Oleh :
Pengertian ARDS:
Penyakit Gagal Oksigenasi Dan Hipoxemia yg disebabkan oleh Infiltrat Diffus (Kep. Med. Bedah, Buku 1, 56) Ggn paru yg progresif & tiba-tiba ditandai dg sesak napas yg berat, hipoksemia & infiltrat yg menyebar dikedua belah paru
Insiden :
Tingkat Kematian : 65 % Hipoxemia : Tanda Khas ARDS Kebanyakan Terjadi pada Orang Muda dan sehat. Kebanyakan mengalami Refraktori (tdk mempan diobati) Prognosis jelek pada klien dengan : Usia 30 Th, AIDS, Pneumonia, Aspirasi, Gagal multi organ.
Penyebab :
Peristiwa yg menyebabkan Luka pada Paru spt Trauma thoraks. Tranfusi darah Aspirasi Sepsis Pneumonia Emboli Lemak Over dosis Obat
PATOFISIOLOGI
Luka pada paru paru (Trauma) Tranfusi Darah Aspirasi Sepsis, Pneumonia, Emboli lemak Overdosis Obat Surfactan menurun Kerusakan membran kapiler Kapiler Bocor & tjd Perdarahan Alveolar kolaps / atelektasis Paru paru Proses Ventilasi kaku Perfusi Menurun Gagal Nafas Acut
Edema Pulmo yang bukan karena penyakit jantung Hipoxemia yg sulit diatasi Penurunan Cardiac Output Penurunan Venous return Edema paru akibat Over Load Volume Hypotensi akibat Syok Sekresi meningkat Gerakan siliaris tidak adekwat Takut & Lemah Krn Kehabisan tenaga
ARDS
Chest X-Ray
PEMERIKSAAN
PH : 7,35 -7,45 PaO2 : 80 100 mmHg PaCO2 : 35 -45 mmHg Saturasi oksigen : > 95% HCO3 - : 22 26 BE : +2 s/d -2
Pulmonary Function
Test dg Spirometer
MANAGEMENT THERAPI
Tujuan : Support pernapasan Mengobati penyebab Mencegah komplikasi TERAPI : 1. Intubasi utk pemasangan ETT 2. Ventilator mekanik utk mempertahankan keadekuatan level O2 darah. 3. Sedasi utk mengurangi kecemasan dan kelelahan 4. Pengobatan tergantung gejala & proses penyakitnya : Dopamine utk meningkatkan curah jantung & tekanan darah. Antibiotik utk mengatasi infeksi Kortikosteroid utk mengurangi respon inflamasi dan mempertahankan stabilitas membran paru.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tidak efektifnya jalan nafas b.d hilangnya fungsi jalan nafas, sekret, resistensi jalan nafas dtd : dispneu, perubahan pola nafas, penggunaan otot pernafasan, batuk dg / tanpa sputum, cyanosis, hipoxemia. Ggn pertukaran gas b.d alveolar hipoventilasi, penumpukan cairan di permukaan alveoli, hilangnya surfaktan pd permukaan alveoli dtd : takipneu, penggunaan otot bantu pernafasan, cyanosis, perubahan BGA. Ggn perfusi jaringan b.d aliran balik vena dan curah jantung, edema, hipotensi.
Pola napas tdk efektif b.d pertukaran gas tdk adekuat, sekresi, kemampuan utk oksigenasi dg adekuat / kelelahan. Cemas / takut b.d krisis situasi, pengobatan, perub. status kesehatan, takut mati dtd ekspresi dr masalah yg dialami, merasa tdk berdaya, gelisah. Defisit pengetahuan mengenai kondisi, terapi yg dibutuhkan b.d kurang informasi, salah persepsi dtd mengajukan pertanyaan, menyatakan masalahnya.
Memperbaiki/mempertahankan fungsi respirasi optimal dan oksigenasi Meminimalkan/mencegah komplikasi Mempertahankan nutrisi adekuat untuk penyembuhan / membantu fungsi pernafasan Memberikan support kepada pasien dan keluarga Memberikan informasi ttg proses penyakit, prognose, dan pengobatan