Anda di halaman 1dari 7

APAKAH ANDA BUTUH ADVOKAT?

A. Bagaimana menentukan bahwa anda memang butuh Advokat?


Ada begitu banyak jenis-jenis masalah dalam hukum yang membutuhkan jasa Advokat. Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan jasa advokat apabila anda menderita kerugian dalam jumlah besar akibat perbuatan / kesalahan orang lain, atau dipecat secara tidak benar/sewenangwenang, sedang berpikir untuk membuka suatu usaha bisnis, atau mungkin saat anda sedang jadi tersangka atau terdakwa dalam perkara pidana? Advokat biasanya terpikir oleh seseorang untuk membantunya saat sedang atau setelah terjerat dalam masalah hukum, contohnya setelah anda tertipu oleh rekan bisnis, setelah terjadinya perselisihan dengan rekan bisnis, atau dalam masalah pidana setelah anda menjadi tersangka dalam penggelapan uang hasil usaha patungan. Namun, dengan anda melakukan konsultasi dengan Advokat sebelum munculnya masalah hukum, dapat membantu anda dalam mencegah dan mengantisipasi masalah hukum yang dapat timbul di kemudian hari. Yang pada akhirnya akan lebih menghemat uang anda dalam mengatasi malasah hukum, atau lebih baik mencegah dengan biaya yang lebih kecil dari pada mengobati masalah hukum yang besar. Berikut ini adalah beberapa contoh masalah / transaksi yang sebenarnya membutuhkan jasa atau peran Advokat : kecelakaan yang membuat orang lain luka atau menderita kerugian dalam bentuk kerusakan barang; masalah keluarga seperti perceraian dan masalah hak asuh anak; penjualan atau pengalihan atas rumah, rumah susun/apartemen, atau usaha bisnis; diskriminasi atau pelecehaan saat bekerja; dipecat secara sewenang-wenang; pembentukan / pendirian, serta penggabungan badan usaha; penahanan atau sekedar dimintai keterangan sebagai saksi oleh aparat penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, KPK, dll. Advokat yang anda datangi akan menilai perkara / transaksi yang sedang anda alami, apakah perkara tersebut cukup berharga dan 1

mempunyai peluang yang cukup besar untuk menang, atau sebaliknya. Apabila anda memang tidak mungkin untuk memenangkan kasus tersebut, atau keuntungan yang bisa diperoleh/didapat tidak sebanding dengan biaya jasa advokat dan biaya-biaya lainnya untuk pegurusan perkara, maka sebaiknya anda tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk perkara ini. Apabila bantuan dan tindakan hukum melalui advokat memang diperlukan dan sebanding nilainya dengan biaya yang akan dikeluarkan, maka advokat kemudian akan mengevaluasi semua aspek dari perkara anda bersama dengan anda, menjelasakan pilihan dari langkah-langkah hukum yang bisa dilakukan dan apa yang diharapkan dari setiap langkah yang dilakukan, dan akan mengambil berbagai tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa segala hak anda secara hukum telah diperoleh dan dilindungi, seperti meriset segala aspek hukum kasus anda, wawancara dengan para saksi, mengumpulkan berbagai rekaman/catatan, merundingkan atau membicarakan kasus anda dengan pakar/ahli, merencanakan strategi hukum, mempersiapkan dan melengkapi segala dokumen yang diperlukan, dan melakukan negosiasi dengan para rekan anda serta Advokat pihak lawan. Singkatnya, semua yang perlu untuk dilakukan agar hasil terbaik untuk perkara anda bisa didapatkan. Sebagian besar kasus-kasus hukum (seperti disebautkan di atas), membutuhkan bantuan dan pendampingan advokat yang telah berpengalaman. Namun, untuk kasus-kasus yang kurang serius, tanpa didampingi dan diwakilkan oleh advokat (mengurus sendiri) juga bisa diselesaikan. Untuk kasus hukum kecil, anda bisa saja menyelesaikannya dengan mengirimkan surat (korespondensi), atau dapat juga dengan menyelesaikan secara musyawarah untuk tercapainya mufakat. Atau untuk sengketa yang nilainya kecil seperti sengketa masalah konsumen-produsen, dapat juga diselesaikan dengan lembaga luar peradilan yaitu BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen).

B. Memutuskan apakah akan menggugat pihak lain.


Apa yang perlu anda ketahui sebelum mengajukan gugatan hukum ke Pengadilan. Sebelum mengajukan gugatan hukum ke Pengadilan, ada 3 (tiga) hal mendasar yang perlu untuk anda pertanyakan (atau sebagian lain yg tidak disebutkan, namun jelas harus dipertanyakan) untuk 2

memutuskan apakah kasus hukum anda bermanfaat untuk dibawa ke Pengadilan : a.Apakah saya punya dasar hukum yang kuat? b.Apakah cara penyelesaian selain melalui gugatan pengadilan? c. Kalaulah mengajukan gugatan merupakan pilihan terbaik, namun bisakah saya mendapatkan sesuatu (hak saya) dengan cepat dan mudah kalau saya menang? a. Adakah Dasar hukum yang kuat ? Mengetahui apakah anda mempunyai dasar hukum yang kuat dalam kasus tersebut, sangat membantu advokat membuat rumusan gugatan beserta menentukan judul gugatan atau yang biasa disebut rechtstittle, judul gugatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa gugatan tidak akan di-eksepsi oleh lawan dengan alasan bahwa gugatan tidak jelas atau kabur, atau dalam bahasa hukum disebut obscuur libel. Gugatan yang tidak jelas atau kabur dapat dinyatakan oleh hakim gugatan tidak dapat diterima atau NO. Dengan demikian, kandaslah gugatan. Dan biaya perkara dibebankan pada anda. Sebagai contoh dalam perkara antara kontraktor yang membangun rumah dengan orang yang memesan rumah tersebut. Ternyata, setelah rumah tersebut berdiri, mutu atau kualitas kayu yang digunakan tidak sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian yang dibuat antara kontraktor dengan si pemesan rumah. Dalam kasus ini, yang menjadi dasar hukum adalah Perjanjian antara si kontraktor dengan si pemesan rumah. Karena yang dilanggar adalah Perjanjian, maka gugatan atau judul gugatan yang paling tepat untuk diajukan adalah Gugatan Wanprestasi. Ada beberapa hal yang harus dilihat untuk memastikan bahwa anda mempunyai dasar hukum yang kuat, dan memastikan bahwa judul gugatan tersebut benar, antara lain : Bentuk Perikatan. Anda harus dapat menunjukan bahwa antara anda dengan lawan mempunyai suatu ikatan hukum yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak. Dan untuk menunjukkan ikatan hukum tersebut, biasanya dengan menunjukkan Perjanjian yang dibuat dalam bentuk tulisan, karena menunjukkan bukti perjanjian tertulis ini adalah cara yang paling mudah dalam pembuktian. Tanpa adanya bukti tertulis, maka anda harus dapat menunjukkan adanya ikatan yan dilakukan secara lisan (dengan perkataan) dan hal ini sangat sulit untuk dibuktikan.

Pelaksanaan Perjanjian. Anda harus dapat menunjukan bahwa anda telah melaksanakan apa yang telah diperjanjikan. Sebagai contoh, dalam Perjanjian anda diwajibkan untuk membayar dengan jumlah uang tertentu, maka anda harus sudah membayar atau memenuhi kewajiban anda tersebut sebelum adan menuntut hak anda. Pelanggaran. Anda harus dapat meunjukkan bahwa pihak yang mau anda gugat tidak mau atau telah gagal dalam melaksanakan kewajibannya yang tercantum dalam perjanjian. Sebagai contoh dalam kasus kontraktor dan pemesan rumah, pemesan rumah harus dapat membuktikan bahwa kontraktor tidak memenuhi perjanjian dengan tidak memasang kayu yang seharusnya ada, atau memasang kayu namun tidak dengan spesifikasi atau kualitas yang sebagaimana diperjanjikan. Kerugian. Anda harus dapat membuktikan bahwa anda telah menderita suatu kerugian yang dapat dinilai dengan uang karena dlianggarnya/tidak dilaksanakannya perjanjian oleh pihak lawan. b. Adakah cara penyelesaian yang lain? Walaupun anda mempunyai dasar hukum yang kuat beserta bukti-buktinya, namun janganlah terburu-buru untuk melakukan gugatan hukum ke Pengadilan. Pertama-tama, pikirkanlah penyelesaian kasus yang bisa dilakukan di luar pengadilan. Anda tentunya bisa saja untuk berbicara secara langsung dengan pihak lawan dan memusyawarahkan penyelesaian terbaik yang menguntungkan semua pihak. Atau bisa saja anda mengguakan jasa mediator (penengah), yaitu seorang pihak ketiga dan netral yang akan membantu anda dan pihak lawan anda untuk melakukan evaluasi atas kasus anda dan tujuan dari masing-masing pihak serta memberikan pilihan-pilihan dalam rangka mencapai penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak. Pada pokoknya, cobalah gunakan pendekatan musyawarah kekeluargaan dan pertimbangkan dengan matang hubungan baik / silaturahmi yang dapat terganggu dengan gugatan yang akan anda ajukan. Dan juga, apabila dalam Perjanjian ditentukan bahwa penyelesaian masalah akan dilakukan melalui arbitrase, maka anda harus mematuhi isi Perjanjian dan menyelesaikan kasus melalui arbitrase. c. bisakah saya mengambil hak saya apabila menang?

Jawaban anda atas pertanyaan yang ketiga ini sangat penting, karena meupakan salah satu yang harus diperhitungkan agar segala tindakan dan upaya hukum yang dilakukan tidak sia-sia secara materiil. Walaupun anda mempunyai dasar hukum yang kuat untuk mengajukan gugatan yang disertai dengan bukti-bukti otentik, yang dapat membuktikan bahwa adanya hak anda pada lawan anda harus diperhatikan juga apakah lawan anda mempunyai harta/kekayaan untuk membayar hak anda tersebut. Sebagai contoh, katakanlah lawan anda mempunyai hutang pada anda yang dapat dibuktikan dengan akta otentik berupa akta pengakuan hutang yang dibuat di hadapan Notaris. Ketika anda mengajukan gugatan hukum melalui Pengadilan Negeri, ternyata ia sudah hampir tidak mempunyai apa-apa karena usahanya yang gagal total/bangkrut. Dengan demikian, sudah tidak ada harta pada lawan anda yang bisa dieksekusi dan dilelang untuk melunasi utangnya pada anda. Dalam hal yang demikian, mengajukan gugatan perdata melalui Pengadilan Negeri bisa jadi merupakan usaha yang sia-sia, dan merugikan karena pada akhirnya anda yang harus mengeluarkan biaya pendaftaran perkara, jasa Advokat dan biaya-biaya lainnya yang diperlukan. Apabila anda memperkirakan bahwa lawan anda mempunyai cukup atau lebih harta untuk melunasi hutangnya pada anda, namun tidak mau membayar, maka jangan ragu-ragu untuk mengajukan gugatan perdata. Dan jangan lupa agar memasang sita jaminan pada harta kekayaan lawan anda, agar selama proses berlangsungnya perkara sidang lawan anda tidak akan mengalihkan harta kekayaannya pada orang lain. Apabila lawan anda tetap nekad untuk mengalihkan harta kekayaannya yang telah dipasang sita jaminan, maka lawan anda dapat anda laporkan kepada Kepolisian karena melakukan tindak pidana penggelapan.

C.Sebelum anda menggugat : 10 hal yang harus diperhatikan.


Orang-orang yang sedang terlibat masalah hukum (apakah masalah kecelakaan di jalan, masalah keluarga terkait perceraian, atau masalah yang terkait dengan jalannya bisnis), biasanya sangat emosional, mudah menuduh dan maunya cepatcepat mengajukan gugatan hukum. Berikut hal-hal yang kami sarankan untuk anda pikirkan sebelum anda mengajukan gugatan hukum pada lawan anda :

1. Apakah anda mempunyai dasar yang kuat? Hal ini sangatlah penting beserta alasan dan pembuktian. sebagai contoh apabila anda terperosok masuk ke lubang saat sedang mengendarai kendaraan bermotor di sebuah mall, maka bukan berarti anda bisa langsung memnggugat pemilik mall karena anda terperosok, namun anda juga harus dapat membuktikan bahwa terpeosoknya anda tersebut dikarenakan adanya kesalahan dari pemilik mall yang lalai dalam memastikan keselamatan anda sebagai pengunjung. 2. Apakah anda sudah meminta secara baik-baik lawan anda untuk memenuhi hak anda? Hal yang demikian juga penting, biasanya setelah permintaan ini diajukan, juga diajukan somasi agar pihak lawan mau memenuhi hak anda. Untuk orang-orang tertentu yang sadar akan kesalahannya dan beritikad baik, maka lebih baik ia memenuhi hak anda dari pada bersengketa di Pengadilan atau menempuh jalur hukum. Dan penyelesaian dengan kekeluargaan adalah jauh lebih baik dari pada bersengketa di Pengadilan. 3. Sudahkah anda mencoba penyelesaian dengan mengurangi tuntutan anda? Anda sebaiknya bersikap realistis dan objektif. Lihatlah juga dari sudut pandang lawan anda, bisa saja dia juga punya alasan yang kuat dan masuk akal. Malah, bisa saja ia yang punya kemungkinan untuk melakukan tuntutan balik. Dalam hal demikian, ada baiknya anda mengurangi tuntutan anda, agar tercapai kesepakatan antara anda dan lawan anda. Dalam praktek dunia hukum, dengan penyelesaian masalah secara baik-baik, bisa saja anda mendapatkan lebih dari pada penyelesaian di pengadilan. Karena dalam penyelesaian melalui pengadilan, anda harus menanggung berbagai biaya seperti biaya perkara dan biaya jasa advokat. 4. Dapatkah anda mengambil hak anda apabila anda menang? Lihatlah secara realistis kondisi keuangan/ekonomi lawan yang mau anda gugat, pastikanlah bahwa anda bisa mengeksekusi harta lawan anda dan lawan anda mempunyai harta yang cukup untuk dieksekusi sebelum anda mengeluarkan uang untuk biaya perkara dan biaya jasa advokat. 5. Apakah anda mempunyai cukup uang untuk membayar advokat yang menangani kasus anda? Biaya perkara untuk menggugat bisa jadi sangat mahal, dan didalamnya termasuk juga biaya jasa advokat. Untuk menggugat memang lebih aman menggunakan jasa advokat. Tanyalah biaya jasa advokat sebelum anda menggunakan jasanya, dan hitunglah secara cermat, bisa jadi penyelesaian secara kekeluargaan tanpa 6

melalui gugatan menguntungkan.

ke

Pengadilan

jauh

lebih

murah

dan

6. Apakah anda punya cukup waktu dan energi untuk melakukan gugatan hukum? Mengajukan gugatan hukum bisa menghabiskan banyak waktu dan energi, baik energi fisik maupun emosi. Ingatlah, bahwa anda akan banyak mengambil waktu untuk melakukan gugatan hukum, yang padahal waktu tersebut bisa digunakan untuk berkonsentrasi pada pekerjaan, keluarga, bisnis, dan kehidupan bermayarakat (bertetangga) anda. 7. Apakah gugatan anda sudah daluwarsa atau lampau waktu? Periksa Perjanjian maupun berbagai peraturan perundangan yang terkait, apakah gugatan anda sudah lewat waktu atau belum, konsultasikanlah dengan Advokat. Sebagai contoh, bisa saja dalam perjanjian telah diperjanjikan batas untuk mengajukan gugatan. Atau dalam perkara sengketa merek, hanya dapat diajukan dalam waktu 5 (lima) tahun sesudah pendaftaran, kecuali dalam hal-hal tertentu. 8. Dimanakah anda bisa menggugat? Tentukanlah tempat gugatan, dan konsultasikanlah dengan advokat anda. Secara umum, gugatan diajukan di tempat tinggal orang yang digugat/tergugat. Namun, bisa jadi yang akan anda gugat lebih dari satu orang dan tempat tinggalnya berbeda-beda tentunya harus diajukan di salah satu Pengadilan Negeri. Dalam masalah/perkara yang berbeda, bisa berbeda pula ke Pengadilan yang mana gugatan akan diajukan. 9. Apakah nilai perkara anda cukup besar untuk diajukan ke Pengadilan? Dalam hukum Indonesia memang tidak ada batasan nilai untuk mengajukan gugatan, namun perhitungkanlah agar nilai yang bisa didapatkan tidak lebih kecil dari biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Dalam hal biayabiaya yang harus dikeluarkan lebih besar dari nilai yang digugat, lebih baik diselesaikan tanpa melalui Pengadilan. 10. Apabila anda membawa perkara anda ke penyelesaian sengketa di luar Pengadilan (seperti Arbitrase, mediasi, konsiliasi) apakah anda akan maju tanpa didampingi advokat? Dalam penyelesaian sengketa di luar Pengadilan, tidak harus didampingi oleh Advokat, sehingga anda bisa maju sendiri, dengan demikian anda bisa menghemat biaya yang akan digunakan untuk membayar jasa advokat. Bagaimanapun, tetap ada biaya perkara yang harus dikeluarkan, seperti untuk embayar jasa arbiter atau mediator. Ataupun untuk meminta saran dari advokat dalam penyelesaian sengketa di luar Pengadilan. 7

Anda mungkin juga menyukai