Anda di halaman 1dari 9

@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo

A. Pendahuluan

Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang
dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan
subtropis AIrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti:
AIrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia. Semangka termasuk dalam keluarga
buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat disukai oleh
manusia/binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak mengandung air,
sehingga penyebarannya menjadi cepat. Jenis dan varietasnya bermacam-macam ;
yaitu semangka introduksi seperti Sugar Baby Cream Suika, Striped Sugar, Sugar
Doll, Yellow Doll, garden Baby, dan sebagainya. Masyarakat lebih menyukai jenis
semangka tersebut karena rasanya yang manis dan segar. Sekarang semangka
lokal sudah tidak terdengar lagi dan bahkan sulit ditemukan di Indonesia. Apabila
ditinjau dari segi rasa dan daya tahannya dengan iklim di Indonesia tidak kalah
dengan semangka dalam negeri. Tanaman semangka merupakan salah satu
tanaman prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-
tanaman hortikultura. Buah semangka mempunyai harga yang relatiI lebih tinggi
dibanding tanaman hortikultura pada umumnya. Hal ini memberi banyak
keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman semangka. Dan ini
memungkinkan adanya perbaikan tata perekonomian Indonesia, khususnya dari
bidang pertanian.









@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo

Pematahan Dormansi Pada Benih Semangka Secara Mekanik


Dormansi adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan tidak terjadi walaupun
kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya perkecambahan. Pada beberapa
jenis varietas tanaman tertentu, sebagian atau seluruh benih menjadi dorman
sewaktu dipanen, sehingga masalah yang sering dihadapi oleh petani atau pemakai
benih adalah bagaimana cara mengatasi dormansi tersebut. Benih yang mengalami
dormansi biasanya disebabkan oleh :
1. Rendahnya / tidak adanya proses imbibisi air yang disebabkan oleh struktur
benih (kulit benih) yang keras, sehingga mempersulit keluar masuknya air ke
dalam benih.
2. Respirasi yang tertukar, karena adanya membran atau pericarp dalam kulit
benih yang terlalu keras, sehingga pertukaran udara dalam benih menjadi
terhambat dan menyebabkan rendahnya proses metabolisme dan mobilisasi
cadangan makanan dalam benih.
3. Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio, karena kulit biji
yang cukup kuat sehingga menghalangi pertumbuhan embrio. Pada tanaman
pangan, dormansi sering dijumpai pada benih padi, sedangkan pada sayuran
dormasni sering dijumpai pada benih timun putih, pare dan semangka non biji.

Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak
berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap
telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan , Dormansi pada benih
dapat berlangsung selama beberapa hari, semusim bahkan sampai beberapa
tahun tergantung pada jenis tanaman dan dormansinya. Pertumbuhan tidak
akan terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya, atau sebelum
dikenakan suatu perlakuan khusus terhadap benih tersebut,Dormansi dapat
dipandang sebagai salah satu keuntungan biologis dari benih dalam
mengadaptasikan siklus pertumbuhan tanaman terhadap keadaan
lingkungannya, baik musim maupun variasi-variasi yang kebetulan terjadi
Faktor-Iaktor yang menyebabkan hilangnya dormansi pada benih sangat
bervariasi tergantung pada jenis tanaman dan tentu saja tipe dormansinya,
antara lain yaitu: karena temperatur yang sangat rendah di musim dingin,
perubahan temperatur yang silih berganti, menipisnya kulit biji, hilangnya
@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo

kemampuan untuk menghasilkan zat-zat penghambat perkecambahan, adanya


kegiatan dari mikroorganisme. Tipe-tipe dormansi antara lain: Dormansi Iisik
yang disebabkan oleh impermiabilitas kulit biji terhadap air, resistensi
mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio, permeabilitas yang rendah
dari kulit biji terhadap gas-gas. Dormansi Iisiologis yang disebabkan oleh
immaturity embrio, aIter ripening, dormansi sekunder, dormansi yang
disebabkan oleh hambatan metabolis pada embrio.Dalam istilah pertanian,
benih-benih yang menunjukkan tipe dormasi yang impermabel terhadap air
dan gas ini disebut sebagai benih keras`. Hal ini dapat ditemukan pada
sejumlah Iamili tanaman dimana beberapa speciesnya mempunyai kuilit biji
yang keras, antara lain: Leguminosae, Malvaceae, Cannaceae, Geraniaceae,
Chenopodaceae, Convolvulaceae, Solanaceae dan Liliaceae. Di sini
pengambilan air terhalang kulit biji yang mempunyai struktur terdiri dari
lapisan sel-sel berupa palisade berdinding tebal terutama di permukaan paling
luar dan bagian dalamnya mempunyai lapisan lilin dari bahan kutikula. Cara-
cara untuk memecahkan dormansi antara lain dengan perlakuan mekanis,
perlakuan kimia, perlakuan perendaman air, perlakuan pemberian temperatur
tertentu dan perlakuan dengan cahaya. Perlakuan mekanis umum
dipergunakan untuk memecahkan dormansi benih yang disebabkan oleh
impermeabilitas kulit biji baik terhadap air atau gas, resistensi mekanis kulit
perkecambahan yang terdapat pada kulit biji.
SkariIikasi mencakup cara-cara seperti mengikir atau menggosok kulit biji
dengan kertas ampelas, melubangi kult biji dengan pisau, perlakuan
impaction untuk benih-benih yang memiliki sumbat gabus. Dimana semuanya
bertujuan untuk melemahkan kulit biji yang keras, sehingga lebih permeabel
terhadap air atau gas. Perlakuan dengan tekanan, benih-benih dari sweet
clover dan alIalIa setelah diberi perlakuan dengan tekanan hidraulik 2000 atm
pada 180 C selama 5-20 menit ternyata perkecambahannya meningkat sebesar
50-200. EIek tekanan terlihat setelah benih-benih tersebut dikeringkan dan
disimpan, tidak diragukan lagi perbaikan perkecambahan terjadi disebabkan
oleh perubahan permeabilitas kulit biji terhadap air,Perlakuan pemberian
temperatur tertentu dikenal dengan istilah stratiIikasi. Banyak benih yang
perlu dikenai temperatur tertentu sebelum dapat diletakan pada temperatur
yang cocok untuk perkcambahannya. Cara yang paling sering dipakai dengan
@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo

memberi temperatur rendah pada keadaan lembab. Selama stratiIikasi terjadi


sejumlah perubahan dalam benih yang berakibat menghilangnya bahan-bahan
penghambat pertumbuhan atau terjadi pembentukan bahan-bahan yang
merangsang pertumbuhan.
Gambar Semangka :














@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo


IV. Alat dan Bahan

1. Benih semangka non biji
2. Substrat kertas
3. Plastik bening
4. Pemotong kuku
5. Alat tulis dan label
6. Karet Gelang
7. Nampan
8. Air

V. Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghitung benih semangka sebanyak 25 benih per perlakuan sebanyak 4
ulangan
3. Memecah bagian ujung benih semangka untuk satu perlakuan (K2) dengan
menggunakan pemotong kuku.
4. Menyiapakn media substrat dari kertas buram yang sudah direndam dalam air
kemudian ditiriskan dan ditempatkan di atas plastic.
5. Menanam benih dalam substrat tersebut K1 dan K2 secara terpisah, kemudian
kertas digulung dan diberi label.
6. Menyimpan di tempat yang diberi pencahayaan lampu pijar 5 watt
7.Mengamati tingkat daya kecambah selama 3 4 hari









@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo


VII. Pembahasan

Praktikum Pemecahan dormansi benih semagka non biji dilakukan dengan
membuka sedikit ujung pankal benih dengan menggunakan penjepit/alat
pemotong kuku dan merendam dalam larutan Iungisida selama kurang lebih 5
menit, kemudian diletakkan dalam kertas yang digulung dan dimasukkan dalam
kotak karton tertutup yang disinari lampu 5 Watt berwarna hijau selama kurang
lebih 2 hari Membuka sedikit bagian ujung pangkal benih (Pare) dengan
menggunakan alat pemotong kuku adalah salah satu cara untuk memecahkan
masalah dormansi.Dormansi adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan tidak
terjadi walaupun kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya
perkecambahan. Pada beberapa jenis varietas tanaman tertentu, sebagian atau
seluruh benih menjadi dorman sewaktu dipanen, sehingga masalah yang sering
dihadapi oleh petani atau pemakai benih adalah bagaimana cara mengatasi
dormansi tersebut. Dari data di atas 1 (K1) kontrol dan 2 (K2) menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata dari daya kecambah yang diamatai 3 hari setelah
penanaman. Data daya kecambah yang paling bagus yaitu K2 yang dilakukan
perlakuan dengan memecah pangkal dari benih semangka tersebut. K2 yang diberi
perlakuan pematahan dormansi secara mekanis daya kecambanya sangat bagus
karena air, dan udara serta Iaktor yang mempengaruhi perkecambahan dapat
mempengaruhi keadaan benih yang dorman karena bagian pangkalnya sudah
membuka, dimana pada K1, dari 25 biji yang di kecambkan hanya terdapat 9 biji
yang berkecambah dan 16 benih belum berkecambah, sedangkan pada K2
(perlakuan) dari 25 biji yang di kecambahkan , 21 benih berkecambah dan 5 biji
belum berkecambah, kemungkinan bila masa pengamatan di perpanjang biji dapat
berkecambah semua.Perlakuan pematahan dormansi pada semangka tersebut
merupakan perlakuan yang sering dilakukan oleh para petani untuk memecahkan
dormansi pada benih semangka. Hal ini juga sering dilakukan petani dengan
membuka sedikit ujung pangkal benih dengan menggunakan penjepit / alat
pemotong kuku dan merendam dalam larutan Iungisida selama kurang lebih 5
menit, kemudian diletakkan dalam kertas yang digulung dan dimasukkan dalam
kotak karton tertutup yang disinari lampu 5 Watt berwarna hijau selama kurang
lebih 2 hari.
@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo

Beberapa penyebab dormansi Iisik adalah :


1.Impermeabilitas kulit biji terhadap air, benih-benih yang termasuk dalam type
dormansi ini disebut sebagai "Benih keras" karena mempunyai kulit biji yang
keras dan strukturnya terdiri dari lapisan sel-sel serupa palisade berdinding tebal
terutama di permukaan paling luar. Dan bagian dalamnya mempunyai lapisan
lilin dan bahan kutikula.
2.Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio, di sini kulit biji
cukup kuat sehingga menghalangi pertumbuhan embrio. Jika kulit biji
dihilangkan, maka embrio akan tumbuh dengan segera.
3. Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas, pada dormansi ini,
perkecambahan akan terjadi jika kulit biji dibuka atau jika tekanan oksigen di
sekitar benih ditambah. Pada benih apel misalnya, suplai oksigen sangat
dibatasi oleh keadaan kulit bijinya sehingga tidak cukup untuk kegiatan
respirasi embrio. Keadaan ini terjadi apabila benih berimbibisi pada daerah
dengan temperatur hangat.



















@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo

VIII. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan praktikum pematahan dormansi benih semangka
non biji, di simpulkan bahwa Pada K1, dari 25 biji yang di kecambkan hanya
terdapat 9 biji yang berkecambah dan 16 benih belum berkecambah, sedangkan
pada K2 (perlakuan) dari 25 biji yang di kecambahkan, 21 benih berkecambah
dan 5 biji belum berkecambah, kemungkinan bila masa pengamatan di
perpanjang biji dapat berkecambah semua.sehingga pematahan dormansi
sangat baik di lakukan untuk mempercepat perkecambahan .





























@- ,f

ltoJoksl Mooojemeo loJosttl letkeboooo

DAFTAR PUSTAKA :



Hildayani. 2008. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Percobaan I Dormansi
pada Biji. Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin Makassar.
ttp.//www.tanindo.com/abdi6/al04.tm/ 04/03/2010.
ttp.//www.tanindo.com/abdi5/al0401.tm/ /04/03/2010.

Anda mungkin juga menyukai