Anda di halaman 1dari 8

MENYUSUN RPP PEMBELA1ARAN KELAS

RANGKAP

Untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Pembelajaran kelas Rangkap
Dosen Pembimbing : Drs.H.Mahlan Asmar M.Pd

Di Susun Oleh : Kelompok 9
Annisa A1E309407
Emha Ridha R. A1E309402
Madinatul M. A1e309397
M.Syahrawardi A1E309392
aili Agustina A1E309400
Ririn Robayani A1E309395
Risna Yuliantia A1E309409


PROGRAM STUDY S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAN1ARMASIN
2011
A. Karakteristik kurikulum SD Tahun 2004, KTSP
Pemberlakuan Undang-Undang omor 22 tahun 1999 tentang
pemerintah daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan
demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Hal ini di ikuti dengan
perubahan pengelolaan pendidikan dari bersiIat sentralistik menjadi
desentralistik. Berdasarkan PP o. 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonomi, dalam bidang
pendidikan dan kebudayaan. Kewenangan pemerintah pusat meliputi :
1. Penetapan standar kompetensi siswa dan warga belajar
2. Pengaturan kurikulum nasional
3. Penilaian hasil belajar secara nasional
4. Penyusunan pedoman pelaksanaan
5. Penetapan standar materi pelajaran pokok
6. Penetapan kalender pendidikan dan jumlah belajar eIektiI setiap tahun
bagi pendidikan dasar, menengah, dan luar biasa.
Pemberlakuan otonomi daerah memberikan implikasi pada
penyelenggaraan pemerintah dan pendidikan termasuk pada pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum. Pemerintah dalam hal ini Depdiknas bertugas
menetapkan kerangka dasar kurikulum antara lain meliputi; standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, dan indikator hasil belafar yang di tuangkan
dalam dokumen yang di sebut kurikulum 2004. Pemerintah daerah dan sekolah
berkewajiban mengembangkan kerangka dasar kurikulum tersebut menjdai
silabus yang lebih operasional.

Tujuan
Pendidikan dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada
murid untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan
murid untuk mengikuti pendidikan menengah.
Isi program
Untuk mencapai tujuan tersebut di susun isi kurikulum pendidikan dasar
yang mancakup bahan kajian dan pelajaran tentang Pendidikan Pancasila. Bahan
kajian dan pelajaran tersebut di kemas dalam mata pelajaran yang berisi konsep,
pokok bahasan, tema dan nilai yang di himpun dalam satu kesatuan disiplin
(pengetahuan).
Khusus untuk Sekolah Dasar (SD), di susun mata pelajaran sebagai
berikut:
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2. Pendidikan Agama
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
7. Kerajinan Tangan dan Kesenian
8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
9. Bahasa Inggris (hanya bila di perlukan)
10.Muatan lokal
Kegiatan Belajar Mengajar
Di Sekolah dasar (SD) di gunakan sistem guru kelas kecuali untuk mata
pelajaran pendidikan Agama, serta Pendidikan Jasmani dan kesehatan. Guna
mencapai tujuan belajar mengajar di haruskan membuat perencanaan program
jangka panjang, jangka menengah, serta rencana pembelajaran jangka pendek
rencana pelaksanaan pembelajaran harian. Sistem pembelajaran bersiIat klasikal
yang mengelompokkan anak dalam usia dan kemampuan rata-rata.
Penilaian Kemajuan Belajar
Dalam kurikulum 2004 tentang Pedoman penilaian di Sekolah Dasar
yang di maksud penilaian di SD adalah penilaian kelas. Penilaian kelas adalah
penilaian yang di lakukan oleh guru dalam rangka kegiatan pembelajaran, yang
meliputi: pengumpulan dan penggunaan inIormasi tentang proses dan hasil
belajar siswa untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi
yang di tetapkan.
Berdasarkan kurikulum 2004 penilaian kelas bertujuan untuk menilai
proses dan hasil belajar murid di sekolah, dan mendiagnosis kesulitan belajar
murid, serta untuk menentukan kenaikan kelas. Sedangkan Iungsi penilaian kelas
adalah untuk memberikan umpan balik proses pembelajaran, meningkatkan
motivasi belajar murid dan memberikan laporan kemajuan belajar murid kepada
orang tua.


B. Prosedur Dasar Pengembangan Pembelajaran
Adapula yang berpendapat bahwa pembelajaran merupakan padanan kata
dari istilah instruction, yang artinya lebih luas dari pengajaran (Suparman 2001).
Sebaliknya, Turney (1995) menyatakan bahwa istilah teaching mencakupkonsep
instruction dan kegiatan-kegiatan lain yang bersiIat psikologis, sosial, dan
pribadi. Hal ini berarti bahwa instruction merupakan bagian dari konsep
teaching.
Pembelajaran dapat di deIinisikan sebagai suatu sistem atau proses
membelajarkan peserta didik atau pembelajar yang di rencanakan atau di desain,
di laksanakan, dan di evaluasi secara sistematis agar peserta didik dapat
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara eIektiI dan eIisien. Dengan
demikian, jika pembelajaran di pandang sebagai suatu sistem, maka berarti
pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran atau alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran,
dan tindak lanjut pembelajaran (misalnya layanan pembelajaran remedial bagi
peserta didik yang mengalami kesulitan belajar). Sebaliknya, bila pembelajaran
di pandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian
upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat peserta didik belajar.
Sementara itu, sesuai dengan makna pembelajaran ini, hendaknya guru
berupaya memotivasi dan membimbing peserta didiknya untuk belajar mengenai
bagaimana belajar (learning how to learn). Melalui belajar bagaiman belajar,
pada giliran peserta didik akan berupaya membelajarkan diri mereka sendiri.
Jika hal ini terjadi, jembatan emas ke masa depan yang gemilang dan bermakna
telah mulai terbentang.
Menurut (Tyler, 1989; dan taba, 1982) unsur-unsur dasar yang ada dalam
kurikulum yaitu tujuan pembelajaran, materi pelajaran, pengalaman belajar, dan
evaluasi hasil belajar sangat berhubungan erat dengan proses pengembangan
pembelajaran. Model pembelajaran Dick dan Corey (1990) menggunakan
penerapan pendekatan sistem. Pembelajaran di pandang sebagai suatu sistem,
dan evaluasi, yang satu sama lain saling berinteraksi
Setiap mata pelajaran memiliki ciri khas tertentu, tetapi semua mata
pelajaran pada umumnya mengacu pada hal-hal sebagai berikut:
1. Tertuju pada pencapaian tujuan yang di rumuskan lebih dulu oleh guru
atas dasar GBPP (Prinsip berorientasi pada tujuan)
2. Tujuan belajar di rumuskan dalam perilaku (umum dan khusus) yang
dapat di kaji ketercapaiannya pada akhir pembelajaran (prinsip
akontabilitas)
3. Pembelajaran betolak dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
telah di miliki murid. 9prinsip perilaku awal)
4. Prinsip pembelajaran menitikberatkan pada kegiatan pikiran dan perasaan
(mental dan intelektual) serta perbuatan murid melaui proses belajar yang
bersiIat aktiI
5. PemanIaatan aneka media dan sumber belajar untuk mendukun proses
belajar aktiI sesuai dengan lingkungan (prinsip multimedia)
6. Penilaian di tujukan untuk melihat dan memperoleh inIormasi seberapa
jauh terjadi perubahan perilaku murid baik yang di rencanakan maupun
yang tidak di rencanakan (prinsip dampak penbelajaran dan dampak
pengiring)
Landasan Pengembangan Rencana Pembelajaran (Silabus) Kurikulum 2004













ambar 6.1 Landasan Penegmabangan Rencana pembelafaran (Silabus)
kurikulum 2004

kompeLensl 1amaLan
Kompetensi Rumpun
Mata Pelajaran
Kompetensi Lintas
Kurikulum
Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Aspek
Hasil Belajar
indikator


TU1UAN
PENDIDIKAN
NASIONAL

SILABUS
Tujuan Pendidikan Nasional adalah menghasilkan lulusan yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab
dan demokratis dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Kompetensi Lanjutan, merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-
nilai yang di reIleksi dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah murid
menyelesaikan suatu jenjang tertentu.
Kompetensi Lintas Kurikulum, merupakan pernyataan tentang pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang di reIleksi dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak yang mencakup kecakapan belajar sepanjang hayat dan keterampilan
hidup yang harus di miliki. Hasil belajar dari kompetensi lintas kurikulum ini
perlu di capai melalui pembelajaran-pembelajaran dari semua rumpun pelajaran.
Kompetensi Rumpun Pelajaran, merupakan pernyataan tentang pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang di reIleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak yang seharusnya di capai setelah murid menyelesaikan rumpun
pelajaran tertentu.
Kompetensi Dasar, merupakan pernyataan minimal atau memadai tantang
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang di reIleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak setelah murid menyelesaikan suatu aspek atau
sub aspek mata pelajaran tertentu.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang selanjutnya di jabarkan ke dalam
kompetensi tamatan. Kompetensi lintas kurikulum, kompetensi rumpun, dan
kompetensi dasar yang di perlukan sebuah perencanaan pembelajaran yang
selanjutnya di sebut Silabus.

Anda mungkin juga menyukai