Anda di halaman 1dari 5

(SLIDE 3)

Pengertian Iklim
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam satu tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) yang meliputi wilayah yang luas. Iklim di bumi
sangat dipengaruhi oleh kesetimbangan panas di bumi.
Iklim dan perubahannya memiliki pengaruh yang sangat kompleks pada lingkungan dan biota
yang ada di dalamnya. Karena dampaknya akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
secara komplikatiI terhadap elemen-lemen kehiduapan baik darat, laut dan udara.

(SLIDL 4)
eta konsep
Adapun alur darl pembahasan kall lnl dapaL dlllhaL darl peLa konsep dlaLas (ulbacaln Slldenya) unLuk
yang perLama yalLu
Lmu|s| CC2
merupakan salah satu gas rumah hasil pembakaran. Selain aktivitas alam, Berbagai
aktivitas manusia saat ini telah memberi sumbangan yang nyata terhadap peningkatan gas-gas
rumah kaca yang dalam hal ini merupakan karbon dioksida di atmosIir dan akhirnya
berdampak pada perubahan iklim, peristiwa ini juga mempengaruhi suhu permukaan bumi
yang sering kita sebut dengan global warming.
Ketika suhu permukaan bumi naik, hal ini juga akan berpengaruh terhadap suhu permukaan
air laut yang nantinya akan menimbulkan eIek EL-Nino yang amat berbahaya bagi kehidupan
dan kondisi ini akan memicu terjadinya peristiwa ......
Pengasaman Laut
Selain peristiwa global warming itu sendiri ditambah dengan Peristiwa pengasaman laut ini
maka akan lebih lagi menghancurkan ekosistem laut, Penjelasan lebih jelasnya mengenai bab
ini akan dibahas pada slide selanjutnya.
4-a warming, peru-ahan ikim dan pengasaman aut
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya Ketiga hal ini erat kaitannya dan saling
berhubungan dan mendukung satu sama lain dalam kerusakan lingkungan.
ampak Terhadap ek4sistem
Pastinya peristiwa-peristiwa ini akan mempengaruhi ekosistem dari mulai mengganggu
keseimbangannya sampai menimbulkan kerusakan yang dapat berakibat terhadap kepunahan.
ampak Terhadap Perikanan Tangkap
pabila telah terjadi kerusakan pada ekosistem maka akan mempengaruhi tingkat produksi
terhadap hasil tangkapan nelayan yang menggantungkan seluruh hidupnya pada sektor
perikanan tangkap

Pengasaman aut (SLI
Pemanasan global akibat emisi karbondioksida menyebabkan Ienomena lain yang
cukup mengkhawatirkan yaitu peningkatan keasaman laut. Pengasaman aut atau yang kita
sebut dengan Ocean acidificati4n adalah istilah yang diberikan untuk proses turunnya kadar
pH air laut yang kini tengah terjadi akibat penyerapan karbon dioksida di atmosIer yang
dihasilkan dari kegiatan manusia (seperti penggunaan bahan bakar Iosil).
Dalam beberapa tulisan di journa/jurnal, majalah dan berbagai penelitian didapat
bahwa pengasaman di laut tidak terlalu tinggi. Namun kita harus tahu bahwa kadar tingginya
keasamaan laut itu sendiri berbanding lurus dengan volume air laut. Jika dibandingkan
dengan volume daratan, maka laut mempunyai 70 dari isi bumi ini sendiri. Ini berarti,
secara kuantitiIikasi bahwa keasaaman laut memegang peranan yang sangat penting dalam
pembunuhan biota laut, terutama biota bercangkang. Menurut Jacobson (005), pH di
permukaan laut diperkirakan turun dari 8,5 menjadi 8,14 dari tahun 1751 hingga 004.

Side 6 dan 7
O Pr4ses Pengasaman Laut
Sejak tahun 1800, sepertiga emisi dari kegiatan antropogenik telah diserap oleh
lautan, Penyerapan besar-besaran ini merupakan sebagian penyebab perubahan iklim dan
menyebabkan perubahan struktur kimia air laut. Penyerapan ini menyebabkan
peningkatan keasaman laut . Ketika terlarut, dia akan bereaksi dengan air membentuk
suatu kesetimbangan jenis ionik dan non-ionik yaitu: karbon dioksida yang terlarut bebas
( (aq)), asam karbonat (H3), bikarbonat (H3-), dan karbonat (3-).
Perbandingan (rasio) dari jenis-jenis ini bergantung pada temperatur air laut dan alkalinitas
(kapasitas penetralan asam dari sebuah larutan).
Terlarutnya juga akan menyebabkan naiknya konsentrasi ion hidrogen (H) di
lautan, sehingga akan mengurangi pH lautan (ingat semakin rendah nilai pH, semakin asam
sebuah larutan). Menurut rr et al. (005), sejak dimulainya revolusi industri, pH lautan telah
turun sebesar lebih kurang 0,1 satuan, dan diperkirakan akan terus turun hingga 0,3 0,4
satuan pada tahun 100 akibat makin banyaknya gas akibat aktivitas manusia yang
diserap.

Pada awalnya penyerapan

oleh lautan membantu memperbaiki eIek iklim akibat


emisi

, namun diyakini akan mengganggu beberapa organisme kerang-kerangan yang


memanIaatkan kalsit dan aragonit dari kalsium karbonat untuk membentuk cangkang.
rganisme ini berperan dalam rantai makanan di laut.

Side 8 SKIP

SLI 9-10

Kedua dampak yang ditimbulkan tersebut juga berpengaruh dalam lingkungan laut
karena atmosIir dan lautan adalah dua lingkungan yang saling berinteraksi dan mengontrol
iklim di planet bumi. Jika terjadi peningkatan suhu udara, maka akan meningkatkan suhu
permukaan laut dan berpengaruh terutama pada pola arus dan tekanan udara di berbagai
lautan sehingga mengubah pola iklim atau cuaca di permukaan bumi (Sterr, 001b).


Selain peningkatan muka laut yang akan menenggelamkan karang. Dampak lainnya
dari pemanasan global yaitu meningkatknya kemasaman perairan akibat dari peningkatan
konsentrasi . Fenomena ini berimplikasi kepada hewan karang dan hewan penghasil
kapur lainnya, yaitu berupa rapuhnya struktur rangka dan lambatnya pertumbuhan karang.
Sejumlah pengaruh tidak langsung dari perubahan iklim terhadap perkembangan terumbu
karang akan meningkat di abad mendatang, yaitu: peristiwa badai dan hujan (katastroIik
jangka pendek terhadap komunitas karang); peningkatan suhu permukaan laut (mengarah
pada semakin seringnya peristiwa pemutihan karang); dan peningkatan eutroIikasi
(mengurangi laju kalsiIikasi |pengapuran|, perubahan struktur troIik, dan peningkatan bio-
erosi).







SLA LLvLL 8lSL


emuLlhan karang
dapat dinyatakan bahwa hewan karang relatiI sempit toleransinya terhadap suhu.
Peningkatan suhu hanya beberapa derajat sedikit di atas ambang batas (- 3o) dapat
mengurangi laju pertumbuhan atau kematian yang luas pada spesies-spesies karang secara
umum (Neudecker, 1987; Jokiel dan oles, 1990). Fenomena ini dikenal dengan nama
pemutihan karang (coral bleaching), yaitu keluarnya alga simbiotik (zooxantela) dari
jaringan hewan karang sehingga warna karang menjadi putih (Jokiel dan oles, 1974; Glynn,
1993).
Pemutihan merupakan tanggapan terhadap cekaman (stress) sewaktu terjadi
perubahan besar dalam organisasi jaringan dan sitokimia dalam polip (Hayes dan Goreau,
199). Beberapa contoh pemutihan terutama berhubungan dengan terdegradasinya pigmen-
pigmen kloroIil dari zooxantela, yang disebabkan oleh pecahnya atau terjadinya Ioto-oksidasi
kloroIil (sada dan Takahashi, 1987). Beberapa penyebab lain yang mengakibatkan
pemutihan karang, yaitu terjadinya perubahan salinitas yang drastis, kondisi gelap dan
kelaparan, berkurangnya suplai nutrien untuk zooxantela dari inang karang akibat cekaman
dan berkurangnya ruang yang tersedia untuk zooxantela karena terhambatnya pertumbuhan
jaringan inang karang (Brown dan Howard, 1985) serta peristiwa eutroIikasi yang dapat
menganggu keseimbangan simbiosis antara karang dan zooxantela (Stimson dan Kinzie,
1991).
panas pada perairan Equador Peru dan hilli akan mengalir ke daerah yang memiliki
suhu lebih rendah dan memberikan eIek kenaikan suhu yang nyata akibat el nino. Pesisir
amerika selatan merika selatan.
Kerusakan terumbu karang yang luas akibat peristiwa pemutihan tercatat pada
peristiwa El Nino tahun 1998, IMS (005) mengestimasi sekitar 16 terumbu karang dunia
mengalami kerusakan yang serius. Untuk kasus di Indonesia, pada tahun 1997/1998, El Nino
telah menyebabkan terjadinya peristiwa pemutihan karang secara luas di beberapa wilayah
seperti bagian timur Sumatera, Jawa, Bali dan Lombok. Di Kepulauan Seribu, 90 -95
terumbu karang yang berada hingga kedalaman 5 meter mengalami kematian akibat
pemutihan karang. Sementara di Bali Barat sendiri pemutihan karang menyerang sekitar 75-
100 tutupan karang (WWF Indonesia, 006). pemutihan yang terjadi tahun 1997-1998 di
perairan Bali merusak terumbu karang hampir di seluruh kawasan Nusa Penida, Nusa Dua,
med, Buleleng dan Bali Barat, kondisi terparah terjadi di Bali Barat and med (Sudiarta,
007 /alam Greenpeace Indonesia, 007).

Anda mungkin juga menyukai