Pendahuluan
Pendahuluan
A. Pendahuluan
Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang
dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan
subtropis AIrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti:
AIrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia. Semangka termasuk dalam keluarga
buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat disukai oleh
manusia/binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak mengandung air,
sehingga penyebarannya menjadi cepat. Jenis dan varietasnya bermacam-macam ;
yaitu semangka introduksi seperti Sugar Baby Cream Suika, Striped Sugar, Sugar
Doll, Yellow Doll, garden Baby, dan sebagainya. Masyarakat lebih menyukai jenis
semangka tersebut karena rasanya yang manis dan segar. Sekarang semangka
lokal sudah tidak terdengar lagi dan bahkan sulit ditemukan di Indonesia. Apabila
ditinjau dari segi rasa dan daya tahannya dengan iklim di Indonesia tidak kalah
dengan semangka dalam negeri. Tanaman semangka merupakan salah satu
tanaman prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-
tanaman hortikultura. Buah semangka mempunyai harga yang relatiI lebih tinggi
dibanding tanaman hortikultura pada umumnya. Hal ini memberi banyak
keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman semangka. Dan ini
memungkinkan adanya perbaikan tata perekonomian Indonesia, khususnya dari
bidang pertanian.
@- ,f
IV. Alat dan Bahan
1. Benih semangka non biji
2. Substrat kertas
3. Plastik bening
4. Pemotong kuku
5. Alat tulis dan label
6. Karet Gelang
7. Nampan
8. Air
V. Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghitung benih semangka sebanyak 25 benih per perlakuan sebanyak 4
ulangan
3. Memecah bagian ujung benih semangka untuk satu perlakuan (K2) dengan
menggunakan pemotong kuku.
4. Menyiapakn media substrat dari kertas buram yang sudah direndam dalam air
kemudian ditiriskan dan ditempatkan di atas plastic.
5. Menanam benih dalam substrat tersebut K1 dan K2 secara terpisah, kemudian
kertas digulung dan diberi label.
6. Menyimpan di tempat yang diberi pencahayaan lampu pijar 5 watt
7.Mengamati tingkat daya kecambah selama 3 4 hari
@- ,f
VII. Pembahasan
Praktikum Pemecahan dormansi benih semagka non biji dilakukan dengan
membuka sedikit ujung pankal benih dengan menggunakan penjepit/alat
pemotong kuku dan merendam dalam larutan Iungisida selama kurang lebih 5
menit, kemudian diletakkan dalam kertas yang digulung dan dimasukkan dalam
kotak karton tertutup yang disinari lampu 5 Watt berwarna hijau selama kurang
lebih 2 hari Membuka sedikit bagian ujung pangkal benih (Pare) dengan
menggunakan alat pemotong kuku adalah salah satu cara untuk memecahkan
masalah dormansi.Dormansi adalah suatu keadaan dimana pertumbuhan tidak
terjadi walaupun kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya
perkecambahan. Pada beberapa jenis varietas tanaman tertentu, sebagian atau
seluruh benih menjadi dorman sewaktu dipanen, sehingga masalah yang sering
dihadapi oleh petani atau pemakai benih adalah bagaimana cara mengatasi
dormansi tersebut. Dari data di atas 1 (K1) kontrol dan 2 (K2) menunjukkan
perbedaan yang sangat nyata dari daya kecambah yang diamatai 3 hari setelah
penanaman. Data daya kecambah yang paling bagus yaitu K2 yang dilakukan
perlakuan dengan memecah pangkal dari benih semangka tersebut. K2 yang diberi
perlakuan pematahan dormansi secara mekanis daya kecambanya sangat bagus
karena air, dan udara serta Iaktor yang mempengaruhi perkecambahan dapat
mempengaruhi keadaan benih yang dorman karena bagian pangkalnya sudah
membuka, dimana pada K1, dari 25 biji yang di kecambkan hanya terdapat 9 biji
yang berkecambah dan 16 benih belum berkecambah, sedangkan pada K2
(perlakuan) dari 25 biji yang di kecambahkan , 21 benih berkecambah dan 5 biji
belum berkecambah, kemungkinan bila masa pengamatan di perpanjang biji dapat
berkecambah semua.Perlakuan pematahan dormansi pada semangka tersebut
merupakan perlakuan yang sering dilakukan oleh para petani untuk memecahkan
dormansi pada benih semangka. Hal ini juga sering dilakukan petani dengan
membuka sedikit ujung pangkal benih dengan menggunakan penjepit / alat
pemotong kuku dan merendam dalam larutan Iungisida selama kurang lebih 5
menit, kemudian diletakkan dalam kertas yang digulung dan dimasukkan dalam
kotak karton tertutup yang disinari lampu 5 Watt berwarna hijau selama kurang
lebih 2 hari.
@- ,f
VIII. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan praktikum pematahan dormansi benih semangka
non biji, di simpulkan bahwa Pada K1, dari 25 biji yang di kecambkan hanya
terdapat 9 biji yang berkecambah dan 16 benih belum berkecambah, sedangkan
pada K2 (perlakuan) dari 25 biji yang di kecambahkan, 21 benih berkecambah
dan 5 biji belum berkecambah, kemungkinan bila masa pengamatan di
perpanjang biji dapat berkecambah semua.sehingga pematahan dormansi
sangat baik di lakukan untuk mempercepat perkecambahan .
@- ,f
DAFTAR PUSTAKA :
Hildayani. 2008. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Percobaan I Dormansi
pada Biji. Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Universitas Hasanuddin Makassar.
ttp.//www.tanindo.com/abdi6/al04.tm/ 04/03/2010.
ttp.//www.tanindo.com/abdi5/al0401.tm/ /04/03/2010.