Anda di halaman 1dari 5

Arti Anggraeni Aulia Zahra Dikha M Arisandi Dikri M Ikhsan Mega Yustiana Obi Nurbiansyah Sholihatunnisa

Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu ceramicos dari kata ceramos. Ceramos adalah nama dewa yang bertugas melindungi orang - orang yang mata pencahariannya membentuk tanah liat yang dibakar. Keramik diartikan sebagai suatu benda yang terbuat dari bahan non-logam dan anorganis yang dibuat melalui proses pembakaran. Istilah lain yang sepadan dengan keramik adalah gerabah, tembikar, dan porselin. Gerabah atau tembikar adalah keramik yang dibuat dari bahan tanah liat dengan suhu pembakaran yang tergolong rendah, sedangkan porselin adalah keramik yang terbuat dari bahan kaolin dan suhu pembakarannya tergolong tinggi. Benda - benda keramik yang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari jenisnya beraneka ragam. Misalnya piring, gelas, cangkir, poci, dan teko.

1. Bahan Membuat benda pakai dan benda hias yang disebut gerabah atau keramik membutuhkan bahan tanah liat. Tanah liat yang baik dan cocok untuk pembuatan keramik hendaknya memenuhi persyaratan tekinis, yaitu: bebas dari kotoran, butiran tanah halus, liat atau plastis, dan daya susut tanah tidak lebih dari 10%. Tanah liat dapat diambil dari tanah pegunungan, tanah sawah dan ladang, dan tanah endapan dipinggir sungai. Bersihkan dulu tanah ini dari kerikil, akar, rumput, dan cangkang. Setelah bersih, masukan kedalam bak pengolahan tanah liat dan dicampur dengan pasir halus dan air untuk direndam. Tanah liat juga harus halus, yaitu butirannya lembut seperti tepung terigu. Maka, setelah dicampur pasir dan air, tanah harus disaring. Tanah yang diolah tadi masih terlalu lembek. Jadi, letakkan pada permukaan yang bersih dan mudah kena angin. Maksudnya agar air yang berlebih menguap dan didapat tanah yang liat dan plastis. Tanah yang seperti ini siap dibentuk. Ciri tanah yang sudah siap ini tidak lengket dan mudah dibentuk. Daya susutnay juga harus tidak melebihi dari 10%. Misalnya, bila tanah ketika dibentuk panjangnya 10 cm, setelah kering menjadi 9 cm (berkurang 1 cm atau 10%) Untuk mendapatkan tanah seperti itu, lakukan hal berikut: remas - remas tanah sambil dilumatkan dengan cara dibanting - banting diatas landasan papan atau benda keras yang lain. Lakukan berkali - kali sampai tanah terasa tak lengket di tangan dan plastis (lentur)

2. Alat Macam - macam alat untuk membentuk tanah liat ada yang dapat dibuat sendiri, ada yang harus dibeli. Ragam alat ini sebagai berikut. Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan. Bentuknya silinder, berdiameter sekitar 5 cm, dan panjangnya sekitar 30 cm. Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder. Meja ini berbentuk bundar dan dapat diputar dengan tangan atau kaki atau dengan tenaga listrik. Tali Pemotong terbuat dari kawat atau senar. Gunanya untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik basah dari meja putar. Cetakan biasanya terbuat dari gips. Bentuknya persis seperti model yang akan kita buat. Butsir merupakan alat bantu pembentukan yang terbuat dari kayu dan kawat. Panjangnya antara 10 - 15 cm dan berdiameter kurang lebih 1 cm. Pisau pahat merupakan alat yang dipakai membuat dekorasi pada keramik yang masih basah. Panjangnya kurang lebih 15 cm. bentuknya bervariasi terutama mata pahatnya. Sudip serupa pahat bertangkai, juga berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah. Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir. Ada beberapa macam tungku pembakaran. Tungku bak terbuka terbuat dari bahan batu bata, berbentuk bak terbuka, dan bahan bakarnya kayu. Tungku api berbalik terbuat dari bahan batu bata tahan api, bentuknya bak terturtup, memiliki cerobong asap dan kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Tungku listrik bentuknya bak tertutup terbuat dari logam, sumber panasnya dari tenaga listrik.

Teknik pijat yaitu membuat bentuk dengan cara dipijat - pijat atau ditekan tekan, memakai tangan sesuai dengan bentuk yang diinginkan Teknik pilin (coilling) sebelum membuat bentuk terlebih dahulu tanah liat dipilin - pilin atau dibentuk menyerupai cacing. Selanjutnya hasil pilinan tersebut disusun melingkar sampai tercapai bentuk yang diinginkan. Teknik slep, tanah liat terlebih dahulu dibuat menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama. Selanjutnya hasil lempengan tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
2

Teknik putar sering dilakukan pengrajin gerabah karena lebih cepat dan hasilnya lebih sempurna, terutama untuk membuat bentuk bulat atau setengah bulat. Untuk mempercepat pekerjaan digunakan meja putar. Teknik cetak (press) ini dilakukan pabrik tembikar atau pabrik genting yang produksinya dilakukan secara massal (mass product).

1. Patung Dada Kita akan membuat karya seni dari bahan tanah liat. Teknik pembuatannya dengan cara membutsir. Adapun langakah - langkah kerjanya sebagai berikut. a. Siapkan tanah liat dan plastisin. b. Siapkan alat bantu butsir dan air secukupnya c. Siapkan meja putar (kalau ada). Jika tidak, gunakan papan dengan ukuran disesuaikan. d. Siapkan gambar rancangan patung. e. Tempatkan tanah atau plastisin diatas meja putar sedikit demi sedikit. f. Pijat - pijat sambil membentuk hingga mendekati bentuk yang dikehendaki secara global. g. Jika bahan kurang bisa ditambahkan, sebaliknya jika bahan lebih bisa dikurangi. h. Sempurnakanlah bentuk dengan menggunakan alat bantu butsir. i. Berikan sentuhan akhir dengan pembentukan detail dan dihaluskan. 2. Membuat Cangkir Siapkan bahan tanah liat secukupnya serta alat yang dipakai sesuai teknik. Siapkan gambar rencana benda pakai yang akan dibuat. Buat tanah liat bentuk lingkaran dan letakkan diatas meja putar. Ambil tanah liat lagi. Bentuklah dengan pijat - pijat sedikit demi sedikit hingga membentuk silinder. Haluskan benda dengan tangan dan sedikit air. Buat tangkai cangkir dan tempelkan pada dinding cangkir dengan sedikit air. Biarkan kering, lalu boleh di amplas. Buatlah hiasan sesuai rancangan.

a. b. c. d. e. f. g.

3. Membuat Vas Bunga a. Siapkan bahan tanah liat secukupnya serta alat sesuai teknik. b. Siapkan gambar rancangan benda hias yang akan dibuat. c. Buatlah lempengan tanah liat dengan alat kayu bulat.

d. Buatlah tiga lempengan berbentuk empat persegi panjang ukuran P = 20 cm L = 10 cm, dan satu lempengan berbentuk segitiga sama sisi = 10 cm. e. Sambungkan lempengan - lempengan tanah liat dengan kuat sesuai gambar rancangan. Gunakan air sebagai perekatnya. f. Buatlah dekorasi pada ketiga sisi dengan pisau/pahat sesuai dengan gambar rancangan. g. Haluskan benda hias vas bunga dengan tangan dan sedikit air, jika sudah kering haluskan dengan amplas. Lalu, warnailah.

Pembakaran dilakukan agar tembikar dapat bertahan lama. Pembakaran dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : Pembakaran cara tradisional dengan tungku sederhana. Yaitu dengan cara membuat lubang dalam tanah dengan diameter 1 meter atau sesuai dengan kebutuhan, dan kedalamn setengah meter. Benda atau karya yang akan dibakar disusun diatasnya kemudian dibakar dengan kayu lalu ditutup dengan daun daunan kering atau sekam (kulit padi). Panas yang diperlukan bersuhu antara 450 - 750oC. Pembakaran dengan mempergunakan tungku yang terbuat dari bata tahan api dengan bahan bakar minyak tanah atau tungku api berbalik. Untuk mendeteksi pencapaian suhu yang dikehendaki digunakan alat yang disebut pancang seger.

Anda mungkin juga menyukai