Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUMPENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN PENGUKURAN DO, pH, DAYA HANTAR LISTRIK DAN KEKERUHAN PADA SUNGAI TEMBALANG

Dosen Pengampu Mata Kuliah Badruz Zaman, S.T., M.T. dan Ir. Syafrudin CES, M.T.

KELOMPOK 7 Muammar Fikri Zamani Firamita Yuliasari Rahmat Randy Arbie Mario Chris Reynaldi Galuh Sabhrina Nugrainy Nisaul Kamila Widyastuti Kusuma Wardhani (21080110130059) (21080110130061) (21080110130062) (21080110130063) (21080110130065) (21080110130066) (21080110130067)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2011/2012

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga Laporan Praktikum Pengelolaan Kualitas Lingkungan kami yang berjudul PENGUKURAN DO, PH, DAYA HANTAR LISTRIK, DAN KEKERUHAN PADA SUNGAI TEMBALANG ini dapat terselesaikan. Tugas laporan praktikum ini memiliki tujuan antara lain untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan alat-alat praktikum, bagaimana cara pengukuran index kualitas air sungai dengan menggunakan parameter yang ada, serta kita dapat mengtahui seberapa tercemarnya sungai yang ada di sekitar Tembalang ini. . Penulis berharap dengan adanya laporan praktikum ini seluruh pembaca dapat mendapat pengetahuan mengenai penggunaan alat-alat praktikum, perhitungan index kualitas air dengan menggunakan parameter, serta dapat mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran sungai di Tembalang. Ibarat kata pepatah Tiada gading yang tak retak, maka penulis sangatmengharapakn adanya kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan laporan praktikum kami ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, Penyusun

Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup, karena makhluk hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler (Campbell dkk., 2002). Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran (Ramona dkk., 2007). Pemeriksaan derajat pencemaran air secara mikrobiologi umumnya ditunjukkan dengan kehadiran bakteri indikator seperti coliform dan fecal coli (Ramona dkk., 2007). Ciriciri coliform yaitu bentuk batang, merupakan bakteri gram negatif, tidak membentuk spora, aerobik atau anaerobik fakultatif yang memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam dan suhu 350 C (Pelczar dan Chan., 2006). Adanya bakteri coliform didalam makanan atau minuman menunjukkan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik yang berbahaya bagi kesehatan (Dwijoseputro., 2005). Bakteri coliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu coliform fecal misalnya Escherichia coli dan coliform nonfecal misalnya Enterobacter aerogenes. E. Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan atau manusia, sedangkan E. aerogenes ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang telah mati. Adanya E.coli pada air minum menandakan air tersebut telah terkontaminasi feses manusia dan mungkin juga mengandung patogen usus (Dwijoseputro., 2005). Uji kualitatif coliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji dugaan (Presumtive test), uji penetapan (confirmed test), dan uji pelengkap (completed test) (Ramona dkk., 2007). 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pemeriksaan kualitas air.
2. Untuk mengetahui jenis bakteri yang mencemari sampel.

3. Untuk mengetahui kualitas dari sampel air yang diujikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1

Kekeruhan Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik

yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri. Alat Pengukur Kekeruhan Air Turbidimeter merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengetahui/mengukur tingkat kekeruhan air. Turbidimeter memiliki sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang tiba. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan.

Gambar Portable Turbidimeter Cara penggunaan Turbidimeter : a. Memasangkan/menyambungkan turbidimeter dengan sumber listrik, diamkan selama 15 menit b. Sebelum digunakan alat harus diset terlebih dahulu (dikalibrasi), dimana angka yang tertera pada layar harus 0 atau dalam keadaan netral c. Sampel dimasukan pada tempat pengukuran sampel yang ada pada turbidimeter d. Melakukan pengukuran dengan menyesuaikan nilai pengukuran dengan cara memutar tombol pengatur hingga nilai yang tertera pada layar pada turbidimeter sesuai dengan nilai standar e. Membaca skala pengukuran kekeruhan

Pengukuran sampel harus dilakukan sebanyak 3 kali dengan menekan tombol pengulangan pengukuran untuk setiap pengulangan agar data yang diperoleh pengukuran tepat atau valid, dan hasilnya langsung dirata-ratakan.
2.2

pH pH adalah derajat keasaman yang digunakan oleh untuk menyatakan Ia tingkat

keasaman

atau

kebasaan yang

dimiliki

suatu larutan.

didefinisikan

sebagaikologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Sren Peder Lauritz Srensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp[2] (pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat)[3], dan ada pula yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen bahwap adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif". Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah. Alat Pengukur PH pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan

2.3 DHL

Larutan adalah suatu campuran homogen dari dua atau lebih zat. Dalam larutan , zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut zat terlarut atau solute, sedangkan zat yang ada dalam jumlah yang lebih kecil disebut pelarut atau solvent .Solute solute yang ada di dalam larutan dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu elektrolit dan nonelektrolit .Elektrolit adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik ,sedangkan nonelektrolit adalah kebalikannya yaitu kalau di larutkan dalam air tidak menghantarkan listrik. Zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi ion-ion dan mereka akan bergerak kearah elektroda yang muatannya berlawanan (ion negative akan bergerak ke elektroda positif (anoda) dan ion positif akan bergerak ke elektroda negative ( katoda ). Pergerakan ion-ion ini ekivalen dengan aliran electron sepanjang kawat logam .Dengan cara seperti ini ,maka larutan yang mengandung suatu elektrolit mampu menghantarkan arus listrik . Alat Pengukur DHL

2.4 DO DO (dissolved oxygent)DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi. Alat Pengukur DO

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan

DO meter Turbidimeter Conductivity pH meter Air sample sungai Gayung Gelas penampung sample air Kertas dan alat tulis Penunjuk waktu Kertas Tissue

3.2. Cara Pemakaian Alat 3.2.1. Pengukuran Kekeruhan (Alat Turbidimeter) Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum kekeruhan Masukkan sample air dalam gelas semple yang telah disediakan dalam kotak alat, kemudian bersihkan permukaan gelas sample hingga benarbenar bersih. Masukkan sample air dalam holder dengan sedikit ditekan sampai masuk. Tekan tombol On/Off kemudian tekan Enter tunggu sebentar Alat akan menunjukkan angka pada satuan NTU 3.2.2. Pengukuan Daya Hantar Listrik (Alat Conductivity)
Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum daya hantar

listrik Siapkan sample air sungai ke dalam gelas penampung air

Masukkan alat Conductivity ke dalam gelas penampung yang telah berisi air sample tadi Alat akan menunjukkan pada satuan mS (millisimen) 3.2.3. Pengukuran pH (pH meter) Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum pengukuran pH Siapakan sample air ke dalam gelas penampung air Tekan tombol On/Off Masukkan alat pH meter ke dalam gelas penampung yang telah berisi air sample tadi. Tunggu sampai berbunyi tit Alat akan menunjukkan besaran pH (yg dibaca angka yang di atas) 3.2.4. Pengukuran Dissolved Oksigen (DO meter)
Siapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum pengukuran

dissolved oksigen Siapakan sample air ke dalam gelas penampung air Tekan tombol On/Off Masukkan alat DO meter ke dalam gelas penampung yang telah berisi air sample Tunggu sampai angka menunjukkan dengan stabil (tidak berubah-ubah)

BAB IV HASIL PENGAMATAN Titik 1 (10 Meter Pertama) (NTU) 1 18,42 2 18,21 3 18,59 Titik 2 (10 Meter Kedua) (NTU) 1 17,32 2 16,73 3 18,40 Titik 3 (10 Meter Ketiga) Sampel 1 2 3 Kekeruhan (NTU) 16,90 17,73 16,20 Sampel Kekeruhan Sampel Kekeruhan pH 7,42 7,66 7,57 Pukul : 14.05 14.25 DHL (ms) 0,1 0,1 0,1 Pukul : 14.25 14.50 DHL (ms) 0,1 0,1 0,1 Pukul : 14.50 15.12 DHL (ms) 0,1 0,1 0,1 DO (%) 8,3 8,7 9,3 DO (%) 9,1 9,2 8,9 DO (%) 9,2 9,2 9,2

pH 7,56 7,57 7,58

Ph 7,55 7,59 7,55

HASIL PENGAMBILAN AIR SAMPEL Nama Pengambil Sampel Kelompok 7 Tanggal Pengambilan Sampel 22 Oktober 2011 Lokasi Pengambilan Sampel Sungai depan LPPU Parameter Kekeruhan PH DHL DO % Titik 1 18,41 7,55 0,1 8,77 Subindek 63 92 0 6 Titik 2 17,48 7,57 0,1 9,07 Subindek 64 92 0 7 BAB V ANALIASA DAN PEMBAHASAN Titik 3 16,94 7,56 0,1 9,2 Subindek 65 92 0 7 Subindeks rata rata 64 92 0 6,8

5.1 PERHITUNGAN DATA YANG DIPEROLEH

Factor Dissolved oxygen Fecal coliform pH Biochemical oxygen demand Temperature change Total phosphate Nitrates Turbidity Total solids Pemberatan Menurut Tabel W DO awal W pH awal W turbiditi awal : 0,17 : 0,11 : 0,08 + 0,36 W DO akhir W pH akhir Wturbiditi akhir : 0,17 x 2,78 = 0,473 : 0,11 x 2,78 = 0,305 : 0,08 x 2,78 = 0,222 + 1,000 NO 1 2 3 Factor Dissolved Oksigen pH Turbiditi 0,36 x A = 1 A=1 0,36

Weight 0.17 0.16 0.11 0.11 0.10 0.10 0.10 0.08 0.07

A = 2,777777 = 2,78

Weight 0,473 0,305 0,222

Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai indeks parameter adalah :

IKA = ( I i ) x (Wi )
i =1

Perhitungan nilai indeks yang didapat adalah sebagai berikut :

IKA = ( I i ) x (Wi )
i =1

IKA = (IpH x WpH) + (IDO x WDO) + (ITbdt x WTbdt)


IKA = (92 x 0,305) + (6,8x 0,473) + (64 x0,222) IKA = 28,06+3,22+14,21 IKA =45,49(Bad Water)

Range 90-100 70-90 50-70 25-50 0-25


ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Quality Excellent Good Medium Bad Very bad

Pendugaan pencemaran sungai dapat dilakukan dengan melihat pengaruh polutan terhadap organisme yang terdapat di perairan dan lingkungannya. Berdasarkan sumber pencemarannya dapat dibedakan atas pencemaran yang disebabkan oleh alam dan pencemaran oleh kegiatan manusia. Bahan pencemar pada perairan dapat berasal dari sumber buangan yang dapat diklasifikasikan sebagai sumber titik (pointsource discharge) dan sumber menyebar (diffusesource). Sumber titik merupakan sumber pencemaran terpusat yang berasal dari air buangan industri maupun, limbah domestik rumah tangga, serta yang berasal dari saluran drainase. Sedangkan sumber menyebar merupakan polutan yang masuk ke perairan seperti run off atau limpasan dari permukaan tanah permukiman atau pertanian. Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai indeks parameter adalah : IKA = ( I i ) x (Wi )
i =1 n

Berdasarkan data sampling yang diperoleh, dapat ditentukan nilai IKA yang ditetapkan untuk setiap parameter bahan pencemar terhadap peruntukan kualitas air sungai. Indeks Kualitas Air adalah terjemahan pengaruh suatu parameter pencemar dalam bentuk fungsi sub indeks atau Ii, dan penjumlahan antara perkalian parameter yang ditinjau dengan setiap bobot parameter. Rentang nilai yang digunakan dari hasil nilai IKA yang diperoleh adalah antara 0 sampai 100. Nilai 0 menyatakan kualitas air yang paling jelek dan nilai 100 menyatakan kualitas air yang paling bagus. Semakin kecil nilai IKA maka semakin besar tingkat

pencemaran pada suatu badan air, artinya nilai IKA berbanding terbalik dengan tingkat pencemaran. Berikut tabel tingkat pencemaran suatu badan air. Tabel Nilai Water Quality Index Range 90-100 70-90 50-70 25-50 0-25 Quality Excellent Good Medium Bad Very bad

Parameter yang digunakan dalam perhtiungan kali ini hanya menggunakan pemberatan (weight) dari 3 parameter saja yaitu DO, pH, dan Turbiditi. Hal ini disebabkan pemberatan (weight) dari Daya Hantar Listrik tidak terdapat dalam tabel Water Quality Index Calculator. Dari hasil perhitungan sampling dengan menggunakan rumus IKA di atas yang diperoleh melalui perkalian rat-rata Sub Indeks dengan pemberatannya diperoleh nilai IKA sebesar 45,49. Dengan melakukan pencocokan nilai IKA hasil perhitungan terhadap tabel Water Quality Index untuk kualitas air Sungai Tembalang tepatnya di depan Gedung LPPU dikategorikan Bad Water (Buruk). Hal ini disebabkan karena sungai tersebut merupakan tempat aliran pembuangan limbah rumah tangga dari masyarakat yang tinggal disekitarnya. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya sampah hasil buangan masyarakat setempat seperti pembuangan limbah deterjen, sabun, sisa dapur (sayur, buah,dll) dan sebagainya yang dapat meningkatkan konsentrasi zat pencemar di sepanjang perairan Sungai Tembalang.

Air dengan kategori Buruk (Bad Water) tersebut hanya dapat dimanfaatkan sebagai
Untuk tempat pembuangan limbah industri. Untuk media pengairan sawah (irigasi). Untuk digunakan sebagai pemenuhan sumber air minum membutuhkan pemrosesan

serta treatment lebih lanjut. Untuk pencampuran air buangan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan sampling di atas dapat disimpulkan aliran sungai tersebut telah tercemarkarena indeks kualitas airnya hanya mencapai 45,49 saja yang mana merupakan kualitas air yang buruk untuk digunakan secara langsung. Untuk itu perlu dilakukan proses selanjutnya sebelum digunakan.

Persamaan

yang

digunakan
n

untuk

menghitung

nilai

indeks

parameter adalah : IKA = ( I i ) x (Wi )


i =1

Perhitungsn nilai indeks yang didapat adalah sebagai berikut : IKA = ( I i ) x (Wi )
i =1 n

IKA = (IpH x WpH) + (IDO x WDO) + (ITbdt x WTbdt)


Air dengan kategori Buruk (Bad Water) tersebut hanya dapat dimanfaatkan sebagai Untuk tempat pembuangan limbah industri. Untuk media pengairan sawah (irigasi). Untuk digunakan sebagai pemenuhan sumber air minum membutuhkan pemrosesan serta treatment lebih lanjut. 6.2 SARAN

Untuk pencampuran air buangan

Dalam melakukan penelitian berkaitan dengan sampling air harus dilakukan secara berkala karena konsentrasi zat pencemar pada tiap aliran sungai bertambah seiring berjalannya waktu. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat di sekitar tempat tersebut.

GAMBAR GRAFIK

GAMBAR GRAFIK

LAMPIRAN GAMBAR KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai