Anda di halaman 1dari 23

ENERGY LOSSES IN BENDS

KELOMPOK 5
ANNIY NURIN NAJMA FATHUL HAMIDI BERTY ANDARINI

OUT LINE

JUDUL Tujuan Percobaan Latar Belakang Dasar Teori Metodologi Percobaan Pembahasan KESIMPULAN Daftar Pustaka

Tujuan
Menentukan faktor kehilangan (head loss factor, K) karena fitting, seperti belokan (bends), konstraksi, perbesaran dan gate valve dengan cara pengukuran perbedaan tekanan (pressure drop) yang terjadi pada fitting.

LATAR BELAKANG
Ada berbagai macam faktor yang mempengaruhi hilangnya energi di dalam pipa. Jenis-jenis sambungan ikut mempengaruhi hilangnya energi pada pipa. Dengan adanya sambungan dapat menghambat aliran normal dan menyebabkan gesekan tambahan. Pada pipa yang pendek dan mempunyai banyak sambungan, fluida yang mengalir di dalamnya akan mengalami banyak kehilangan energi. Selain sambungan belokan ikut mempengaruhi kehilangan energi dalam pipa. Energi yang hilang dalam pipa ini tidak akan kembali melainkan diubah ke dalam bentuk panas.

Dasar Teori
Pipa pipa sambung (fitting) dan katup (valve) bersifat menghambat aliran normal dan menyebabkan gesekan tambahan. Jenis-jenis fitting diantaranya : a. Contraction yaitu pipa yang mengalami pengurangan cross sectional area secara mendadak dari saluran dengan membentuk pinggiran yang tajam. Tekanan yang melewatinya akan bertambah besar.

Gambar 6.1. Contraction pada pipa

b. Enlargement, pipa yang mengalami penambahan cross sectional area secara mendadak dari saluran. Tekanan yang melewatinya akan semakin kecil.

Gambar 6.2. Enlargement pada pipa

c. Long bend, belokan panjang pada pipa dengan sudut yang melingkar dan cross sectional area yang besar sehingga tekanannya kecil.

Gambar 6.3. Long bend pada pipa

d. Short bend, belokan pipa seperti long bend tetapi lebih pendek dan cross sectional area yang lebih kecil sehingga tekanannya lebih besar.

Gambar 6.4. Short bend pada pipa

e. Elbow bend, merupakan belokan pada pipa yang membentuk sudut siku-siku (90o) dengan cross sectional area yang sangat kecil sehingga akan menimbulkan tekanan yang sangat besar.

Gambar 6.5. Elbow bend pada pipa

METODOLOGI PERCOBAAN
Alat dan Bahan :

Energy Losses in Bends and Fitting Apparatus


Stopwatch Gelas Ukur Pompa air Wadah penampung air Air

Spesifikasi Alat

Gambar 6.6. Rangkaian alat percobaan losses in bends

Keterangan Gambar 6.1 : Enlargement Contraction Long bend Short bend Elbow Mitre bend Air bleed screw Air conector Differential pressure gauge Gate valve Flow control valve

*Prosedur Percobaan*
Energy Losses In Bends and Fitting apparatus

- Mengatur aliran dari valve bench control dan diberikan flow rate, pembacaan tinggi manometer setelah levelnya steady. - Menghitung flow rate volume,catat waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan volume menggunakan tangki volumetric - Menutup ball valve dan mengukur waktu (stopwatch) yang diberikan untuk mengakumulasi volume fluida - Pengumpulan fluida paling sedikit tiap satu menit untuk meminimise time errors.

Hasil

Pembahasan
Percobaan dilakukan untuk melihat pengaruh dari sambungan pipa terhadap kecepatan aliran suatu fluida. Belokan dan perbesaran pipa dapat memberikan hilangnya energi pengalih pada suatu fluida yang mengalir. Energi tersebut hilang dalam bentuk panas

MITRE
Bukaan 4

Koefisien Kehilangan

0,2

Head Loss

0,15 0,1 0,05 0 0 Bukaan 2 Bukaan 3 Bukaan 1 0,02 0,04 0,06 Bukaan 5

4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 0

Bukaan 4 Bukaan 1 Bukaan 2

Bukaan 3

Bukaan 5

0,0001

0,0002

0,0003

Dynam ic heat

Flow rate

Grafik 6.1. Hubungan antara Head Loss dan Dynamic Head

Grafik 6.2. Hubungan antara Flowrate dan Koefisian Kehilangan

CONTRACTION
0,04 Bukaan 5 Bukaan 2 Bukaan 3
Koefisien Kehilangan

0,05

Bukaan 4

1 0,95 0,9

Bukaan 2 Bukaan 4

head Loss

0,03 0,02 0,01 0 0

Bukaan 1 0,85 0,8 0 0,0001 0,0002 0,0003 Flow rate Bukaan 3 Bukaan 5

Bukaan 1

. 0,02

0,04

0,06

Dynam ic Heat

Grafik 6.3. Hubungan antara Head Loss dan Dynamic Head

Grafik 6.4. Hubungan antara Flowrate dan Koefisian Kehilangan

ENLARGEMENT
0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 0 0,0001 Bukaan 1 Bukaan 2 Bukaan 5 0,0002 0,0003 Bukaan 3
Head Loss

Koefisien Kehilangan

0,02 Bukaan 3 0,015 Bukaan 4 0,01 0,005 0 0 Bukaan 1 0,02 0,04 Bukaan 2 Bukaan 5 0,06

Bukaan 4

Flow rate

Dynam ic Heat

Grafik 6.5. Hubungan antara Head Loss dan Dynamic Head

Grafik 6.6. Hubungan antara Flowrate dan Koefisian Kehilangan

ELBOW
0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0 0
12 10 8 6 4 2 0 0 Bukaan 3 Bukaan 5 Bukaan 2 Bukaan 4 0,0001 0,0002 0,0003 Bukaan 1

Bukaan 5 Bukaan 3 Bukaan 4 Bukaan 1 Bukaan 2

0,02

0,04

0,06

Koefisien Kehilangan

Head Loss

Dynam ic Head

Flow rate

Grafik 6.7. Hubungan antara Head Loss dan Dynamic Head

Grafik 6.8. Hubungan antara Flowrate dan Koefisian Kehilangan

SHORT

BEND
Koefisien Kehilangan
Bukaan 4
1,2 1 0,8 0,6 0,4 0,2 0 0 0,0001 0,0002 0,0003 Flow rate Bukaan 2 Bukaan 3 Bukaan 5 Bukaan 1 Bukaan 4

0,05 0,04

Head Loss

0,03 0,02 0,01 0 0 Bukaan 1 0,02 0,04 Bukaan 3 Bukaan 2

Bukaan 5

0,06

Dynam ic Heat

Grafik 6.9. Hubungan antara Head Loss dan Dynamic Head

Grafik 6.10. Hubungan antara Flowrate dan Koefisian Kehilangan

LONG BEND
Koefisien Kehilangan

Head Loss

0,07 0,06 0,05 0,04

Bukaan 3

2,5 2 1,5 1 0,5 0 -0,5 0 0,0001 Bukaan 1

Bukaan 3

0,03 0,02 0,01 Bukaan 1 Bukaan 2 0 -0,01 0 0,02 0,04 Dynam ic Heat

Bukaan 4 Bukaan 5 0,06

Bukaan 4 Bukaan 2 Bukaan 5 0,0002 0,0003

Flow rate

Grafik 6.11. Hubungan antara Head Loss dan Dynamic Head

Grafik 6.12. Hubungan antara Flowrate dan Koefisian Kehilangan

KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat diambil beberapa kesimpulan,sebagai berikut : Nilai koefisien kehilangan energi, dipengaruhi besarnya head loss, semakin besar head loss maka koefisien

kehilangan pada pipa juga akan semakin besar dan sebaliknya. Fitting pada pipa dapat berupa enlargement, contraction, long bend, short bend, elbow dan mitre bend. Enlargement memberikan pengaruh yang paling kecil terhadap head loss factor dan long bend memberikan pengaruh yang kecil terhadap total head. Mitre bend memberikan pengaruh yang besar terhadap total head dan head loss factor.
Tekanan fluida akan berkurang pada sambungan pipa yang lebih kecil.

DAFTAR PUSTAKA
Geancoplis,J.C.,1983, Transport Processand Unit Operation,2ndedition, Allyn Bacon, Inc., Massachusset. McCabe, W.L, and Harriot, P, 1996, Unit Operational Of Chemical Engginering 5th edition, McCraw-Hill Book Company. Tim Penyusun Teknik Kimia, 2007, Penuntun Praktikum Operasi Teknik Kimia I, Program Studi S-1 Teknik Kimia UNLAM, Banjarbaru.

ATAS PERHATIANNYA
CUKUP SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai