Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 3 Kedokteran Herbal

Tugas Blok Elektif : Herbal

10 Profil Tanaman Obat

Kelompok III Asma Triasih - 61109007 Dian Utami Aningsih 61109002 Joseph Irwanto 61109033 Lisnaini Fajaria 61109020 Muhammad Sulfikar - 61109032 Puspa Ayu Navratilova - 61109018

Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Batam 2011

Tanaman Obat | 1

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Daftar Isi Halaman Judul Daftar Isi .......................................................................................................... ii Tanaman Obat : 1. Belimbing Wuluh - Averrhoa bilimbi L.. ..................................... 1 2. Takokak - Solanum torvumSwartz ............................................... 3 3. Lidah Buaya - Aloevera ............................................................... 5 4. Selasih - Ocinum basilicum L ...................................................... 7 5. Sambiloto - Anrographis Paniculata ........................................... 9 6. Seledri Apium graveolens L ................................................... 15 7. Kumis Kucing - Orthosiphon stamineus Benth ......................... 21 8. Mahkota Dewa - Phaleria macrocarpa ..................................... 23 9. Pegagan - Centella Asiatica ....................................................... 26 10. Pulutan - Urena lobata L ........................................................... 28

Tanaman Obat | 2

Kelompok 3 Kedokteran Herbal

BELIMBING WULUH Averrhoa bilimbi L.

KLASIFIKASI : Belimbing wuluh disebut Averrhoa bilimbi L.. yang termasuk kedalam famili Oxalidaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah limeng, selemeng, baliembieng, blimbing buloh, limbi, libi, tukurela, dan malibi. Nama asingnya bilimbi, cucumber tree, kamias.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a. l: - batang : saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat, sulfur, asam format,peroksidase - daun : Tanin, sulfur, asam format, peroksidase, calsium oksalat, kalium sitrat.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina disebut tumbuhan ini memiliki sifat; rasa asam, sejuk. Menghilangkan sakit,memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang, peluruh kencing dan astringent.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut : Tanaman Obat | 3

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


1. Pegal linu. Segenggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji cegkeh, 15 biji lada, digiling halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan ke tempat yang sakit. 2. Gondongan. Sepuluh ranting mudabelimbing wuluh berikut daunnya dan 4 butir bawang merah setelah dicuci bersihlalu ditumbuk halus. Balurkan ke tempatyang sakit. (kelenjar air liur). 3. Batuk pada anak. Segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula secukupnya dan air satu cangkir, ditim selama beberapa jam. Setelah dingin disaring dengan sepotong kain, dibagi untuk dua kali minum, pagi dan malam sewaktu perut kosong. 4. Batuk. Bunga belimbing wuluh 25kuntum, 1 jari rimpang temu giring, 1 jari kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, genggam pegagan, genggam daun saga, genggam daun inggu, genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 5gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring, minum dengan madu. Sehari 3 kali gelas. 5. Batuk rejan. 10 buah,cuci, tumbuk, remas dengan 2 sendok makan air garam, saring. Minum 2x sehari 6. Rematik. 1 ons daun muda belimbing wuluh, 10 biji cengkeh, 15 biji merica, cuci lalu giling halus. Tambahkan cuka secukupnya sampai adonan seperti bubur dan oleskan ke tempat yang sakit. 7. Sariawan. Bunga belimbing wuluh genggam, cuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Setelahdingin disaring lalu diminum. Sehari 3 kali gelas. 8. Jerawat. Buah belimbing wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam seperlunya untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari. 9. Panu. Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum setelah makan.

Tanaman Obat | 4

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


TAKOKAK Solanum torvum Swartz.

KLASIFIKASI : Takokak disebut Solanum torvumSwartz.atau S. ferrugium Jacq termasuk ke dalam famili tumbuhan Solanaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah cepoka, cokowana, pokak atau terong pipit.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l : - Buah mentah : chlorogenin, sisalogenone, torvogenin, vitamin A. - Buah kering : solasonin 0,1 % - Daun : neo - chlorogenine, panicolugenin. - Akar : jurubine.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; rasa pedas, sejuk, agak beracun. Melancarkan sirkulasi, menghilangkan darah beku, menghilangkan sakit (analgetik) dan menghilangkan batuk (antitusif).

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN: Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun dan akar. - akar : dicuci dan dipotong-potong secukupnya lalu dijemur untuk penyimpanan. Tanaman Obat | 5

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


- daun : untuk pemakaian segar

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut : 1. Pinggang kaku, bengkak terpukul. Akar kering 10 - 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas. 2. Sakit lambung, tidak datang haid. Akar kering 10 - 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas. 3. Batukkronis. Akar kering 10 - 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas. 4. Bisul dan koreng. Daun segar dicuci bersih laludigiling halus, dibubuhkan ke tempat yang sakit, lalu dibalut. 5. Jantung berdebar (tachycardia) Daun takokak 6 lembar ditambah jari rimpang kunyit dicuci bersih lalu ditumbuk halus, tambahkan cangkir air masak dan 1 sendok makan madu. Diperas dan disaring minum sehari 2 kali. Catatan : Penderita kecenderungan glaucoma dilarang minum. Kelebihan dosis dapat menimbulkan keracunan

Tanaman Obat | 6

Kelompok 3 Kedokteran Herbal

LIDAH BUAYA
Aloe vera L.

KLASIFIKASI : Lidah buaya disebut Aloevera L atau Abarbadensis Mill.,Aloe vulgaris Lamk. Termasuk ke dalam famili tumbuhan Liliaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah letah buaya (Suda) atau ilat baya (Jawa).

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain : - Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin dan aloesin.

EFEK FARMAKOLOGIS : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; pahit, dingin. Berfungsi sebagai Anti radang, pencahar (laxative), parasitide. Herba ini masuk meridian hati dan pankreas. Memperbaiki pankreas.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN : Daun, bunga, akar dan pemakaian segar.

Tanaman Obat | 7

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman-pengalaman turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut : 1. Kencing manis (DM). 1 lembar lidah buaya dicuci bersih, buang durinya, dipotong-potong, rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1,5 gelas. Minum 3 x gelas sehabis makan. 2. Batuk rejan. Daun sekitar 15 18cm, direbus dan ditambah gula, minum. 3. Syphilis. Bunga lidah buaya ditambah daging, rebus, minum. 4. Cacingan, susah buang air kecil. Akar kering 15-30 gr, direbus, minum. 5. Luka terpukul, luka dalam (muntah darah). Bunga kering 10 15 gr, direbus, minum. 6. Kencing darah. Daun lidah buaya 15 gr diperas, ditambah 30 gr gula, tambah air beras secukupnya, minum. 7. Wasir. Daun setengah, dibersihkan durinya, dicuci, parut. Tambah cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali. 8. Sembelit. Daun separuh, cuci, buang kulit dan durinya. Isi dicincang, seduh dengan cangkir air panas tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.

Kontra Indikasi : Wanita hamil atau sedang haid, penderita gangguan sistem pencernaan dan penderita diare, dilarang makan obat ini. Catatan : Bila akan dikombinasikan dengan obat lain maka bahan ini jangan direbus tetapi harus dibuat pil atau bubuk.

Tanaman Obat | 8

Kelompok 3 Kedokteran Herbal

SELASIH
Ocinum basilicum L

KLASIFIKASI : Selasih disebut Ocinum basilicum L.atau Ocinum album L. termasuk ke dalam famili tumbuhan Labiatae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah

selaseh, telasih,amping atau kukuru.

SIFAT KIMIAWI : Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, a.l : - Seluruh herba : mengandung minyak menguap yang terdiri dari ocimene, alpa-pipene, 1,8cineole, eucalyptole, linalool, geraniol, limonene, alpha-cinere, methylchavicol, eugenole, eugenol methylether, anethole, methyl cinnamate, 3-hexen-1-ol, 3-octanone, furfural. - Biji : Mengandung planteose, asam lemak (fatty acids) yaitu asam palmitat, asam oleat, asam stearat dan asam linoleat.

EFEK FARMAKOLOGIS: Dalam farmakologi Cina disebutkan bahwa tanaman ini bersifat :

Tanaman Obat | 9

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


- Seluruh herba : Rasa pedas, hangat, wangi. Merangsang penyerapan (absorpsi), peluruh keringat (diaphoretic), peluruh air seni (diuretik), melancarkan peredaran darah, menghilangkan sakit (analgetik), membersihkan racun. - Biji : Manis, pedas, sejuk. Menerangkan penglihatan.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN

: Efek

farmakologi

ini

diperoleh

dari

penggunaan seluruh herba dan biji. Dijemur dibawah pelindung matahari.

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut : 1. Demam, pencernaan terganggu, diare, radang usus, nyeri lambung.. Herba 15 gram direbus, minum. 2. Mematangkan abses. Daun segar diremas dengan minyak, tempelkan ke tempat yang sakit, lalu dibalut. Atau abu daun selasih dicampur minyak, oleskan ketempat yang sakit. 3. Sering gugup. Setiap hari minum 2 sendok the biji selasih yang direndam dalam air. 4. Sariawan, buang air besar : Minum setiap hari biji selasih, dapat dicampur dengan sirop. 5. T B C. Tanaman seutuhnya 3 batang dicuci, lalu digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan air gula seperlunya. Sehari 3 x gelas. 6. Sakit kepala, haid tidak teratur, rematik. Tanaman 10 - 15 gr digodok, diminum. Atau ditumbuk, diperas airnya, minum. 7. Radang mata, bercak putih pada selaput bening mata (corneal opacity). Biji 2 - 5 gram digodok, minum. 8. Rinitis, lemah ingatan, kelelahan mental, lelah setelah bekerja berat, kesehatan jantung. Gunakan minyak selasih untuk aroma terapi.

Tanaman Obat | 10

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Sambiloto Anrographis Paniculata [Burm. f. Nees]

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab atas pekarangan. Tumbuhan di dataran rendah sampai

ketinggian 700 m dpl. Terna Semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwardrangulars) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar sari ujung batangatau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung, kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Sifat dan Khasiat Herba ini rasanya pahit, dingin, masuk meridian paru, lambung, usus besar dan usus kecil. Antibakteri, antiradang, menghambat reaksi imunitas (imunosupresi), penghilang nyeri (analgesik), pereda demam (antiperik), menghilangkan panas dalam, menghilangkan lembap, penawar racun (detoksikasi), dan detumescent.

Kandungan Kimia Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid dan homoandrografolid, 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid dan

homoandrodrafolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik dan damar. Flavonoid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter.

Tanaman Obat | 11

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat toksik).

Bagian yang Digunakan Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan.

Indikasi Herba Sambiloto ini berkhasiat untuk mengatasi: Hepatitis, infeksi saluran empedu Disentri basiler, tifoid, diare Influenza, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru (pnemonia), radang saluran napas (bronkitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi Demam, malaria Kencing nanah (gonore) Kencing manis (DM) TB Paru, skrofulodroma, batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma) Darah tinggi (hipertensi) Kusta (morbus hansen = lepra) Leptospirosis Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut Kanker: Penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (molahidatidosa) dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru

Cara Pemakaian Herba kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh, minum 3 - 4 kali sehari, @ 4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit. seperti digigit ular berbisa, gatalgatal atau bisul. Tanaman Obat | 12

Kelompok 3 Kedokteran Herbal

Efek Farmakologis dan Hasli Penelitian Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus aureus, Psedomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae, dan Escherichia coli Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi, In Vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih. Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskemik, efek pada resparasi sel, sifat kholeretik, antiinflamasi dan antibakteri. Komponen aktifnya seperti neoandrografolid, andrografolid, deoksiandrografolid dan 14deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat antiradang dan antiperik. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% b/v sebanyak 20 ml/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (W. Sugiyarto. Fak. Farmasi UGM 1978) Infus daun sambiloto 5%, 10% dan 15% semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yang dibuat demam (Hasir, Jursan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988) Infus herba sambiloto mempunyai daya antijamur terhadap Microsporum canis, Trichophyton mentagropytes, Trichophyton rubrum, candida albicans dan

Epidemophyton floccosum (Jan Susilo*, Endang Hanani** dan Lily Hamzah**, Bagian Parasitologi FK UI* dan jurusan Farmasi FMIPA UI**, Warta Perhiba No.I/III Jan-Maret 1995). Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik. Peningkatan konsentrasi akan meningkatkan hambatan kontraksi ileum marmot terisolasi yang diinduksi dengan histamin dihidroksiklorida (Yufri Aldi, N.C. Sugiarso, Andreanus, A.A.S., Anna Setiadi Ranti, Jurusan FMIPA, ITB, Warta Tumbuhan Obat Indonesia Vol.3 No. 1, 1996).

Tanaman Obat | 13

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Contoh Pemakaian Tifoid Daun sambiloto segar sebnayak 10 - 15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.

Disentri basiler, Diare, Radang saluran napas, Radang paru Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, Setelah dingin disaring. Air rebusannya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Disentri Herba krokot segar sebanyak 500 g diuapkan selama 3 - 4 menit, lalu tumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum sehari 3 kali masing-masing 1/3 bagian.

Influenza, Sakit Kepala, Demam Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan 3/4 cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus. Lakukan 3 - 4 kali sehari.

Demam Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 1/2 cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang tergiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.

TB Paru Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini lalu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, Setiap kali minum 15 - 30 pil.

Tanaman Obat | 14

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Batuk Rejan, Darah Tinggi Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.

Radang Paru, Radang Mulut, Tonsilitis Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.

Faringitis Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan airnya ditelan.

Hidung Berlendir Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.

Kencing Manis Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

Kencing Nanah Sebanyak 3 tangkai sambiloto utuh dicuci lalu direbus dengan 4 gelas minum air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum dengan madu seperlunya, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

Digigit Ular Berbisa Daun sambiloto segar dicuci lalu digiling halus bersama dengan tembakau (rokok). Turapkan pada luka lalu dibalut. Untuk minumnya, daun sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus, minum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari. Tanaman Obat | 15

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Herba sambiloto segar secukupnya dikunyah beberapa lama, kemudian air ludahnya ditelan dan ampas kunyahannya diletakkan pada luka lalu dibalut.

Kudis Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam dan sedikit belerang ditumbuk bersama-sama sampai halus dan rata. Balurkan pada tempat yang sakit. Untuk minumnya, 7 lembar daun sambiloto dan 5 lembar daun sendok (Plantigo mayor L.), semua bahannya segar, direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sekaligus.

Luka Bakar Bubuk herba sambiloto ditambahkan sedikit minyak kelapa. Aduk merata, oleskan ke tempat yang sakit. Daun sambiloto segar secukupnya direbus. Airnya digunakan untuk mengompres bagian yang sakit.

Efek Samping Minum rebusan obat ini dalam dosis besar dapat menimbulkan rasa tidak enak pada lambung dan hilangnya nafsu makan. Rasa pahit andrografolid dapat menimbulkan rasa mual. Sedangkan obat suntik dari herba ini bisa menyebabkan anafilaktik syok.

Catatan Diluar negeri sudah dibuat tablet, obat cair dan obat suntik dengan nama dagang seperti Kang Tan Tablets, Chuanxilian Tablets, Chuan Xin Lian Antiphlogistik Pill, Yamdepieng, Cuanxinlian Ruangas & Injection.

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia/Dr. Setiawan Dalimartha/Hadi

Tanaman Obat | 16

Kelompok 3 Kedokteran Herbal

Seledri
Apium graveolens L.

Seledri berasal dari daerah subtropik Eropa dan Asia, dan merupakan tanaman dataran tinggi, yang ditemukan pada ketinggian di atas 900 m dpl. Di daerah ini seledri yang tumbuh memiliki tangkai daun yang menebal. Untuk pertumbuhannya, seledri memiliki memerlukan cuaca yang lembab. Seledri juga bisa ditanam di dataran rendah. Hanya saja ukuran batangnya menjadi lebih kecil dan digunakan sebagai penyedap masakan. Seledri terdiri dari tiga jenis yaitu seledri daun, seledri potongan dan seledri berumbi. Seledri yang banyak ditanam di Indonesia adalah seledri daun. Terna, tumbuh tegak, tinggi sekitar 50 cm dengan bau aromatik yang khas. Batang persegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau pucat. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai. Anak daun bertangkai yang panjangnya 1-2,7 cm, helaian daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung runcing, tepi beringgit, panjang 2-7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau keputih-putihan. Bunga majemuk berbentuk payung, 8-12 buah, kecil-kecil, berwarna putih, mekar secara bertahap. Buahnya buah kotak, berbentuk kerucut, panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan.

Seledri dipanen setelah berumur 6 minggu sejak ditanam. Tangkai daun yang agak tua dipotong 1 cm di atas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh untuk dipanen kemudian. Tangkai daunnya yang berdaging dan berair dapat dimakan mentah sebagai lalap, sedangkan daunnya digunakan untuk penyedap sup. Jika seledri ditanam di daerah tropik, ukurang batangnya kurang Tanaman Obat | 17

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


besar sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur. Seledri dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat dan Khasiat Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik), sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisak dan penenang (sedatif).

Herba berbau aromatik, rasanya manis, sedikit pedas dan sifatnya sejuk. Herba bersifat tonik, memacu enzim pencernaan (stomatik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penghenti pendarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid, peluruh kentut (karminatif), mengeluarkan asam urat darah yang tinggi, pembersih darah dan memperbaiki fungsi hormon yang terganggu.

Kandungan Kimia Herba seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin 1%, minyak asiri 0,033%, flavo-glukosida (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagine, zat pahit, vitamin (A,B dan c). Setiap 100 gr herba seledri mengandung air sebanyak 93 ml, protein 0,9 gr, lemak 0,1 gr, karbohidrat 4 gr, serat 0,9 gr, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg dan nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak asiri, pentosan, glutamin dan tirosin. Biji mengandung apiin, minyak menguap, apigenin dan alkaloid. Apigenin berkhasiat hipotensif.

Bagian yang digunakan Bagian yang digunakan adalah seluruh herba, akar dan biji dari buah masak.

Indikasi Herba berkhasiat untuk pengobatan: Tanaman Obat | 18

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Tekanan darah tinggi Tujuh keliling (vertigo) disertai sakit kepala Tungkai bengkak karena timbunan cairan Masuk angin, mual, kolik Diare Rematik gout, asam urat, darah tinggi Bronkitis, batuk Mata kering (xeroftalmia) Tidak nafsu makan psoriasis, alergi Kencing berdarah Keluhan menopause, gangguan menstruasi Penyubur rambut Akar berkhasiat untuk pengobatan : Tekanan darah tinggi Kolesterol darah tinggi Air seni mengandung lemak Kolik

Biji berkhasiat untuk pengobatan : Rheumatiusm, rematik gout dan asam urat darah tinggi Bronkhitis, asma Penyakit pada hati dan limpa Kolik Sakit perut setelah melahirkan

Cara pemakaian Untuk obat yang diminum, rebus 30-40 lembar daun, lalu air rebusannya diminum. Cara lain, rebus 1,3-3,9 gr biji dengan api kecil selama 3 jam, lalu rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, giling herba segar sampai halus, lalu turapkan pada bisul dan bagian tubuh yang meradang.

Tanaman Obat | 19

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Efek farmakologis dan hasil pemakaian Infus daun seledri dengan kadar 10% sebanyak 5 ml/kg bb akan memberikan efek penurunan kadar asam urat darah kera secara nyata, jika dibandingkan dengan pemberian probenecid 20 mg/kg bb pada 3,4,5 dan 6 jam pemberian. Akan tetapi, akan berbeda nyata jika dibandingkan dengan probenecid pada 7,5 dan 9 jam pemberian (Fimelda Winata, FF WIDMAN, 1988) Pemberian ekstrak seledri dengan cara peras maupun refluks menunjukkan penurunan tekanan darah kucing (Aaltje Dondokambey, JF FMIPA UNHAS, 1985) Alkaloid yang terkandung dalam biji seledri mempunyai efek sedatif dan antikonsulvan pada tikus Minyak menguap pada biji seledri dapat menghambat perkembangan jamur, seperti Histoplasma capsulatum dan Candida albicans

Contoh pemakaian Rematik gout Potong 1 genggam daun dan batang seledri kecil-kecil, lalu rebus dalam 2 gelas air samapi tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus Iris 1 buah bongol seledri tipis-tipis. Seduh dengan 3 cangkir air panas, lalu minum ramuan ini sebagai teh Cuci 30-40 lembar daun seledri, lalu siram dengan air panas. Selanjutnya, makan sebagi lalap saat makan. Lakukan 2 kali sehari Rebus 2 sendok makan biji seledri dalam 2 liter air selama 3 jam dengan api kecil. Minum air rebusannya selagi panas sebanyak 1 cangkir sehari 3-4 kali

Mata kering (xeroftalmia) Makan daun seledri sebagai lalap segar bersama-sama dengan makan nasi. Lakukan tiap hari Cuci daun seledri, daun bayam dan daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) masing-masing 1/3 genggam sampai bersih, lalu giling sampai halus. Tambahkan garam dapur seujung sendok teh dan 3/4 cangkir air masak. Remas campuran ini sampai merata, kemudian peras dan saring. Minum air perasannya sekaligus, lakukan 3 kali sehari.

Tekanan darah tinggi Tanaman Obat | 20

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Cuci 100gr seledri seutuhnya sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 cangkir air, lalu peras dan saring. Selanjutnya tim samapi mendidih. Setelah dingin, bagi untuk 2 kali minum, pagi dan siang hari. Cuci 16 batang seledri seutuhnya sampai bersih dan potong-potong secara kasar, lalu masukkan ke dalam panci email. Tambahkan 2 gelas air bersih lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 nya. Setelah dingin, airnya diminum dan seledrinya dimakan. Lakukan 2 kali sehari, masing-masing separuhnya

Bronkitis Cuci 60gr seledri segar, 10gr kulit jeruk mandarin kering dan 25gr gula aren samapi bersih. Lalu potong-potong seperlunya. Masukkan kedalam panci email, lalu tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya terisisaa separuhnya. Setelah dingin saring dan air saringannya dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari, masing-masing 3/4 gelas.

Batuk Cuci 30gr seledri segar seutuhnya, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu secukupnya. Gunakan ramuan ini untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari. Kolik, sakit perut setelah melahirkan Sediakan 60 gr seledri segar seutuhnya, 1 ruas jari tangan jahe merah dan sepotong gula aren. Cuci bahan-bahan tersebt dan potong-potong seperlunya, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus.

Psoriasis, alergi Sediakan 2 batang seledri, 3 buah wortel ukuran sedang dan 1 buah bit ukuran sedang. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu dijus. Minum jus tersebut sekaligus waktu perut kosong. Lakukan 2 kali sehari Menurunkan kadar kolesterol yang tinggi Cuci 30 gr akar seledri sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus.

Tanaman Obat | 21

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Penyubur rambut Cuci 7-10 tangkai daun seledri sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Setelah dikeramas, gosokan tumbukan daun seledri tersebut ke kulit kepala dan rambut secara merata sambil dipijat ringan. Setelah selesai, bungks rambut dengan handuk selama kurang lebih 1 jam. Selanjutnya, bilas rambut dengan air bersih. Lakukan seminggu sekali.

Catatan : Ramuan ini jangan digunakan oleh seseorang yang air seninya mengandung zat putih telur (protein +)

Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty

Tanaman Obat | 22

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


KUMIS KUCING Orthosiphon stamineus Benth Nama daerah: Kumis ucing; Brengos kucing; Songot koceng; Remujung; Sesaseyan)

Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tinggi sampai 1,5 m, daunnya berbentuk bulat telur, bunganya berwarna putih seperti kumis kucing, batangnya berbentuk empat persegi dan mudah di patahkan

Habitat: Tumbuh liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam sebagai tanaman hias Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan Kandungan kimia: Genkosid orthosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak lemak; Saponin; Sapofonin; Garam kalium Khasiat: Anti inflamasi; Diuretik Nama simplesia: Orthosiphonis Herba

Resep tradisional: 1. Susah kencing Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelas 2. Batu ginjal Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml Tanaman Obat | 23

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


3. Kencing manis, Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari; 100 ml 4. Sakit pinggang Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110 ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

Tanaman Obat | 24

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


MAHKOTA DEWA Phaleria macrocarpa

Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia yang asalnya dari Papua/Irian Jaya. Walaupun aslinya dari Papua namun tanaman ini sudah lama dikenal serta dibudidayakan di Indonesia seperti di Keraton Jogja dan Solo. Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, tanaman ini dijuluki makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat, karena khasiatnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sementara, orang-orang dari etnik Cina menamainya pau yang artinya obat pusaka. Mahkota dewa merupakan tanaman jenis pohon yang berkembang dan tumbuh sepanjang tahun, ianya mampu mencapai ketinggian 3-4m.Batang bergetah terdiri dari kulit yang berwarna coklat kehijauan dan batang kayu berwarna putih. Pohon Mahkota Dewa banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias /tanaman pagar. Pohonnya kecil dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang menarik karena warnanya merah menyala, menempel dari batang utama hingga ke ranting-rantingnya.

Kandungan Kimia Daun : mengandungi antihistamin, alkaloid, saponin & polifenol (lignan) Kulit Buah : mengandungi alkaloid, saponin & flavonoid. Tanaman Obat | 25

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Buah : alkanoid, tanin, flavonoid, fenol, saponin, lignan, minyak asiri & sterol. Sifat & Khasiat Kulit Buah dan Daging Buah : mengubati disentri (cirit berdarah), psoriasis & jerawat. Daun dan Biji : mengubati pelbagai jenis sakit kulit seperti ekzim & gatal2. Buah : antitumor, antidisentri,antiinsekta, mengubati eksim, hepatotoksik & antibodi.

Pengobatan dengan bahan dari buah Mahkota Dewa antara lain: 1. Diabetes Mellitus Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat: Ambil 5-6 buah mahkota dewa, iris dan cuci bersih. Rebus bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas Saring air rebusan, minum 3 kali sehari (masing-masing 1 gelas)

2. Kanker dan Tumor Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat: Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr temu putih, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr cakar ayam kering, cuci bersih semua bahan Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan.

3. Hepatitis Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat: Campur 5 gram daging buah mahkota dewa kering dengan 15 gr pegagan, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr daun dewa, cuci bersih semua bahan

Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Tanaman Obat | 26

Kelompok 3 Kedokteran Herbal

4. Rematik dan Asam urat Pengobatan: Minum air rebusan Cara membuat: Campur 5 gram daging buah mahkota dewa dengan 15 gr akar sidaguri, 10 gr sambiloto kering, cuci bersih semua bahan Rebus semua bahan dalam 5 gelas air, biarkan rebusan hingga air tersisa 3 gelas Saring air rebusan, tunggu sampai dingin dan minum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ramuan diminum 1 jam sebelum makan.

Tanaman Obat | 27

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


PEGAGAN Centella Asiatica

Famili : Umbelliferae atau Apiaceae Daerah : Rumput kaki kuda, Antanan gede, Panegowang atau kisu-kisu Centella terdiri dari sekitar 40 spesies dengan ragam yang berbeda-beda di Indonesia, dimana penyebarannya terbatas, kecuali C.asiatica yang penyebarannya sampai Asia Tenggara dan meluas ke berbagai negara sub-tropis. Tanaman ini telah digunakan untuk proses penyembuhan agar lebih baik, perbaikan ingatan, kanker, kekebalan, jamu, penyakit pernafasan, perawatan penyakit pada kulit (seperti psoriasis dan eczema), memperbaiki bekas luka, nyeri haid, menguatkan urat, pembersih darah, tekanan darah tinggi, obat penenang, obat anti-stress, anti-cemas, dan perangsang, peningkat kekebalan, dan penyesuaian tubuh, dan lain-lain.

Sifat Kimiawi : Asiaticoside, thankunside, isothankunside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inosetol, centellose, carotenoids, garam K, Na, Ca, Fe, vellarine, tatin, mucilago, resin, pektin, gula, vitamin B

Efek Farmakologis : Sifatnya manis dan sejuk, anti infeksi, anti racun, penurun panas, asiaticoside dan vellarine. Daun : sebagai atringensia dan tonikum ; Pegagan dikenal untuk revitalisasi tubuh dan otak yang lelah dan untuk kesuburan wanita. Memperbaiki sirkulasi dengan revitalisasi pembuluh darah

Bagian tanaman yang digunakan : Seluruh tanaman

Tanaman Obat | 28

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


Cara budidaya : Menggunakan stolon dan akar tunggang (bonggol). Stolon

berakar/bertunas dipotong-potong sepanjang 2.5 cm dan tanam langsung. Dalam 14 hari sudah tumbuh.

Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaannya. 1 Infeksi batu saluran kencing/kencing keruh : rebus 30 gr daun segar dgn air beras bilasan. 2 Susah kencing : Lumatkan 30 gr pegagan segar, tempel dipusar. 3 Pembengkakan hati : rebus 240-600 gr pegagan segar dan minum secara rutin 4 Campak : Rebus 60 -120 gr pegagan segar, minum secara rutin. 5 Bisul : pegagan segar 30-60 gr, direbus, diminum, pegagan segar dilumatkan dan ditempel ke bisul Mata merah, bengkak : pegagan, cuci bersih, lumatkan dan saring, airnya diteteskan ke mata 3-4 x sehari

7 Batuk darah, muntah darah, mimisan : Rebus 60-90 gr daun segar dan diminum 8 Batuk kering : segenggaman segar dilumatkan, peras dan ditambah air serta gula batu secukupnya lalu minum

9 Darah Tinggi : Daun 20 lb, direbus dengan 3 gls air menjadi 2.25 gls, minum 3 x 1/4 gelas 10 Wasir : rebus 3-4 pohon pegagan dengan 2 gelas air selama 5 menit lalu diminum. 11 Keracunan gelsemium, elegans, arsenic : rebus 15-30 gr segar lalu minum

Tanaman Obat | 29

Kelompok 3 Kedokteran Herbal


PULUTAN Urena lobata L Nama daerah: Pungpulutan; Pungpurutan; Legetan; Polot; Kaporata

Deskripsi tanaman: Perdu, tinggi 1-2 meter, batang berkayu, berbulu lebat, berwarna ungu. Daun tunggal, bulat telur, berbulu warna hijau sampai ungu. Bunga tunggal, di ketiak daun, warna merah. Buah kotak, tertutup rambut seperti sikat warna cokelat, biji, segitiga putih

Habitat: Tumbuh pada tanah sedikit cahaya matahari, tidak lembab pada dataran rendah hingga 1750 m dpl Bagian tanaman yang digunakan: Akar ; Seluruh bagian tanaman Kandungan kimia: Alkaloid; Garam kalium Khasiat: Antiinflamasi; Antirematik; Hemostatik; Antipiretik Nama simplesia: Urenae lobatae Radix, Urenae lobatae Herba

Resep tradisional: Disentri, Sakit perut, Demam Akar pulutan 2 jari tangan; Tepung garut 1 sendok makan; Air 2 gelas, Direbus sampai mendidih, Diminum sebagai pengganti minum air teh

Tanaman Obat | 30

Anda mungkin juga menyukai