Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
VAGINA TERDIRI DARI : Saluran muskulomembranosa yg menghubungkan vulva dan uterus dan terletak diantara vesika urinaria dan rektum.
FUNSI VAGINA : Melakukan hubungan seksual Saluran untuk mengeksresikan darah haid Saluran untuk menilai organ genitalia interna dg melakukan periksa dalam
KELAINAN KONGENITAL VAGINA Yaitu tidak adanya vagina sama sekali atau sebagian. Kasus yg jarang terjadi, tetapi sangat berpengaruh pd seorang wanita.
Menurut laporan Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta sejak tahun 19951999, rata-rata terdapat 10-12 kasus pertahun yg telah mengalami rekonstruksi pembuatan vagina baru.
AGENESIS VAGINA
Agenesis atau hipoplasia system duktus mulleri. Mayer (1829), Rokitansky (1838), Kuster (1910), dan
Hauser. Tidak adanya vagina, uterus yg kecil, funsi kedua ovarium normal dan kadang disertai kelainan organ lain (ginjal). Disebut jg Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser syndrome. Penyebab kedua amenorhoe primer setelah dignesis gonad. Kelainan kromosom, pengaruh radiasi penyakit infeksi, penghasilan rendah.
2 Jenis Kelainan Agenesis: Kelainan Agenesis Vagina Total Kelainan Agenesis Vagina Parsial
menggambarkan agenesis vagina kongenital. Mayer (1892) Rokitansky (1838) Kuster (1910)
kali menggunakan selaput amnion sebagai pengganti kulit untuk pembuatan vagina. Salbella (1913) mempresentasikan keberhasilan membran amnion pada terapi luka bakar dan ulserasi kulit.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan sonde vagina dan pemeriksaan rektal :
mengetahui dalamnya vagina serta ada tidaknya uterus. Pemeriksaan kromosom dan seks kromatin : dilakukan bila ragu-ragu pasien adalah penderita interseks. Pemeriksaan intravenus pyelografi (IVP) Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
PENATALAKSANAAN
Terapi non operatif
Prosedur Frank
Prosedur Ingram
PENATALAKSANAAN
Terapi operatif
Vaginoplasty Abbe-Wharton-Mc Indoe
Vaginoplasty Williams Vaginoplasty Pratt Sigmoid
Amnion
Membran tipis dan transparan
Tebal : 10-15 mikrometer Memiliki antigen rendah, potensial anti
bakteri, sanggup mengurangi eksudat dan perlekatan, sikratrik pada permukaan luka, menyembuhkan luka dg meningkatkan epitelisasi & neovaskularisasi.
NaCl 0,9%) selama 10 menit. Membran beku (dibekukan larutan nitrogen Pembekuan-iradiasi (lyophilized)
F).
Metode penggunaan
Lakukan scrub bedah dg antisptik & debriman minimal.
luka kering.
Lapisi dg antibakterial gauze kering, kapas dan perban. Dressing harus diganti 48 jam, dianjurkan 24 jam. Dressing minimal 7-10 hari.
PENYEMBUHAN LUKA
Fase Proliferasi
Fase Remodeling
Nutrisi
Steroid
Perban