Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan untuk memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Sebagian besar obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok cacing, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum menggunakan obat tertentu. Diagnosis dilakukan dengan menemukan cacing, telur cacing dan larva dalam tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita. Sebagian besar obat cacing diberikan secara oral yaitu pada saat makan atau sesudah makan dan beberapa obat cacing perlu diberikan bersama pencahar. Obat-obat penyakit cacing: 1. Mebendazol, Tiabendazol, Albendazol 2. Piperazin, Dietilkarbamazin 3. Pirantel, Oksantel 4. Levamisol 5. Praziquantel 6. Niklosamida 7. Ivermectin Banyak obat cacing memiliki khasiat yang efektif terhadap satu atau dua jenis cacing saja. Hanya beberapa obat saja yang memiliki khasiat terhadap lebih banyak jenis cacing (broad spectrum) seperti mebendazol. Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses penerusan impuls neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghambat masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing. Penyakit Cacing Di negara berkembang seperti Indonesia, penyakit cacing merupakan penyakit rakyat umum. Infeksinya pun dapat terjadi secara simultan oleh beberapa cacing sekaligus. Infeksi cacing
umumnya terjadi melalui mulut, kadang langsung melalui luka di kulit (cacing tambang, dan benang) atau lewat telur (kista) atau larva cacing, yang ada dimana-dimana di atas tanah. Cacing yang merupakan parasit manusia dapat dibagi dalam 2 kelompok, yakni cacing pipih dan cacing bundar. 1. Platyhelminthes. Ciri-cirinya bentuk pipih, tidak memiliki rongga tubuh dan berkelamin ganda (hemafrodit). Cacing yang termasuk golongan ini adalah cacing pita (Cestoda) dan cacing pipih (Trematoda). 2. Nematoda (roundworms). Ciri-cirinya bertubuh bulat, tidak bersegmen, memiliki rongga tubuh dengan saluran cerna dan kelamin terpisah. Infeksi cacing ini disebut ancylostomiasis (cacing tambang), trongyloidiasis, oxyuriasis (cacing kremi), ascariasis (cacing gelang) dan trichuriasis (cacing cambuk). Cacing golongan nematoda tersebut menyebabkan infeksi cacing usus (soil-transmitted helminthasis). Hidupnya berkaitan dengan perilaku bersih dan kondisi sanitasi lingkungan. Bila terdapat anemia, penderita harus diobati dengan sediaan yang mengandung besi. Selain itu, wanita hamil tidak boleh minum obat cacing karena memiliki sifat teratogen (merusak janin) yang potensial. Di medicastore anda dapat mencari informasi obat cacing seperti ; kegunaan atau indikasi obat, generik atau kandungan obat, efek samping obat, kontra indikasi obat, hal apa yang harus menjadi perhatian sewaktu konsumsi obat, gambar obat yang anda pilih hingga harga obat dengan berbagai sediaan yang dibuat oleh pabrik obat. Sehingga anda dapat memilih dan beli obat cacing sesuai dengan resep dokter anda. Obat anti-filaria yang digunakan : Diethylcarbamazine citrate (DEC) Diethylcarbamazine citrate (DEC) telah digunakan sejak 40 tahun lamanya dan masih merupakan terapi anti-filarial yang digunakan secara luas. 3,12,15,24 WHO merekomendasikan pemberian DEC dengan dosis 6 mg/kgBB untuk 12 hari berturut-turut.3,7,15,20,24 Cara pemberian tersebut tidak praktis digunakan untuk community-based control programme karena mahal.3,15 Andrade dkk (1995) membandingkan pemberian dosis tunggal DEC 6 mg/kgBB dan
pemberian DEC dosis yang sama selama 12 hari, didapatkan kadar mikrofilaria yang sama pada ke-2 grup setelah terapi 12 bulan, meskipun pada bulan 1, 3 dan 6 kadar mikrofilaremia tinggi pada grup dosis tunggal.15 Dosis yang disarankan WHO digunakan untuk terapi selektif/perorangan, dimana orang tersebut yang mencari pertolongan, sedangkan untuk terapi massal digunakan dosis tunggal 6mg/kgBB yang diberikan setiap tahun selama 4-6 tahun berturut-turut.20Terapi massal adalah terapi yang diberikan kepada seluruh penduduk di daerah endemis filariasis.11,20 Di Indonesia, dosis 6 mg/kg BB memberikan efek samping yang berat, sehingga pemberian DEC di lakukan berdasarkan usia dan dikombinasi dengan albendazol.11 Ivermectin Ivermectin terbukti sangat efektif dalam menurunkan mikrofilaremia pada filariasis bancrofti di sejumlah negara.3 Obat ini membunuh 96% mikrofilaremia dan menurunkan produksi mikrofilaremia sebesar 82%.25.Obat ini merupakan antibiotik semisintetik golongan makrolid yang berfungsi sebagai agent mikrofilarisidal poten.12,15 Dosis tunggal 200-400g/kg dapat menurunkan mikrofilaria dalam darah tepi untuk waktu 6-24 bulan. Dengan dosis tunggal 200 atau 400l/kg dapat langsung membunuh mikrofilaremia dan menurunkan produksi mikrofilaremia.25 Obat belum digunakan di Indonesia. Albendazol Obat ini digunakan untuk pengobatan cacing intestine selama bertahun-tahun dan baru baru ini di coba digunakan sebagai anti-filaria.3 Dosis tunggal albendazol tidak mempunyai efek terhadap mikrofilaremia.15 Albendazole hanya mempunya sedikit efek untuk mikrofilaremia dan antigenaemia jika digunakan sendiri.3 ADosis tunggal 400 mg di kombinasi dengan DEC atau ivermectin efektif menghancurkan mikrofilaria.26 Penatalaksanaan filariasis bergantung kepada keadaan klinis dan beratnya penyakit.8,16,26 Asimptomatik atau subklinis Pengobatan awal dengan anti-filaria pada pasien asimptomatik sangat disarankan untuk mencegah kerusakan limfatik lebih lanjut. Efektifitas terapi dapat di evaluasi dengan melakukan tes mikrofilaria 6-12 bulan setelah terapi.1
1. Mebendazol Indikasi Infeksi tunggal maupun campuran yang disebabkan cacing kremi, cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk. Kontra indikasi Kehamilan (efek teratogenik) dan ibu menyusui Efek samping Kadang-kadang sakit perut, diare, reaksi hipersensitiv Peringatan Tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun, kadang-kadang cacing askaris akan bermigrasi keluar melalui hidung/ mulut selama pengobatan terutama pada anak dengan infeksi berat. Sediaan Mebendazol (generik) tabl. 100 mg
2. Piperazin Indikasi Kontra indikasi Cacing kremi dan cacing gelang Gangguan fungsi epilepsi,kehamilan Efek samping Peringatan Mual, muntah, kolik, diare Tidak dianjurkan dipakai terus menerus pada anak-anak (nefrotoksik) Sediaan Piperazin (generik) Sirup 1 gr/ 5 ml, Tablet 300 mg, 500 mg Cara Penyimpanan Wadah kedap udara, terlindung dari sinar ginjal,
3. Pyrantel pamoat Indikasi Infeksi tunggal/ campuran cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang. Obat pilihan untuk cacing gelang dan kremi Kontra indikasi Efek samping Sangat jarang (sakit kepala, insomnia, mual, muntah, ruam kulit) Peringatan Sediaan Tidak untuk anak di bawah 2 tahun Pyrantel Pamoat (generik)tablet 365 mg Suspensi Cara Penyimpanan 115 mg/5 ml
4. Dietil karbamazin Indikasi Kontra indikasi Efek samping Filariasis Penyakit hati, ginjal yang berat, kehamilan Menyebabkan kambuhnya malaria, sakit kepala, pusing, mual,muntah. Sediaan Cara Penyimpanan Dietil karbamazin (generik) tabl. 1000 mg Wadah kedap udara (hidroskopis)
5. Albendazol Indikasi Terapi tambahan (sesudah operasi) untuk kista hidatid atau obat primer strongiloides Kontra indikasi Efek samping Kehamilan Gangguan saluran cerna, sakit kepala, gangguan darah.
Sediaan