Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Drainase merupakan salah satu infrastruktur pengembangan wilayah yang dibutuhkan baik untuk daerah permukiman, pertokoan, pertanian, perkebunan dan lain-lain. Selain mempunyai fungsi utama sebagai fasilitas pembuangan air, drainase juga mempunyai fungsi ganda sesuai dengan jenis pengembangan wilayah tersebut. Konsep drainase yaitu menampung kelebihan air yang ada di permukaan tanah yang berasal dari hujan. Air hujan yang jatuh pertama-tama akan meresap ke tanah ataupun mengalir ke sungai, kemudian apabila tanah sudah dalam keadaan jenuh maka diperlukan drainase untuk mengalirkan air tersebut ke sungai. Hal tersebut dilakukan agar bangunan di sekitar tidak terkena limpasan air permukaan yang berlebihan. Jadi drainase memegang peranan yang sangat vital dalam suatu infrastruktur. Sebuah infrastruktur tidak akan dapat berdiri sendiri tanpa adanya drainase. Drainase diperlukan oleh suatu infrastruktur untuk mengatasi masalah pembuangan kelebihan air hujan, yang terkadang masalah kelebihan air akibat hujan tersebut sering menjadi suatu kendala bagi berdirinya suatu infrastruktur.

1.2.

Tujuan Tugas besar ini disusun dengan tujuan sebagai berikut: kapasitas saluran drainase di sekitar gedung

a) Mengecek

Perpustakaan Pusat ITB.

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB b) Membandingkan kapasitas saluran drainase di sekitar gedung Perpustakaan Pusat ITB dengan debit banjir rencana periode ulang 25, 50, dan 100 tahun.

1.3

Lokasi Studi Wilayah tinjauan pada tugas besar ini adalah kampus ITB, yaitu sekitar gedung Perpustakaan Pusat ITB dan daerah tangkapan airnya.

Gambar 1.1 Lokasi ITB

1.4

Metode Pelaksanaan a. Mengambil data hujan dari Laboratorium Mekanika Fluida. b. Menentukan debit banjir rencana dari data hujan yang telah diperoleh. c. Mengukur dimensi, panjang, kemiringan, dan jenis material pada saluran drainase di wilayah sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB.

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB d. Menghitung kapasitas saluran drainase di wilayah sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB. e. Membandingkan debit banjir dengan kapasitas saluran. 1.5. Sistematika Pelaporan Bab I berisi tentang latar belakang, tujuan, lokasi studi, metode pelaksaan dan sistematika pelaporan dari tugas besar ini. Bab II berisi tentang analisis drainase yang mencakup lokasi drainase, sketsa daerah, dan saluran existing. Bab III dari laporan ini berisi tentang analisis hidrologi dari data-data yang kami peroleh. Di dalamnya mencakup data curah hujan yang kami dapatkan, uji konsistensi, curah hujan wilayah, analisis distribusi frekuensi (Normal dan Log Pearson Tipe III), uji kesesuaian distribusi, curah hujan banjir (untuk periode ulang 25, 50, dan 100 tahun), serta intensity duration curve. Sedangkan pada bab IV berisi mengenai pengecekan saluran existing yang di dalamnya terkandung perhitungan beban saluran dan pengecekan saluran. Terakhir pada bab 5 kami menuliskan kesimpulan dan saran. Sistematika Laporan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Lokasi Studi 1.4 Metoda Pelaksanaan 1.5 Sistematika Pelaporan

BAB II ANALISIS DRAINASE 2.1 Lokasi Drainase

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB 2.2 Sketsa Daerah 2.3 Saluran Eksisting

BAB III ANALISIS HIDROLOGI 3.1 Data Curah Hujan 3.2 Uji Konsistensi Data Hujan 3.3 Curah Hujan Regional 3.4 Analisis Distribusi Frekuensi 3.4.1 Metode Distribusi Normal 3.4.2 Metode Distribusi Log Pearson Tipe III 3.5 Curah Hujan Banjir Periode Ulang 25, 50, dan 100 Tahun 3.6 Intensity Duration Curve (IDC)

BAB IV PENGECEKAN SALURAN EKSISTING 4.1 Perhitungan Beban Drainase 4.2 Pengecekan Saluran

BAB V ANALISIS DATA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

BAB II ANALISIS DRAINASE

2.1

Lokasi Drainase Lokasi pengamatan debit saluran drainase yang ditinjau adalah wilayah sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB.

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB Karakteristik lokasi yang ditinjau adalah material lahan terbuat dari aspal dan beton serta tanah berumput.

Gambar 2.1 Foto Saluran Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB

2.2

Sketsa Daerah Saluran drainase yang diamati dalam praktikum ini ialah saluran drainase yang terdapat di sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB. Berdasarkan survei di lapangan secara keseluruhan luas catchment area Daerah Tangkapan Air (DTA) untuk Gedung Perpustakaan Pusat ITB ini ialah 2.284,776 m2. Catchment area tersebut ditentukan berdasarkan kecenderungan area-area tersebut, terlihat dari kemiringan areanya, untuk mengalirkan air hujan tangkapannya ke saluran drainase yang diamati, yakni saluran drainase di sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB.

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB

Gambar 2.2 Lokasi Gedung Perpustakaan Pusat ITB (Sumber: Perpustakaan Pusat ITB)

2.3

Saluran Eksisting Berikut ini adalah detail dimensi dari saluran drainase wilayah sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB berdasarkan hasil pengukuran dan survei langsung di lapangan. panjang saluran : 241,9 m : 48 cm : 47 cm : 48 cm : 0,002 : tersusun persegi panjang dan : beton

lebar teratas saluran kedalaman terdangkal kedalaman terdalam kemiringan saluran bentuk penampang setengah lingkaran material saluran

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB

60 48

Gambar 2.3 Potongan Melintang Saluran Drainase (tipikal)BAB

III

ANALISIS HIDROLOGI

3.1

Data Curah Hujan Dalam pengerjaan tugas besar Rekayasa Hidrologi dan Drainase, kami menggunakan data curah hujan yang ada di stasiun pengamatan curah hujan stasiun Pakar/Dago-PLTA, stasiun Bandung, dan stasiun Husein Sastranegara. Pengisian data hujan yang hilang kami lakukan dengan metode rata-rata aljabar. Metode rata-rata aljabar dipilih karena lebih mudah dikerjakan. Kami mengasumsikan bahwa hujan yang terjadi dalam wilayah yang kami tinjau adalah hujan yang merata. Oleh karena itu, pengisian data-data curah hujan yang hilang dilakukan menggunakan rata-rata aljabar.

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB

Gambar 3.1 Lokasi Stasiun Hujan dan ITB

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB
Tabel 3.1 Data Curah Hujan R24 Stasiun Pengamatan pada Tahun 1979 - 1988

St. Tah un 1970 1971 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 St. Pakar (RA) 497 463 402 384 476 444 330 267 305 567 Bandung (RB) 496 368 415 416 404 299 430 280 404 469 St. Husein (RC) 476 303 350 346 387 288 341 304 381 384 Rregio
nal

Rkumula
tif

488. 06 369. 28 384. 39 377. 73 418. 25 337. 27 363. 83 286. 05 365. 30 462. 93

488.0 6 857.3 4 1241. 73 1619. 46 2037. 71 2374. 99 2738. 81 3024. 86 3390. 16 3853. 09

R dalam satuan [mm].

3.2

Uji Konsistensi Data Hujan Adanya perubahan lokasi stasiun pengamat, penggantian alat, serta pengatian orang (pengamat) dapat menyebabkan data hujan yang didapat tidak konsisten. Untuk mengetahui hal tersebut perlu dilakukan uji konsistensi dari data pengamatan. Pada dasarnya metode tersebut merupakan pembandingan data stasiun yang bersangkutan dengan data stasiun lain di sekitarnya. Perubahan meteorologi tidak akan menyebabkan perubahan kemiringan garis hubungan antara data stasiun tersebut dengan sekitarnya, karena stasiun lainnya pun akan ikut terpengaruh oleh perubahan tersebut dengan cara yang sama.

Kelompok 7

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB Uji konsistensi yang dipakai adalah uji cara massa ganda
(double mass curve), dimana konsistensi data hujan akan diuji

dengan meninjau data pos stasiun pengamat di sekitarnya. Caranya adalah dengan memplot data kumulatifnya sebagai oordinat dan tahun sebagai absis, lalu tarik trendline linier dan diamati. Apabila terjadi patahan, maka data tidak konsisten, dan harus disesuaikan dengan trendline linier yang dibuat.

Gambar 3.2 Double Mass Curve

Dari kurva dapat dilihat bahwa saat ditarik trendline linier didapat nilai R2 = 0,9988 (mendekati 1), serta tidak ditemukan patahan pada kurva. Maka dapat disimpulkan bahwa data hujan tersebut konsisten.

3.3Curah Hujan Regional


Curah hujan yang dibutuhkan dalam perhitungan adalah curah hujan rata-rata diseluruh daerah yang bersangkutan, yang dalam hal ini adalah ITB. Untuk mendapatkan curah hujan ratarata, dilakukan pendekatan dengan metode Poligon Thiessen terhadap ketiga stasiun pengamatan di atas.

Kelompok 7

10

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB

Gambar 3.3 Metode Poligon Thiessen

3.4Analisis Distribusi Frekuensi Nilai curah hujan yang telah diuji konsistensinya selanjutnya digunakan sebagai data untuk menghitung curah hujan rencana. Analisis distribusi frekuensi curah hujan yang digunakan dalam studi kali ini adalah Metode Normal dan Log Pearson Tipe III. 3.4.1Metode Distribusi Normal
Tabel 3.2 Distribusi Curah Hujan Metode Normal

Urut an 1 2 3 4 5 6 7

R (mm) 488.0 59 462.9 26 418.2 54 384.3 95 377.7 27 369.2 77 365.3 03 p 0.09 1 0.18 2 0.27 3 0.36 4 0.45 5 0.54 5 0.63 6

Tr (th) 11.0 00 5.50 0 3.66 7 2.75 0 2.20 0 1.83 3 1.57 1 (R-)2 10557.5 70 6024.42 9 1085.36 5 0.836 57.488 257.033 400.227 w 2.19 0 1.84 6 1.61 2 1.42 2 1.25 6 1.10 1 0.95 1 Kt 1.33 6 0.90 9 0.60 5 0.34 9 0.11 4 0.11 4 0.34 6

Rt (mm) 463.7 08 438.6 42 420.7 91 405.7 68 392.0 10 378.6 45 364.9 77 |R-Rt| 452.7 08 433.1 42 417.1 24 403.0 18 389.8 10 376.8 12 363.4 05

Kelompok 7

11

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB 0.59 8 0.89 3 1.28 9

8 9 10

363.8 29 337.2 75 286.0 46

0.72 7 0.81 8 0.90 9

1.37 5 1.22 2 1.10 0

461.400 2307.31 0 9853.19 2

0.79 8 0.63 4 0.43 7

350.1 89 332.9 12 309.6 40

348.8 14 331.6 90 308.5 40

Gambar 3.4 Kurva Distribusi Curah Hujan Menurut Metode Normal

3.4.2Metode Distribusi Log Pearson Tipe III


Tabel 3.3 Distribusi Curah Hujan Metode Log Pearson Tipe III

Urut an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R (mm) 488.0 59 462.9 26 418.2 54 384.3 95 377.7 27 369.2 77 365.3 03 363.8 29 337.2 75 286.0 46 p 0.09 1 0.18 2 0.27 3 0.36 4 0.45 5 0.54 5 0.63 6 0.72 7 0.81 8 0.90 9

Tr (th) 11.0 00 5.50 0 3.66 7 2.75 0 2.20 0 1.83 3 1.57 1 1.37 5 1.22 2 1.10 0

Log R 2.68 8 2.66 6 2.62 1 2.58 5 2.57 7 2.56 7 2.56 3 2.56 1 2.52 8 2.45 6 Kt 1.29 9 0.88 8 1.08 1 0.95 2 0.87 4 0.01 4 0.01 0 0.00 6 0.00 4 0.00 2

Log Rt 2.66 7 2.64 0 2.65 3 2.64 4 2.63 9 2.58 2 2.58 2 2.58 2 2.58 2 2.58 1

Rt (mm) 465.0 22 436.7 24 449.7 92 440.9 80 435.7 75 382.1 29 381.8 69 381.6 74 381.5 23 381.4 02

|RRt| 23.0 37 26.2 02 31.5 38 56.5 85 58.0 49 12.8 52 16.5 66 17.8 46 44.2 48 95.3 56

Gambar 3.5 Kurva Distribusi Curah Hujan Menurut Metode Log Pearson Tipe III

Kelompok 7

12

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB

3.5

Curah Hujan Banjir Periode Ulang 25, 50, dan 100 Dalam menentukan curah hujan banjir untuk periode ulang 25, 50, dan 100 tahun digunakan metode distribusi Normal karena dari grafik di atas, yang paling mendekati kondisi asli adalah metode distribusi Normal.
Tabel 3.4 Curah Hujan untuk Masing-masing Periode Ulang Menurut Metode Normal

Tahun

Tr (tahun ) 25 50 100

Rrata-rata (mm) 385.309 385.309 385.309

S 58.6 9 58.6 9 58.6 9

Kt 2.143856 72 2.692512 15 3.237116 4

Rt (mm) 511.14 05 543.34 33 575.30 82

3.6Intensity Duration Curve (IDC)


Untuk menggambar kurva IDC, kami menggunakan rumus Mononobe. Alasan dipilihnya Mononobe karena data yang dimiliki adalah data curah hujan harian maksimum bukan data intensitas hujan. I=R242424t23 Keterangan:
I t = Intensitas curah hujan (mm/jam) = Lamanya curah hujan (jam)

R24 = Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm) Tabel 3.5 Besar Intensitas untuk Waktu dan Periode Ulang Tertentu t (jam ) 0.01 7 It (mm/jam) Tr = Tr = Tr = 25 2680. 22 50 2849. 08 100 3016. 69

Kelompok 7

13

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB
0.08 3 0.25 0.5 0.75 1 2 3 4 5 931.2 9 446.5 2 281.2 9 214.6 7 177.2 0 111.6 3 85.19 70.32 60.60 989.9 6 474.6 5 299.0 1 228.1 9 188.3 7 118.6 6 90.56 74.75 64.42 1048. 20 502.5 8 316.6 0 241.6 1 199.4 5 125.6 4 95.88 79.15 68.21

Gambar 3.6 Kurva IDC untuk Periode Ulang 25, 50, dan 100 Tahun

BAB IV PENGECEKAN SALURAN EKSISTING

4.1.

Perhitungan Beban Drainase Beban drainase dapat dihitung dengan menggunakan metode rasional yang mempunyai persamaan:

Q=13,6106c.Itc.A Keterangan:
Q = debit maksimum/banjir (m3/s) c = koefisien run off Itc = Intensitas hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam) A = luas catchment area (m2)

Dalam tugas besar ini, telah ditentukan lamanya waktu konsentrasi (tc) yaitu selama 1 jam. Sedangkan untuk nilai koefisien pengaliran dapat dilihat dari tabel 4.1.

Kelompok 7

14

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB
Tabel 4.1 Koefisien Pengaliran

Berhubung wilayah sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB lebih dari 75% dilapisi beton, maka kami menggunakan nilai koefisien pengaliran (c) sebesar 0,9. Pengasumsian ini akan menyebabkan debit beban drainase yang lebih besar. Dengan debit beban drainase yang lebih besar, maka saluran yang ditinjau lebih terjamin keamanannya. Luas catchment untuk saluran yang berada di sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB adalah 2.284,776 m2. Intensitas hujan untuk waktu konsentrasi 1 jam diperoleh dari hasil perhitungan Intensity Duration Curve di bab III.
Tabel 4.2 Itc untuk Setiap Periode Ulang

tc (jam)

Itc (mm/jam) Tr = 25 177. Tr = 50 188. 37 Tr = 100 199.4 5

20

Tabel 4.3 Beban Saluran

Catchm ent Area Tr= 25

Q (m3/s) Tr= 50 Tr= 100 Itc (mm/jam)

Kelompok 7

15

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB 177.20 0.101215 577 188.37 0.107595 814 199.45 0.113924 643

(m2) 2056.29 84

Oleh karena kedua saluran tersebut saling berhubungan (lihat gambar 2.1), maka beban saluran di hulu harus ditambahkan ke saluran yang di hilir. 4.2. Pengecekan Saluran Debit air yang mengalir di atas saluran eksisting didefinisikan sebagai hasil kali antara kecepatan alir air dengan luas penampang basah saluran tersebut. Kecepatan aliran yang digunakan dalam perhitungan adalah kecepatan aliran menurut formula Manning. Kedalaman saluran (h) yang merupakan dimensi penentu nilai luas basah (A) adalah nilai h yang terdangkal hasil pengukuran di lapangan. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan nilai keamanan tertinggi dari saluran dalam mencegah banjir atau overcapasity. Berikut adalah analisis daya tampung dari saluran drainase di sekitar Perpustakaan Pusat ITB. Q=vA ; v=1nR23S12; Q=1nR23S12A

Keterangan:
Q = debit aliran (m3/s) n = koefisien kekasaran manning v = kecepatan aliran (m/s) A = luas basah penampang (m2) P = keliling basah penampang (m) R = perbandingan luas dengan keliling basah penampang (m) S = kemiringan dasar saluran = 0.02

Karena material saluran drainase ialah sama untuk semua kelompok saluran, yakni beton, maka nilai n = 0,013 untuk

Kelompok 7

16

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB semua saluran (berdasarkan tabel 7.5. Koefisien Kekasaran, diktat Dr. Ir. M. Syahril B. K., hal.7-8). Q=1nR23S12A Q=10,01348 x 6048+260230,021248 x 60 Q=208298,615 cm3/s
Tabel 4.4 Perbandingan antara Daya Tampung terhadap Beban Saluran Total untuk Setiap Periode Ulang (dalam Tahun)

Daya tampung (m3/s) 0.208298615

Beban Saluran Total (cm3/s) Tr = 25 0.101215 577 Tr = 50 0.107595 814 Tr = 100 0.113924 643

Dari hasil pengecekan saluran diatas, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan saluran dapat menampung beban hingga periode ulang 100 tahun.

BAB V ANALISIS DATA

Setelah melakukan perhitungan beban drainase seperti pada bab 4 di atas, kami dapat melakukan pengecekan saluran eksisting dengan menghitung beban drainase pada waktu konsentrasi 1 jam. Perhitungan debit dengan tc tersebut dihitung dengan rumus seperti penjelasan di bab sebelumnya dengan menggunakan koefisien pengaliran sebesar 0,9.
Tabel 5.1 Besar Beban Drainase untuk Setiap Perioda Ulang (dalam Tahun)

Beban Drainase

Tr = 25

Tr = 50

Tr = 100

Kelompok 7

17

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB 0.101215
60

0.107595 814 0.107595 814

0.113924 643 0.113924 643

Q total saluran existing

577 0.101215 577

Dari tabel di atas, diketahui bahwa Qtotal sama dengan Q60. Hal ini disebabkan saluran yang berada di sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB seluruhnya sama atau penampang tipikal. Kemudian ini berarti saluran yang ditinjau masih mampu menampung beban debit yang mengalir pada luas catchment area yang mempengaruhi saluran tersebut. Hal ini berarti juga bahwa saluran yang ditinjau masih dapat berfungsi dengan baik.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan a. Penentuan parameter-parameter hidrologi yang akan mempengaruhi perencanaan sistem drainase di kampus ITB khususnya antara lain curah hujan regional, intensitas, debit banjir, dan kapasitas maksimum dari saluran itu sendiri. b. Perhitungan debit banjir dengan periode ulang hingga 50 tahun memberikan nilai yang lebih kecil daripada kapasitas saluran eksisting, hal ini berarti bahwa di kampus ITB, khususnya di sekitar Perpustakaan Pusat ITB, kelebihan air akibat hujan atau limpasan dari saluran lain dapat teratasi dan disalurkan kembali tanpa adanya luapan air. c. Pertimbangan kapasaitas saluran yang diperhitungkan adalah saluran dengan kapasitas terbesar, hal ini didasarkan pada teori bahwa saluran dengan kapasitas paling besar memberikan kontribusi paling besar pada saat penyaluran ataupun penyimpanan (storage) air lebih.

Kelompok 7

18

LAPORAN TUGAS BESAR SI-2231 REKAYASA HIDROLOGI DAN DRAINASE Drainase Gedung Perpustakaan Pusat ITB d. Saluran eksisting di sekitar Gedung Perpustakaan Pusat ITB over desain. 5.1. Saran a. Bentuk dan dimensi penampang saluran drainase di kampus ITB relatif lebih besar daripada penampang normal, hal ini menyebabkan ekonomis, seharusnya b. Asistensi kondisi yang lebih aman tetapi ulang ukuran kurang tertentu dimensi secara dengan kita debit dapat besar banjir periode

mengestimasi seharusnya

penampang saluran dengan efektif dan efisien. tugas dilaksanakan berkesinambungan dalam beberapa pertemuan, sehingga praktikan dapat memahami langkah-langkah pengerjaan tugas dengan lebih baik dan dapat mengevaluasi serta menyempurnakan perhitungannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hand-Out Kuliah SI-2231 Rekayasa Hidrologi dan Drainase (Dosen Ir. Muljana Wangsadipura, M.Eng) Chow, Ven Te. Applied Hydrology. McGraw-Hill International Editions.1988

Kelompok 7

19

Anda mungkin juga menyukai