Anda di halaman 1dari 2

Metrotvnews.

com, Jakarta: Sebanyak tujuh pelajar SMA Negeri 6 yang terluka dalam bentrokan dengan wartawan di Bulungan, Jakarta Selatan, Senin kemarin, akan bal ik melaporkan wartawan ke polisi. Mereka akan diwakilkan guru sekolah tersebut. "Karena minggu ujian, besok diwakili oleh guru. Mereka akan membuat laporan resm i," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Imam Sug ianto di Mapolres Jaksel, Senin malam. Sebelumnya, lima wartawan melapor lebih dulu atas tindakan anarkistis para pelaj ar. Lebih dari 300 pelajar menyerang 20 wartawan yang sedang berunjuk rasa di se kolah mereka. Unjuk rasa itu sebagai protes atas penganiayaan seorang juru kamer a Trans 7 saat mengambil gambar pascatawuran, Jumat lalu. Imam berjanji akan menangani kasus ini secara prosedural dan proporsional. Siapa pun yang bersalah, kata Imam, akan diproses hukum tanpa pandang latar belakang. Pihaknya kini masih mengumpulkan bukti dan saksi. Imam menjamin tak ada yang kebal hukum dalam kejadian ini. Pernyataan itu meruju k pada kabar yang menyebut para siswa yang terlibat adalah anak jenderal atau pe jabat. "Siapapun yang salah melanggar hukum kita akan tindak," tegasnya.(IKA)

Imam mengatakan akan memproses hukum siapa pun yang bersalah tanpa pandang latar belakang. Saat ini, pihaknya masih mengumpulkan bukti petunjuk dan saksi dalam kasus tersebut.

Bukti petunjuk di antaranya rekaman para wartawan dan akun twitter @gilanhg_perd anaa yang mengaku puas memukuli wartawan. Lima orang wartawan telah melaporkan aksi anarkistis siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Jakarta. Selasa (20/9) ini, ganti pihak sekolah melaporkan balik juru berita ke Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Selatan. Mereka melaporkan dugaan pemukulan siswa SMA N 6 Jakarta oleh wartawan dalam dem onstrasi yang berakhir ricuh di depan sekolah tersebut. "Karena minggu ujian, besok (laporannya) diwakili oleh guru. Mereka akan membuat laporan resmi," ujar Kepala Polres Jaksel, Kombes Imam Sugianto, di Polres Jaka rta Selatan, Senin (19/9) kemarin. Menurut dia, kepolisian akan bertindak secara proporsional. Dia berjanji pihakny a akan mengusut kasus kericuhan itu tanpa pilih kasih. "Siapapun yang salah mela nggar hukum kita akan tindak," tukasnya. Sejumlah wartawan terluka akibat insiden kerusuhan yang dipicu oleh aksi demonst rasi damai wartawan menuntut pertanggungjawaban SMA N 6 Jakarta terhadap aksi pe ngeroyokan juru kamera Trans 7. Namun, hanya lima orang yang telah membuat lapor

an polisi. Sisanya, hanya menderita luka ringan, lebam, dan shock. Untuk itu, Imam mengatakan timnya sedang bergerak untuk mengusut penganiayaan da lam bentrok tersebut. Senin (19/9) malam, tim mulai memilah kasus tersebut. Peny elidikan kasus itu dipilah dari siapa penganiaya dan siapa korbannya. Sebelumnya, sejumlah wartawan mendatangi SMA Negeri 6 Jakarta untuk memprotes ak si anarkistis yang diduga dilakukan oleh 20 pelajar sekolah tersebut terhadap ju ru kamera Trans 7. Mereka menuntut agar ke-20 pelajar dan pihak sekolah tersebut meminta maaf kepada wartawan atas tindakan pengeroyokan yang dilakukan Jumat (1 6/9) malam. Kekerasan yang dilakukan oleh para siswa itu dinilai tidak menghormati profesi w artawan. Sebab, kerja wartawan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. (Bob/OL-2) Share [SEO Monitor by MyPagerank.Net]

Anda mungkin juga menyukai