Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH SISTEM SARAF SIMPATIS PADA SISTEM LIMBIK Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh pusat-pusat yang

terletak di medula spinalis, batang otak dan hipotalamus. Juga, bagian korteks serebri, khususnya korteks limbik. Sistem saraf otonom pengontrolan dan regulasinya diluar kesadaran, misalnya denyut jantung, kontraksi otot halus, peningkatan aktivitas mental ,dsb. Berikut adalah skema penyebaran serat saraf simpatis ke area-area tubuh yang dipersarafinya.

pada pelepsan impuls saraf simpatis, dikenal suatu fenomena yang disebut pelepasan impuls masal(mass discharge) yang terjadi pada keadaan tertentu. Peristiwa ini sering muncul pada saat perangsangan hipotalamus yang diaktivasi oleh timbulnya rasa takut atau cemas atau bila menglami nyeri yang berat. akibat yang ditimbulkan kan menyebar ke seluruh tubuh, disebut sebagai respon stress atau tanda bahaya. Bila terjadi pelepasan impuuls secara masal, maka keadaan ini akan meningkatakan kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas otot yang besar. Diantaranya:

1.

Peningkatan tekanan arteri

2. Peningkatan aliran darah untuk mengaktifkan otot-otot bersamaan dengan penurunan aliran darah ke organ-organ 3. 4. 5. 6. 7. (guyton,1997) Seringkali keadaan stress fisik ataupun mental menggiatkan aktivitas saraf simpatis, maka keadaan ini dianggap sebagai tujuan dari sisitem simpatik untuk menediaakan aktivitas tambahan tubuh pada saat stress, keadaan ini sering disebut respon stress( gyton, 1997). Salah sat contoh dari peristiwwa ini adalh pada saat terjadinya keadaan marah yng ditimbulkan oleh adanya perangsangan di hipotalamus, dimana sinyal-sinyalnya dijalarkan ke bawah melalui formtioretikulris otak dan masuk ke medulla spinalis untuk menyebabkan pelepasan impuls yang massif dan keadaan-keadaan yang disebutkan diatas bisa terjadi sebagaihasil dari aktivitas ini. Keadaan ini sering disebut sebagai reaksi tanda bahaya Berdasarkan pada kasus yang terjadi pada scenario, berikut sedikt diterangkan eknisme dari kejadian yang dialami oleh pelaku di scenario. Peningkatan kecepatan metabolism sel di seluruh tubuh Peningkatan konsentrasi glukosa darah Peningkatan proses glikolisis dihati dan otot Peningkatan aktivitas mental Peningkatan koagulsi darah

1. jantung berdebar-debar Dalam sekenario pelaku mengalami jantung yang berdebar ketika terbangun dari tidur namun tidak ditemukan kelainan pada organ. Kasus dalam sekenario, emosi meransang persarafan simpatis sehingga menyebabkan peningkatan tekanan arteri yang berdampak pada kuatnya kontraksi dari jantung memompa darah . 2. Susah Tidur Tidur dapat diakibatkan oleh kelelahan sel saraf yang diakibatkan berkurangnya sumber nutrisi dari sel saraf tersebut. Namun dalam keadaan seseorang yang mengalami emosi atau stress; hypothlamus meransang CRH untuk mereleaskan ACTH, kemudian dihasilkan kortisoll yang meransang glikolisis sehingga merombak glikogen menjadi glukosa yang digunakan sebagai sumber nutrisi sel syaraf. Keadaan seseorang yang sedang emosi atau stress akan susah untuk tertidur dapat pula diakibatkan oleh peransangan saraf simpatis dan parasimpatis. Susah tidur juga

disebabkan oleh re-uptake serotonin yang meningkat dan kemampuan transmitter inhibisi yang meurun. Bila pusat tidur diaktifkan,nuklei pengaktif retikular di mesensefalon di pons bagian atas terbebs dari inhibisi,yag memungkinkan nuklei pengaktivasi retikuler ini akan aktif secara spontan. Keadaan ini selanjutnya akan meransang korteks serebri dan sistem saraf perifer, yang keduanya kemudian mengirimkan banyak sinyal umpan balik positif kembali ke nuklei retikuler yang sama agar tetap aktif. Sehingga timbul keadaan siaga saat tidur atau timbul rasa tidur yang tidak nyenyak. NOVITA LAILY SHALATIAH H1A010004 Guyton & Hall; 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai