Anda di halaman 1dari 28

AGUNG MAULANA RAHMAT CHANDRA SETIAWAN DWISARI ROSIANA FITRIA APRIYANTI NURUL HIDAYAH RIKA FITRIANI YULIANA SUNDASARI

Kanker

adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan selyang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerangjaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).

Kanker adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari DNA selular. Sel abnormal ini membentuk klon dan mulai berproliferasi secara abnormal, mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut. Kemudian dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasif, dan terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses kelimfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa kearea lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran kanker) pada bagian tubuh yang lain. Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yagn telah digunakan, namun kanker bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal, tetapi lebih kepada suatu kelommpok penyakit yang jelas dengan penyebab, manisfestasi, pengobatan dan prognosa yang berbeda.

DefinisiTumor otak adalah lesi intra kranial yang menempati ruang dalam tulangtengkorak Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganasyang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak.Tumor intracranial meliputi lesi benigna dan maligna. Tumor intracranial dapatterjadi pada beberapa struktur area otak dan pada semua kelompok umur. Tumor otak dinamakan sesuai dengan jaringan dimana tumor itu muncul.

Penyebab dari tumor belum diketahui. Namun ada bukti kuat yang menunjukan bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe tumortumor tertentu. Agent tersebut meliptu faktor herediter, kongenital, virus, toksin, dandefisiensi immunologi. Ada juga yang mengatakan bahwa tumor otak dapatterjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. (FaganDubin, 1979; Larson, 1980; Adams dan Maurice, 1977; Merrit, 1979).Metastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi. Karsinomametastase lebih sering menuju ke otak dari pada sarkoma. Lokasi utama daritumor otak metastase berasal dari paru-paru dan payudara

Tumor

otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien.Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu.Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial

Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak daninfiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringanneuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuhmenyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri padaumumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkindapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejangsebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan kompresiinvasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak.

Klasifikasi 1.Berdasarkan jenis tumor Jinak a.Acoustic neuroma b.Meningioma c.Pituitary adenoma d.Astrocytoma (grade I) Malignant a.Astrocytoma (grade 2,3,4) b.Oligodendrogliomac.Apendymoma

2.Berdasarkan lokasi Tumor intradural a.Ekstramedular b.Cleurofibroma c.Meningioma d.Intramedular e.Apendymoma f.Astrocytoma g.Oligodendroglioma H. Hemangioblastoma Tumor ekstradural Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid, paru paru, ginjal dan lambung.

Tumor otak menunjukkan gejala klinis yang tersebar bila tumor inimenyebabkan peningkatan TIK serta tanda dan gejala local sebagai akibat daritumor yang mengganggu bagian spesifik dari otak a. Gejala peningkatan tekanan intracranial Gejala gejala peningkatan tekanan intracranial disebabkan oleh tekananyang berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor.Pengaruhnya adalah gangguan keseimbangan yang nyata antara otak, cairanserebrospinal dan darah serebral. Semua terletak di tengkorak.

gejala

yang banyak terjadi akibat tekanan intra cranial yaitu: a. Sakit kepala b. Muntah c. Papiledema (edema pada saraf optic) d. Perubahan kepribadian e. Adanya variasi penurunan focal motorik,sensor dandisfungsi saraf cranial

Lokasi gejala-gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan daerah otak yang terkena,menyebabkan tanda-tanda yang ditunjukkan local,seperti padaketidaknormalan sensori dan motorik, perubahan penglihatan dan kejang a. Tumor korteks motorik b. Tumor lobus oksipital c. Tumor serebelum d. Tumor lobus frontal e. Tumor sudut serebropontin f. Tumor intracranial

Pemeriksaan

fisik sebaiknya dilakukan per system (B1-B6) a.B1 (Breathing) b.B2 (Blood) c.B3 (Brain) d.B4 (Bladder) e.B5 (Bowel) f.B6 (Bone)

Scan otak. Meningkatt isotop pada tumor. Angiografi serebral. Deviasi pembuluh darah. X-ray tengkorak. Erosi posterior atau adanya

kalsifikasi intracranial X-ray dada. Deteksi tumor paru primer atau penyakit metastase. CT scan atau MRI. Identfikasi vaskuler tumor, perubahan ukuranventrikel serebral. Ekoensefalogram. Peningkatan pada struktur midline

Tindakan

terhadap tumor otak adalah paliatip dan melibatkan penghilangan atau mengurangi simtomatologi serius. adapun Bila pasien mempunyai nyeri hebat, morfin dapat diinfuskan kedalam ruangepidural atau subaraknoid melalui jarum spinal dan kateter sedekat mungkinke segmen spinal dimana nyeri dirasakan. Morfin disis kecil diberikan padainterval yang ditentukanradiasi,kemoterapi,

Tumor

tulang adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel-sel tersebut tidak pernah menjadi dewasa. Dengan istilah lain yang sering digunakan Tumor Tulang, yaitu pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa jinak atau ganas.

Nyeri

dan/ atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi semakin parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit) Fraktur patologik Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas. (Gale, 1999)

Teraba

massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran vena Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan menurun dan malaise. (Smeltzer., 2001)

Adanya

tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.

PENGKAJIAN Lakukan pengkajian fisik Observasi adanya manisfestasi tumor tulang : nyeri lokal pada sisi yang sakit Mungkin hebat atau dangkal, Sering hilang dengan posisi fleksi Seringkali menimbulkan perhatian bila anak sebagai berikut: Pincang Membatasi aktivitas fisik sendiri Tidak mampu menahan objek berat Periksa area yang sakit untuk status fungsional, tanda-tanda imflamasi, ukuran massa, keterlibatan nodus limfe regional, dan adanya bukti keterlibatan sistemik Dapatkan riwayat kesehatan, terutama mengenai nyeri (petunjuk untuk durasi dan kecepatan pertumbuhan tumor. Bantu dengan prosedur diagnostik dan tes misalnya: radiografi, tomografi, pemindaian tulang radio isotop, atau biopsi tulang bedah, tomogrsfi paru, tes lain untuk diagnosis banding, aspirasi sumsum tulang. (sarkoma ewing).

Perawatan praoperasi Antisipasi berduka berhubungan dengan kemungkinan kehilangan alat gerak Perawatan pascaoperasi Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan amputasi Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan anggota gerak Perubahan proses keluarga berhubungan dengan memiliki anak dengan kelemahan sepanjang hidup, terapi traumatik

berduka teratasi Keluarga dan anak mengekspresika perasaannya mengenai potensi kehilangan Keluarga dan anak siap mendiskusikan kekhawatirannya dan mengajukan pertanyaan yang tepat. Anak mengekspresikan perasaannya tentang ancaman perubahan gaya hidup

Kerusakan mobilitas fisik teratasi Anak tidak mengalami komplikasi amputasi Anak menyesuaikan diri terhadap kehilangan anggota gerak Anak meningkatkan mobilitas

Gangguan citra tubuh teratasi Anak melakukan kembali hubungan dan aktivitas-aktivitasnya sesuai kemampuan Anak tampak bersih, berdandan yang baik, dan berpakaian menarik Anak mengekspresikan perasaan dan kekhawatirannya. Perubahan proses keluarga Keluarga menggungkapkan perasaan dan kekhawatirannya Keluarga menerima dan memahami reaksi emosional anak Anak dan keluarga menunjukan sikap pemahaman terhadap terapi dan efek samping Anak dan keluarga menunjukan keterampilan yang diperlukan untuk perawatan dirumah (uraikan) Anak dan keluarga menunjukan pemahaman tentang program terapeutik Anak masuk sekolah dengan keteraturan yang beralasan Keluarga mendapatkan dukungan yang terus menerus (uraikan jenis dan jumlah dukungan yang diberikan)

Anda mungkin juga menyukai