Anda di halaman 1dari 2

ARTI OTONOMI DAERAH

Otonomi daerah adalah suatu keadaan yang memungkinkan daerah dapat mengaktualisasikan
segala potensi terbaik yang dimilikinya secara optimal.Dimana untuk mewujudkan keadaan
tersebut,berlaku proposisi bahwa pada dasarnya segala persoalan sepatutnya diserahkan kepada
daerah untuk mengidentiIikasikan,merumuskan,dan memecahkannya,kecuali untuk persoalan-
persoalan yang memang tidak mungkin diselesaikan oleh daerah itu sendiri dalam perspektiI
keutuhan negara-bangsa.

PRINSIP-PRINSIP YANG HARUS DIPEGANG DALAM PEMBERIAN OTONOMI
DAERAH :

1. !enyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi,
keadilan, pemerataan serta potensi dan keanekaragaman daerah
2. !elaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab
3. !elaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten dan
daerah kota sedang pada daerah propinsi merupakan otonomi yang terbatas
4. !elaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara
5. !elaksanaan otonomi daerah harus lebih mengikatkan kemandirian daerah otonomi
6. !elaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peran dan Iungsi badan legislatiI
daerah
7. !elaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah propinsi dalam kedudukannya
sebagai daerah administrasi
8. !elaksanaan asas tugas pembantuan dari pemerintah dan daerah ke desa disertai
pembiayaan sarana dan prasarana serta SDM dengan kewajiban melaporkan dan
bertanggung jawab kepada yang menugaskan
ENDALA/ETIMPANGAN-ETIMPANGAN YANG SERING TER1ADI DALAM
PENERAPAN EBI1AAN OTONOMI DAERAH :
1. igh Cost Economic dalam bentuk pungutan-pungutan yang membabi buta. Otonomi
daerah dapat berubah siIat menjadi 'Anarkisme Financial
2. igh Cost Economic dalam bentuk KKN
3. Orientasi !emda pada Cash InIlow, bukan pendapatan
4. !emda bisa menjadi 'drakula bagi anak-anak mereka sendiri yaitu BUMD-BUMD yang
berada dibawah naungannya. Modusnya bisa jadi bukan melalui penjualan aset,
melainkan melalui kebijakan penguasa daerah yang sulit ditolak oleh jajaran pimpinan
BUMD
5. Karena terIokus pada penerimaan dana !emda bisa melupakan kriteria pembuktian
berkelanjutan
6. Munculnya hambatan bagi mobilitas sumber daya
7. !otensi konIlik antar daerah menyangkut pembagian hasil pungutan
8. Bangkitnya egosentrisme
9. Karena derajat keberhasilan otonomi lebih dilandaskan pada aspek-aspek Iinansial
pemerintah daerah bisa melupakan misi dan visi otonomi sebenarnya.
10.Munculnya bentuk hubungan kolutiI antara eksekutiI dan legislatiI di daerah.
UPAYA PE1ABAT DAERAH UNTU MENGATASI ETIMPANGAN YANG TER1ADI
1. !ejabat harus dapat melakukan kebijakan tertentu sehingga SDM yang berada di pusat
dapat terdistribusi ke daerah
2. !ejabat harus melakukan pemberdayaan politik warga masyarakat dilakukan melalui
pendidikan politik dan keberadaan organisasi swadaya masyarakat, media massa dan
lainnya.
3. !ejabat daerah harus bisa bertanggung jawab dan jujur
4. Adanya kerjasama antara pejabat dan masyarakat
5. Dan yang menjadi prioritas adalah pejabat daerah harus bisa memahami prinsip-prinsip
otonomi daerah.
ANALISIS LANGAH-LANGAH YANG HARUS DIAMBIL PEMERINTAH DALAM
MENGONTROL OTONOMI DAERAH :
O Merumuskan kerangka hukum yang memenuhi aspirasi untuk otonomi di tingkat propinsi
dan sejalan dengan strategi desentralisasi secara bertahap.Untuk itu perlu dipersiapkan
revisi UU No.22 dan No.25 ,termasuk usaha sosialisasi besar-besaran pada masyarakat
dan parlemen di tingkat pusat maupun daerah.
O Menyusun sebuah rencana implementasi desentralisasi dengan memperhatikan Iaktor-
Iaktor yang menyangkut penjaminan kesinambungan pelayanan pada
masyarakat,perlakuan perimbangan antara daerah-daerah,dan menjamin kebijakan Iiskal
yang berkelanjutan.
O Untuk mempertahankan momentum desentralisasi,pemerintah pusat perlu menjalankan
segera langkah desentralisasi,akan tetapi terbatas pada sektor-sektor yang jelas
merupakan kewenangan Kabupaten dan Kota dan dapat segera diserahkan.
O !roses otonomi tidak dapat dilihat sebagai semata-mata tugas dan tanggung jawab dari
menteri negara otonomi atau menteri dalam negeri,akan tetapi menuntut koordinasi dan
kerjasama dari seluruh bidang dalam kabinet (Ekuin,Kesra & Taskin, dan !olkam).

Anda mungkin juga menyukai