Anda di halaman 1dari 14

Menurut bentuknya k|orop|as d|bag| men[ad|

1 k|orop|as bentuk |ensa m|sa| pada nydri//o vertici//oto


2 k|orop|as bentuk b|ntang terdapat pada ganggang yqnemo
3 k|orop|as bentuk [a|a terdapat pada ganggang /odophoro
4 k|orop|as bentuk p|ta terdapat pada ganggang pyroqyro
Cenom kloroplas
W kloroplas mempunyal slsLem geneLlk sendlrl
W ulyaklnl berasal darl 'hoLosynLheLlc bacLerla'
W 8erupa molekul unA membenLuk llngkaran (sama dengan pada mlLokondrla)
W ualam saLu organel blsa LerdapaL leblh darl saLu kopl (mulLlple coples)

Macammacam plasLlda dlkelompokkan berdasarkan plgmen
W kloroplas
W Mengandung klorofll
W ChromoplasL
W 1ldak mengandung klorofll
W Mengandung caroLeold
W Menyebabkan warna kunlng oranye dan merah pada bunga dan buah
W lungslnya dalam meLabollsme sel maslh belum [elas
W LeucoplasL
W Merupakan plasLlda yang Lldak berwarna
W Menylmpan berbagal sumber energl dalam [arlngan[arlngan foLoslnLesls
W AmyloplasL
W Sebagal LempaL menylmpan amllum
W LlaloplasL
Sebagal LempaL menylmpan llpld
(A) Chromoplas yang mengandung LeLes lemak dlmana caroLenold dlslmpan
(8) AmyloplasL mengandung garulagranula paLl yang berukuran besar

BAB I
PENDAHULUAN

Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang mengandung kloroIil. Di dalam kloroplas
berlangsung Iase terang dan Iase gelap dari Iotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada
hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat
memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram
(kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam
sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada
ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali
disertai pirenoid. Kloroplas matang pada beberapa ganggang , bioIita dan likopoda dapat
memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan
dan pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua
membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi Iase gelap.
Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang
berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid
menyimpan pigmen-pigmen Iotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam Iase
Iotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang
bebas pigmen. Prokariota yang berIotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak
itu terletak bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang
beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom
dari tipe prokariotik.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang berwarna hijau, umumnya berbentuk lensa, terdapat dalam
sel tumbuhan lumut (Bryophyta), paku-pakuan (Pterydophyta) dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta). Garis tengah lensa tersebut 2-6 milimikron, sedangkan tebalnya 0,5-1,0
milimikron. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua
sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastida . Plastida adalah organel
bermembran rangkap yang bentuk dan Iungsinya bermacam-macam. Proplastida merupakan
prekursor berbagai macam plastida dalam jaringan tanaman, tergantung pada macam jaringan
dan macam lingkungan yang berpengaruh, proplastida berdiIerensiasi menjadi plastida yang
berbeda.
Pengamatan dengan mikroskop cahaya, dengan pembesaran yang paling kuat, kloroplast
terlihat berbentuk butir. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya plastida berbentuk cakram
(kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam
sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada
ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali
disertai pirenoid. Kloroplas matang pada beberapa ganggang, bryophyta dan lycopodium dapat
memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan
dan pembelahan proplastid di daerah meristem. Bentuk kloroplast yang beraneka ragam
ditemukan pada alga. Kloroplast bernbentuk pita spiral ditemukan pada $pirogyra, sedangkan
yang berbentuk jala ditemukan pada Cladophora, sedangkan kloroplast berbentuk pita
ditemukan pada Zygnema.
Kloroplas dijumpai terutama pada bagian daun yang disebut mesoIil, yang sering disebut
pula daging daun. Kloroplas juga dijumpai di bagian-bagian lain, bahkan juga pada batang dan
ranting yang berwarna hijau. Hal ini disebabkan karena dalam kloroplas terdapat pigmen yang
berwarna hijau disebut kloroIil. Pigmen ini dapat menyerap energi cahaya. KloroIil terdapat pada
membran tilakoid dan perubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam
tilakoid, sedangkan pembentukan glukosa sebagai produk akhir Iotosintesis berlangsung di
stroma. Disamping kloroIil a ( pigmen berwarna hijau ) dikenal pula kloroIil b yang mempunyai
struktur mirip kloroIil a, yaitu pigmen yang berwarna kuning sampai jingga yang disebut
karoten.
Seperti halnya mitokondria, kloroplas dikelilingi oleh membran luar dan membran
dalam. Seperti membran luar pada mitokondria, membran luar kloroplas juga mengandung porin
yang menyebabkan membran ini permeable terhadap molekul dengan ukuran 10.000 dalton.
Sebaliknya membran dalam relatiI lebih impermeabel. Membran dalam menutupi daerah yang
berisi cairan yang disebut stroma yang mengandung enzim untuk reaksi terang pada proses
Iotosintesis. Stroma juga mengandung DNA dan ribosom. Pelipatan membran dalam membentuk
struktur seperti tumpukan piringan yang saling berhubungan yang disebut tilakoid yang tersusun
membentuk grana. Membran tilakoid yang mengelilingi ruang interior tilakoid yang berisi cairan
mengandung kloroIil dan pigmen Iotosintesis lain serta rantai transport elektron. Reaksi terang
dari Iotosintesis terjadi di tilakoid. Membran luar kloroplas menutupi ruang intermembran antara
membran dalam dan membran luar kloroplas. Seperti pada matriks mitokondria, stroma
kloroplas mengandung molekul DNA sirkuler dan ribosom. Diperkirakan pula terdapat sekitar 60
macam polipeptida pada membran tilakoid. Setengah diantaranya dikode oleh DNA kloroplas.
Sebagian besar protein dalam kloroplas dikode oleh gen nuklear, dihasilkan di sitoplasma dan
selanjutnya dikirim ke kloroplas.
B. 1alur Fotosintesis
Reaksi Terang
Fotosintesis pada organisme Iotosintetik terjadi dalam 2 tahap yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Pada reaksi terang, kloroIil dan pigmen menyerap energi matahari yang kemudian diubah
menjadi bentuk energi kimia yaitu ATP dan senyawa pereduksi
NADPH.
Reaksi terang dalam proses Iotosintesis menggunakan dua Iotosistem sebagai akseptor proton,
yaitu Fotosistem I dan Fotosistem II.
Absorpsi cahaya matahari akan mengeksitasi elektron. Sinar cahaya matahari yang
nampak adalah radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang antara 400-700 nm. Cahaya
matahari ditimbulkan oleh Iusi inti atom hidrogen membentuk atom helium dan elektron.
Kemampuan suatu senyawa kimia untuk menyerap cahaya bergantung pada susunan elektron
yang ada di sekeliling inti atom pada struktur senyawa tersebut. Bilamana Ioton diserap oleh
suatu molekul, elektron dinaikkan ke tingkat energi yang lebih tinggi, melompat menuju molekul
pembawa elektron yang pertama. Jika molekul kloroIil pada membran tilakoid dieksitasi oleh
cahaya, tingkat energi elektron di dalam strukturnya ditingkatkan oleh sejumlah ekuivalen energi
cahaya yang diserap dan kloroIilpun tereksitasi. Energi eksitasi ini akan berpindah dengan cepat
melalui kelompok molekul pigmen penangkap cahaya ke pusat reaksi Iotosistem. Di sini elektron
memperoleh energi dalam jumlah besar. Elektron yang panas ini akan dikeluarkan daqri pusat
reaksi dan diterima oleh molekul pembawa elektron yang pertama. Akibatnya molekul pembawa
elektron yang pertama ini akan menjadi tereduksi atau dengan kata lain menerima elektron.
Sedangkan pusat reaksinya kehilangan elektron sehingga meninggalkan lubang elektron.
Elektron yang kaya energi akan terus dibawa oleh molekul pembawa elektron menuju NADP
yang direduksi menjadi NADPH. Sementara itu, lubang elektron yang terbentuk karena eksitasi
elektron akan diisi kembali oleh eletron yang berasal dari Iotosistem II. Dalam hal ini, pada
Iotosistem II juga akan meninggalkan lubang elektron sehingga kekosongan tempat ini akan diisi
oleh elektron yang berasal dari Iotolisis air.
Fotosistem I merupakan satu partikel yang disusun oleh sekitar 200 molekul kloroIil-a,
50 kloroIil-b, 50 sampai 200 pigmen karoteroid, dan satu molekul penerima cahaya matahari
yang disebut P700. Pada Iotosistem I terjadi penyerapan energi matahari pada panjang
gelombang sekitar 700 nm. Bagian kedua yang menyangkut penyerapan energi matahari pada
panjang gelombang di sekitar 680 nm, disebut Iotosistem II, melibatkan proses pembentukan O2
dan H2O . Fotosistem II banyak menggunakan kloroIil-b.
Fotsistem I dan II merupakan komponen penyalur energi dalam rantai pengangkutan
elektron Iotoseintesis secara berlanjut dari molekul air sebagai donor elektron ke NADP

sebagai
akseptor elektron.
Lepasnya satu elektron dari P700 mengakibatkan berubahnya molekul menjadi bentuk
teroksidasinya P700 yang kekurangan satu elektron. Untuk mengisi kekurangan itu satu
elektron dialiri melalui sederetan molekul pembawa elektron dari molekul pembawa elektron,
dari molekul P680 dalam Iosistem II, pengaliran elektron hanya terjadi setelah terjadinya
penyinaran terhadap Iotosistem II yaitu tereksistasinya P680 yang segera melepaskan eelektron
ke molekul penerima elektron pertama. Ini mengakibatakan teroksidasinya bentuk P680 menjadi
menjadi P680. Kekurangan elektron pada P680 dipenuhi dari reaksi oksidasi molekul H2O
menjadi O
2
.
Energi yang diperoleh dari transport elektron Iotosintetik dari H2O ke NADP akan
mengahsilkan energi dalam bentuk NADPH. Aliran elektron yang terjadi disebut aliran nonsiklik
yang melibatkan Iotosistem I dan Iotosistem II.
Bentuk energi lain yaitu yang berupa ATP dihasilkan dari aliran elektron siklik dimana
elektron ditingkatkan ke penerima elektron pertama menuju lubang elektron Iotosistem I melalui
jalan pintas. Dalam hal ini, elektron berdaur terus menerus dalam keluar pusat reaksi Iotosistem I
dan masuk kembali ke dalamnya. Sehingga, dalam proses ini tidak ada pembentukan NADPH
maupun pembebasan oksigen melainkan akan menghasilkan ATP. Aliran siklik terjadi apabila
tanaman khususnya lebih banyak memerlukan ATP daripada NADPH.
Reaksi Gelap
Fotosintesis Tumbuhan C4 Dan CAM
Pada tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang pada Iase reaksi gelap menambat CO
2
menjadi
asam malat dan asam aspartat 4-carbon. Setelah Iotosintesis dalam
14
C
2
berlangsung sekitar 1
detik, 80
14
C yang tertambat berada dalam kedua asam tersebut dan hanya 10 dalam PGA,
hal ini menunjukkan bahwa 3-PGA bukan produk pertama Iotosintesis. Sebagin besar spesies C4
adalah monokotil, jagung dan tebu. Tumbuhan C4 ini pada suhu panas dan penyinaran tinggi
mampu berIotosintesis lebih cepat dan menghasilkan biomassa lebih cepat.

Reaksi perubahan CO
2
(sebenarnya HCO
3
-
) menjadi asam malat dan asam aspartat 4-
carbon terjadi mula-mula melalui penggabungan awal dengan pospoenolpiruvat(PEP) untuk
membentuk oksaloasetat dan Pi, reaksi ini terjadi di mesoIil daun dan sikatalisis oleh
pospoenolpiruvat karboksilase. Oksaloasetat dibentuk pada sel mesoIil yang kemudian direduksi
menjadi malat dengan pemanIaatan NADPH. Malat kemudian ditransIer dalam sel pengangkut
lalu didekaobosilasi menghasilkan piruvat dan CO
2
. Piruvat yang ditransIer ke sel mesoIil dan
dikonversi menjadi IosIoenolpiruvat dikataklisis oleh enzim piruvat-IosIat kinase. CO
2
yang
terbentuk diikat oleh ribosadiIosIat klarboksilaase melaui jalur calvin di kolroplas seludang
berkas. Setelah dekarbosilasi asam C4, molekul piruivat dan alanin diangkut balik ke sel mesoIil,
tempat dimana diubah menjajdi PEP sehingga penambatan CO
2
dapat berlangsung terus.

Pada tumbuhan sekulen seperti kaktus dan nanas yang hidup di lingkungan yang panas
dan kering, melakukan Iiksasi CO
2
yang berbeda dengan tumbuhan C4, tumbuhan ini hanya
menguapkan sedikit uap air melalui stomata bersama dengan pelepasan O
2
dan pengikatan CO
2
.
Pada malam hari ketika suhu udara dingin dan berangin, stomata membuka untuk mengangkap
CO
2 ,
kemudian diubah menjadi oxaloacetate oleh PEP carboxylase. Oksaloasetat diubah menjadi
malat dan disimpan dio valuola, untukmelindungi sitosol dan enzim plastid dari pH rendah dari
disosiasi asam malat. Pada asiang hari stomata menutup, untuk mencegah penguapan yang
berlebihan akibat temperature udara yang tinggi. Dan CO
2
bereaksi pada malam hari menjadi
malat oleh enzim malat NADP-linked. CO2 ini berasimilasi di siklyus calvin dengan bantuan
RuBP. Karena metode Iiksasi CO
2
pertama kali ditemukan pada tumbuhan Iamilia Crassulaceae
, maka CAM adalah singkatan dari crassulacean acid metabolism .

BAB III
KESIMPULAN

1. Secara khas kloroplas mencakup dua membran luar yang meliputi stroma homogen, di sinilah
berlangsung reaksi-reaksi Iase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing
terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti
cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen Iotosintesis dan sistem transpor elektron
yang terlibat dalam Iase Iotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait
dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.

W 8erlkuL adalah beberapa fakLor uLama yang menenLukan la[u foLoslnLesls
29

W loteosltos coboyo
La[u foLoslnLesls makslmum keLlka banyak cahaya
W oseottosl kotbo JlkslJo
Semakln banyak karbon dlokslda dl udara makln banyak [umlah bahan yang dapL dlgunakan
Lumbuhan unLuk melangsungkan foLoslnLesls
W b
Lnzlmenzlm yang beker[a dalam proses foLoslnLesls hanya dapaL beker[a pada suhu opLlmalnya
umumnya la[u foLoslnLensls menlngkaL selrlng dengan menlngkaLnya suhu hlngga baLas
Loleransl enzlm
W oJot olt
kekurangan alr aLau kekerlngan menyebabkan sLomaLa menuLup menghambaL penyerapan
karbon dlokslda sehlngga mengurangl la[u foLoslnLesls
W oJot ftslotot (bosll ftslotesls)
!lka kadar foLoslnLaL seperLl karbohldraL berkurang la[u foLoslnLesls akan nalk 8lla kadar
foLoslnLaL berLambah aLau bahkan sampal [enuh la[u foLoslnLesls akan berkurang
W @obop pettbboo
enellLlan menun[ukkan bahwa la[u foLoslnLesls [auh leblh Llnggl pada Lumbuhan yang sedang
berkecambah keLlmbang Lumbuhan dewasa Pal lnl mungkln dlkarenakan Lumbuhan
berkecambah memerlukan leblh banyak energl dan makanan unLuk Lumbuh

B. Fotosintesis
O Sejarah penemuan fotosintesis
Jika anda berdiri di dekat pohon yang rindang saat cuaca panas, apakah yang anda rasakan?
tentunya, akan terasa sejuk. Tapi mengapa hal itu bisa terjadi? Inilah yang disebut proses
Iotosisintesis pada tumbuhan. Dalam proses Iotosintesis akan menghasilkan oksigen yang
berguna bagi mahluk hidup. Tapi apakah para ilmuwan langsung menemukan proses Iotosintesis
ini? Ternyata tidak. Penemuan Iundamental ini bertahap dan berlangsung selama 100 tahun
lebih!
Pada awalnya, orang menganggap bahwa akar 'memakan tanah, seperti yang dikemukakan
Aristoteles. Tumbuhan hijau memperoleh zat-zat makanan dari dalam tanah, yang berasal dari
hasil penguraian organisme yang telah mati. Berikut ini adalah percobaan-percobaan yang
mendasari penemuan Iotosintesis
Pada abad ke-17 ketika 1an van Helmont, seorang dokter dan ahli kimia menyatakan bahwa
pertumbuhan tumbuhan disebabkan adanya air dan bukan tanah.
Pada tahun 1772, 1oseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta, melakukan penelitian dan
menyimpulkan bahwa tumbuhan mengubah udara yang dikeluarkan hewan menjadi udara segar.
Priestley melakukan eksperimen bahwa jika di dalam tabung tertutup diletakkan tikus dan
tumbuhan, tikus tetap hidup. Selanjutnya, kita mengetahui bahwa tumbuhan menggunakan
karbondioksida yang dikeluarkan oleh hewan, dan hewan menyerap oksigen yang dihasilkan
tumbuhan.
Pada tahun 1779, 1an Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, dengan percobaan menggunakan
tanaman air Hydrilla verticillata di bawah corong terbalik. Jika tanaman tersebut terkena cahaya,
timbullah gelembung-gelembung udara yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi. Hal ini
membuktikan bahwa pada Iotosintesis dilepaskan oksigen.
1ean Senebier (1782), menyebutkan gas yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk Iotosintesis
adalah karbondioksida yang merupakan sumber karbon bagi tumbuhan hijau. Pada tahun 1482,
1ulius Robert Mayer menyatakan bahwa energi cahaya matahari yang diserap oleh tumbuhan
hijau selanjutnya diubah menjadi energi kimia.
1ulius Von Sachs (1860) membuktikan bahwa pada Iotosintesis akan terbentuk karbohidrat
(amilum). Frederick Blackman (1905) menunjukkan bahwa pada proses Iotosintesis terjadi
reaksi gelap yang tidak membutuhkan cahaya. Robert Hill (1937) berhasil mengikuti kegiatan
kloroplas yang telah dipisahkan dari sel hidup. Kloroplas tersebut jika disinari mampu
menghasilkan oksigen.
O Dari manakah tumbuhan memperoleh makanan ?
Berbeda dengan hewan dan manusia yang mendapatkan molekul makanan organik dengan cara
memakan organisme lain atau hasil sampingannya (heterotroI), tumbuhan mendapatkan molekul
makanan organik tanpa harus memakan organisme lain (autotroI). Tumbuhan tidak memiliki
mulut dan perut, namun tumbuhan kaya dengan makanan, misalnya zat gula. Dari manakah asal
makanan tersebut?
Ada dua tempat yaitu tanah dan udara. Akan tetapi, di tanah dan udara tidak ada zat gula,
melainkan hanya ada bahan sederhana seperti karbon dioksida (CO
2
) dan air (H
2
O). Jadi, yang
dilakukan oleh tumbuhan adalah menyerap bahan-bahan sederhana (CO
2
dan H
2
O) dari
lingkungan dan mengolahnya menjadi bahan lain yang kompleks, yakni zat organik seperti zat
gula (Gambar 6).
Penyusunan bahan kompleks dari bahan yang sederhana disebut sintesis. Karena tumbuhan
memerlukan cahaya (foto) saat mensintesis (membuat) zat gula, maka disebut fotosintesis.
Dengan demikian Iotosintesis merupakan salah satu reaksi yang tergolong ke dalam reaksi
anabolisme.






O Bagian daun yang Berperan dalam Fotosintesis
Semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau memiliki kloroplas sebagai tempat berlangsungnya
Iotosintesis. Namun, organ utama Iotosintesis adalah daun. Di bagian daun (pembuluh) terdapat
bagian yang disebut mesoIil. Pada mesoIil terdapat jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga
karang (spons) yang banyak terdapat kloroplas.
Kloroplas merupakan tempat Iotosintesis pada tumbuhan. Kloroplas mengandung pigmen
kloroIil dan mempunyai membran rangkap (membran luar dan membran dalam). KloroIil
merupakan pigmen warna hijau yang menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi
energi kimia. Di dalam kloroplas terdapat stroma, tilakoid (kantong membran pipih di dalam
kloroplas) dan grana (tumpukan tilakoid). Lihat Gambar 7.

Untuk lebih jelasnya, coba amati animasi berikut ini!
Di antara sel-sel epidermis daun terdapat pori kecil yang disebut stomata. Fungsi stomata sebagai
pengatur penguapan, pengatur masuknya gas CO
2
dari udara dan keluarnya gas O
2
ke udara
selama Iotosintesis berlangsung dan ke arah sebaliknya pada waktu respirasi berlangsung.
O Proses Fotosintesis
Telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Iotosintesis adalah mengolah bahan sederhana
menjadi bahan yang kompleks dengan bantuan cahaya. Proses Iotosintesis hanya terjadi pada
tumbuhan yang memiliki kloroIil atau beberapa bakteri yang memiliki pigmen Iotosintetik.
Proses Iotosintesis, disamping memerlukan bahan baku karbon dioksida (CO
2
) dan air (H
2
O)

juga memerlukan energi cahaya yang ditangkap oleh kloroIil. Tumbuhan umumnya
mendapatkan karbon dioksida dari udara dan mendapatkan air dari tanah. Reaksi Iotosintesis
yang terjadi secara sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Untuk lebih jelasnya, coba amati animasi berikut ini!
Sebenarnya, proses Iotosintesis bukanlah reaksi tunggal melainkan terdiri dari beberapa tahap
reaksi yang kompleks. Proses Iotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi yaitu
reaksi terang dan reaksi gelap. Perhatikan Gambar 8.

. Reaksi Terang
Reaksi terang berlangsung di membran tilakoid. Cahaya matahari yang ditangkap oleh kloroIil
digunakan untuk memecah molekul air. Pemecahan ini disebut fotolisis yang dapat
mengakibatkan molekul air pecah menjadi oksigen (O
2
), ion hidrogen (H

) dan melepaskan
elektron. Elektron akan berjalan pada sistem transport elektron dengan mengaktiIkan enzim
ATP-sintase untuk menghasilkan ATP. Ion hidrogen ditangkap oleh NADP menjadi NADPH
2
.
Keseluruhan reaksi ini terjadi jika ada terdapat sinar matahari sehingga disebut reaksi terang.
Hasil reaksi terang adalah ATP, NADPH
2
, dan oksigen. Oksigen dikeluarkan melalui stomata di
epidermis daun.
b. Reaksi gelap (siklus calvin)
Reaksi gelap berlangsung di stroma. Pada reaksi gelap di diperlukan karbon dioksida (CO
2
).
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses Iotosintesis memicu terjadinya reaksi gelap
(siklus calvin). Pada proses ini terjadi pengikatan karbon dioksida di dalam daun. Karbon
dioksida ini akan bergabung dengan ion hidrogen yang dihasilkan dari reaksi terang, membentuk
gula (glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya
sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Untuk lebih jelasnya, coba amati animasi berikut ini!
O Hasil akhir Fotosintesis
Hasil akhir Iotosintesis adalah gul a sederhana.
Senyawa ini perlu diubah menjadi gula lain yang lebih kompleks (misalnya sukrosa) sebelum
diangkut karena mudah bereaksi. Melalui Iloem, sukrosa diangkut ke sel-sel daun yang tidak
berIotosintesis, ke sel-sel batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisa
sukrosa diubah menjadi gula, protein dan lipid sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan
terutama disimpan dalam akar dan batang, tetapi ada juga yang disimpan dalam daun. Hasil lain
dari Iotosintesis adalah oksigen yang dilepas ke lingkungan melalui stomata yang digunakan oleh
makhluk hidup lain untuk bernaIas.

Anda mungkin juga menyukai