Anda di halaman 1dari 6

Penamaan Batuan Sedimen

by admin on 5 September in Batuan


Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan
tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung
O Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk
butitan yang bersudut
O onglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan
bentuk butiran yang membudar
O Batupasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/32 mm
O Batulempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/32 mm
8A1uAn kA88CnA1

8aLuan karbonaL adalah baLuan sedlmen yang mengandung mlneral karbonaL leblh darl 30 Sedangkan
mlneral karbonaL adalah mlneral mengandung CC3 dan saLu aLau leblh kaLlon Ca Mg le dan Mn ada
umumnya mlneral karbonaL adalah kalslL (CaCC3) dan dolomlL (CaMg (Co3)2) 8aLuan karbonaL
umumnya Lerdlrl aLas baLugamplng (kalslL sebagal mlneral uLama) dan baLudolomlL (dolosLone) umur
baLuan lnl sangaL bervareasl mulal darl prakambrlum sampal kuarLer 8aLuan karbonaL prakambrlum
dan aleosen umumnya dlkuasal oleh baLudolomlL ul alam baLuan karbonaL menempaLl 1/3 1/4 darl
seluruh caLaLan sLraLlgrafl dunla SeklLar 40 darl mlnyak buml dan gas dunla dlambll darl baLuan
karbonaL 8eservoar karbonaL dl 1lmur 1engah merupakan salah saLu conLoh reservoar karbonaL dengan
produksl mlgas yang besar
Sedlmen karbonaL yang dl[umpal dl dunla kebanyakan LerbenLuk pada llngkungan lauL dangkal dan
beberapa dl anLaranya LerbenLuk dl daerah LeresLeresLrlal LeLapl lauL dangkal Lropls lndonesla
merupakan daerah yang mempunyal sedlmen karbonaL mellmpah

vl1 LM8Ln1ukAn SLulMLn kA88CnA1
Mesklpun Lldak semua kebanyakan sedlmen karbonaL adalah hasll darl proses klmla aLau blologl yang
hldup pada llngkungan lauL berslh hangaL dan dangkal Secara umum beberapa fakLor yang
mempengaruhl perLumbuhan dan akumulasl makslmum sedlmen karbonaL adalah llngkungan yang
mempunyal
(a) kedalaman cukup Lldak Lerlalu dalam aLau Lerlalu dangkal
(b) hangaL Lldak Lerlalu panas aLau Lerlalu dlngln
(c) kadar garam yang cukup Lldak Lerlalu Lawar dan Lerlalu asln
(d) [ernlh Lldak Lerlalu banyak sedlmen klasLlk daraL dan
(e) makanan cukup LeLapl Lldak Lerlalu banyak
8erlkuL lnl akan dlblcarakan Llga fakLor uLama yang mengonLrol produkLlvlLas sedlmen karbonaL leLak
geografls dan lkllm cahaya dan sallnlLas
PETROLOGI DAN FAKTOR LINGKUNGAN PENGENDAPAN BATUAN KARBONAT

Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mempunyai komposisi yang dominan (lebih dari
50) terdiri dari garam-garam karbonat, yang dalam prakteknya secara umum meliputi
Batugamping dan Dolomit.
Proses Pembentukannya dapat terjadi secara insitu, yang berasal dari larutan yang mengalami
proses kimiawi maupun biokimia dimana pada proses tersebut, organism turut berperan, dan
dapat pula terjadi butiran rombakan yang telah mengalami transportasi secara mekanik dan
kemudian diendapkan pada tempat lain, dan pembentukannya dapat pula terjadi akibat proses
diagenesa dari batuan karbonat yang lain (sebagai contoh yang sangat umum adalah proses
dolomitisasi, dimana kalsit berubah menjadi dolomite).
Seluruh proses pembentukan batuan karbonat tersebut terjadi pada lingkungan laut, sehingga
praktis bebas dari detritus asal darat.
Batuan karbonat memiliki nilai ekonomi yang penting, sebab mempunyai porositas yang
memungkinkan untuk terkumpulnya minyak dan gas alam, terutama batuan karbonat yang telah
mengalami proses dolomitisasi, sehingga hal ini menjadikan perhatian khusus pada geologi
minyak bumi. Disamping sebagai reservoir minyak dan gas alam, batuan karbonat juga dapat
berIungsi sebagai reservoir airtanah, dan dengan adanya porositas dan permeabilitasnya serta
mineral-mineral batuan karbonat yang mudah untuk bereaksi maka batuan karbonat dapat
menjadi tempat berkumpulnya endapan-endapan bijih.
arena pantingnya Batuan karbonat sebagai batuan yang dapat menyimpan mineral ekonomis
maka penting untuk mengatahui genesa, dan energi yang mempengaruhi pembentukan batuan
karbonat tersebut, sehingga dapat diperoleh gambaran untuk kegiatan eksplorasi.
Batuan karbonat adalah batuan sedimen yang mempunyai komposisi yang dominan (lebih dari
50) terdiri dari garam-garam karbonat, yang dalam prakteknya secara umum meliputi
Batugamping dan Dolomit.
Proses Pembentukannya dapat terjadi secara insitu, yang berasal dari larutan yang mengalami
proses kimiawi maupun biokimia dimana pada proses tersebut, organism turut berperan, dan
dapat pula terjadi butiran rombakan yang telah mengalami transportasi secara mekanik dan
kemudian diendapkan pada tempat lain, dan pembentukannya dapat pula terjadi akibat proses
diagenesa dari batuan karbonat yang lain (sebagai contoh yang sangat umum adalah proses
dolomitisasi, dimana kalsit berubah menjadi dolomite).
Seluruh proses pembentukan batuan karbonat tersebut terjadi pada lingkungan laut, sehingga
praktis bebas dari detritus asal darat.
Batuan karbonat memiliki nilai ekonomi yang penting, sebab mempunyai porositas yang
memungkinkan untuk terkumpulnya minyak dan gas alam, terutama batuan karbonat yang telah
mengalami proses dolomitisasi, sehingga hal ini menjadikan perhatian khusus pada geologi
minyak bumi. Disamping sebagai reservoir minyak dan gas alam, batuan karbonat juga dapat
berIungsi sebagai reservoir airtanah, dan dengan adanya porositas dan permeabilitasnya serta
mineral-mineral batuan karbonat yang mudah untuk bereaksi maka batuan karbonat dapat
menjadi tempat berkumpulnya endapan-endapan bijih.
arena pantingnya Batuan karbonat sebagai batuan yang dapat menyimpan mineral ekonomis
maka penting untuk mengatahui genesa, dan energi yang mempengaruhi pembentukan batuan
karbonat tersebut, sehingga dapat diperoleh gambaran untuk kegiatan eksplorasi.
Pengertian Batuan Karbonat
Menurut Pettijohn (1975), batuan karbonat adalah batuan yang Iraksi karbonatnya lebih besar
dari Iraksi non karbonat atau dengan kata lain Iraksi karbonatnya ~50. Apabila Iraksi
karbonatnya 50 maka, tidak bisa lagi disebut sebagai batuan karbonat. Fraksi-Iraksi yang
umum dapat dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Mineral arbonat yang Umum Dijumpai
Mineral Rumus Kimia Sistem Kristal
Aragonit CaCO
3
Orthorombik
alsit CaCO
3
Heksagonal(rombohedral)
Magnesit MgCO
3
Heksagonal(rombohedral)
Dolomit CuMg(CO
3
)
2
Heksagonal(rombohedral)
Ankerit Ca(FeMg)(CO
3
)
2
Heksagonal(rombohedral)
Siderit FeCO
3
Heksagonal(rombohedral)
Endapan-endapan karbonat pada masa kini terutama tersusun oleh aragonite, disamping itu juga
kalsit dan dolomite. Aragonite tersebut kebanyakan berasal dari proses biogenic(ganggang hijau
atau calcareous green algae) atau hasilpresipitasi langsung dari air laut secara kimiawi.
Aragonite ini bersiIat tidak stabil, aslinya segera setelah terbentuk akan berubah menjadi kalsit.
Oleh karena adanya proses substitusi Cu dan Mg, maka endapan kalsit pada endapan masa kini
ada dua macam, yaitu :
1. ow-Mg calcite, apabila kandungan MgCO
3
4 dan terbentuk pada daerah yang dingin.
2. High-Mg calcite, apabila kandungan MgCO
3
~4 dan terbentuk pada daerah yang hangat.
Komposisi Kimia dan Mineralogi Batuan Karbonat
Mineralogi dan omposisi kimia batuan karbonat tidak memperlihatkan lingkungan
pengendapan, tetapi penting sebagai derajat diagenesa rekristalisasi dan penggantian kalsium
karbonat (Graha, 1987).
a. Aragonit : CaCO
3
(Ortorombik)
Bentuk yang paling tidak stabil, sering dalam bentuk serabut. Jarum-jarum aragonit biasanya
diendapkan secara kimiawi, dari prespitasi langsung dari air laut. Diagenesanya berubah menjadi
kalsit, juga organisme membuat rumah (test) dari aragonit seperti moluska.
b. alsit : CaCO
3
(Heksagonal)
Mineral ini lebih stabil, dan biasanya merupakan hablur yang baik. Terdapat sebagai
rekristalisasi dari aragonit, sering merupakan cavity filling atau semen, dalam bentuk kristal
kristal yang jelas. ebanyakan gamping terdiri dari kalsit.
.. olomit : CaMg (CO
3
)
2

Juga merupakan mineral penting, terutama sebagai batuan reservoir, kristal sama dengan kalsit
berbedanya pada bidang reIraksi dari kalsit. Terjadi secara primer (precipitasi langsung dari air
laut), tetapi kebanyakan hasil dolomotisasi dari kalsit.
d. igh Magnesium alsit
arutan padat dari MgCO
3
dalam kalsit. Tidak begitu banyak terdapat, sering merupakan batuan
dolomit s.
e. Magnesit : MgCO
3

Biasanya berasosiasi denga evaporit.
Lingkungan Pengendapan Karbonat
Beberapa Iaktor yang penting dan sangat mempengaruhi pengendapan batuan karbonat adalah:
a. Pengaruh sedimen klasitik asal darat
Pegendapan karbonat memerlukan lingkungan yang praktis bebas dari sedimen klastik asal darat.
arena sedimen klastik dari darat dapat menghambat proses Iotosintesa ganggang gampingan.
b. Pengaruh iklim dan suhu
Batuan karbonat diendapkan di daerah perairan yang bersuhu hangat dan beriklim tropis sampai
subtropis.
c. Pengaruh edalaman
Pada umumnya dan kebanyakan, batuan karbonat diendapkan di daerah perairan dangkal dimana
masih terdapat sinar matahari yang bisa menembus kedalaman air. Terdapat suatu garis yang
merupakan batas kedalaman air dimana sedimen karbonat dapat ditemukan pengendapannya
yang disebut dengan CCD (arbonate ompensation Depth).
d. Faktor mekanik
Faktor mekanik yang mempengaruhi kecepatan pengandapan batuan karbonat yaitu antara lain
aliran air laut, percampuran air, penguraian oleh bakteri, proses pembuatan organik pada larutan,
serta pH air laut.
Penyusun Batuan Karbonat
Penyususn batugamping menurut Tucker (1991), komponen penyusun batugamping dibedakan
atas non skeletal grain, skeletal grain, matrix dan semen.
1. Non Skeletal grain, terdiri dari :
a. Ooid dan Pisoid
Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang punya satu atau lebih struktur
lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Inti penyusun biasanya partikel karbonat atau
butiran kuarsa (Tucker, 1991). Ooid memiliki ukuran butir 2 mm dan apabila memiliki ukuran
~ 2 mm maka disebut pisoid.
b. Peloid
Peloid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau merincing yang tersusun oleh
mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid antara 0,1 0,5 mm. ebanyakan peloid ini
berasala dari kotoran (Iaecal origin) sehingga disebut pellet (Tucker 1991).
c. Agregat dan Intraklas
Agregat merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat yang tersemenkan
bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat material organik. Sedangkan
intraklas adalah Iragmen dari sedimen yang sudah terlitiIikasi atau setengah terlitiIikasi yang
terjadi akibat pelepasan air lumpur pada daerah pasang surut atau tidal Ilat (Tucker,1991).
2. Skeletal Grain
Skeletal grain adalah butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari seluruh
mikroIosil, butiran Iosil, maupun pecahan dari Iosil-Iosil makro. Cangkang ini merupakan
allochem yang paling umum dijumpai dalam batugamping (Boggs, 1987). omponen cangkang
pada batugamping juga merupakan penunjuk pada distribusi invertebrata penghasil karbonat
sepanjang waktu geologi (Tucker, 1991).
3. umpur arbonat atau Mikrit
Mikrit merupakan matriks yang biasanyaberwarna gelap. Pada batugamping hadir sebagai butir
yang sangat halus. Mikrit memiliki ukuran butir kurang dari 4 mikrometer. Pada studi mikroskop
elektron menunjukkan bahwa mikrit tidak homogen dan menunjukkan adanya ukuran kasar
sampai halus dengan batas antara kristal yang berbentuk planar, melengkung, bergerigi ataupun
tidak teratur. Mikrit dapat mengalami alterasi dan dapat tergantikan oleh mozaik mikrospar yang
kasar (Tucker, 1991).
4. Semen
Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan mengisi rongga pori
yang diendapkan setelah Iragmen dan matriks. Semen dapat berupa kalsit, silika, oksida besi
ataupun sulIat.
Tekstur dan Struktur Batuan Karbonat
Tekstur pada batuan karbonat bervariasi, mulai dari tekstur yang terdapat pada batuan detritus
seperti besar butir, pemilahan, dan rounding, hingga yang menunjukkan hasil pengendapan
kimiawi. Matrixnya juga bervariasi dari lumpur karbonat berbutir padat hingga kristal-kristal
kalsit atau dolomit. Tekstur juga ada yang terbentuk dari pertumbuhan organisme.
Tekstur pada batu gamping kebanyakan hampir sama dengan jenis tekstur pada batuan detritus
seperti batu pasir. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembentukan batuan karbonat dan batu
pasir hampir sama.
Apabila batu gamping tersusun atas klastik, kebanyakan struktur yang terdapat pada batuan
detritus juga muncul pada batuan ini. Struktur-struktur seperti cross-bedding, ripple marks,
dunes, graded bedding, dan imbricate bedding banyak dijumpai pada batuan karbonat walaupun
tidak mudah terlalu mudah diamati karena sedikitnya perbedaan warna pada tiap lapisan di
batuan karbonat.
Tipe laminasi yang paling banyak ditemukan dibentuk oleh organisme seperti alga hijau/biru
yang tumbuh di daerah berombak. Organisme ini tumbuh sebagai serat-serat dan membentuk
serabut dengan memerangkap dan menyatukan mikrokristal karbonat. Adanya ombak yang
datang dan menyapu butiran pasir di pantai membuat Iormasi laminasi yang terdiri atas material
organik.
Stylolit merupakan permukaan tak beraturan dari endapan karbonat yang tertekan. Stylolit ini
merepresentasikan 25 hingga 90 batuan karbonat yang terlarut.

Anda mungkin juga menyukai