Anda di halaman 1dari 27

MODUL 1 Mengenal Visual Basic 6.

1.1 Apa itu Visual Basic ? Visual BASIC ( Beginner All-purpose symbolic instruction code ) merupakan sebuah bahasa pemograman yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft windows. Visual BASIC menggunakan metode Graphical User Interface (GUI) dalam pembuatan program aplikasi (project). Istilah Visual mengacu pada metode pembuatan tampilan program (interface) atau objek pemrograman yang biasa dilakukan secara tidak langsung terlihat oleh programer. Dalam Visual BASIC, pembuatan program aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah projek. Sebuah projek dapat terdiri dari File Project (.vbp), File form (.frm), File Data Binary (.frx), Modul Standar (.bas) dan Fileresource tunggal (.res). Bahasa yang digunakan adalah bahasa BASIC yang sangat populer pada era sistem operasi DOS.

1.2 Memulai Visual Basic Untuk memulai pemrograman dengan Visual BASIC, jalankan program Microsoft Visual Basic 6.0. Selanjutnya pada tampilan awal akan ditampilkan kotak dialog New Project. Pada kotak dialog tersebut terdapat 3 buah tab yang terdiri dari : 1. New (menampilkan daftar pilihan untuk membuat project baru) 2. Existing (untuk browsing dan membuka project) 3. Recent (untuk membuka project yang sering digunakan)

Untuk pembuatan program pertama kali pilih Tab New, pilih Standard EXE lalu ketik Open. Selanjutnya muncul tampilan utama Visual BASIC 6.0.

1.2.1 Menubar

Menampilkan daftar menu yang berisi daftar perintah - perintah yang dapat digunakan saat bekerja pada Visual BASIC. Terdiri dari menu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tool, Add-ins, Windows dan Help.

1.2.2 Toolbar Toolbar yang digunakan untuk mengakses perintah - perintah dalam menu yang sering dipakai secara cepat.

1.2.3

Toolbox

Merupakan daftar komponen komponen yang dapat digunakan untuk mendesain tampilan program aplikasi yang akan dibuat.

1.2.4

Project Explorer

Menampilkan daftar form dan module yang ada didalam project yang sedang aktif.

1.2.5

Property Window

Digunakan untuk mengatur properti dari komponen komponen yang sedang diaktifkan. Property merupakan karakteristik dari sebuah objek.

1.2.6

Form Designer

Merupakan jendela yang digunakan untuk melakukan perancangan tampilan dari aplikasi yang akan dibuat.

1.2.7

Code Window

Merupakan jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program.

Pada pemograman Visual BASIC, form digunakan sebagai komponen utama untuk mendesain tampilan program. Secara umum sebuah komponen/objek dalam Visual BASIC memiliki 3 karekteristik utama yaitu : 1. 2. 3. Property Event Metode

A. Property Property adalah karekteristik yang melekat pada sebuah objek yang menunjukan ciri/ karakteristik suatu objek. Misalnya Backcolor menunjukan warna latar belakang, Font menunjukan jenis dan ukuran font yang digunakan, dan sebagainya. Pengaturan properti suatu objek dapat diatur dengan 2 cara. Cara pertama adalah mengatur komponen melalui Property Windows. Cara kedua adalah dengan memberi baris program pada Code Window dengan urutan penulisan sebagai berikut: Contoh : Untuk mengatur judul/caption form 1 menjadi Program Pertama dapat dilakukan dengan memberi kode program . Form1.Caption =Program Pertama

B. Event Menunjukan kejadian yang telah terjadi pada sebuah objek. Misalnya kejadian ketika command1 di klik (event Command1_Click) kejadian ketika form loading pertama kali (event Form_Load) dan sebagainya. Contoh: Private Sub Form_Load () Form1.Caption = Program Pertama End Sub

Keterangan : program akan mengubah caption dari form 1 menjadi Program Pertama ketika form pertama kali ditampilkan (Form_Load).

C. Metode (Method) Metode adalah Procedure yang dikerjakan pada satu objek. Metode merupakan suatu tindakan dimana objek dapat dibentuk. Contoh : Form1.Cls Keterangan : perintah ini digunakan untuk membersihkan form.

1.3 Komponen komponen Toolbox Pada penggunaan Visual BASIC, pemrograman dilakukan dengan menggunakan komponen komponen yang tersedia pada toolbox. Komponen yang termasuk dalam toolbox standard windows antara lain : a. Label Digunakan untuk menambahkan text pada saat perancangan form.

b. Text Box Digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan input data dari user (pengguna) dengan mengetikan teks atau angka pada text box.

c.

Command Button Digunakan untuk menambahkan tombol pada perangcangan form.

d. Check Box

Digunakan untuk mendapatkan masukan dari user berupa pilihan dari item- item yang tersedia. User hanya dapat memlilih satu, beberapa atau mungkin semua item yang tersedia.

e.

Option Button Digunakan untuk mendapatkan pilihan item item. Untuk memlih item user dapat mengetikkan pilihan atau memilih dari daftar yang tersedia.

f.

Combo Box Digunakan untuk menampilkan pilihan item item. Untuk memilih item user dapat mengetikkan pilihan atau memilih dari daftar yang tersedia.

g.

List box Digunakan untuk menampilkan daftar pilihan bagi user. User dapat memilih satu pilihan dari daftar pilihan yang tersedia.

1.4 Bahasa pemograman 1.4.1 Variabel Variabel adalah nama suatu simbol yang digunakan untuk mewakili suatu nilai. Suatu variabel mempunyai nama dan menyimpan tipe data yang merupakan jenis data variabel. Aturan penamaan variabel adalah sebagai berikut: Public <Nama_Variabel>As <Tipe_Data> Atau Dim < nama_variabel>As< Tipe_Data> Contoh : Public Angka1 As integer

Dim Nama As string

1.4.2 Tipe Data Tipe data adalah jenis data yang disimpan dalam variabel. Tipe data untuk Visual BASIC Adalah sebagai berikut: a. Tabel Tipe Data Numerik Digunakan untuk menyimpan data numerik, terdiri dari :

Tipe data Byte Integer Long

Ukuran byte 1 byte 2 byte 4 byte 0 sampai 255 -32.768 sampai 32.768

Range

-2.174.483.648 sampai 2.147.483.648 -3,402823E38 sampai -1,401298E-45;

Single

4 byte -1,401298E-45 sampai -3,402823E38 -1,79769313486232E308 sampai -4,94065645841247E-324;

Double

8 byte 4,94065645841247E-324 sampai 1,79769313486232E308

Currency

8 byte

-922.337.203.685.477,5808 sampai 922.337.203.685.477,5807

b. Tipe data string : digunakan untuk menyimpan data berbentuk karakter. Panjang maksimal karakter yang dapat disimpan adalah 65.400 karakter. Penulisan data dengan tipe ini diawali dan diakhiri dengan tanda petik dua (). Contoh : Dim Nama As String Nama = sianakhitam

c. Tipe Data Logika ( Boolean ) : melakukan pengetesan logika. Data dengan tipe data ini hanya dapat bernilai benar (True) atau salah (False). Contoh: Dim Baru As Boolean Baru = True Selain tipe data diatas, kita dapat membuat tipe data baru dengan mengambil salah satu atau beberpa tipe data standar yang telah tersedia. Kita dapat membuat tipe data buatan menggunakan pernyataan Type. Sebagai contoh, deklarasi berikut membuat tipe data buatan yang bernama Mahasiswa yang akan menyimpan nama , NIM, Tanggal lahir, Alamat. Type Mahasiswa. Nama As string * 25 NIM As string * 10 Tanggal_lahir As Date Alamat As string End type Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut : Dim Aslab As Aslab Aslab.Nama =Farhan Nida Uddin Aslab.NIM = 140303080023 Aslab.Tanggal_Lahir = #05/08/1990# Aslab.Alamat = banten Pada Visual BASIC terdapat dua cara untuk mendeklarasikan sebuah variabel, yaitu dengan cara deklarasi eksplisit dan cara deklarasi implisit. Berikut adalah contoh penggunaan deklarasi eksplisit. Dim Nama As String

Dim Angka As Integer Dim Tanggal As Date Dim Data_input As Variant Deklarasi implisit digunakan dengan symbol yang mempresentasikan tipe data yang digunakan dan contoh pemakaiannya. Table Deklarasi Implisit Tipe data Integer Long integer Single Double Currency String Symbol karakter % & ! # @ $ Contoh Pemakaian Angka% = 100 Angka& =2147483647 Angka! = 2147483647000 Konstanta_Pi# = 3.1415926535 Saldo@ = 1000.50 Nama$ = Farhan

1.4.3

Konstanta Konstanta adalah suatu nilai konstan yang tidak berubah. Seperti halnya variabel, konstanta dapat diberi nama yang mana aturan penamaannya sama dengan variabel. CONTOH: Const A = 10 Konstanta_Pi As Integer = 3.1415926535 Const Salam As String = Assalamualaikum Selain konstanta yang dapat kita buat sendiri, Visual BASIC telah menyediakan konstantakonstanta siap pakai yang dalam penamaannya diawali dengan karakter vb, contoh vbRed yang merupakan konstanta untuk warna merah.

1.4.4

Array

Dengan array kita dapat menggunakan sekumpulan variabel dengan nama dan tipe data yang sama. Untuk mengakses variabel tertentu dalam array tersebut kita harus menggunakan indeks. Data yang disimpan dalam sebuah array selanjutnya disebut elemen. Contoh berikut adalah cara pendeklarasian array dengan nama Buffer yang terdiri dari 2048 elemen data dengan tipe Byte. Dim Buffer (2047) As Byte Penggunaannya harus dengan indeks. Berikut adalah contoh mengisi elemen ke -1 dan elemen ke -2 dengan bilangan 10. Buffer(0) = 10 Buffer(1) = 10 Untuk membacanya kembali, kita juga harus menggunakan indeks dimana elemen tersebut disimpan. Contoh berikut adalah membaca nilai elemen ke-1 dari array Buffer. Dim Data As Byte Data = Buffer (0) Karena itu, isi variabel data adalah 10 sesuai dengan elemen ke -1 pada array Buffer. Selain itu membuat array berdimensi satu seperti diatas, kita juga bisa membuat array yang multi dimensi. Berikut adalah pernyataan membuat array multi dimensi. Dim nama_array (dimensi1, dimensi2, dimensi n) As tipe data. Cara penggunaan adalah sama seperti array dimensi satu hanya saja indeks yang digunakan juga sesuai dengan dimensi array tersebut. 1.4.5 Operator a. Operator Pemberi Nilai Deklarasi pemberi nilai pada Visual BASIC = Bahasa BASIC yaitu menggunakan operator sama dengan (=). Contoh : A = 24 Nama = Farhan Nida Uddin

b. Operator Aritmatik Operator pada Visual Basic untuk memanipulasi data maupun untuk melakukan perhitungan. Operator pada Visual Basic dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu operator matematik, perbandingan, dan logika. Operator Matematik Operator matematik digunakan untuk melakukan operasi perhitungan matematik. Tabel berikut adalah operator matematik dimulai dari hirarki yang paling tinggi ke rendah. Tabel Operator Matematik Operator ^ Operasi Pemangkatan Contoh pemakaian Nilai% = 2^2 menghasilkan 4 Nilai% = -5 Tanda negatif menghasilkan angka negatif 5 *, / Perkalian dan pembagian Nilai% = (2*6) / 4 menghasilkan 3 Nilai% = 10 \ 3 menghasilkan 3 Nilai% = 10 mod 3 menghasilkan 1 Nilai% = 10 + 3 2 menghasilkan 11 Teks$ = ab & cd menghasilkan abcd

Pembagian integer

Mod

Modulus (sisa pembagian) Penambahan dan pengurangan Penggabungan string

+, -

&

Operator Perbandingan Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan suatu ekspresi dengan ekspresi yang lain yang menghasilkan nilai Boolean (False atau True). Sintak penggunaanya adalah sebagai berikut.

Result = <ekspresi1> operator_perbandingan <ekspresi2> Result = <objek1> ls <objek2> Result = <string> Like <pattern> Table Operator Perbandingan Operator = Operasi Sama dengan Contoh pemakaian Nilai = (2 + 1) = 3

menghasilkan True Nilai = (2 + 1) <> 3 menghasilkan False Nilai = 1 < 2 menghasilkan True Nilai = 1 > 2 menghasilkan False Nilai = a1 <= 2

<>

Tidak sama dengan

<

Lebih kecil

>

Lebih besar Lebih kecil atau sama dengan Lebih besar atau sama dengan

<=

menghasilkan true Nilai = 1 >= 2 menghasilkan false Nilai = abba Like a* True Nilai =abba Like a??a True

>=

Like

Mempunyai ciri yang sama Nilai =abba Like a?a False Nilai = abba Like [a-z] True Nilai = Command1 ls Mempunyai referensi objek yang sama Label1 menghasilkan nilai False

ls

Operator Logika Operator Logika digunakan untuk megekspresikan satu atau lebih ekspresi logika yang akan menghasilkan nilai Boolean. Table Operator Logika

Berikut adalah contoh penggunaannya : Nilai = 2> 1 And 2 > 1 Eksekusi dari ekspresi diatas akan mengembalikan variabel Nilai bernilai True karena 2 > 1 adalah bernilai logika True.

1.5 Kontrol Program Percabangan 1.5.1 Statement ifThen Statement ini digunakan untuk melakukan aksi setelah melakukan pengujian terhadap suatu kondisi. pernyataan dalam blok statement hanya akan dilaksanakan ketika kondisi pengetesan/pengujian bernilai benar. Statement if..Then memiliki beberapa sintaks/cara penulisan sesuai dengan jumlah pernyataan yang akan dieksekusi. a. Statement ifThen dengan kondisi pernyataan tunggal If <kondisi> Then <pernyataan> Contoh : If angka >= 20 then keterangan =PENUH Bisa juga menggunakan multiple-line, sebagai berikut :

If

<syarat kondisi> Then <pernyataan pertama> <pernyataan kedua> * *

* <pernyataan ke-n> End If

Berikut adalah contoh penggunaannya. If angka = 0 Then Label1.caption = Ini adalah angka 0 Label2.caption = Ini adalah angka 6 End If b. IfThenElse Pernyataan ini hampir sama dengan pernyataan IfThen, yaitu digunakan untuk melakukan tes suatu kondisi tertentu. Hanya saja, jika suatu kondisi tidak dipenuhi, maka alur program akan mengeksekusi pernyataan yang lain. Berikut ini adalah sintak penggunaannya. If <syarat kondisi 1> Then <blok pernyataan pertama> Else If <syarat kondisi 2> Then

<blok pernyataan kedua> * * * ElseIf <syarat kondisi n> Then

<blok pernyataan ke n>

Else <blok pernyataan> End If Berikut ini adalah contoh penggunaannya : If Angka = 0 Then Label1.Caption = Ini adalah angka 0 ElseIf Angka = 1 Then

Label.Caption = ini bukan angka 0 maupun angka 1 End If 1.5.2 Statement SelectCase Sama halnya seperti statement IfThen, Select Case juga mengerjakan suatu blok

statement berdasarkan uji nilai ekspresi. Perbedaannya adalah pada tata cara penulisan dan pengelompokkan nilai dari variabel/kondisi. Sintaks : Select Case <variabel penguji> Case <nilai_1> < pernyataan_1 > Case <nilai_2> < pernyataan_2> Case Else <pernyataan-n> End Select Contoh : Select Case Angka

Case 0 Label1.Caption = Ini dalah angka 0 Case 1 Label1.Caption = Ini adalah angka 1 Case Else Label1.Caption = Ini bukan angka 0 maupun angka 1 End Select 1.5.3 Statement GoTo Perintah GoTo digunakan untuk melakukan percabangan ke suatu baris label tertentu. Dengan perintah GoTo, program dapat langsung melompat ke baris tertentu sehingga kodekode program yang dilewatinya tidak akan tereksekusi. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut : GoTo <nama_label> <blok pernyataan> <nama_label>: Biasanya perintah GoTo, digunakan bersama dengan perintah On Error untuk menangani error, yaitu untuk memerintahkan program melompat ke baris tertentu jika ditemui error. Penanganan error dalam pemrograman adalah sangat penting karena error bisa menyebabkan komputer hang. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut : On Error GoTo <nama_label> <blok pernyataan> <nama_label> Berikut adalah contoh program penanganan kesalahan pada program pembagian angka. Private Sub Form_Load () On Error GoTo Error_handle

Input_angka% = InputBox (Masukan angka yang akan dibagi, Masukan angka yang akan dibagi) Input_pembagian% = = InputBox (Masukan angka pembagi, Masukan angka pembagi) Hasil% = Input_angka% / Input_pembagian% MsgBox hasil%, vbOKOnly, Hasil Pembagian GoTo sukses Error_handle: MsgBox telah terjadi kesalahan, vbOKOnly,error Sukses: End Sub Perulangan Perulangan dalam pemograman dilakukan untuk mengerjakan suatu proses operasi secara bertahap demi tahap dengan nilai variabel yang menaik atau menurun. Dalam Visual BASIC proses perulangan dapat dilakukan dengan beberapa statement, diantaranya adalah statement For...Next dan Do...Loop. 1. ForNext Statement ini akan mengulangi suatu blok pernyataan sebanyak jumlah yang di tentukan. Statement ini digunakan jika banyaknya jumlah perulangan sudah diketahui : Sintaks : For <nama variabel> = nilai_awal To nilai akhir [Step tingkat] < pernyataan_1> * < pernyataan_n> Next<variabel_pengulang> Statement ini digunakan untuk kondisi yang mempunyai nilai berurutan dan variabel yang mempunyai nilai numerik.

Contoh : Private Sub Form_Activate () Print FOR_NEXT dengan Step 1 For Angka% = 0 To 8 Print ForNext & Angka% Next Angka% Print Print For_Next dengan Step -2 For Angka% = 10 To 0 Step -2 Print ForNext & Angka% Next Angka%s End Sub 2. DoLoop Statement ini mengulang blok statement bila kondisi benar atau sampai kondisi menjadi benar. Bila tidak ada perintah keluar, proses perulangan (loop) akan terus berlangsung. Statement ini digunakan untuk kondisi yang mempunyai nilai tidak pasti dan tidak berurutan. Statement ini memiliki dua buah bentuk logika. a. Statement Do...loopwhile Statement ini akan mengerjakan pernyataan dalam blok statement ketika kondisi bernilai besar,dan akan berhenti ketika kondisi sebuah bernilai salah. Sintaks : Do While <kondisi> <pernyataan_1> * <pernyataan_n>

Loop atau Do <pernyataan_1> * <pernyataan_n> Loop while <kondisi>

Contoh : Untuk mencetak angka 1 sampai 9 secara berurutan pada objek ListBox dapat dilakukan dengan memberi listing program sebagai berikut : i=1 Do while i <= 9 List1.Additem i i = i +1 Loop

b. Statement Do Loop Until Statement ini akan mengerjakan pernyataan dalam blok statement ketika kondisi bernilai salah,dan akan berhenti ketika kondisi sebuah bernilai benar Do Until <kondisi> <pernyataan_1> * <pernyataan_n>

Loop Atau Do <pernyataan _1> * <pernyataan_n> Loop Until < kondisi>

Contoh : i=1 Do List1.Addeitem i i = i +1 Loop until i > 10 3. Exit Perintah exit digunakan untuk keluar secara langsung dari blok program ForNext, DoLoop, Sub Procedure, atau Function Procedure. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut : Exit Do, digunakan untuk keluar dari blok program DoLoop. Exit For, digunakan untuk keluar dari blok program ForNext. Exit Sub, digunakan untuk keluar dari Sub Procedure. Exit Function, digunakan untuk keluar dari Function Procedure.

Berikut adalah contoh penggunaan Exit Do, yaitu mencacah angka dari 0 sampai 10. Private sub Form_Activate () Angka% = 0

Do Print DoLoop & Angka% Angka% = Angka% + 1 If Angka% > 10 Then Exit Do Loop End sub 1.6 Procedure Procedure sangat berguna ketika kita sering menggunakan berulang-ulang tugas yang sama atau bermaksud membagikannya pada program lain. Dengan Procedure, kita akan lebih mudah mendebug program karena kita dapat melakukan pengujian per Procedure dari pada pengujian seluruh program. 1.6.1 Sub Procedure Sub Procedure adalah blok kode yang dijalankan sebagai tanggapan atas terbukanya event, baik event pemanggilan dari Procedure lain yang terjadi dari pemakai program, misal event penekanan tombol kiri mouse. Sintak penulisan Sub Procedure adalah sebagai berikut : [Private/Public][Static] Sub <nama_Procedure> (argument) <blok pernyataan> End Sub Argumen untuk sebuah Procedure adalah mirip dengan deklarasi variabel, yaitu pemakaian suatu nilai yang melewati pemanggilan Procedure. Berikut adalah contoh pemakaiannya. Private Sub Tebak_Angka (Angka As Integer) Select Case Angka Case ls > 10

Print Angka > 10 Case ls < 10 Print Angka < 10 Case Else Print Angka = 10 End Select End Sub Untuk memanggilnya kita bisa menuliskan nama Procedure tersebut disertai argumennya dengan tipe data yang harus sama. Berikut adalah contoh pemanggilan Procedure tersebut melalui Procedure event, yaitu Procedure Command1_Click. Private Sub command1_Click () Input_angka% = InputBox (Masukan angka sembarang , Masukan Angka) Tebak_Angka input_angka% End Sub Commmand_Click merupakan Sub Procedure yang tanpa argumen. Procedure

Command_Click akan dipanggil jika pemakai program menekan tombol kiri mouse pada objek Command1. Procedure semacam ini disebut Event Procedure. 1.6.2Function Procedure Function Procedure sebenarnya hampir sama dengan Sub Procedure, tetapi Function Procedure ini akan mengembalikan nilai tertentu setelah pemanggilannya. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut. [Private/Public][Static] Function <nama_Procedure> (argumen) [As tipe data] <blok pernyataan> End Sub

Berikut adalah contoh penggunaannya. Kita akan membuat Function tebak_Angka seperti pada contoh yang lalu. Function tebak_Angka (Angka As Integer) As String Select Case Angka Case ls > 10 Tebak_Angka = Angka > 10 Case ls < 10 Tebak_Angka = Angka < 10 Case Else Tebak_Angka = Angka = 10 End Select End Function Cara kerja Function Tebak_Angka ini adalah sama seperti Procedure Tebak_Angka, tetapi Function Tebak_Angka ini langsung mengembalikan karakter string yang bisa dilewatkan sebagai argumen pada fungsi atau Procedure yang lain. Berikut adalah contoh pemanggilan Function Tebak_Angka sehingga jelas perbedaannya dengan Procedure Tebak_Angka. Private Sub Command1_Click () Input_angka% = InputBox (Masukan angka sembarang, Masukan angka) Print tebak_Angka (input_angka%) Label1.Caption = Tebak_Angka (input_angka%) End Sub Selain fungsi yang dapat kita buat sendiri seperti pada contoh diatas, Visual Basic telah menyediakan banyak sekali fungsi-fungsi yang siap pakai. Berikut adalah sebagian fungsi

yang telah disediakan oleh Visual basic yang sering digunakan, diurutkan berdasarkan kelompok penggunaannya. Fungsi_Fungsi Manipulasi String Fungsi-fungsi dalam kelompok manipulasi string ini biasa digunakan untuk tugastugas yang berhubungan dengan pemrosesan string. Tabel Fungsi-Fungsi Manipulasi String Nama Fungsi Len Keterangan Menentukan panjang sebuah string Mengubah huruf string menjadi huruf besar Mengubah huruf string menjadi huruf kecil Menghasilkan karakter yang dihitung dari sisi kanan string Menghasilkan karakter yang dihitung dari sisi kiri string Menghasilkan karakter yang Mid dihitung dari tengah-tengah string dimulai dari titik awal tertentu String Mengulangi karakter string Menghasilkan kode ASCII dari huruf tertentu Menghasilkan karakter untuk kode ASCII tertentu Menghasilkan karakter dengan Trim menghilangkan karakter spacenya Str Menghasilkan karakter yang merepresentasikan angka Contoh Penggunaan Len (BOT) menghasilkan 3 Ucase (bot) menghasilkan BOT Lcase (BOT) menghasilkan bot Right (abcdefg,3) menghasilkan efg Left (abcdefg,3) menghasilkan abc Mid (abcdefg,3) menghasilkan cde String (3, a) menghasilkan aaa Asc (A) menghasilkan 65

Ucase

Lcase

Right

Left

Asc

Chr

Chr $ (65) menghasilkan A

Trim$ (<a>) menghasilkan <a> Str$ (-12.34) menghasilkan

numerik InStr Mencari titik awal dari sebuah string dalam string besar Menghasilkan angka numeric yang terkandung dalam string

-12.34 InStr (abcdef, cd) menghasilkan 3 Val (12.34abcde) menghasilkan 12,34

Val

Fungsi-Fungsi Konversi Data Fungsi-fungsi dalam kelompok konversi data ini biasa digunakan untuk konversi data. Tabel Fungsi-Fungsi Data

Nama Fungsi

Keterangan Mengembalikan nilai integer dan

Contoh Penggunaan

Cint

membulatkan pecahan ke integer tertinggi.

Cint (12.34) menghasilkan 12

Cstr

Mengembalikan nilai string. Mengembalikan nilai byte, nilai maksimumnya adalah 255. Memotong bagian fraksial, tetapi untuk bilangan negatif akan

Cstr (12.34) menghasilkan 12,34 CByte (12.5) menghasilkan 13

Cbyte

Fix (1.23) menghasilkan 1 Fix (-1.23) menghasilkan -1

Fix

mengembalikan nilai yang lebih besar atau sama dengan bilangan tersebut. Memotong bagian fraksial, tetapi untuk bilangan negatif akan Int (1.23) menghasilkan 1 Int (-1.23) menghasilkan -2

Int

mengembalikan nilai yang lebih kecil atau sama dengan bilangan tersebut. Mengembalikan nilai

Hex

heksadesimal dari nilai numerik yang dilewatkan.

Hex (10) menghasilkan A

PRAKTIKUM INTERFACE MODUL I MENGENAL VISUAL BASIC 6.0 LAPORAN AWAL

NAMA

: ARFAN RAHADIAN

NPM WAKTU ASISTEN

: 140303090031 : SELASA, 20-09-2010, 16.30 WIB : AZEL & OGI

LABORATORIUM HARDWARE PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER FMIPA UNPAD 2011

DAFTAR PUSTAKA 1. Doy Hardoyo, M.Eng dan Tim Assisten, Modul Praktikum Interface 2011

Anda mungkin juga menyukai