Anda di halaman 1dari 5

Peneliti : 1. Basir Sarulah 2.

Nursan

Judul : STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI GURU KELAS VII DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 tentang prinsip profesionalitas guru yang salah satu butirnya menyebutkan bahwa guru harus memiliki kompetensi sesuai bidang tugas. Pemberdayaan profesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik profesi. Dalam hal ini guru dituntut untuk terus membenahi prilaku pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya sesuai standar yang diamanatkan oleh peraturan yang berlaku. Mutu proses dan hasil belajar siswa akan sangat ditentukan oleh perilaku guru sebagai pemegang kendali di kelas. Berdasarkan kajian teoritik maupun kajian empirik bahwa salah satu kelemahan Pembelajaran, khususnya pembelajaran di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dewasa ini ialah bersifat parsial; hanya membina domain kognitif pada kawasan (taxonomi) rendah, seperti hafalan (Sumanto, 2003:80). Sejalan dengan hal tersebut di atas menurut Degeng bahwa praktik yang lebih menyedihkan bagi guru dalam menata isi pembelajaran hanya mengikuti struktur isi buku teks yang diterbitkan untuk dipakai di sekolah-sekolah, Demikian pula halnya dalam menyampaikan isi pembelajaran yang terpusat pada guru dengan mengandalkan metode ceramah secara kalsikal maupun belajar kelompok-tradisional dalam pembelajaran menunjukkan hasil perolehan siswa kurang optimal atau tidak mencapai standar ketuntasan belajar minimal (Sarulah, dkk, 2005:1). Pengelolaan pembelajaran terutama pencatatan kemajuan belajar bagi siswa merupakan satu mata rantai yang tak terpisahkan dalam rangka mendeskripsikan pembelajaran PKn pada siswa kelas VII di SMPN 1 Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun Pelajaran 2007/2008.

II. LANDASAN TEORI

A. Definisi Pembelajaran Pembelajaran didefinisikan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng, 1997:1). Dalam definisi ini terkandung makna bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Metode pembelajaran diacukan sebagai cara-cara yang dapat digunakan dalam kondisi tertentu untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan, dan strategi pembelajaran diacukan sebagai penataan cara-cara ini sehingga terwujud suatu urutan langkah prosedural yang dapat dipakai untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penataan isi materi pembelajaran merupakan cara-cara mengorganisasi isi materi pembelajaran. Langkah-langkah penataan isi pembelajaran yang telah teruji sahih dapat meningkatkan perolehan belajar yang meliputi; (1) penyajian kerangka isi, (2) elaborasi tahap pertama, (3) pemberian rangkuman dan pesintesis eksternal, (4) elaborasi tahap kedua, (5) pemberian rangkuman dan pesintesis eksternal. B. Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas, 2005:33). Pendidikan kewarganegaraan memiliki tiga ciri khas, yakni; pengetahuan, keterampilan, dan karakter kewarganegaraan. Kompetensi-kompetensi yang hendak diwujudkan melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni; (1) kemampuan untuk menguasai pengetahuan kewarganegaraan, (2) kemampuan untuk memiliki keterampilan kewarganegaraan, dan (3) kemampuan untuk menghayati dan mengembangkan karakter kewarganegaraan. Selanjutnya, bahwa pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan: (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab, serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain, (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

C. Karakteristik Peserta Didik Peserta didik adalah mereka yang mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya. Perkembangan siswa SMP yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran yaitu perkembangan aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Usia 11-12 tahun yang disebut tahap perkembangan formal-operasional, anak yang sudah mejelang atau sudah menginjak masa remaja akan dapat mengatasi masalah keterbatasan pemikiran konkret-opersional. D. Karakteristik Guru Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus yang pekerjaan utamnya mengajar. Seorang guru harus memiliki kompetensi psikologis, kompetensi kognitif, kompetensi afektif dan kompetensi psikomotor . Guru yang profesioanal memerlukan pengusaan prima atas sejumlah keterampilan mengajar bidang studi yang menjadi spesialisasinya. Keterampilan mengajar mencakup keterampilan pernyataan lisan (ekspresi verbal) dan tindakan (nonverbal) tertentu yang direfleksikan guru ketiga proses belajar mengajar.

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengacu pada pendekatan phenomenologik, dengan paradigma naturalistik. Penjaringan data strategi guru dalam menata isi materi pembelajaran, startegi guru dalam menyampaikan isi pembelajaran, dan strategi guru dalam mengelola isi pembelajaran khususnya pembelajaran PKn pada siswa kelas VII di SMPN 1 Konda Kabupaten Konawe Selatan dijaring melalui tiga alat penjaring data, yakn; observasi, wawancara, dan dokumentasi.

B. Lokasi dan Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian; Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun Pelajaran 2007/2008. Adapun subyek terteliti adalah guru yang

mengajar pada siswa kelas VII di SMPN 1 Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun Pelajaran 2007/2008. 2. Setting Penelitian; Pelaksanaan penelitian ini rencanakan selama 6 kali pertemuan dengan subyek terteliti dan dapat diperpanjang kehadiran peneliti di lapangan penelitian. Pusat terteliti adalah guru mata pelajaran PKn pada siswa kelas VII di SMPN 1 Konda Kabupaten Konawe Selatan Tahun Pelajaran 2007/2008.

C. Data, Sumber Data, dan Instrumen Penelitian Data kualitatif dalam penelitian ini dijaring melalui langkah-langkah: (a) penetapan batas-batas penelitian, (b) pengumpulan informasi melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan bahan-bahan lain yang diamati, serta (c) penetapan aturan dalam pencatatan informasi. Sebagaimana diketahui bahwa dalam penelitian kualitatif, instrumen utama adalah peneliti itu sendiri. Data strategi guru dalam menata isi pembelajaran, Data strategi guru dalam menyampaikan isi pembelajaran, dan Data strategi guru dalam mengelola pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada siswa kelas VII di SMPN 1 Konda Kabupaten Konawe Selatan semuanya dijaring melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

D. Prosedur Pengumpulan Data Sebelum melakukan tahap pertama adalah peneliti perlu merencanakan pendekatan yang digunakan dalam pencatatan data. Langkah awal dalam pencatatan data adalah merancang format pengumpulan data, baik berkaitan dengan observasi, wawancara maupun dokumentasi. Hal-hal yang perlu dimuat dalam catatan deskriptif adalah: (1) gambaran tentang subyek, (2) rekonstruksi dialog, (3) deskripsi latar fisik, (4) catatan mengenai kejadiankejadian khusus, (5) lukisan kegiatan, dan (6) tingkah laku pengamat.

E. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses eclectic, sehingga tidak ada suatu cara yang tepat. Dalam penelitian ini, analisis data kualitatif prosesnya didasarkan pada reduksi dan interpretasi. Proses ini dapat ditempuh dengan melakukan displays dalam bentuk matriks, yang didasarkan pada pengkodean secara fenomenologis.

F. Pengecekan Keabsahan Data Ada tiga hal penting dalam pemeriksaan keabsahan data. Pertama, berkaitan dengan masalah validitas internal, yaitu ketepatan informasi dan kesesuaiannya dengan kenyataan. Dalam hal ini prosedur yang dapat dilakukan adalah melalui trianggulasi, audits, member cheks serta pelibatan informan pada setiap tahapan penelitian.Kedua, berkenaan dengan validitas eksternal, yaitu kadar keumuman keberlakuan temuan. Ketiga, mengenai reliabilitas.

G. Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian ini dapat disajikan secara singkat sebagai berikut: (1) tahap perancangan, (2) memasuki lapangan, (3) pengumpulan dan pencatatan data, (4) verifikasi data, (5) analisis data, (6) penyusunan laporan.

Adapun alur penelitian ini ditunjukkan sebagaimana berikut ini:

Alur Penelitian (lihat bagan alur penelitian)

IV. Jadwal Penelitian

Memuat: Seminar proposal Pelaksanaan penelitian Seminar hasil penelitian Laporan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai