Anda di halaman 1dari 8

Archimedes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari

Archimedes of Syracuse (Greek: )

Archimedes Thoughtful by Fetti (1620) Lahir Meninggal Tempat tinggal Bidang c. 287 BC Syracuse, Sicily Magna Graecia c. 212 BC Syracuse Syracuse, Sisilia Matematika, fisika, Teknik, Astronomi, Penemu

Prinsip Archimedes, Archimedes' Dikenal atas screw, Hydrostatics, Levers, Infinitesimals

Bola dan tabung dimasukkan dalam bak air Archimedes untuk membuktikan bahwa volume dan luas permukaan bola adalah 2/3 dari tabung Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Pada waktu itu yang menjadi raja di Sirakusa adalah Hieron II, sahabat Archimedes. Archimedes sendiri adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.

[sunting] Penemuannya
Pada suatu hari Archimedes dimintai Raja Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan sungguhsungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes. Dengan itu ia membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati. Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70. Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.

Hukum Archimedes (Hukum Pengapungan)


Hukum Archimedes mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau seluruhnya terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam tersebut. Telah samasama kita ketahui bahwa berat jenis air tawar adalah 1.000 kg/m3, apabila ada sebuah benda yang terbenam kedalam air tawar; maka berat benda tersebut seolah-olah akan berkurang sebesar 1.000 kg untuk setiap 1 m3 air yang dipindahkan. Konsep ini akan lebih jelas bila diterangkan dengan gambar dibawah ini.

a. Berat benda pada saat diudara dan setelah terbenam dalam air tawar Pada saat ditimbang diudara benda mempunyai berat 4.000 kg pada skala pengukur berat, sedang setelah dimasukan kedalam air berat benda menjadi 3.000 kg. Padahal masa benda tidak berubah, berkurangnya berat benda tersebut diakibatkan adanya gaya tekan keatas dari air yang dipindahkan oleh bagian benda yang ada didalam air (force of buoyancy), dengan arah kerja gayanya mengarah keatas; sedang garis kerja gayanya segaris dengan garis kerja dari gaya berat benda. Titik tangkap garis kerja gaya buoyancy biasa disebut dengan titik buoyancy atau titik B. Didalam sistem bangunan terapung titik B ini disebut juga dengan titik berat dari volume benda yang ada dibawah garis air (gambar dibawah ini)

b. Ilustrasi letak titik G dan titik B dari bangunan apung Selanjutnya perhatikan gambar c dibawah ini; dimana pada gambar tersebut mengilustrasikan sebuah benda dengan masa sebesar 4.000 kg namun volume bendanya 8 m3. Pada awalnya benda tersebut dibenamkan kedalam air, kemudian dilepaskan. Apabila keseimbangan telah terjadi, maka benda tersebut akan mengapung seperti ditunjukan pada gambar a. Keseimbangan akan tercapai apabila besarnya gaya buoyancy sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang ada didalam air atau apabila benda tersebut mengapung dengan separuh dari volumenya. Berat benda 4000 4000 atau V = 4 m3 = berat dari volume air yang dipindahkan

=SxV = 1000 kg/m3 x V

Hukum Archimedes Bunyi Hukum Archimedes "Benda di dalam zat cair akan mengalami pengurangan berat sebesar berat zat cair yang dipindahkan". Penemu

Archimedes dari Syracusa (sekitar 287 SM - 212 SM) Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss. Penurunan Rumus Hukum Archimedes Berlaku Untuk Semua Fluida Vbf adalah volum benda yang tercelup dalam FLUIDA Fa = Mfg Fa = pfVbfg Fa = F2 F1 karena F2 > F1 = pf gh2 A - pf gh1 A = pf gA (h2 - h1) = pf gAh sebab h2 - h1 = h = pf gVbf sebab Ah = Vbf adalah volum silinder yang tercelup dalam fluida PERHATIKAN pf Vbf = massa Fluida (Mf) pf gVbf = berat Fluida yang dipindahkan benda (Mfg) RUMUS GAYA APUNG Fa = Mfg Fa = pfVbfg Secara sistematis, hukum archimedes dapat ditulis sebagai berikut : FA = a Va g FA = gaya angkat ke atas pada benda (N) a = massa jenis zat cair (kg/m3) Va = volume zat cair yang terdesak (m3) g = percepatan gravitasi bumi (m/s2) Keadaan Benda Tiga keadaan benda di dalam zat cair : Melayang pb, rata-rata = pf w = Fa

KETERANGAN pb = massa jenis benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung Tenggelam pb, rata-rata > pf w > Fa KETERANGAN pb = massa jenis benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung Terapung pb, rata-rata < pf w = Fa KETERANGAN pb = massa jenis benda pf = massa jenis fluida w = berat benda Fa = gaya Apung Aplikasi Hukum Archimedes 1) Kapal Selam Mempunyai tangki pemberat. Konsep gaya Apung yang berhubungan dengan berat total untuk menentukan kapal mengapung atau tenggelam. 2) Hidrometer Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar agar dihasilkan gaya Apung. Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis cairan. Nilai massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan mengapung pada zat cair Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki 3 bagian : Tangkai tabung kaca Bawah tabung kaca Diameter kaca

3) Balon Udara Volum bertambah maka bertambah volum udara yang dipindahkan. Gaya apung bertambah besar SAAT INGIN MENAIKKAN BALON UDARA Saat gaya apung sudah lebih berat daripada berat total balon (berat balon dan muatan) sehingga balon mulai bergerak naik. SAAT INGIN MENURUNKAN BALON UDARA Saat gaya apung lebih kecil daripada berat balon, dan berat balon bergerak turun. 4) Kapal Laut Sangat berat tetapi dapat terapung di permukaan laut - Konsep Gaya Apung - Konsep Massa Jenis Badan kapal yang terbuat dari besi berongga, ini menyebabkan volum air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya apung sebanding dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya apung menjadi sangat besar . Gaya apung ini mampu mengatasi berat total sehingga kapal laut mengaoung di permukaan laut. Jadi massa jenis rata rata besi berongga dan udara yang menempati rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut. Oleh karena itu kapal itu mengapung. Sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak di antara lambung sebelah dalam sebelah luar. Tangki ini dapat diisi udara atau air. Mengatur isi tangki pemberat berarti mengatur berat total kapl. Sesuai dengan konsep gaya apung, berat total kapal selam akan menentukan apakah kapl selam mengapung atau menyelam Kapal laut tidak akan tenggelam apabila. Berat kapal bertambah maka gaya ke atas juga harus bertambah besar.

c. Benda terapung pada posisi seimbang

Anda mungkin juga menyukai