Anda di halaman 1dari 40

Konsep Keseimbangan

Massa dan Energi


Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng
Kuliah Teknologi Pengolahan
Proses Pengolahan Pangan & Hasil Pertanian
Unit
Pengolahan
Bahan baku
Energi
Produk
Limbah
Menghasilkan produk berkualitas tinggi
Menggunakan bahan baku terpilih secara efisien
Menggunakan energi & tenaga kerja secara efisien
Mereduksi dampak negatif dari proses pengolahan
terhadap lingkungan.
Manajemen
Sistem Kontrol
4
1
3
5
2
7
6
8
10
9
B
A
1. blower
2. airflow controller
3. main electric heater
4. secondary electric heater
5. drying chamber
6. cyclone
7. product container
8. PC for data logger.
9. air compressor.
10. feed container.
Schematic diagram of the spouted bed dryer
taruna2005
Tujuan & Manfaat
Mengkaji dan menganalisa aliran bahan
dan energi yang masuk (inflow) dan
keluar (outflow) unit pengolahan
Menentukan jumlah bahan & nilai energi
dalam setiap aliran proses
Berguna dalam perumusan, evaluasi
komposisi akhir, rendemen, efisiensi,
dll.
Konsep Keseimbangan
Massa
Hukum Kekekalan Massa
Zat tidak diciptakan ataupun dimusnahkan
inflow
outflow
Dalam setiap proses neraca massa sbb.:
Inflow = Outflow + Akumulasi
Akumul
asi
Konsep Keseimbangan Massa
Jika akumulasi = 0,5 kg/s
Inflow = Outflow + Akumulasi
1 kg/s = 0,5 kg/s + 0,5 kg/s
1 kg/s
0,5 kg/s
0,5 kg/s
Konsep Keseimbangan Massa
Jika akumulasi = 0
Inflow = Outflow + Akumulasi
1 kg/s = ? + 0 kg/s
1 kg/s
?
Tipe-Tipe Sistem
Keseimbangan Massa pada
Sistem Tertutup
Sistem Tertutup
Tidak ada perpindahan massa melewati batas
sistem
Tidak ada perubahan laju
aliran massa didalam sistem
Massa sistem konstan
inflow
outflow
Keseimbangan Massa pada
Sistem Terbuka
Sistem Terbuka
Terjadi perpindahan massa melewati batas sistem
inflow
outflow
Volume
kontrol
akumulasi
sistem
flow out flow in
m
dt
dm
m m = =
_ _
Kondisi Steady State?
Kondisi steady state
Accumulation = 0

Kondisi unsteady state
Accumulation = 0
jumlah dan konsentrasi bahan
dalam sistem berubah dengan waktu
Langkah
2
analisa neraca massa
Kumpulkan seluruh data massa & komposisinya pada setiap
inflow & outflow
Gambar diagram blok & aliran proses tentukan inflow,
outflow & batas sistem dimana analisa akan dilakukan
Tuliskan semua data yg tersedia pada diagram blok
Pilih basis perhitungan (satuan) yg sesuai/memadai (yg
bersifat memudahkan perhitungan)
Tulis persamaan neraca massa berdasarkan basis perhitungan
yg telah dipilih
Selesaikan perhitungan neraca massa
EVAPORATOR BLENDER
CONTOH PERMASALAHAN PADA EVAPORATOR
Neraca Massa Total:
Inflow = Outflow + Akumulasi
Jika steady state Akumulasi = 0
akumulasi C W I + + =
EVAPORATOR
LARUTAN (I)

AIR (W)
KONSENTRAT (C)
C W C W I + = + + = 0
CONTOH PERMASALAHAN PADA PENGERING
Jika steady state Akumulasi = 0
lembab udara D W A _ + = +
D air uap W + = _
UDARA
ZAT PADAT
UDARA (A)
UDARA LEMBAB
BAHAN (W)
PRODUK KERING (D)
UAP AIR
lembab udara air uap A _ _ = +
Subsistem udara
Subsistem zat padat
Contoh:
Satu kg ampas tahu dengan kadar air 75% basis basah dikeringkan
hingga 80% jumlah air awalnya menguap. Tentukan:
1. Berapa kg air yg diuapkan
2. Berapa kadar air ampas tahu yg telah dikeringkan tersebut?
Ans:
Jumlah air awal ampas tahu = 1 kg x 0,75 = 0,75 kg
Jumlah air yg diuapkan = 80% berat air awal = 0,75 x 0,8 = 0,6
kg
Jumlah air yg tersisa = 0,75 0,6 = 0,15 kg
Jumlah solid produk = konstan = (1-0,75) x 1 kg = 0,25 kg
( )
% 100
15 , 0 25 , 0
15 , 0
_
_
) (% _ x
bahan berat
air berat
bb air kadar
+
= =
% 5 , 37 ) (% _ = bb air kadar
Neraca Massa Komponen
Prinsip sama dengan neraca massa total
Komponen massa dikaji secara tersendiri
Jika ada sebanyak n komponen bahan & ada n
persamaan
Dapat dirumuskan satu persamaan untuk neraca massa
total & n-1 persamaan untuk neraca keseimbangan
komponen
Fraksi massa A =
Massa komponen A
Massa total campuran berisi A
Contoh:
Sebuah evaporator digunakan untuk meningkatkan
konsentrasi jus jambu yang mengandung 15% solids
menjadi 55% solids. Jika evaporator tersebut memiliki
kapasitas laju penguapan air sebesar 200 kg/jam,
tentukan besarnya laju produksi konsentrat jus jambu
yang dihasilkan.
Jus jambu (F)
15% TS
Uap air (W)
200 kg/jam
Jus Jambu (P)
55% TS
EVAPORATOR
Sistem pengering kentang
Tujuan mengeringkan flake kentang (F) dengan KA 75% bb

Tentukan: Laju aliran masa produk (P)
Kadar air produk kentang kering (basis kering)
Udara masuk
0,1 kg air/kg u.k.
150 kg u.k./jam
Udara keluar
0,2 kg air/kg u.k.
Flake kentang
100 kg/jam
KA 75% basis basah
Produk
Sistem pemisah membran
Tujuan meningkatkan konsentrasi larutan (F) dari 15%
menjadi 40% (P)

Tentukan laju aliran masa recycle (R)
I II
F

15% TS
B

35% TS
P

40% TS
100 kg/menit
R

3% TS
W (1,5% TS)
4
1
3
5
2
7
6
8
10
9
B
A
1. blower
2. airflow controller
3. main electric heater
4. secondary electric heater
5. drying chamber
6. cyclone
7. product container
9. PC for data logger.
10. air compressor.
11. feed container.
Schematic diagram of the spouted bed dryer
taruna2005
ENERGI
Besaran skalar
Tidak dapat diobservasi secara langsung
Dapat dihitung dg metode tidak langsung
Satuan Joule (SI)
Bentuk
2
Energi
Energi Potential
Energi Kinetik
Energi Kimia
Energi Listrik (magnetik)
Hukum Thermodinamika I
Energi tidak dapat
dihilangkan ataupun
diciptakan namun dapat
diubah dalam bentuk lain

AIR




Q
ds
W
Percobaan Joule: (1843-1878)
Kenaikan suhu air proporsional dengan ds
Kalor bentuk lain dari energi mekanis
Energi mekanis dapat diubah dalam bentuk lain (kalor)
1 kalori (energi untuk menaikkan 1 gr air 1 C) = 4.184 J
Energi Kinetik (Ek) & Energi Potensial (Ep)
2
2
1
mV Ek =
mgh Ep =
Energi Kinetik
Energi yang timbul karena gerakan/kecepatan
sebuah benda
Energi Potensial
Energi yang timbul karena posisinya yang
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi
Energi Dalam (AU)
Besaran intensif & tidak tergantung keadaan
proses
Energi yg berhubungan dg pergerakan atom
dalam zat
Arah acak, tumbukan satu sama lain, vibrasi,
rotasi, dll.
AU adalah fungsi keadaan AU = U
2
U
1

ENERGI TOTAL SEBUAH SISTEM
Ei E E E Ek Ep E
kimia magnetik listrik total
+ + + + + + = ...
Ei Ek Ep E
total
+ + =
Keseimbangan Energi
Unit operasi




akumulasi
input
output
Energi Input = Energi Output + Akumulasi
Energi masuk
sistem
=
Energi
Keluar sistem
+
Perubahan total
energi dlm sistem
Tipe-Tipe Sistem
Neraca Energi
pada Sistem Tertutup
Panas (heat) salah satu bentuk energi
yang umum dijumpai dalam pengolahan
pangan
Panas (heat) mudah dirasakan karena
terkait dengan suhu
Panas (heat) berpindah dari benda
panas ke benda dingin krn adanya
perbedaan suhu
Lambang Q dan Satuan Joule
Perbedaan suhu antara sistem dan lingkungan
Energi dipindahkan dalam bentuk kalor/panas
Proses
Eksothermal

q < 0
atau -Q
Proses
Endothermal

q > 0
atau +Q

sistem melepaskan
panas ke lingkungan

sistem menerima panas
dari lingkungan

Suhu sistem menurun
kehilangan panas
Suhu sistem meningkat
menerima panas
Suhu lingkungan naik
menerima panas
Suhu lingkungan turun
kehilangan panas
Energi Thermal
Dapat ditentukan jika
kapasitas panas (c) diketahui
}
=
2
1
.
T
T
dT c m Q
Pada kondisi tekanan konstan
Cp = panas spesifik pd tekanan
konstan (J/kg.K)
Pada kondisi volume konstan
Cv = panas spesifik pd volume
konstan (J/kg.K)
}
=
2
1
.
T
T
p
dT c m Q
}
=
2
1
.
T
T
v
dT c m Q
Kalor, Kerja dan Energi
Energi kapasitas untuk melakukan kerja
Energi dapat dipindahkan dlm bentuk kalor & kerja
Perpindahan energi kerja Perpindahan energi termal
KERJA
Kerja karena gerakan
}
=

2
1
2 1
.dV P W
Kerja karena gaya gravitasi
Kerja karena perubahan
kecepatan
dh g m dW . . =
( )
2
1
2
2
v v
s
m
W =
Kerja karena perputaran poros
( )O = n W . . 2 t
Kerja karena gaya gesek
f
E W =
Keseimbangan Energi
W Q E = A
Ei Ek Ep E A + A + A = A
W Q Ei Ek Ep = A + A + A
ENTALPY penjumlahan energi dalam dg hasil kali
tekanan dengan volume

V p dU Q W dU Q c + = c c + = c .
( ) ( ) p V V p V p p V V p V p c c = c c + c = c . . . . . .
p V V p U Q c c + c = c . ) . (
p V V p U Q c + + c = c . ) . (
H (entalpy)
HK. THERMODINAMIKA I

p V dH Q c = c .
T C H Q
p
c = c = c .
1 2
H H Q =
( ) ( ) V p U V p U H . . c + c = + c = c
Proses tekanan konstan dp = 0
T c m U
v
c = c . .
( ) T R m T cv m T R m T cv m H c + c = c + c = c . . . . . . . .
( ) T c m T R c m H
p v
c = c + = c . .
( )
1 2 1 2
. . T T c m H H
p
=
Sehingga
Berapa jumlah air yang harus diserap oleh bahan
pangan seberat 100 kg untuk meningkatkan
kadar airnya dari 30% menjadi 70% dalam basis
basah?

Bahan pangan dengan kadar air awal 80% basis
basah dikeringkan di dalam mesin pengering. Di
akhir proses pengeringan berat bahan pangan
tersebut menjadi setengah dari berat awalnya.
Berapa kadar air bahan pangan hasil pengeringan
tersebut ?
Contoh: (PR-1)
Contoh
5 kg es dengan suhu -10C dicairkan dengan cara
pemanasan & kemudian panas ditambah untuk
menguapkan air manjadi wujud gas. Suhu uap jenuh
yg keluar 100C. Tentukan perbedaan entalphy.
Cp es 2,05 kJ/kg.K
Cp air 4,182 kJ/kg.K
Panas laten 333,2 kJ/kg
Panas laten penguapan pada 100C 2257,06 kJ/kg
taruna2010
Agricultural Engineering
University of Jember

Anda mungkin juga menyukai