hutan lindung. Hutan lindung merupakan daerah penyimpanan dan pengaturan air secara alami.

b. Penggunaan air harus dikelola lebih efisien, saluran irigasi dan tebing pinggiran sungai diperbaiki, pelestarian hutan bakau di pantai. c. Pengendalian penggunaan air tanah melalui sumur artesis. d. Pengendalian sampah dan limbah rumah tangga. e. Perencanaan pemukiman yang memperhitungkan pengaruh terhadap air

4. Siklus hidrologi
Siklus hidrologi merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan pada proses analisis hidrologi. Siklus hidrologi menurut Suyono (2006) adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan. Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto (1987) adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Dalam siklus hidrologi ini terdapat beberapa proses yang saling terkait, yaitu antara proses hujan (presipitation), penguapan (evaporation), transpirasi, infiltrasi, perkolasi, aliran limpasan (runoff), dan aliran bawah tanah.
Gambar. 2 skema siklus hidrologi (Lampiran)

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Macam macam dan tahapan proses siklus hidrologi : Siklus pendek / siklus kecil 1. Air laut menjadi uap gas karena panas matahari. 2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan. 3. Turun hujan di permukaan laut.

Siklus sedang

1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. 2. Terjadi kondensasi. 3. Uap bergerak oleh tiupan angina ke daratan. 4. Pembentukan awan. 5. Turun hujan di permukaan daratan. 6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali. Siklus panjang / siklus besar 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari. 2. Uap air mengalami sublimasi. 3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es. 4. Awan bergerak oleh tiupan angina ke darat. 5. Awan bergerak ke pegunungan. 6. Turun salju. 7. Pembentukan gletser. 8. Gletser mencair membentuk aliran sungai. 9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

Evaporasi / transpirasi Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan.

Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah memasuki kembali sistem air permukaan.

Air Permukaan

Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungaisungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).

5. Daerah Aliran Sungai


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau kelaut secara alami, yang batas didarat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Yang dimaksud dengan DAS adalah wilayah dataran yang dipisahkan dari wilayah lainnya oleh keadaan topografi dan merupakan satuan wilayah tata air yang menampung dan menyimpan air hujan yang jatuh di atasnya untuk mengalirkannya melalui sungai ke laut dan suatu kesatuan ekosistem dengan unsur-unsur utama sumber daya alam, flora, fauna, tanah dan air serta manusia dengan segala aktivitas yang berinteraksi satu sama lain.

6.

Lingkungan Kimia
Dalam lingkungan alam ini terdapat macam-macam lingkaran (siklus) tanpa

ujung

pangkal. Bermacam-macam siklus ini memungkinkan perpindahan unsur-

unsur kimia larut masuk ke tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam tubuh manusia ditemukan unsur-unsur kimia seperti oksigen (65%), karbon (18%), hidrogen (10%), nitrogen (3.3%), kalsium (1.5%), fosfor (1%) dan unsur-unsur kimia lainnya. Di udara terdapat bermacam-macam unsur kimia, seperti karbon dioksida (CO2) oksigen (O2) dan lainnya yang mengalami reaksi dengan unsur-unsur kimia lain di alam yang kemudian bereaksi menjadi bahan makanan bagi hewan dan

manusia. Dan bersama kotoran dikembalikan lagi ke alam. Begitulah seterusnya terdapat siklus karbon, siklus kalsium dan siklus lainnya yang diperlukan manusia. Lampiran Gambar. 1

Gambar. 2 skema siklus hidrologi (Lampiran)

Anda mungkin juga menyukai