Anda di halaman 1dari 20

Proses produksi

Input primer (primary input) Pemakai akhir (final demander/user)

INPUT

OUTPUT

Input antara (intermediate input)

Pemakai antara (intermediate user)

TABEL INPUT-OUTPUT (I-O)


Tabel Input-output (I-O) merupakan sistem penyajian data yang komprehensif dan, mampu memperlihatkan hubungan dan keterkaitan antar sektor ekonomi. Tabel I-O merupakan uraian statistik dalam bentuk matriks yang menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi (sektor) dalam suatu wilayah, pada suatu periode waktu tertentu. Berbagai hubungan antar-kegiatan ekonomi (inter-industry relationship) dapat direkam dalam suatu instrumen statistik yang dikenal dengan Tabel Input-Output (Tabel I-O).

Tabel I-O Indonesia di Indonesia: 1969 oleh LIPI 1971, 1975, 1980, 1985, 1990, 1995, 2000, 2005 oleh BPS

Tabel I-O Berguna Untuk:


a) memperkirakan dampak permintaan akhir thd berbagai output

sektor produksi, nilai tambah, impor, permintaan, pajak, kebutuhan tenaga kerja, dsb.;
b) memproyeksi variabel-variabel ekonomi makro pada butir (a); c) mengamati komposisi penyediaan dan penggunaan barang atau jasa dan mempermudah analisis tentang kebutuhan impor dan kemungkinan substitusinya; d) menganalisis perubahan harga, karena perubahan biaya input mempengaruhi langsung atau tidak langsung perubahan harga output;

e) memberi petunjuk mengenai sektor-sektor yang mempunyai pengaruh terkuat terhadap pertumbuhan ekonomi dan -sektor yang peka terhadap perekonomian nasional;
f) menilai tingkat kekuatan dan kelemahan data.

Tabel I-O Akan Memberikan Gambaran Mengenai:


struktur ekonomi yg mencakup output dan nilai tambah masing-2 sektor; struktur input antara, yaitu penggunaan berbagai barang dan jasa oleh sektor-2 produksi; struktur penyediaan barang dan jasa, produksi DN maupun impor; struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan antara oleh sektor-2 produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi, dan ekspor.

Isian sepanjang baris dalam matriks menunjukkan alokasi output suatu sektor ke sektor-sektor lainnya (permintaan antara dan permintaan akhir). Isian dalam kolom menunjukkan pemakaian input antara dan input primer oleh suatu sektor dalam proses produksinya.

Kerangka Dasar Model Input-Output

Kuadran I : Transaksi antar kegiatan (nxn)

Kuadran II : Permintaan akhir (nxm)

Kuadran III : Input primer sektor produksi (pxn)

Kuadran IV : Distribusi Input primer ke-permintaan akhir (pxm)

Pengertian
Kuadran pertama:
Menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkan dan digunakan oleh

sektor-sektor tertentu (sebagai input antara) dalam suatu perekonomian;


Menunjukkan distribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu proses produksi. Transaksi yang digambarkan dalam kuadran ini disebut transaksi antara/ permintaan antara.

Kuadran kedua:
Menunjukkan permintaan akhir (final demand), yaitu penggunaan barang dan jasa bukan untuk proses produksi.

Kuadran ketiga:
Memperlihatkan input primer sektor-sektor produksi.

Kuadran keempat:
Memperlihatkan input primer yang langsung didistribusikan ke sektorsektor permintaan akhir. SNSE

Penjelasan Kerangka Tabel I-O


tiap kuadran dalam Tabel I-O dinyatakan dalam bentuk matriks kumpulan sektor produksi di Kuadran I memanfaatkan berbagai sumber daya

dalam menghasilkan barang dan jasa secara makro, disebut sistem produksi
sektor di dalam sistem produksi ini dinamakan sektor endogen sektor di luar sistem (Kuadran II, III, dan IV) dinamakan sektor eksogen output selain digunakan dalam sistem produksi (permintaan antara), juga

digunakan di luar sistem produksi (permintaan akhir)


input dari dalam sistem produksi disebut input antara input dari luar sistem produksi disebut input primer

Proses pengelompokan barang dan jasa disebut proses klasifikasi sektor. Dalam penyusunan Tabel I-O, klasifikasi sektor harus dilakukan pada tahap awal.

Model I-O : TIGA SEKTOR EKONOMI


Alokasi Output Struktur Input Input Antara Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Input Primer Jumlah Input Permintaan Antara Sektor Produksi Kuadran I X11 X21 X31 V1 X1 X12 X22 X32 V2 X2 X13 X23 X33 V3 X3 Penyediaan Impor Jumlah Output

Permintaan Akhir

Kuadran II F1 F2 F3 M1 M2 M3 X1 X2 X3

Kuadran III

Persamaan Dasar Dalam Model I-O


Secara Baris :
x 11 x 12 x 13 F1 X 1 M 1 x 21 x 22 x 23 F 2 X 2 M 2 x 31 x 32 x 33 F 3 X 3 M 3

Secara Kolom :

x 11 x 21 x 31 V1 X 1 x 12 x 22 x 32 V 2 X 2 x 13 x 23 x 33 V 3 X 3

Keterangan : xij = banyaknya output sektor i yang digunakan sebagai input sektor j Fi = permintaan akhir terhadap sektor i Xi =total output sektor I Vj = input primer dari sektor j Mi = impor produksi I Xj = total input sektor j.

Cara Membaca Tabel Input - Output


Secara baris, dapat dibaca : (1). Total permintaan = total penawaran (2). Total permintaan = permintaan antara + permintaan akhir = permintaan antara + (konsumsi rumah tangga + konsumsi pemerintah + pembentukan modal + ekspor) (3). Penawaran = Output domestik + impor Output = permintaaan antara + (konsumsi rumah tangga + konsumsi pemerintah + pembentukan modal + ekspor ) - impor (4). Output = permintaan antara + PDRB menurut penggunaan Secara kolom, dapat dibaca : (5). Total Input = Input antara + Input primer Input = Input antara + PDRB menurut sektor Jadi PDRB menurut penggunaan = PDRB menurut sektor

Asumsi :
homogenitas tiap sektor memproduksi suatu output tunggal dengan struktur input tunggal dan bahwa tidak ada substitusi otomatis antara berbagai sektor.

proporsionalitas dalam proses produksi, hubungan antara input dengan output merupakan fungsi linier, yaitu tiap jenis input yang diserap oleh sektor tertentu naik atau turun sebanding dengan kenaikan atau penurunan output sektor tersebut.
aditivitas efek total pelaksanaan produksi di berbagai sektor

dihasilkan oleh masing-masing sektor secara terpisah.

Keterbatasan:

- rasio input-output tetap konstan sepanjang periode analisis - hubungan yang tetap ini berarti menunjukkan bahwa apabila input suatu sektor diduakalikan, maka outputnya akan dua kali juga - asumsi semacam ini menolak adanya pengaruh perubahan teknologi ataupun produktifitas

JENIS TABEL TRANSAKSI

Jenis-jenis Tabel Transaksi


-Transaksi atas dasar harga pembeli -Transaksi atas dasar harga produsen -Transaksi total -Transaksi domestik.
Tabel Transaksi Atas Dasar Harga Pembeli Dalam tabel transaksi ini unsur margin perdagangan dan biaya pengangkutan masih tergabung dalam nilai input bagi sektor yang membelinya. Dalam penyusunan Tabel I-O biasanya tabel transaksi yang pertama kali disusun adalah tabel transaksi atas dasar harga pembeli.

Tabel 3 Transaksi Atas Dasar Harga Pembeli (Rp. Milyar)


Sektor 1 Sektor 1 Sektor 2 Sektor 3 Jumlah Biaya Antara Nilai Tambah Bruto Jumlah Input 2 3 Jumlah Permint . Antara 43.129 89.097 23.292 Permint . Akhir Jumlah Permint . 90.373 244.044 87.014 Impor Mar.Per dag. & B.Tran. 8.588 31.521 -40.109 Jumlah Output Jumlah Penyediaan 90.373 244.044 87.014

2.040 6.436 2.546

43.770 63.136 6.924

2.319 19.525 13.822

42.243 154.947 63.721

3.394 42.645 7.072

3.391 169.879 120.050

11.023

113.829

35.666

160.519

260.912

421.430

53.111

368.320

421.430

67.368 73.391

56.049 169.379

84.384 120.050

207.801 368.320

Sumber: BPS, diolah dari Tabel Input-Output Indonesia 1990

Keterangan: Sektor 1 meliputi sektor pertanian dan pertambangan. Sektor 2 meliputi sektor industri, listrik, gas & air minum, bangunan. Sektor 3 sektor lainnya.
Dalam klasifikasi I-O 1990, 161 sektor, sektor 1 meliputi sektor 001 s.d. 044, sektor 2 meliputi 045 s.d. 138, dan sektor meliputi 139 s.d. 161.

Tabel 4. Transaksi Atas Dasar Harga Produsen (Rp. Milyar)


Sektor 1 1 2 3 Jumlah Biaya Antara Nilai Tambah Bruto Jumlah Input 1.811 5.582 3.629 Sektor 2 41.130 54.121 18.579 3 1.906 16.462 17.299 Jumlah Permint . Antara 44.848 76.164 39.507 Permint . Akhir 36.938 136.359 87.615 Jumlah Permint . 81.785 212.523 127.122 Impor Mar.Per dag. & B.Tran. 0 0 0 Jumlah Output 73.391 169.879 120.050 Jumlah Penyediaan 81.785 212.523 127.122

3.394 42.645 7.072

11.023

113.829

35.666

160.519

260.912

421.430

53.111

368.320

421.430

67.368 73.391

56.049 169.379

84.384 120.050

207.801 368.320

Sumber: Seperti pada Tabel 3.

Tabel Transaksi Atas Dasar Harga Produsen


unsur margin perdagangan dan biaya pengangkutan telah dipisahkan sebagai input yang dibeli dari sektor perdagangan dan pengangkutan.

Transaksi Total
nilai input antara (Kuadran I) antar sektor ekonomi mencakup transaksi barang dan jasa produksi dalam negeri dan impor. Pada tabel ini tergambar informasi mengenai nilai impor menurut sektor ekonomi yang ditujukan pada vektor kolom di Kuadran II

Tabel 5. Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen (Rp. Milyar)


Sektor 1 1 2 3 1.739 4.909 3.423 Sektor 2 38.070 35.757 17.795 3 1.894 13.974 15.569 Jumlah Permint . Antara 41.752 51.639 30.788 Permint . Akhir 36.639 115.239 83.262 Jumlah Permint . 78.391 169.879 120.050 Impor Mar.Per dag. & B.Tran. 0 0 0 Jumlah Output 78.391 169.879 120.050 Jumlah Penyediaan 78.391 169.879 120.050

0 0 0

Jumlah Biaya Antara

10.120

91.622

31.437

133.180

235.140

368.320

368.320

368.320

Impor

902

22.207

4.230

27.339

25.772

53.111

53.111

53.111

NTB Jumlah Input

67.368 73.391

56.049 169.379

84.384 120.050

207.801 368.320

Sumber seperti Tabel 3.

Transaksi Domestik
Tabel transaksi domestik adalah tabel transaksi yang menggambarkan besarnya nilai barang /jasa antar sektor ekonomi yang hanya berasal dari produksi dalam negeri. diperoleh dengan memisahkan nilai transaksi barang /jasa yang berasal dari impor, baik transaksi antara maupun permintaan akhir dari tabel transaksi total.

Jenis-jenis tabel transaksi IO


Transaksi Pembeli
(-) Margin Perdagangan & Pengangkutan (TTM)

Transaksi Total

(-) Impor

Transaksi Produsen

Transaksi Domestik

Hubungan tabel-tabel transaksi IO

Anda mungkin juga menyukai