Anda di halaman 1dari 30

P 0arah donor dan produk darah yang dIgunakan

pada penelItIan medIs dIperIksa kandungan H7


nya.
P Tes H7 umum, termasuk Imunoassay enzIm H7
dan pengujIan Western blot mendeteksI antIbodI
H7 pada serum, plasma, caIran mulut, darah
kerIng, atau urIn pasIen.
P Wndow perode perIode antara InfeksI dan
perkembangan antIbodI yang dapat dIdeteksI
melawan InfeksI) dapat bervarIasI sehIngga
membutuhkan waktu J6 bulan untuk
serokonversI dan tes posItIf.
P $ecara umum dIagnosIs H7/A0$ terbagI atas
dua, yaItu dIagnosIs dInI InfeksI H7 dan dIagnosIs
H7 menjadI A0$. Keduanya akan dIjelaskan
sebagaI berIkut:
P Kebanyakan InfeksI H7 pada anak akIbat penularan H7 darI IbukebayI
2othertochld trcns2sson/|TCT), terjadI selama kehamIlan dan
persalInan, atau selama menyusuI. nfeksI H7 pada anak yang tIdak dIobatI
mengakIbatkan pertumbuhan yang tertunda dan keterbelakangan mental yang
tIdak dapat dIsembuhkan oleh AFT.
P !entIng untuk mendIagnosIs bayI dengan H7 sedInI mungkIn untuk mencegah
kematIan, penyakIt dan penundaan pertumbuhan dan pengembangan mental.
P Tes antIbodI cepat adalah yang palIng umum dIpakaI untuk mendIagnosIs
InfeksI H7 dI negara mIskIn sumber daya.
P AntIbodI H7 melewatI plasenta selama kehamIlan, semua bayI yang terlahIr
darI Ibu yang terInfeksI H7 tes antIbodI akan posItIf saat lahIr.
P AntIbodI darI Ibu baru hIlang seluruhnya 1218 bulan setelah kelahIran.
P Tujuan deteksI dInI H7 pada dasarnya ada dua, yaknI:
S sebagaI IntervensI pengobatan fase InfeksI asImtomatIk dapat dIperpanjang
S untuk menghambat perjalanan penyakIt ke arah A0$.
P 0apat dIlakukan dengan dua metode, yaItu:
S 1. Langsung: bIakan vIrus darI darah, IsolasI vIrus darI sample, umumnya
menggunakan mIkroskop elektron dan deteksI gen vIrus. Yang palIng serIng dIgunakan
adalah !CF !olymerase ChaIn FeactIon).
S . TIdak Langsung: dengan melIhat respons zat antI yang spesIfIk, mIsalnya dengan
tes EL$A, Western 8lot, mmunofluoren Assay FA), dan FadIo mmunoprecIpItatIon
Assay F!A)
P8Iakan H7 dalam darah dIgunakan untuk:
S mendeteksI InfeksI H7
S mengukur jumlah vIrus dalam darah secara
langsung
S mendIagnosIs bayI
S menentukan tIngkat keparahan InfeksI dan
tanggapan selanjutnya terhadap pengobatan pada
orang dewasa dan anak.
PTes InI sensItIf dan spesIfIk
P0apat dIpakaI untuk menghItung vIral load
pasIen
P|etode InI -0um p07nah dIpakaI s0.a7a
skaa -0sa7 untuk m0ndIagnosIs karena
teknIk tes yang rumIt dan membutuhkan
reagen dan peralatan yang mahal, waktu tes
laboratorIum yang lama, dan banyak darah.
PTes antIgen H7 p24 dIpakaI untuk
menghItung vIral load
PH7 p24 adalah proteIn yang dIproduksI oleh
replIkasI H7 yang terjadI dalam darah Ddha
dengan jumlah yang berbedabeda.
PH7 p24 adalah proteIn ImunogenIk
terbentuk antIbodI terhadap p24.
P&ntuk mengukur jumlah antIgen p24
memIsahkan antIbodI darI antIgen.
P8erbagaI penelItIan menemukan bahwa tes
antIgen p24 ultrasensItIf mampu mendeteksI
InfeksI H7 pada bayI dI atas usIa enam
mInggu secara pastI dengan spesIfIsItas dan
sensItIvItas serupa dengan tes 0NA H7 !CF
dan vIral load H7.
|ekanIsme :
P 7Irus H7 dItumbuhkan pada bIakan sel
P 0Irusak dan dIlekatkan pada bIjIbIjIn polIstIren atau
sumur 2croplcte
P nkubasI serum atau plasma yang akan dIperIksa dengan
antIgen tersebut selama J0 menIt sampaI 2 jam, lalu
cucI
P 8Ila posItIf gCImmunoglobulIn C) yg menempel pada
bIjI2 / sumur 2croplcte, maka akan terjadI reaksI
pengIkatan antIgenantIbodI ; antIbodI antIgC sudah
dIberI label dengan enzIm alkalI fosfatase, horsercdsh
peroxdcse
P Akan berwarna bIla dItambah dengan suatu substrat
PAda yang lebIh spesIfIk, yaItu test EA dengan
Ikatan darI hecvy 8 lyht chcn darI Hu2cn
l22unoylobuln mampu mendeteksI g|
dan gC
P&mumnya hasIl akan posItIf pada fase dImana
tImbul gejala pertama A0$ l0S Phcse) dan
sebagIan kecIl akan negatIf pada fase dInI
A0$ Pre l0S Phcse)
KebaIkan test EL$A yaItu :
PNIlaI sensItIvItas yang tInggI ; 98,1100
P|eskI demIkIan, perdIctIve value hasIl test
posItIf tergantung darI prevalensI H7 dI
masyarakat ; pada penderIta100, donor
darah 5100, hasIl negatIf pada
masyarakat 99,99 sampaI 76,9
P !emerIksaan EL$A hanya mendeteksI antIbodI, bukan antIgen
akhIrakhIr InI sudah dItemukan test EL$A untuk antIgen). Dleh
karena Itu test ujI baru akan posItIf bIla penderIta telah
mengalamI serokonversI yang lamanya 2J bulan sejak terInfeksI
H7, bahkan ada yang 5 bulan atau lebIh pada keadaan
22unoco2pro2sed). Kasus dengan InfeksI H7 laten dapat
temp negatIf selama J4 bulan.
P !emerIksaan EL$A hanya terhadap antIgen jenIs gC. !enderIta
A0$ pada taraf permulaan hanya mengandung g|, sehIngga
tIdak akan terdeteksI. !erubahan darI g| ke gC membutuhkan
waktu sampaI 41 mInggu.
P !ada umumnya pemerIksaan EL$A dItujukan untuk H71. 8Ila
test InI dIgunakan pada penderIta H72, nIlaI posItIfnya hanya
24. TetapI H72 palIng banyak dItemukan hanya dI AfrIka.
P |asalah 1clse postve pada test EL$A. HasIl InI serIng dItemukan
pada keadaan posItIf lemah, jarang dItemukan pada posItIf kuat.
Hal InI dIsebabkan karena morfologI H7 hasIl bIakan jarIngan
yang dIgunakan dalam test kemurnIannya berbeda dengan H7 dI
alam.
!engertIan :
P|etode untuk deteksI proteIn pada sampel
jarIngan
Pmunoblot dg elektroforesIs gel untuk
memIsahkan proteIn aslI atau perubahan oleh
jarak polIpeptIda atau oleh struktur J0
proteIn
P!roteIn dIkIrIm ke membran dIdeteksI dg
antIbodI
PCukup sulIt, mahal, InterpretasInya butuh
pengalaman dan lama pemerIksaan kurang
lebIh 24 jam
|ekanIsme :
P H7 murnI letakan pada pada polIakrIlamId gel yg
dIberI arus elektroforesIs sehIngga teruraI
menurut berat proteIn yang berbedabeda
P !Indahkan ke NItrocellulosa dan InkubasI dg
serum penderIta
P AntIbodI H7 dIdeteksI dg memberIkan antIbodI
antIhuman yg sudah dIkonjugasI dg enzIm yg
memberIkan warna bIla dIberI suatu substrat
P Test InI dIlakukan bersama dengan suatu bahan
dengan profIl berat molekul standar, kontrol
posItIf dan negatIf
PCambaran bcnd darI bermacammacam
proteIn envelope dan core dapat
mengIdentIfIkasI macam antIgen H7.
AntIbodI terhadap proteIn core H7 (ycy)
mIsalnya p24 dan proteIn precursor p25)
tImbul pada stadIum awal kemudIan menurun
pada saat penderIta mengalamI deterIorasI.
AntIbodI terhadap envelope (env) penghasIl
gen gp160) dan precursornyc gp120) dan
proteIn transmembran gp4l) selalu
dItemukan pada penderIta A0$ pada stadIum
apa saja
P8eberapa proteIn laInnya yang serIng
dItemukan adalah: pJ , p51, p66, p14, p27,
lebIh jarang dItemukan p2J, p15, p9, p7.
$ecara sIngkat dapat dIkatakan bahwa bIla
serum mengandung antIbodI H7 yang
lengkap maka Western blot akan memberI
gambaran profIl berbagaI macam bcnd
proteIn darI H7 antIgen cetakannya
1) !osItIf :
a. Envelope : gp4l, gpl2D, gp160
b. $alah satu darI bcnd : p15, p17, p24, pJ1,
gp4l, p51, p55, p66.
2) NegatIf : 8Ila tIdak dItemukan bcnd proteIn.
) ndetermInate
8Ila dItemukan bcnd proteIn yang tIdak sesuaI dengan profIl posItIf. HasIl
ndeter2ncte .dIberIkan setelah dItest secara duplo dan penderIta
dIberItahu untuk dIulang setelah 2J bulan. Hal InI mungkIn karena
InfeksI masIh terlalu dInI sehIngga yang dItemukan hanya sebagIan darI
core antIgen p17, p24, p55). AkhIrakhIr InI hasIl posItIf dIberIkan bIla
dItemukan palIng tIdak p24, pJ1 dan salah satu darI gp41 atau gpl60.
0engan makIn ketatnya !crIterIa Western 8lot maka spesIfIsItas menjadI
tInggI, dan sensItIfItas turun darI 100 dapat menjadI hanya 56 karena
hanya 60 penderIta A0$ mempunyaI p24, dan 8J mempunyaI pJ1.
$ebalIknya cara InI dapat menurunkan angka 1clse postve pada
kelompok rIsIko tInggI, yang bIasanya dItemukan sebesar 1 dI antara
200.000 test padahal test tersebut sudah dIdahuluI dengan test EL$A.
8esar 1clse neyctve Western 8lot belum dIketahuI secara pastI, tapI
tentu tIdak not. Fclse neyctve dapat terjadI karenakadar antIbodI H7
rendah, atau hanya tImbul bcnd proteIn p24 dan pJ4 saja yaItu pada
kasus dengan InfeksI H72). Fclse neyctve bIasanya rendah pada
kelompok masyarakat tetapI dapat tInggI pada kelompok rIsIko tInggI.
Cara mengatasI kendala tadI adalah dengan menggunakan reco2bncnt
Hl\ yang lebIh murnI.
Poly2ercse Chcn Reccton
Pcara In vIt7o untuk m0mp07-anyak ta7g0t
s0ku0n sp0sIfIk 0NA untuk analIsIs cepat
atau karakterIsasI, walaupun materIal yang
dIgunakan pada awal pemerIksaan sangat
sedIkIt.
P0Itemukan oleh a7y huIs darI Cetus
CorporatIon
P|elIputI J perlakuan:
S 00natu7IsasI
S HI-7IdIsasI
!rImer sekuen 0NA pada bagIan tertentu.
S !07-anyakan -agIan
Dleh %cy poly2ercse, dengan mengadakan campuran
reaksI dalam tabung mIkro yang kemudIan dIletakkan
pada blok pemanas yang telah dIprogram pada serI
temperatur yang dIIngInkan.
P0asarnya:
S Target 0NA dI0kst7aksI darI spesImen
S h0m-0ah dalam tabung sampaI dIperoleh jumlah cukup
kelIpatan jutaan atau lebIh)
S 00t0ksI dengan cara hIbrIdIsasI.
PTarget dIdenaturIsasI pada suhu 90`-95`C
0IdIngInkan antara J7`-50`C cnneclny spesIfIk
antara prImer dan target 0NA cetakan untuk
enzIm %cypoly2ercse pada suhu 67`-72`C
mengkopI masIngmasIng rantaI)
P$etIap produk terdIrI darI sekuen yang salIng
melengkapI 1 darI 2 prImer dan akan menguatkan
dalam lIngkaran sIntesIs.
PHam-atan dIagnosIs !#: 1clse neyctve.
S 0IhInda7kan d0ngan: memIlIh prImer darI bagIan yang
berlawanan darI genome.
S !rImer $K J8/J9 dan $K 68/69: pIIhan yang -aIk
dIgunakan untuk H7.
S !asangan prImer $KJ8-J9 dan atau $K145-101 telah
berhasIl dIgunakan untuk mendeteksI H7 pada lebIh
darI 96 IndIvIdu dengan zat antI posItIf.
S !CF dapat mendeteksI molekul tunggal darI target
0NA dan juga mengamplIfIkasI target yang ada sebagaI
pasangan yang tIdak komplet; sebalIknya kontamInasI
dan campuran reaksI dengan sejumlah target 0NA
yang tIdak terdeteksI akan memberIkan hasIl 1clse
postve. Ketaatan mengIkutI prosedur dapat
mengurangI rIsIko kontamInasI. Cara yang cepat dan
sederhana dalam menyIapkan sampel dapat pula
mengurangI 1clse postve.
P d0ntIfIkasI H' d0ngan !# daam dIagnosIs dan
p0n0ItIan A0S
S !CF dIgunakan untuk m0m07Iksa -ayI ahI7 darI Ibu seroposItIf
selama zat antI maternal masIh dImIlIkI bayI sampaI umur 15
bulan, sedangkan dIagnosIs InfeksI H7 secara serologIs
terhambat.
S !CF dIgunakan untuk m0n0tapkan status Inf0ksI path IndIvIdu
s07on0gatIf.
S !CF dIgunakan untuk m0nd0t0ksI s0ku0n H' pada IndIvIdu
s07oposItIf dengan gejalayang hasIlnya negatIf dengan ujI deteksI
langsung laInnya, termasuk dengan cara mengkultur vIrus.
S !CF dIgunakan untuk m0ngInd0ntIfIkasI Inf0ksI pada s0umah
k0.I IndIvIdu -07IsIko tInggI s0-0um s07okonv07sI.
S !CF dIgunakan untuk konfI7masI kasus p07tama dan H' dI
AfrIka 8arat yang menjalanI pengobatan dI AmerIka$erIkat.
S !CF dIgunakan untuk m0ng0vauasI h0t07og0nIsItas vI7us dalam
H7 yang dIIsolasI.
P !CF 0NA dan FNA H7
S !# 0NA H'
KetersedIaan p7Im07 untuk su-tIp0 H' memungkInkan para penelItI
untuk memakaI !CF 0NA H7 untuk menelItI dan melacak subtIpe H7
untuk pengembangan vaksIn dan penelItIan epIdemIologI.
!CF 0NA H7 pertama kalI dIpakaI untuk m0ndIagnosIs H' pada -ayI
pada 1990. Tes sel mononuklear darah perIfer perphercl blood
2ononuclecr cells/ !8|C) darI bayI pada berbagaI tItIk waktu setelah
kelahIran.
!0n0ItIan s0anutnya terhadap bayI yang baru lahIr oleh 0elamare
dkkJ4 dan 0unn dkkJ5 menemukan bahwa !# 0NA H' t07d0t0ksI
50X InfeksI H7 dalam lIma harI pertama kehIdupannya.
$ensItIvItasnya menIngkat hIngga 90 setelah berusIa 14 harI.
0tIdaks0nsItIfan !# 0NA H' untuk m0ndIagnosIs Inf0ksI H' saat
k0ahI7an mungkIn terjadI karena kenyataan bahwa kebanyakan
penularan H7 pada bayI terjadI saat sakIt kelahIran dan persalInan,
dan vIrus tIdak mencapaI tIngkat terdeteksI selama beberapa mInggu
setelah tertular. 8ayI yang terInfeksI dalam kandungan mungkIn
mempunyaI hanya sedIkIt jumlah vIrus yang bereplIkasI.
S !# #NA H'
|etode yang dapat mendIagnosIs bayI lebIh dInI, dapat
mendeteksI H7 dalam darah.
8erbeda dengan !CF 0NA H7 tes kualItatIf: tes memberIkan
dIagnosIs H7 ya/tIdak), d0t0ksI #NA H' m0ny0dIakan
Info7masI tam-ahan:
O InformasI kuantItatIf tentang status vIrologIs
O |enghItung jumlah vIrus yang beredar vIral load" dalam
copIes/mL) pada pasIen.
'I7a oad dapat dIpakaI untuk:
O mendIagnosIs pasIen
O menuntun permulaan memakaI AFT
O memantau tanggapan pengobatan
0Iharapkan FNA H7:
O akan s0nsItIf dalam mendeteksI vIrus dan tetap sangat sp0sIfIk
terhadap H7
O akan m0nggantI t0knIk -Iakan vI7us yang lebIh rumIt dan mahal
untuk mendIagnosIs bayI.
!enelItIan awal terhadap bayI yang terpajan H7 dengan
memakaI tes !CF FNA H7 menemukan bahwa m0tod0 t07s0-ut
.o.ok atau m0ampauI s0nsItIvItas dan sp0sIfIsItas !# 0NA
H' dan m0tod0 -Iakan vI7us.
0alam penelItIan oleh Lambert dkk, kepekaan tes !CF FNA H7
adalah 27 saat kelahIran, 92 setelah 6 mInggu, dan 91
setelah 20 mInggu.
!eralatan tes FNA H7 semakIn murah dan alat tes deteksI FNA
H7 sekarang tersedIa secara lebIh luas dIbandIngkan alat tes
0NA.
Kekurangan FNA H7:
O kecenderungan untuk memberI hasIl posItIf yang salah untuk pasIen
dengan tIngkat vIremIa rendah
O tIdak semua prImer dan reagen dIbakukan
O penIngkatan penggunaan AFT dan profIlaksIs untuk !|TCT masalah
sensItIvItas metodologI !CF FNA H7 pada dIagnosIs bayI
Dbat AF7 berpotensI menurunkan tIngkat vIrus dalam sel
mononuklear darah perIfer atau plasma dan mengurangI sensItIvItas
tes tersebut.
Pl0S 2erupckcn stadum akhr njeks HlV.
PPendertc dnyctckcn sebcyc l0S blc
dclc2 perke2bcnycn n1eks Hl\ selcn]utnyc
menunukan njeks-njeks dan kanker
oortunostk yany menyancam wa
enderta.
PSelcn n1eks dcn kcnker ]uyc te2csuk :
ense1clopct, sndro2 kelelchcn ycny
berkctcn denycn l0S dcn htunycn C04
200/2l.

Anda mungkin juga menyukai