Anda di halaman 1dari 16

J. Biol. Indon. Vol 7, No.

1 (2011) ISSN 0854-4425 ISSN 0854-4425

JURNAL JURNAL BIOLOGI BIOLOGI INDONESIA INDONESIA


Akreditasi: No 816/D/08/2009 Vol. 7, No. 1 Juni 2011
Phylogenetic relationships within Cockatoos (Aves: Psittaciformes) Based on DNA Sequences of The Seventh intron of Nuclear -fibrinogen gene Dwi Astuti Forest Condition Analysis Based on Forest Canopy ClosureWith Remote Sensing Approach Mahendra Primajati, Agung Budi Harto & Endah Sulistyawati Genetic Variation of Agathis loranthifolia Salisb. in West Jawa Assessed by RAPD Tedi Yunanto, Edje Djamhuri, Iskandar Z. Siregar, & Mariyana Ulfah Bird Community Structure in Karimunjawa Islands, Central Jawa Niarsi Merry Hemelda, Ummi Syifa Khusnuzon, & Putri Sandy Pangestu Morfologi Larva dan Pola Infeksi Falcaustra kutcheri Bursey et.al., 2000 (Nematoda : Cosmocercoidea: Kathalaniidae) Pada Leucocephalon yuwonoi (McCord et.al., 1995) Di Sulawesi Tengah, Indonesia Endang Purwaningsih & Awal Riyanto Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata) di Danau Towuti Syahroma Husni Nasution Bentuk Sel Epidermis, Tipe dan Indeks Stomata 5 Genotipe Kedelai pada Tingkat Naungan Berbeda Titik Sundari & Rahmat Priya Atmaja Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc) dengan Enzim N-asetilheksosaminidase yang diisolasi dari Aspergillus sp. 501 Iwan Saskiawan & Rini Handayani 1

13

25

35

45

53

67

81

BOGOR, INDONESIA

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)


Jurnal Biologi Indonesia diterbitkan oleh Perhimpunan Biologi Indonesia. Jurnal ini memuat hasil penelitian ataupun kajian yang berkaitan dengan masalah biologi yang diterbitkan secara berkala dua kali setahun (Juni dan Desember). Editor Pengelola Dr. Ibnu Maryanto Dr. I Made Sudiana Deby Arifiani, S.P., M.Sc

Dr. Izu Andry Fijridiyanto


Dewan Editor Ilmiah Dr. Abinawanto, F MIPA UI Dr. Achmad Farajalah, FMIPA IPB Dr. Ambariyanto, F. Perikanan dan Kelautan UNDIP Dr. Aswin Usup F. Pertanian Universitas Palangkaraya Dr. Didik Widiyatmoko, PK Tumbuhan, Kebun Raya Cibodas-LIPI Dr. Dwi Nugroho Wibowo, F. Biologi UNSOED Dr. Parikesit, F. MIPA UNPAD Prof. Dr. Mohd.Tajuddin Abdullah, Universiti Malaysia Sarawak Malaysia Assoc. Prof. Monica Suleiman, Universiti Malaysia Sabah, Malaysia Dr. Srihadi Agungpriyono, PAVet(K), F. Kedokteran Hewan IPB Y. Surjadi MSc, Pusat Penelitian ICABIOGRAD Drs. Suharjono, Pusat Penelitian Biologi-LIPI Dr. Tri Widianto, Pusat Penelitian Limnologi-LIPI Dr. Witjaksono Pusat Penelitian Biologi-LIPI Alamat Redaksi

Sekretariat
d/a Pusat Penelitian Biologi - LIPI Jl. Ir. H. Juanda No. 18, Bogor 16002 , Telp. (021) 8765056 Fax. (021) 8765068 Email : jbi@bogor.net; ibnu_mar@yahoo.com Website : http://biologi.or.id Jurnal ini telah diakreditasi ulang dengan nilai A berdasarkan SK Kepala LIPI 816/ D/2009 tanggal 28 Agustus 2009.

J. Biol. Indon. Vol 7, No.1 (2011) KATA PENGANTAR

Jurnal Biologi Indonesia yang diterbitkan oleh PERHIMPUNAN BIOLOGI INDONESIA edisi volume 7 nomer 1 tahun 2011 memuat 15 artikel lengkap dan 1artikel tulisan pendek, empat artikeldiantaranya telah dipresentasi pada seminar ATCBC di bali 2010. Penulis pada edisi ini sangat beragam yaitu dari Departemen Kementerian Pertanian Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian, Fak. MIPA-Biologi Universitas Negeri Malang, Universitas Cenderawasih Jayapura, Universitas Islam Negeri Hidayatulah Jakarta, Jurusan Biologi FMIPA IPB, Program Studi Sarjana Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), ITB, Jurusan Konservasi Fakultas Kehutanan IPB, Puslit Biologi LIPI, Departmen Biologi FMIPA, University Indonesia, Puslit Limnologi LIPI-LIPI, Puslit BiologiLIPI dan UPT Loka Konservasi Biota Laut Biak-LIPI. Topik yang dibahas pada edisi ini meliputi bidang Botani, mikrobiologi, zoologi, remote sensing. Editor

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)


UCAPAN TERIMA KASIH Jurnal Biologi Indonesia mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para pakar yang telah turut sebagai penelaah dalam Volume 7, No 1, Juni 2011: Dr. Niken T. M. Pratiwi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Dr. Tike Sartika, Balitnak, Departemen Pertanian, Ciawi Sigit Wiantoro SSi, MSc, Puslit Biologi-LIPI Drs. Awal Riyanto, Puslit Biologi-LIPI Drs. Roemantyo, Puslit Biologi-LIPI Dr. Andria Agusta, Puslit Biologi LIPI Ir. Titi Juhaeti MSi, Puslit Biologi-LIPI Dr. Nuril Hidayati, Puslit Biologi-LIPI Ir. Heryanto MSc, Puslit Biologi-LIPI Drh. Taufik Purna Nugraha MSi, Puslit Biologi-LIPI

Sebagian dari edisi ini dibiayai oleh DIPA Puslit Biologi-LIPI 2011

J. Biol. Indon. Vol 7, No.1 (2011)


DAFTAR ISI
Phylogenetic relationships within Cockatoos (Aves: Psittaciformes) Based on DNA Sequences of The Seventh intron of Nuclear -fibrinogen gene Dwi Astuti Forest Condition Analysis Based on Forest Canopy ClosureWith Remote Sensing Approach Mahendra Primajati, Agung Budi Harto & Endah Sulistyawati Genetic Variation of Agathis loranthifolia Salisb. in West Jawa Assessed by RAPD Tedi Yunanto, Edje Djamhuri, Iskandar Z. Siregar, & Mariyana Ulfah Bird Community Structure in Karimunjawa Islands, Central Jawa Niarsi Merry Hemelda, Ummi Syifa Khusnuzon, & Putri Sandy Pangestu Morfologi Larva dan Pola Infeksi Falcaustra kutcheri Bursey et.al., 2000 (Nematoda : Cosmocercoidea: Kathalaniidae) Pada Leucocephalon yuwonoi (McCord et.al., 1995) Di Sulawesi Tengah, Indonesia Endang Purwaningsih & Awal Riyanto Tingkat Eksploitasi Ikan Endemik Bonti-bonti (Paratherina striata) di Danau Towuti Syahroma Husni Nasution Bentuk Sel Epidermis, Tipe dan Indeks Stomata 5 Genotipe Kedelai pada Tingkat Naungan Berbeda Titik Sundari & Rahmat Priya Atmaja Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc) dengan Enzim N-asetilheksosaminidase yang diisolasi dari Aspergillus sp. 501 Iwan Saskiawan & Rini Handayani Eritrosit dan Hemoglobin pada Kelelawar Gua di Kawasan Karst Gombong, Kebumen,Jawa Tengah Fahma Wijayanti, Dedy Duryadi Solihin, Hadi Sukadi Alikodra, & Ibnu Maryanto Kajian Hubungan Antara Fitoplankton dengan Kecepatan Arus Air Akibat Operasi Waduk Jatiluhur Eko Harsono Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal Ekor Panjang Takydromus sexlineatus Daudin, 1802 (Lacertilia :Lacertidae) Mumpuni Serapan Karbondioksida (CO2) Jenis-Jenis Pohon di Taman Buah "Mekar Sari" Bogor, Kaitannya dengan Potensi Mitigasi Gas Rumah Kaca N. Hidayati, M. Reza, T. Juhaeti & M. Mansur 1

13

25

35

45

53

67

81

89

99

121

133

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)


Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Kerang Darah (Anadara antiquata) di Perairan Pulau Auki, Kepulauan Padaido, Biak, Papua Andriani Widyastuti Giving Formulated Pellet on Javan Porcupine (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823): Effects on Feed Intake, Feed Conversion, and Digestibility in Pre-Domestication Condition Wartika Rosa Farida & Roni Ridwan Profil Mamalia Kecil Gunung Slamet Jawa Tengah Maharadatunkamsi TULISAN PENDEK Kondisi Parameter Biologi Plankton dan Ikan di Perairan Danau Sentani Auldry F. Walukow 147

157

171

187

Jurnal Biologi Indonesia 7(1): 81-88 (2011)

Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc) dengan Enzim N-asetilheksosaminidase yang diisolasi dari Aspergillus sp. 501
Iwan Saskiawan & Rini Handayani
Pusat Penelitian Biologi, LIPI, Jl. Raya Bogor Jakarta Km. 46 Cibinong 16911 Email: iwansaskiawan@hotmail.com ABSTRACT Enzymatic Synthesis of Alkyl N-acetylglucosamine (Alkyl-GlcNAc) by Application of Transglycosylation Activity of -N-Acetylhexosaminidase from Aspergillus sp. 501. -NAcetylhexosaminidase from Aspergillus sp. 501 has transglycosylation and hydrolytic activity. Transglycosylation occur through transfer of N-acetylglucosamine (GlcNAc) which was hydrolyzed from p-nitrophenyl--N-acetylglucosamine (pNP-GlcNAc) to various alcohols. The transglycosylation product was determined by Thin Layer Chromatography and High Performance Liquid Chromatography. Using this transglycosylation activity the novel compound of Alkyl-GlcNAc was synthesized using N-acetylchitotriose as a donor and an ethanol as an acceptor. Keywords: Alkyl N-acetylglucosamine, Transglycosylation, -N-Acetylhexosaminidase, Aspergillus sp. 501

PENDAHULUAN Kitinase (EC 3.2.1.14) merupakan enzim yang mampu menghidrolisa polimer kitin menjadi kitin oligosakarida atau monomer N-asetilglukosamina. Enzim ini dihasilkan oleh bakteri, jamur, tanaman, dan hewan. Berdasarkan atas cara kerjanya dalam mendegradasi kitin, kitinase dibedakan ke dalam 2 kelompok utama yaitu endokitinase dan eksokitinase. Endokitinase memotong polimer kitin secara acak menghasilkan dimer, trimer, tetramer, dan atau oligomer Nasetilglukosamina. Eksokitinase memotong kitin hanya dari ujung non reduksi. Bila hasil potongan berupa monomer maka enzim tersebut dinamakan Nasetilheksosaminidase. Namun, bila potongan yang dihasilkan berupa dimer

maka enzim tersebut disebut sitobiosidase (Dahiya et al. 2006). Penggunaan kitin, kitinase dan produk hidrolisisnya di bidang bioindustri telah berkembang pesat dan sangat menarik perhatian. Kitin dan produk hidrolisisnya banyak digunakan dibidang industri kesehatan dan kosmetika, bahkan sebagai biokontrol hama dan penyakit tanaman (Patil et al. 2000). Enzim kitinase dapat dihasilkan oleh berbagai makhluk hidup diantaranya adalah mikroba, tanaman dan hewan. Mikroba yang berpotensi memproduksi enzim ini adalah Aspergillus, Penicillium, Trichoderma, Enterobacter, Streptomyces (Omumasaba et al. 2001) Enzim N-asetilheksosaminidase, salah satu kelompok dari eksokitinase dikenal mempunyai sifat transglikosilasi. 81

Saskiawan & Handayani

Transglikosilasi adalah suatu aktivitas pemindahan gugus karbohidrat hasil reaksi hidrolisis polisakarida ke gugus hidroksil senyawa penerima/akseptor (Gambar 1.). Akseptor yang digunakan biasanya adalah alkohol (ROH) (Kadowaki et al. 1997) dengan menggunakan aktivitas transglikosilasi dari beberapa jenis enzim beberapa senyawa aktif telah dimodifikasi untuk memperoleh sifat-sifat yang lebih baik dari senyawa aktif sebelumnya (Bae et al. 2002, Haneda et al. 2001, Saskiawan et al. 2004) N-acetylglucosamina(GlcNAc) adalah stuktur monomer dari polimer kitin yang dapat digunakan untuk terapi pengobatan osteoarthritis (nyeri sendi) dan juga digunakan sebagai makanan suplemen (Sashiwa et al. 2002). Penelitian yang dilakukan oleh Widhyastuti (2007) menunjukkan bahwa jamur Aspergillus sp. 501 memproduksi enzim

N-asetilhexosaminidase yang menghidrolisis polimer kitin dan menghasilkan monomer GlcNAc. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesa senyawa alkyl GlcNAc melalui aktivitas transglikosilasi enzim Nasetilhexosaminidase dari Aspergillus sp. 501 dengan menggunakan senyawa chitotetraose sebagai donor dan ethanol sebagai akseptor. BAHAN DAN CARA KERJA Bahan-bahan yang digunakan antara lain: enzime kasar kitinase dari Aspergillus sp 501 yang merupakan koleksi Bidang Mikrobiologi, Puslit Biologi LIPI, buffer asetat, N-propanol, H2SO4 20%, Na2CO3, p-nitrophenyl- -N-acetylglucosamine (pNP-GlcNAc), N-acetylchitotriose, methanol, etanol, 2-propanol, butanol, 1-oktanol, N-asetilglukosamina, pNP (p- nitropenol), aquadest, alkohol

Gambar 1. Skema reaksi transglikosilasi dengan menggunakan N-asetilkitooligomer sebagai senyawa donor dan alkohol (R-OH) sebagai senyawa akseptor.Produk transglikosilasi berupa senyawa Alkil-GlcNAc dihasilkan dalam reaksi ini.

82

Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc)

70%, aquabidestilata, parafilm, tissue, silika gel aluminium, plastik wrap, aseton, asetonitril, dan aluminium foil. Pengujian aktivitas N-asetilheksosaminidase dilakukan dengan mendeteksi kadar p-nitrophenol (pNP) sebagai hasil hidrolisis substrat pNP-GlcNAc oleh Nasetilheksosaminidase. Sebanyak 0,25 ml pNP-GlcNAc 3,5 mM ditambahkan pada 0,25 ml bufer asetat pH 5.0 kemudian di vorteks dan dilakukan pre-inkubasi selama 3 menit. Sebanyak 0.1 ml larutan enzim kasar (crude enzyme) ditambahkan kemudian diinkubasi pada suhu 50oC selama 10 menit. Reaksi dihentikan dengan penambahan 0.9 ml 0.2M Na 2 C0 3 . Konsentrasi pNP yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 405 nm. Satu unit aktivitas N-asetilheksosaminidase dinyatakan sebagai banyaknya enzim yang menghidrolisis substrat pNP-GlcNAc dan menghasilkan 1 mM p-nitrophenol permenit pada suhu 50oC dan pH 5.0. Dalam pengukuran ini pNP (Biochemika, Fluka) digunakan sebagai standar. Pengujian aktivitas transglikosilasi enzim N-asetilheksosaminidase dilakukan dengan menggunakan berbagai macam jenis alkohol sebagai akseptor dan pNPGlcNAc sebagai donor. Alkohol yang digunakan adalah methanol, etanol, 2propanol, butanol dan 1- oktanol dengan konsentrasi masing-masing 2%, 5%, 7,5%, 10%; dan 20%. Komposisi campuran reaksi untuk pengukuran aktivitas transglikosilasi adalah 0.25 ml pNP-GlcNAc 3.5 mM, 0.25 ml buffer asetat pH 5.0 dan 0.1 ml crude enzim. Sebelum penambahan enzim, campuran

divortex agar homogen dan dipre-inkubasi selama 3 menit pada suhu kamar. Setelah penambahan enzim, campuran reaksi kemudian diinkubasi pada suhu 50oC selama 10 menit. Reaksi dihentikan dengan penambahan 0.9 ml Na2C03 0.2 M. Aktivitas transglikosilasi enzim Nasetilheksosaminidase dilakukan dengan yang sama dengan pengukuran aktivitas N-asetilglukosaminidase. Sintesis senyawa Alkil-GlcNAc secara enzimatis melalui aktivitas transglikosidasi enzim N-asetilheksosaminidase dilakukan dengan menggunakan N-asetilkitotriose sebagai senyawa donor dan ethanol sebagai senyawa akseptor. Komposisi campuran reaksi tersebut adalah 0.25 ml N-asetilkitotriose 3.5 mM; ethanol 7.5% 0.25 ml; 0.25 ml buffer asetat pH 5.0 dan 0.25 ml crude enzyme. Reaksi dihentikan dengan penambahan 0.5 ml Na2CO3 0.2M. Uji khromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan dengan cara membuat spot dari sampel yang akan diuji pada plat silika gel aluminium (Kiesel Gel 60F354 Plate, Merck, Darmstadt, Germany) yang sebelumnya telah diberi garis sebagai penanda. Spot yang terbentuk kemudian dikeringkan dengan hair dryer. Setelah kering plat silika gel dimasukkan dalam wadah khusus yang sebelumnya telah diisi dengan larutan pengembang yang terdiri dari larutan n-propanol dan aquadest dengan perbandingan 85:15 dan diamati kenaikan larutannya hingga mencapai bagian atas dari plat silika gel tersebut. Selanjutnya plat silika gel dikeringkan dalam oven dengan suhu 120oC selama 1 jam. Setelah 1 jam plat silika gel dikeluarkan dari oven dan 83

Saskiawan & Handayani

dilakukan penyemprotan dengan H2SO4 20% hingga merata dan di oven kembali dengan suhu 150oC selama 5-10 menit. Campuran reaksi transglikosilasi dianalisa dengan alat HPLC Shimadzu LC 20 AB dengan detector UV VIS Shimadzu SPD 20 AV. Kolom yang digunakan adalah Shodex Asahipak NH2P-50 dengan ukuran 4.6mm x 250mm. Larutan buffer yang digunakan untuk elusi adalah asetonitril dan aquades (7:3) dengan kecepatan alir 1 ml/menit, dideteksi dengan sinar UV pada panjang gelombang 230 nm. Volume sample yang diinjeksi yaitu sebanyak 0.02 ml. HASIL Aktivitas transglikosilasi enzim Nasetilheksosaminidase dari kapang Aspergillus sp 501, pada campuran reaksi yang menggunakan substrat p-NP

GlcNAc sebagai senyawa donor dan berbagai macam alkohol dengan berbagai tingkat konsentrasi sebagai senyawa akseptor menunjukkan aktivitas relative enzim N-asetilheksosaminidase yang yang meningkat. Aktivitas tertinggi dicapai pada konsentrasi etanol 7.5% dengan nilai aktivitas relatif sebesar 160.6 %. Pola peningkatan aktivitas enzim Nasetilheksosaminidase untuk setiap jenis alkohol adalah sama dengan peningkatan tertinggi dicapai oleh etanol diikuti dengan propanol, oktanol, butanol dan metanol. Aktivitas enzim ini cenderung turun pada konsentrasi alkohol di atas 15%. Pola aktivitas transglikosilasi enzim N-asetilheksosa-minidase dari kapang Aspergillus sp 501 ditunjukkan pada Gambar 2. Dari hasil ini, selanjutnya dibuat campuran reaksi dengan menggunakan pNP-GlcNAc sebagai senyawa donor dan ethanol 7.5% sebagai

Gambar 2. Aktivitas relatif enzim N-asetilheksosaminidase dengan menggunakan pNPGlcNAc sebagai substrat pada sistem reaksi yang mengandung berbagai macam alkohol ( , metanol; , etanol; , propanol; , butanol, dan , oktanol).

84

Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc)

akseptor. Campuran reaksi tersebut kemudian diinkubasikan pada beberapa tingkatan waktu dan dianalisis dengan kromatografi lapis tipis. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, munculnya spot baru pada plat silica gel alumunium di posisi paling atas setelah inkubasi selama 30 menit memberikan spekulasi adanya produk transglikosilase. Spot baru tersebut diduga merupakan AlkilGlcNAc. Ketebalan spot baru tersebut semakin menipis menghilang pada inkubasi selama 3 jam. Campuran reaksi tersebut kemudian dianalisis dengan menggunkan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasilnya memperlihatkan adanya peak baru yang muncul pada campuran reaksi dengan inkubasi 20 menit dan 30 menit dengan retention time 5.8 menit. Peak ini diindikasikan sebagai senyawa baru yang merupakan produk transglikosilasi (Gambar 4.) Selanjutnya dengan aktivitas transglikosilasi dari N-asetilheksosaminidase senyawa Alkil-GlcNAc disintesa dengan menggunakan substrat alami Nasetilkitotriose (GlcNAc)3 sebagai donor dan ethanol sebagai akseptor. Analisa KLT dari campuran reaksi tersebut dapat dilihat di Gambar 5. Hasilnya menunjukkan bahwa produk transglikosilasi dapat dihasilkan dengan menggunakan Nasetilkitotriose sebagai donor. Produk transglikosilasi diindikasikan dengan adalanya spot batu dengan posisi paling atas. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas transgli-kosilasi enzim Nasetilheksosaminidase dari Aspergillus sp. 501 dapat digunakan untuk mensintesa senyawa alkil GlcNAc.

PEMBAHASAN Di dunia obat-obatan GlcNAc dikenal sebagai salah satu bahan yang digunakan untuk terapi osteophorosis atau nyeri sendi. Bahan tersebut biasanya disintesa melalui hidrolisis secara enzimatis senyawa kitin. Enzim N-asetilheksosaminidase dari beberapa mikroba yang menghidrolisis senyawa kitin dan menhasilkan GlcNAc telah diketahui mempunyai aktivitias transglikosilasi. Melalui aktivitas transglikosilasi ini beberapa senyawa baru yang merupakan modifikasi dari monomer glikosida telah disintesa. Beberapa laporan penelitian menunjuk-kan bahwa penambahan gugus alkyl pada senyawa aktif monomer glikosida dapat mempengaruhi sifat-sifat fisika dari senyawa alkilglikosida tersebut misalnya stabilitas terhadap suhu, derajat keasaman dan lain sebagainya (Shinoyama et al. 1988, Kadowaki et al. 1997). Dalam penelitian ini senyawa AlkylGlcNAc diduga telah berhasil disintesa dengan menggunakan aktivitas transglikosilasi N-asetilheksosaminidase dari kapang Aspergillus sp. 501. Hasil analisa aktivitas enzim N-asetilheksosaminidase pada campuran reaksi antara pNP-GlcNAc sebagai substrat pada sistem reaksi yang mengandung berbagai macam alkohol menunjukkan bahwa aktivitas ensim tersebut meningkat pada konsentrasi alkohol 7.5% dan cenderung mengalami penurunan pada konsentrasi alkohol 20%. Hasil ini mengindikasikan bahwa N-asetilheksosaminidase dari Aspergillus sp. 501 mempunyai aktivitas transglikosilasi yaitu transfer GlcNAc 85

Saskiawan & Handayani

Gambar 3. Kromatogram KLT hasil reaksi transglikosilasi N-asetilheksosaminidase yang mengandung pNP-GlcNAc sebagai donor dan etanol sebagai akseptor (a, inkubasi 0 menit; b, inkubasi 30 menit; inkubasi; c, inkubasi 60 menit; d, inkubasi 90 menit; e; inkubasi 120; f. standard pNP-GlcNAc; g, standard GlcNAc)

Gambar 4. Kromatogram HPLC reaksi transglikosilasi enzim N-asetilheksosaminidase yang mengandung pNP-GlcNAc sebagai donor dan etanol sebagai akseptor pada berbagai waktu inkubasi. Peak baru yang muncul pada inkubasi 30 menit diindikasikan sebagai produk transglikosilasi (Alkil-GlcNAc).

yang merupakan monomer hasil hydrolisis pNP-GlcNAc ke alkohol sebagai senyawa akseptor. Ethanol merupakan akseptor yang paling baik dibandingkan dengan jenis alkohol yang lain dalam reaksi transglikosilasi ini. Hal ini ditunjukkan dengan aktivitas relative N-asetilheksosamine yang paling tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis 86

alkohol lainnya (Gambar 2.). Hal ini sesuai dengan penelitian dari Nanjo et al. 1990 yang melaporkan bahwa beberapa enzim N-asetilhexosaminidase diduga mempunyai sifat transglikosilasi. Hasil analisa KLT menunjukkan bahwa produk transglikosilasi, AlkilGlcNAc diperoleh dengan adanya spot baru pada kromatogram setelah inkubasi

Sintesis Alkil N-asetilglukosamina (Alkil-GlcNAc)

Alkyl-GlcNAc GlcNAc (GlcNAc)2 (GlcNAc)3

a b

Gambar 5. Kromatogram KLT hasil reaksi transglikosilasi N-asetilheksosaminidase yang menggunakan N-asetilkitotriose sebagai donor dan etanol sebagai akseptor (a, standard GlcNAc; b, campuran reaksi transglikosilasi; c, campuran reaksi tanpa etanol; d, campuran reaksi tanpa enzim)

30 menit dengan nilai Rf 0.8 dan GlcNAc dengan nilai Rf 0.5 seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Setelah inkubasi selama 2 jam, spot yang diduga senyawa AlkilGlcNAc terlihat semakin tipis. Hal ini bisa disebabkan karena senyawa hasil reaksi transglikosilasi bisa mengalami proses rehidrolisis oleh enzim yang sama dalam satu system reaksi. Senyawa AlkilGlcNAc yang disintesis dalam penelitian ini merupakan senyawa modifikasi dan belum diproduksi secara komersil. Oleh karena itu dalam analisa KLT tidak digunakan senyawa Alkil-GlcNAc sebagai standar. Dari hasil uji aktitivitas transglikosilasi, analisa kromatografi lapis tipis dan analisa High Performance Liquid Chromatography (HPLC), pada penelitian ini senyawa Alkil-GlcNAc diindikasikan telah berhasil disintesis secara enzimatis. Meskipun demikian untuk mengetahui struktur kimia senyawa Alkil-GlcNAc masih perlu dilakukan analisis spektoskopi dengan Nuclear Magnentic Resonance (NMR). Sedang-kan analisis berat molekul produk transglikosilasi dapat dilakukan spektros-

kopi massa (MS). Selanjutnya penelitian tentang sintesis secara enzimatis senyawa Alkil-GlcNAc dengan skala yang lebih besar, karakter biokimia, dan uji aktivitas senyawa modifikasi tersebut masih diperlukan untuk mengetahui pengaruh penambahan senyawa alkil pada GlcNAc. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini dibiayai dengan dana DIPA Tematik Pusat Penelitian Biologi LIPI tahun anggaran 2008-2009. DAFTAR PUSTAKA Bae HK, SB.Lee, CS. Park, JH. Shim, HY. Lee, MJ. Kim, JS. Baek, HJ. Roh, JH. Choi, EO. Choe, DU. Ahn & KH. Park. 2002. Modification of Ascorbic Acid Using Transglycosylation Activity of Bacillus Stearothermophilus Maltogenic Amylase to Enhance Its Oxidative Stability. J. Agric. Food Chem. 50: 3309-3316. 87

Saskiawan & Handayani

Dahiya N, R. Tewari, & GS. Hoondal. 2006. Biotechnological Aspects of Chitinolytic Enzymes: A Review. Appl. Microbiol. Biotechnol. 71: 773-782. Haneda K, T. Inazu, M. Mizuno , R. Iguchi, H. Tanabe, K. Fujimori, K. Yamamoto, H. Kumagai, K. Tsumori, & E. Munekata. 2001. Chemo-enzymatic Synthesis of a Bioactive Peptide Containing a Glutamine-linked Oligosaccharide and Its Characterization. Biochim. Biophys. Acta. 15265: 242-248. Kadowaki S, I. Saskiawan, J. Watanabe, K. Yamamoto, M. Bunno , Y. Ichihara, & H. Kumagai. 1997. Transglycosylation Activity of b-NAcetylhexosaminidase from Penicillium oxalicum and Its Application to Synthesis of a Drug Carrier. J. Ferment. Bioeng. 83: 341-345. Kurakake, M., T. Goto, K. Ashiki, Y. Suenaga & T. Komaki. 2003. Synthesis of New Glycosides by Transglycosylation of N-acetylhexosaminidase from Serratia marcescens YS-1. J. Agric. Food. Chem. 51: 1701-1705. Nanjo, F., M. Ishikawa, R. Katsumi, & K. Sakai. 1990. Purification, Properties, and Transglycosylation Reaction of b-N-acetylhexosaminidase from Nocardia orientalis. Agric. Biol. Chem. 54(4): 899-906. Omumasaba CA, N. Yoshida, & K. Ogawa. 2001. Purification and Characterization of a Chitinase from Trichoderma viride. J. Gen. Appl. Microbiol. 47: 53-61. 88

Patil, RS., V. Ghormade, & MV. Deshpande. 2000. Chitinolytic Enzymes: An Exploration. Enzyme & Microb. Tech. 26: 473-483. Sashiwa, H., S. Fujishima, N. Yamano N. Kawasaki, A. Nakayama, E. Muraki, K. Hiraga, K. Oda, & S. Aiba. 2002. Production of Nacetyl-d-glucosamine form a-chitin by Crude Enzymes from Aeromonas hydrophila H-2330. Carbohydr. Res. 337. 761-763. Saskiawan, I., M. Mizuno, T. Inazu, K. Hadena, H. Kumagai, & K. Yamamoto. 2004. Enhancement of Bioactivity of Saccharomyces cerevisiae a-mating factor by Attachment of Sugar Moiety to Glutamine Residue. J. Biotechnol. 114:299-306. Shinoyama, H., Y. Kamiyama Y, & T. Yasui. 1988. Enzymatic Synthesis of Alkyl b-Xylosides from Xylobiose by Application of the Transxylosyl Reaction of Aspergillus niger b-Xylosidase. Agric. Biol. Chem. 52 (9): 21972202. Widhyastuti, N. 2007. Produksi Kitinase Ekstraseluler Aspergillus rugulosus 501 Secara Optimal pada

Media Cair. Ber. Biol. 8(6): 547553.

Memasukkan: Oktober 2010 Diterima: Januari 2011

J. Biol. Indon. Vol 7, No.1 (2011)


PANDUAN PENULIS

Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah disusun dengan urutan: JUDUL (bahasa Indonesia dan Inggris), NAMA PENULIS (yang disertai dengan alamat Lembaga/ Instansi), ABSTRAK (bahasa Inggris, maksimal 250 kata), KATA KUNCI (maksimal 6 kata), PENDAHULUAN, BAHAN DAN CARA KERJA, HASIL, PEMBAHASAN, UCAPAN TERIMA KASIH (jika diperlukan) dan DAFTAR PUSTAKA. Naskah diketik dengan spasi ganda pada kertas HVS A4 maksimum 15 halaman termasuk gambar, foto, dan tabel disertai CD. Batas dari tepi kiri 3 cm, kanan, atas, dan bawah masingmasing 2,5 cm dengan program pengolah kata Microsoft Word dan tipe huruf Times New Roman berukuran 12 point. Setiap halaman diberi nomor halaman secara berurutan. Gambar dalam bentuk grafik/diagram harus asli (bukan fotokopi) dan foto (dicetak di kertas licin atau di scan). Gambar dan Tabel di tulis dan ditempatkan di halam terpisah di akhir naskah. Penulisan simbol , , , dan lain-lain dimasukkan melalui fasilitas insert, tanpa mengubah jenis huruf. Kata dalam bahasa asing dicetak miring. Naskah dikirimkan ke alamat Redaksi sebanyak 3 eksemplar (2 eksemplar tanpa nama dan lembaga penulis). Penggunaan nama suatu tumbuhan atau hewan dalam bahasa Indonesia/Daerah harus diikuti nama ilmiahnya (cetak miring) beserta Authornya pada pengungkapan pertama kali. Daftar pustaka ditulis secara abjad menggunakan sistem nama-tahun. Contoh penulisan pustaka acuan sebagai berikut : Jurnal : Hara, T., JR. Zhang, & S. Ueda. 1983. Identification of plasmids linked with polyglutamate production in B. subtilis. J. Gen. Apll. Microbiol. 29: 345-354. Buku : Chaplin, MF. & C. Bucke. 1990. Enzyme Technology. Cambridge University Press. Cambridge. Bab dalam Buku : Gerhart, P. & SW. Drew. 1994. Liquid culture. Dalam : Gerhart, P., R.G.E. Murray, W.A. Wood, & N.R. Krieg (eds.). Methods for General and Molecular Bacteriology. ASM., Washington. 248-277. Abstrak : Suryajaya, D. 1982. Perkembangan tanaman polong-polongan utama di Indonesia. Abstrak Pertemuan Ilmiah Mikrobiologi. Jakarta . 15 18 Oktober 1982. 42. Prosiding : Mubarik, NR., A. Suwanto, & MT. Suhartono. 2000. Isolasi dan karakterisasi protease ekstrasellular dari bakteri isolat termofilik ekstrim. Prosiding Seminar nasional Industri Enzim dan Bioteknologi II. Jakarta, 15-16 Februari 2000. 151-158. Skripsi, Tesis, Disertasi : Kemala, S. 1987. Pola Pertanian, Industri Perdagangan Kelapa dan Kelapa Sawit di Indonesia.[Disertasi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Informasi dari Internet : Schulze, H. 1999. Detection and Identification of Lories and Pottos in The Wild; Information for surveys/Estimated of population density. http//www.species.net/primates/loris/ lorCp.1.html.

J. Biol. Indon. Vol 7, No. 1 (2011)

Eritrosit dan Hemoglobin pada Kelelawar Gua di Kawasan Karst Gombong, Kebumen,Jawa Tengah Fahma Wijayanti, Dedy Duryadi Solihin, Hadi Sukadi Alikodra, & Ibnu Maryanto Kajian Hubungan Antara Fitoplankton dengan Kecepatan Arus Air Akibat Operasi Waduk Jatiluhur Eko Harsono Dimorfisme Seksual, Reproduksi dan Mangsa Kadal Ekor Panjang Takydromus sexlineatus Daudin, 1802 (Lacertilia :Lacertidae) Mumpuni Serapan Karbondioksida (CO2) Jenis-Jenis Pohon di Taman Buah "Mekar Sari" Bogor, Kaitannya dengan Potensi Mitigasi Gas Rumah Kaca N. Hidayati, M. Reza, T. Juhaeti & M. Mansur Analisis Fekunditas dan Diameter Telur Kerang Darah (Anadara antiquata) di Perairan Pulau Auki, Kepulauan Padaido, Biak, Papua Andriani Widyastuti Giving Formulated Pellet on Javan Porcupine (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823): Effects on Feed Intake, Feed Conversion, and Digestibility in Pre-Domestication Condition Wartika Rosa Farida & Roni Ridwan Profil Mamalia Kecil Gunung Slamet Jawa Tengah Maharadatunkamsi TULISAN PENDEK Kondisi Parameter Biologi Plankton dan Ikan di Perairan Danau Sentani Auldry F. Walukow

89

99

121

133

147

157

171

187

Anda mungkin juga menyukai