Anda di halaman 1dari 5

Sumber daya manusia merupakan salah satu pilar dalam proses pembangunan ekonomi dan Keberpihakan pada pengembangan

sumber daya manusia merupakan satu cara yang harus ditempuh untuk mencapainya. Pengembangan sumber daya manusia bisa dilakukan dengan melaksanakan kebijakan sosial yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, seperti memperluas akses pendidikan dasar, akses fasilitas kesehatan, jaring pengaman sosial, dll., agar kemerataan pendapatan, kegiatan ekonomi dapat menyentuh masyarakat luas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah faktor yang sangat penting dalam mengakserelasi pembangunan ekonomi. Sehingga sangat diperlukan sekali keberpihakan dari pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia untuk menjadi sumber daya modal. Pendidikan, kesehatan, keamanan, lapangan pekerjaan, lembaga penelitian dan tentunya lembaga keuangan yang mendukung penelitian itu berlangsung harus segera diwujudkan guna mencapai cita-cita sebagai negara yang sejahtera. Namun pembangunan dan penyediaan sarana pendidikan, kesehatan, keamanan, lapangan pekerjaan bukan merupakan harga multak bagi terciptanya pembangunan tapi yang terpenting ialah meluasnya akses-akses tersebut dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat strata masyarakat yang ada, seperti di Karla India. Jika seluruh lapisan masyarakat sudah dapat merasakan akses terhadap pendidikan, kesehatan, jarring pengaman social dll., sehingga semakin berpendidikan dan sehat masyarakat maka semakin masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi karena produktivitas, inovasi dapat terlaksana, tentunya distribusi pendapatan dan daya beli masyarakat semakin merata dan meningkat.

Joseph Stiglitz (Globalization Work The Next Step to Global Justice, 2006) menjelaskan bahwa sebuah pendekatan komprehensif menuju pembangunan ialah pendidikan, namun pendidikan tanpa pekerjaan tidak akan mendorong pembangunan. Seperti di China, pada awalnya fokus pada menarik investor asing dan kemudian fokus tersebut bergeser pada pengembangan entrepreneur domestik. Menurut World Bank, elemen penting dari strategi pembangunan ialah penyediaan lebih banyak sumber daya dan perkuat peran pasar. Menurut Stiglitz, pasar, pemerintah, dan individu adalah tiga pilar bagi kesuksesan strategi pembangunan. Dan pilar keempat ialah komunitas (orang saling bekerjasama dengan bantuan pemerintah dan NGO), seperti di Bali dalam membuat irigrasi pertanian, Grameen micro-credit bank di pedalaman Bangladesh (pemberian pinjaman kecil bagi wanita miskin). Penguatan komunitas ini dapat dilakukan dengan kesehatan, pertolongan legal, dan program pendidikan. Individu-individu yang mau bertarung dalam perekonomian global harus memiliki keterampilan dan sumber daya, seperti di India (Bangalore) yang memiliki teknologi dan manusia yang memiliki keterampilan untuk menggunakan teknologi tersebut.

Hubungan antara pembangunan manusia dengan kemiskinan akan memandu kita pada beberapa variabel lain yang juga terkait. Menurut Prof. Alain Mingat, pendidikan dasar mempunyai efek pertumbuhan yang terbesar dibandingkan dengan pendidikan menengah dan tinggi. Dampak dari pengembangan pendidikan dasar termasuk dampaknya pada distribusi pendapatan yang merata, kesejahteraan manusia, dan kebebasan. Pengembangan fasilitas kesehatan, pendidikan, jaring pangaman sosial dll., memiliki kontribusi langsung bagi pencapaian keberartian hidup dan kemakmuran, dan meskipun ini mungkin sulit untuk menetapkan nilai pastinya untuk pencapaian atau prestasi tersebut, tetapi tidak ada alasan apa saja untuk mengabaikan hal tersebut. Pergeseran dari modal manusia menjadi pembanguna manusia dalam arti yang lebih luas meliputi benefit yang masuk dalam perhitungan dalam melihat peran pendidikan, fasilitas kesehatan, dan program sosial lainnya. Menurut Gertler, mesin pertumbuhan ekonomi mencakup tenaga kerja yang produktif dan keinginan individu untuk meningkatkan kualitas hidup (Konsen atau fokus pembangunan manusia). Mengabaikan manfaat dari kehidupan yang lebih baik dalam mengimbangi biaya dan manfaat dari pembangunan sumber daya manusia dalam perhitungan akan menjadi kesalahan yang fatal. Konsen atau fokus utama dalam pembangunan manusia juga membuat pembangunan manusia penting untuk menuju pola distribusi penerimaan manfaat melalui pengembangan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan program sosial lainnya.

PENDIDIKAN MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang. Dengan memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang memiliki pengaruh besar terhadap komposisi jumlah penduduk di dunia. Jumlah penduduk yang tinggi adalah masalah serius yang dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, dari setiap perkembangan zaman, yang menjadi faktor utama kemajuan Negara Indonesia adalah faktor ekonomi, karena faktor ekonomi yang mendominasi segala aspek dalam perkembangan Indonesia. Maka dari itu, berbagai aspek tersebut harus mendukung segala bentuk tindakan yang mempengaruhi perkembangan perekonomian yang ada. Salah satu aspek yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah aspek pendidikan. Karena pendidikan merupakan faktor utama kemajuan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Menurut Dody Heriawan Priatmoko, dengan

mengutip pernyataan Schuts dan Solow, menegaskan bahwa pendidikan merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Apalagi saat ini Indonesia, sudah menjadi bagian dari penduduk dunia dan menjadi bagian kompetisi masyarakat dunia, khususnya dalam meraih pasar dan peluang kesempatan kerja yang tidak dibatasi oleh garis wilayah kenegaraan. Untuk itu, perlu diadakannya peningkatan sumber daya manusia. Akan tetapi, jika dilihat pada kenyataannya, sumber daya manusia di Indonesia melemah, karena menurunnya mutu pendidikan. Memasuki abad ke 21 pendidikan di Indonesia tidak mengalami peningkatan atau dengan kata lain menurun. Prestasi pendidikan Indonesia tertinggal dari negara-negara di Asia lainnya. Indikator yang menyebabkan hal tersebut adalah prestasi siswa, dan peringkat indeks pengembangan manusia yaitu komposisi dari tingkat pencapaian pendidikan. Masalah pendidikan yang memperhatinkan ini harus segera diselesaikan agar masyarakat Indonesia dapat bersaing pada persaingan global. Indonesia mengalami dua masalah besar dalam pendidikan yaitu masalah internal dan eksternal. Pada persoalan internal yang saat ini sedang dilakukan penataan dan rekstruturisasi strategi pengembangan yang jauh lebih tepat, akurat dan ekseleratif. Seperti halnya media serta saran pendidikan yang dapat mempengaruhi mutu dari pendidikan itu sendiri. Sedangkan pada persoalan ekstrenal yang ada yakni mengenai berbagai tantangan serta peluang yang justru menunggu peningkatan tersebut agar SDM di Indonesia menjadi lebih kompetitif. Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya pemerintah Indonesia harus benar-benar memikirkan mutu peningkatan pendidikan di negara ini. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilakukan penyelesaian dengan perbaikan mendasar yakni kurikulum bahan ajar dan guru sebagai pengajar. Selain dari pemerintah, masyarakat Indonesia sebagai pelakunya juga harus membantu dan bersedia untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan indonesia yang hampir terpuruk. Meski banyak masyarakat Indonesia yang tidak memperdulikan nilai pendidikan karena dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang memperhatinkan. Banyak anak-anak yang mengalami putus

sekolah, karena mahalnya ongkos sekolah yang harus dikeluarkan yang mendorong hal tersebut terjadi. Dengan minimnya latar belakang pendidikan yang dimiliki, membuat para orang tua lebih memilih anak-anaknya untuk tidak bersekolah dari pada mereka tidak makan atau dengan kata lain tidak dapat melanjutkan hidup. Cara berfikir seperti itu lah yang dimiliki para masyarakat menengah kebawah, oleh karena itu pemerintah perlu memperhatikan hal tersebut. Dengan cara menurunkan biaya sekolah atau bahkan tidak memungut biaya bagi para masyarakat yang kurang mampu. Agar para anak sebagai penerus bangsa harus mengenyam pendidikan. Karena begitu penting nilai pendidikan itu sendiri. Dengan begitu, siapapun dapat memperoleh pendidikan tanpa terkecuali. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menopang kemajuan suatu negara, sehingga negara yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas akan memiliki keunggulan dalam segala bidang, terutama dalam bidang ekonomi. Pendidikan merupakan investasi modal manusia, yang akan menetukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Sebagai contoh yaitu negara Jepang. Jepang mampu mengadopsi teknologi berat dengan cepat sehingga masyarakatnya cepat mengerti akan sebuah teknologi dan memiliki kualitas yang bagus dalam hal sumber daya alam. Berbeda dengan Indonesia yang karenanya masyarakat masih memiliki pendidikan yang rendah sehingga sumber daya negara inipun masih rendah jadi masih sulit menerapkan teknologiteknologi yang mutakhir yang saat ini sudah mulai bermunculan. Dalam memasuki abad ke-21 yang ditandai oleh proses globalisasi, dengan persaingan yang ketat, maka bangsa Indonesia dituntut untuk lebih menyiapkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki keungulan kompetitif. Semua itu bisa diperoleh melalui pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Dengan demikian, pendidikan yang baik dan bermutu merupakan tanda bagi upaya memenangkan kompetisiglobal. Meskipun sekarang sedang dalam situasi krisis yang mungkin berakibat pada penurunan anggaran pembangunan nasional, namun alokasi anggaran pendidikan sepertinya tak sampai berkurang. Kita menyadari bahwa pembangunan pendidikan di Indonesia jauh tertinggal di belakang dibandingkan dengan

pembangunan infrastruktur. Selama tiga dasawarsa prioritas utama pembangunan nasional masih bertumpu pada pembangunan fisik, mengalahkan bidang pendidikan yang memiliki arti dan bersifat strategis serta dapat memperbaiki kehidupan negara ini. Untuk itu sudah seharusnya kita menggeser skala prioritas utama pembangunan nasional dengan menempatkan pendidikan sebagai hal yang utama atau dengan kata lain memprioritaskan pendidikan. Pendidikan itu tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat namun investasi pendidikan itu berlangsung sangat lama. Namun demikian jika kita tidak mulai membenahi pendidikan nasional sejak sekarang, maka sumber daya manusia kita akan jauh tertinggal dari negara lain dan hal tersebut sangat merugikan. Setidaknya kita menyadari sepenuhnya pendidikan merupakan agenda penting dan strategis, bukan hanya meningkatkan kualitas bangsa, melainkan juga mendorong kemajuan seluruh masyarakat. Karena itu, seluruh komponen bangsa harus mempunyai komitmen bersama untuk membangun pendidikan. Membangun pendidikan menjadi lebih penting lagi terutama dalam menyongsong milenium ketiga, yang ditandai oleh arus globalisasi yang menuntut daya saing tinggi. Karena itu, menyiapkan sumber daya menusia yang berkualitas, melalui upaya meningkatkan mutu pendidikan, merupakan suatu yang mutlak untuk membangun negara ini agar lebih memilki kompeten di dunia internasional.

Anda mungkin juga menyukai