Anda di halaman 1dari 10

Cairan

Cairan adalah salah satu dari tiga wujud zat yang volumenya

tetap dalam kondisi suhu dan tekanan tetap; bentuknya ditentukan oleh wadah penampungnya.

Cairan juga melakukan tekanan kepada sisi wadahnya dan juga kepada benda yang terdapat dalam cairan tersebut; tekanan ini disalurkan ke seluruh arah.

Sifat-sifat Cairan:
Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan.

Gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat padat Gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan partikel dapat berpindah tempat.

Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang tetap. Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan zat cair dapat mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk wadahnya.

Tekanan uap
Energi kinetik molekul cairan tidak seragam tetapi bervariasi. Terdapat keteraturan dalam keragaman ini, dan distribusi energi kinetik ditentukan oleh hukum distribusi Boltzmann.

Partikel yang paling melimpah adalah partikel dengan energi kinetik rata-rata, dan jumlah partikel menurun dengan teratur ketika selisih energi kinetiknya dengan energi kinetik rata-rata semakin besar

Beberapa molekul yang energi kinetiknya lebih besar dari energi kinetik rata-rata dapat lepas dari gaya tarik antarmolekul dan menguap

Kesetimbangan uap-cair

Keadaan dimana jumlah molekul menguap dari permukaan cairan, dan jumlah molekul uap yang kembali ke cairan sama.

Tekanan uap cairan meningkat dengan meningkatnya suhu. Pola peningkatannya khas untuk cairan tertentu. Dengan meningkatnya suhu, rasio molekul yang memiliki energi yang cukup untuk mengatasi interaksi antarmolekul akan meningkat

Titik didih Tekanan uap cairan meningkat dengan kenaikan suhu dan gelembung akan terbentuk dalam cairannya. Tekanan gas dalam gelembung sama dengan jumlah tekanan atmosfer dan tekanan hidrostatik akibat tinggi cairan di atas gelembung.
Mendidih titik didih

titik didih normal

Titik didih akan berubah bergantung pada tekanan atmosfer. Bila tekanan atmosfer lebih tinggi dari 1 atm, titik didih akan lebih tinggi dari titik didih normal. Sementara bila tekanan atmosfer lebih rendah dari 1 atm, titik didihnya akan lebih rendah dari titik didih normal.

Titik didih ditentukan oleh massa molekul dan kepolaran molekul


Untuk jenis gugus fungsional polar yang sama, semakin besar massa molekulnya, semakin tinggi titik didihnya molekul dengan kepolaran besar akan mengalami gaya intermolekul yang kuat yang mengakibatkan titik didihnya lebih tinggi.
senyawa d (C) senyawa butanol C4H9OH dietil eter C2H5OC2H5 metil propil eterpropileter (CH3OC3H7) Td (C) 108 34,5 39

pentana C5H12 36,11 heksana C6H14 oktana C8H718 68,74 125,7

Energi yang diperlukan untuk mengubah cairan menjadi gas pada STP12 (0C, 1 atm) disebut dengan kalor penguapan. Bila gas mengembun menjadi cairan, sejumlah sama kalor akan dilepaskan. Kalor ini disebut dengan kalor kondensasi.
Zat Titik didih (C) Kalor penguapan (J mol-1)

H2
CS2 CHCl3 CCl4 C2H5OH C6H6

-252.8
46.4 61 77 78 80

904
26780 29500 36600 38570 30760

H2O
CH3COOH

100
118

46670
24390

distilasi

distilasi fraksional

Titik beku Bila temperatur cairan diturunkan, energi kinetik molekul juga akan menurun, dan tekanan uapnya pun juga akan menurun. Ketika temperatur menurun sampai titik tertentu, gaya antarmolekulnya menjadi dominan, dan gerak translasi randomnya akan menjadi lebih perlahan. Sebagai akibatnya, viskositas cairan menjadi semakin bertambah besar. Pada tahap ini, kadang molekul akan mengadopsi susunan geometri reguler yang disebut dengan keadaan padatan kristalin. Umumnya titik beku sama dengan titik leleh, yakni suhu saat bahan berubah dari keadaan padat ke keadaan cair.

Anda mungkin juga menyukai