Anda di halaman 1dari 17

Pendahuluan

Manusia adalah mahluk social jadi untuk menjalani hidup manusia membutuhkan manusia lain sehingga antara manusia satu dengan manusia lain pastilah saling berhubungan, seperti juga manusia negara juga saling membutuhkan dan saling berhubungan dan hubungan internasional tidak lah seperti sistem bola biliar yang saling bertabrakan, tetapi dapat dimaknasi sebagai sebagai jaring dari politik, ekonomi dan hubungan social yang mengikat aktor subnasional, nasional, transnasional, internasional dan supranasional(Keohane dan Nye 1927) manusia berbeda dengan mahluk lain karena manusia diberkahi dengan akal sehingga dengan menggunakan akal tersebut dapat memudahkan manusia untuk menjalani hidupnya, walaupun manusia tidak memiliki cakar, taring, dan sayap tetapi manusia dapat bertahan hidup tanpa cakar, taring ataupun sayap, karena manusia memiliki akal dan dengan akal itu ia dapat membuat alat yang dapat membuatnya bertahan hidup. Akal juga yang membuat manusia menjadi mahluk yang rasional tetapi ketika ia merasa terdesak maka manusia akan menggunakan segala cara agar ia dapat keluar dari kondisi tersebut. Seperti kita ketahui negara sama dengan manusia karena negara terbentuk dari sekumpulan manusia. Negara juga merupakan aktor yang bersifat rasional. Manusia dalam hidupnya pasti memiliki tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut maka manusia akan menggunakan berbagai cara untuk supaya tujuannya tercapai dan inilah yang menyebabkan mengapa ketika dalam berinteraksi social usaha manusia dalam mencapai tujuannya terkadang menimbulkan konflik karena usaha untuk mencapai tujuannya itu terkadang menimbulkan konflik. Seperti halnya manusia negara juga sama memiliki tujuan dan dalam mencapai tujuannya itu negara terkadang menggunakan segala cara dan cara yang digunakannya itu terkadang harus membuat negara berkonflik dengan negara lain untuk mencapai tujuan itu. Tujuan dari negara inilah yang disebut dengan kepentingan nasional, hakikat dari kepentingan nasional menurut Frankel adalah: Merupakan seluruh nilai yang hendak ditegakan oleh suatu bangsa. Kepentingan nasional dapat menggambarkan aspirasi suatu negara

Kepentingan nasional dapat digunakan secara operasional yang tampak pada aplikasinya dalam berbagai kebijakan suatu negara maupun rencana-rencana yang dituju. Arinya berbagai kebijakan suatu negara maupun rencana-rencana yang ditujunya berorientasi pada kepentingan nasional

Dalam mencapai segala tujuannya tersebut terkadang negara mengalami hadapan dan mendapati ancaman dan untuk melewatinya maka negara menggunakan segala cara untuk menghadapi atau menghilangkan hambatan dan ancaman tersebut, ancaman dan hambatan tersebut dapat berasal dari negara lain, kelompok berkepentingan seperti teroris dan lain-lain. Dan cara-cara yang digunakan oleh negara untuk menghilangkan segala hal yang dianggap ancaman inilah yang terkadang menimbulkan konflik, Sebagai contoh adalah seperti yang terjadi pada Afghanistan yang di invasi oleh Amerika Serikat karena menganggap bahwa negara ini menyembunyikan teroris yang bertanggung jawab atas pengeboman gedung kembar WTC dan gedung pentagon pada tanggal 11 september kejadian ini dikenal sebagai peristiwa 9/11. Dan untuk meminimalisir supaya segala konflik tersebut dapat ditangani dengan segera dan supaya tepat maka perlu adanya langkah-langkah pencegahan supaya segala resiko akan terjadinya suatu konflik dapat minimal. Maka dari itu diperlukannya suatu studi untuk melihat jauh kedepan atau dapat dibilang supaya kita dapat memprediksi atau mensimulasi suatu konflik yang akan terjadi dimasa depan agar supaya kita dapat mencegah terjadinya konflik dan dapat meminimalisir segala macam penyebab konflik sehingga konflik tersebut tidak terjadi dimasa depan. Alasan mengapa penulis menggunakan future war dalam makalah kali ini adalah untuk supaya kita dapat memperkirakan perang apa yang akan terjadi dimasa depan, bagaimana situasi yang mungkin diciptakan oleh perang tersebut,senjata apa yang akan digunakan untuk berperang seperti kita ketahui dari waktu kewaktu senjata yang digunakan dalam sebuah peperangan tidaklah sama karena terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi. Jika kita telah mengetahui konflik apa yang paling mungkin terjadi dimasa depan maka hal ini akan memudahkan kita untuk mencari pemecahan dari konflik itu. Walaupun dimasa depan aktor-aktor yang bermain atau pelaku dari konflik ini tidaklah hanya antara negara melawan negara dan menggunakan kekuatan militer atau yang biasa disebut

isu keamanan tradisional, tetapi bermunculan aktor-aktor lain selain negara seperti MNC, kelompok berkepentingan seperti teroris, NGO dan sebagainya yang sulit untuk diketahui kekuatannya dan teritorinya tetapi penulis kali ini hanya melihat perang dimasa depan tersebut hanya antara negara melawan negara tetapi cara yang digunakan bukanlah melalui cara-cara yang konvensional seperti serangan militer secara langsung tetapi perang yang akan terjadi lebih kepada cara perang yang non konvensional seperti dengan menggunakan hacker untuk mencuri data penting negara lawan dan memanipulasi sistem komunikasi lawan, lalu dengan menguasai pikiran lawan melalui invasi budaya dengan menggunakan media masa, melakukan kampanye gelap untuk merusak citra lawan dan lain-lain. Maksud dari penulis hanya mengambil perang antara negara melawan negara adalah karena negara memiliki kekuatan yang jelas dan walaupun ada aktor lain yang juga bermain tetapi terkadang aktor itu juga merupakan aktor yang sengaja dibentuk oleh negara untuk memunculkan sebuah isu, seperti adanya lsm-lsm yang disponsori oleh negara besar yang ditempatkan pada beberapa negara yang sebenarnya jika dilihat tidak sepenuhnya independen karena lembaga ini dipengaruhi oleh negara donor, sehingga ketika diperlukan si negara dimana terdapat lsm tersebut dapat di citrakan sebagai negara yang buruk.

Kerangka Teori

A. Konsep Politik Internasional Menurut Martin Wright (1970). Politik internasional adalah seni untuk mempengaruhi, memanipulasi, atau mengendalikan/mengontrol kelompok-kelompok utama(dalam system internasional) demi mencapai tujuan negara melawan kelompok-kelompok lainnya yang bertentangan melalui proses perolehan, penegakan, serta perluasan power.

Tiga komponen utama dalam politik internasional menurut J.K. Baral (1987) adalah: Sistem internasional Negara individu

Dalam

menjelaskan

konsep

politik

internasional,

Raymond

Plating

(1969)

mengemukakan bahwa bagian-bagian dari konsep politik internasional adalah :


1. Power

digunakan secara luas dan menyeluruh, termasuk orang-orang yang mampu mendesak dan mempengaruhi pihak lain guna mengendalikan serta mempengaruhi pemikiran maupun tindakan pihak-pihak lain
2. Distribusi power

penyebaran power secara luas dalam skala global untuk mempengaruhi pihak lain 3. Pemerintah

sebagai alat untuk memantau dan mengelola power dari berbagai kelompok serta sub-sub kelompok yang berperan dalam mengidentifikasikan suatu organisasi. 4. Kedaulatan Sangat berguna dalam menentukan tingkatan atau kelas dari berbagai negara berdasarkan kapabilitas/kemampuan masing-masing negara tersebut 5. Bentuk Seperti diplomasi, militer, dan ekonnomi 6. Sistem-sistem politik Interaksi-interaksi pemerintah terhadap dua atau lebih negara berdaulat yang terjadi dalam system multi state guna mencapai sebagian besar tujuan nasionalnya 7. Aktor-aktor Kelompok-kelompok international yang berperan secara langsung dalam suatu system politik multinasional.

B. Konsep sistem internasional Sistem internasional menurut K.J. Holsti adalah himpunan kesatuan-kesatuan politik yang merdeka atas suatu suku bangsa, negara kota(polis), bangsa, atau kerajaan yang berinteraksi dan mengikuti proses yang teratur.

Menurut Morton Kaplan dalam bukunya System and process in international politics (1957), pelaksanaan sistem internasional didasarkan oleh enam prinsip penting yaitu : Tiap negara dapat meningkatkan powernya tanpa nmenimbulkan perang Tujuan utama tiap negara adalah melindungi kepentingan nasionalnya meskipun beresiko untuk menimbulkan perang

Salah satu negara harus menghentikan pertikaian, dimana hal ini lebih baik dari pada mengeliminasi aktor-aktor penting yang sangat dibutuhkan bagi sistem internasional

Salah satu aktor negara harus dapat mencegah aktor-aktor lainnya agar tidak membentuk koalisi yang mengganggu sistem internasional yang sedang berjalan

Aktor negara harus mencegah aktor lainnya dari tindakan yang dapat membahayakan prinsip-prinsip supranasional

Tindakan penahlukan, pemaksaan, atau desakan terhadap aktor-aktor penting lainnya harus bisa diterima dan dianggap sebagai peran aktor tersebut sebagai negara sekutu

Pembahasan dunia telah mengalami beberapa perang besar seperti perang salib yang telah membuat gesekan antara dua peradaban yaitu peradaban Islam dengan Kristen, perang dunia pertama antara pihak sekutu dengan sentral dimana perang ini disebabkan karena pembunuhan putra mahkota Austria, perang dunia kedua dimana dalam perang ini terjadi ketika Jepang mengebom pangkalan Amerika untuk kawasan pasifik yaitu Pearl Harbour. Setelah terjadinya perang dunia kedua muncul dua negara besar sebagai pemenang yaitu Amerika serikat dan Uni Soviet dan terjadilah perang dingin, perang ini terjadi karena adanya peraingan antarab kedua negara besar yaitu Uni Soviet dan Amerika, walaupun perang ini tidak terlihat atau dalam artian tidak perang secara langsung tetapi lebih bersifat pada persaingan untuk upaya penyebaran pengaruh. Dari perang-perang yang telah terjadi sebelumnya masingmasing perang memiliki perbedaan baik itu dalam segi bentuk perangnya, apa yang digunakan dalam perang maupun alasan dari perang tersebut.

Dan oleh karena itu disini penulis mencoba melihat konflik apa yang dimasa depan mungkinakan terjadi, cara apa yang digunakan untuk berperang, dan bagaimana cara untuk menyelesaikan perang tersebut. Penulis dalam makalah ini membuat skenario perang dingin baru dimana perang ini terjadi antara Amerika dengan China. Pasca keruntuhan Uni Soviet Amerika menjadi satusatunya negara yang disebut sebagai negara super power dan sistem politik dunia berubah dari yang tadinya sistem bipolar berubah menjadi unipolar. Semenjak Amerika menjadi satu-satunya negara super power ia menganggap dinegaranya sebagai polisi dunia dan harus berperan aktif untuk menjaga kestabilan dunia. Dan hal inilah yang menjadikan pembenaran atas tindakan Amerika dalam hal melakukan agresi-agresi militer kebeberapa negara seperti Irak, Afghanistan, dan beberapa negara lainnya, padahal dalam tatanan internasional sudah ada organisasi yang lebih berwenang untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sifatnya yang suka ikut campur inilah yang membuat beberapa negara merasa tidak senang dengan tindakan Amerika sehingga cenderung menjauhinya. Beberapa tahun setelah runtuhnya Uni Soviet, Amerika seperti menjadi negara super power yang tidak mungkin ditandingi secara militer, ekonomi, sosial maupun politik, tetapi anggapan ini mulai terbantah dengan kemunculannya negara dengan kekuatan ekonomi yang dapat menyaingi Amerika seperti China. Seperti kita ketahui ketika perekonomian suatu negara meningkat maka akan meningkat pula anggaran militer dan ketika anggaran militer suatu negara meningkat maka akan meningkat pula kekuatan dari negara tersebut sehingga dalam tatanan internasional negara tersebut akan menjadi negara yang berpengaruh. Jadi dapat dibilang China akan menjadi salah satu pesaing besar bagi Amerika. China saat ini menjadi kekuatan ekonomi yang dapat dibilang menjadi salah satu yang terbesar dan hal ini dapat mengancam posisi Amerika, jika melihat dari sejarah masa lalu China merupakan salah satu negara dengan haluan komunis yang pada masa perang dingin berpihak pada Uni Soviet berarti China dapat dikatakan merupakan negara yang dapat menjadi ancaman bagi Amerika. Amerika karena merasa terancam atas kemunculannya China sebagai kekuatan besar ekonomi dunia maka agar posisi Amerika sebagai unipolar maka Amerika menggunakan berbagai cara untuk supaya China tidak menjadi kekuatan polar juga, untuk menjadi negara super power maka suatu negara perlu memiliki power dan menurut Couloumbis dan Wolfe membagi

jenis power menjadi empat yaitu, power ekonomi, power militer, power politik dan power moral. Dan dalam dunia kontemporer saat ini penggunaan kekuatan secara langsung atau menggunakan kekuatan militer secara terang terangan adalah merupakan hal yang tabu jika tanpa adanya alasan yang jelas maka negara menggunakan power jenis lain, menurut Frankel, power jenis lain yang tidak memiliki unsur paksaan dinamakan pengaruh atau yang disebut influence. Walaupun China memiliki kekuatan ekonomi yang besar tetapi apakah China mampu menyaingi amerika, jika dilihat dari segi ekonomi dan militer China dirasa mampu menandingi Amerika tetapi jika dilihat dari segi politik dan social China belum sampai mengimbangi kekuatan Amerika. Hal ini terlihat dari segi masih besarnya pengaruh politis yang dilakukan oleh Amerika untuk mempengaruhi tatanan dunia sebagai contoh adalah pengaruh amerika dengan menyebarkan paham demokrasi keseluruh dunia, selain itu juga dari sisi social China juga belum mampu menyaingi kekuatan amerika dalam hal ini seperti kita ketahui produk-produk Amerika telah masuk ke berbagai negara didunia dan dianggap sebagai produk yang bagus, dan untuk supaya produknya dapat diterima dinegara lain maka Amerika menggunakan propaganda budaya. Propaganda budaya tersebut biasanya melalui media, sebagai contoh adalah menyebarkan pengaruhnya yang bersifat budaya kepada masyarakat belahan dunia lain yang ada pada usia muda dengan menggunakan stasiun televisi seperti MTV secara tidak langsung walau kita menganggapnya hanya sebagai stasiun televisi yang menayangkan acara-acara music dan sebagainya tetapi tanpa sadar kita menerima budaya yang ditawarkan oleh stasiun televisi ini sehingga kita beranggapan bahwa yang yang berasal dari Amerika adalah sesuatu terkini, bebas, sehingga ketika mereka menemukan sesuatu yang berbeda atau berterntangan dengan apa yang mereka tonton dalam stasiun televisi ini maka mereka akan cenderung tidak menerimanya atau cenderung menolaknya sehingga mereka akan cenderung lebih menyukai budaya, nilai dan norma yang ditawarkan oleh stasiun televisi ini ketimbang budaya, nilai dan norma yang ada dalam masyarakatnya. Propaganda budaya yang dilakukan oleh Amerika ini targetnya dalah generasi muda dari suatu negara karena generasi inilah yang nantinya akan menjadi pemimpin dan ketika mereka telah menjadi pemimpin maka mereka akan cenderung memihak pada Amerika. Jadi dapat dibilang faktor power sosial inilah yang menjadi factor penting bagi suatu negara untuk dapat menjadi superpower sehingga pengaruhnya sanget besar bagi tatanan dunia

karena factor ini berpengaruh pada konstruksi yang diciptakan dan ini akan mendukung upayanya untuk penyebar luasan hal ini dikarenakan ketika negara tersebut di konstruksikan baik maka negara tersebut akan lebih diterima pengaruhnya. Karena menganggap China sebagai salah satu ancaman bagi Amerika, maka Amerika melakukan upaya-upaya untuk membuat citra dari China memburuk yaitu dengan menggunakan lsm yang terdapat di China dengan mengangkat isu pelanggaran hak asasi manusia, karena saat ini isu yang sedang berkembang dan termasuk isu yang sangat diperhatikan adalah segala macam hal yang berkaitan dengan hak asasi manusia, China di citrakan sebagai negara yang melakukan pelanggaran hak asasi berat, melalui lsm tersebut Amerika seolah-olah mengunggkap segala macam perbuatan yang dilakukan oleh China yang melakukan tindak kekejaman terhadap penduduknya dimana China melakukan segala tindakan ini dengan dalih demi kemajuan negara, jadi China melakukan tindakan-tindakan yang termasuk ke dalam pelanggaran hak asasi manusia berat seperti melakukan penyiksaan bagi warganya yang dianggap sebagai penghianat negara, memnjarakan politisi yang dianggap memiliki pandangan politis yang berbeda, memerintahkan warganya untuk melakukan aborsi jika memiliki anak lebih dari dua dan tindakan lainnya yang membuat pencitraan buruk terhadap China. Selain mengangkat isu-isu pelanggaran HAM Amerika juga mengangkat isu tentang uji coba nuklir bawah laut yang dilakukan oleh China dikawaan pasifik sehingga hal ini menjadi pemicu makin maraknya gempa-gempa yang memiliki titik pusat gempa di bawah laut, selain mengangkat isu uji coba nuklir bawah laut China juga diberitakan sedang membuat senjata pemusnah masal dan juga peluru kendali jarak jauh yang dapat melintasi antar benua, dan hal ini akan mengancam bagi negara-negara lain yang berada di sekitar China karena China telah melakukan peningkatan kekuatan militer secara besar-besaran disaat masa dimana dunia sedang stabil dan tidak sedang mengalami masa-masa peperangan. Lalu China menyadari segala upaya pencitraan buruk tersebut merupakan upaya yang dilakukan Amerika untuk menjatuhkan China sehingga segala macam hal yang berasal dari China tidak diterima oleh negara lain didunia dan membuat China dikucilkan dari pergaulan dalam dunia internasional. Lalu China melawannya dengan mengangkat isu pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Amerika ketika melakukan sejumlah invasi-invasi militer Amerika kebeberapa negara, dan isu-isu ini dijadikan sebagai alat China untuk melawan segala upaya pencitraan buruk terebut, lalu isu-isu tersebut di bawa kedalam sidang umum PBB dalam

siding tersebut antara China dan Amerika saling serang dengan menggunakan isu-isu pelanggaran HAM berat , hal tersebut dimaksudkan agar salah satu pihak dapat dibawa kedalam mahkamah internasional dan dihukum, lalu tuntutan yang di ajukan China kepada Amerika sebagai pelangar HAM berat karena telah menggunakan kekuatan militer dalam setiap intervensinya kepada penduduk sipil dan juga fasilitas sipil dan dengan hal ini Amerika menjadi penjahat perang karena seperti kita ketahui bahwa masyarakat sipil tidak boleh menjadi sasaran bagi penyerangan militer. Lalu masalah ini dapat masuk kedalam persidangan di mahkamah internasional tetapi Amerika dapat bebas dari dakwaan tanpa adanya tuntutan apapun. Lalu karena merasa tidak puas dengan keputusan PBB tersebut China keluar dari PBB. Walaupun China keluar dari PBB hal ini tidak membuat China dikucilkan oleh negara lain yang ada dalam dunia internasional karena banyak negara juga yang bergantung pada China. Untuk supaya China didukung dan pengaruhnya diterima maka ia perlu mengadakan upayaupaya agar negara lain bergantung padanya dan menganggap China sebagai negara yang dapat membantu negaranya sehingga negara tersebut sangat merugi jika tidak bekerjasama dan berpihak pada China, dan yang dilakukan China adalah dengan menggunakan bantuan pinjaman luar negeri, upaya untuk menarik simpati dari negara-negara lain adalah dengan menggunakan pinjaman luar negeri, berbeda dengan pinjaman yang ditawarkan IMF pinjaman yang dilakukan oleh China ini lebih bersifat ringan karena memiliki bunga yang rendah serta memiliki jangka waktu pengembalian yang panjang selain itu juga pinjaman tersebut tidak disertai sarat apapun sehingga negara penerima tidak perlu melakuan perubahan apapun untuk supaya dapat menerima pinjaman dari China tersebut, hal ini dilakukan ketikia China masih menjadi anggota PBB dan hal ini dimaksudkan agar China mendapat dukungan dari negara lain dalam sidang umum dan hal ini pula yang membuat masalah isu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Amerika dapat masuk ke dalam mahkamah internasional, karena pada saat melakukan voting untuk memutuskan apakah masalah tersebut di bawa ke mahkamah internasional atau tidak China memiliki pendukung yang cukup banyak karena telah berhasil menarik simpati negara-negara lain seperti negara kawasan afrika dan beberapa negara lain yang memiliki jumlah penduduk yang besar, sehingga ketika pengambilan suara untuk memutuskan apakah isu Amerika sebagai pelanggar HAM dibawa ke dalam mahkamah internasional atau tidak itu mengeluarkan keputusan bahwa masalah tersebut harus dibawa ke dalam mahkamah internasional.

Lalu setelah keluarnya China dari PBB dengan pernyataan kepada media bahwa organisasi ini telah menjadi sebuah organisasi yang gagal karena tidak mampu mengadili dan memberikan sanksi secara tegas kepada Amerika yang telah melakukan intervensi-intervensi secara militer juga telah melakukan pelanggaran-pelanggaran HAM dengan membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa ketika melakukan intervensi tersebut dan telah memenjarakan, menyiksa tanpa adanya peradilan yang jelas kepada beberapa tokoh yang dianggap sebagai teroris di penjara Guantanamo di kuba. Lalu beberapa negara lain juga mulai mengikuti China untuk keluar dari PBB, kemudian China membentuk suatu lembaga kerjasama internasional dalam bidang ekonomi yang sebenarnya lembaga ini adalah upaya China untuk membentuk blok dan mencari pendukung setelah keluarnya China dari PBB, pada awalnya beberapa negara yang menjadi lawan politik Amerika seperti Rusia dan Iran bergabung kedalam organisasi ini lalu disusul oleh beberapa negara lain dari Asia, Amerika latin,dan Eropa. Didalam organisasi ini China mengajak anggotanya untuk hanya melakukan kerjasama diantara anggota saja dan tidak boleh melakukan kerjasama dengan Amerika dan degara sekutunya, awalnya banyak yang tidak setuju dengan hal ini tetapi karena China memiliki kekuatan cukup besar terutama dalam bidang ekonomi, hal ini membuat negara anggota setuju dengan perjanjian organisasi ini untuk tidak bekerjasama dengan Amerika dan sekutunya, selain itu juga kebanyakan dari negara anggota adalah negara-negara yang tergabung dalam organisasi kerjasama ekonomi yang diciptakan oleh China merupakan negara-negara yang memang menghindari untuk bekerjasama dengan Amerika dan telah dapat memajukan negaranya tanpa harus bekerja sama dengan Amerika. Seperti apakah perang yang akan mungkin terjadi dan bagaimana bentuk dari perang tersebut. Perang yang terjadi awalnya tidak berupa perang terbuka secara langsung dengan menggunakan kekuatan militer tetapi perang ini lebih cenderung kepada perebutan pengaruh seperti yang terjadi pada masa perang dingin. Perang yang akan terjadi akan lebih kepada netwar dan cyberwar dimana konsep ini muncul ketika konsep utama dalam mendiskusikan informasi perang. Dan gagasan ini muncul dari komunitas fiksi ilmiah konsep dari cyberwar dan netwar ini juga telah dibangun oleh John Arquilla dan David R Ronfeldt dalam essainya, Cyberwar is coming1
1

John Arquilla & David Ronfeldt, "Cyberwar is Comingl," Comparative Strategy 12: no.2 (April-Juni, 1993), 141-165.

Kedua negara saling berlomba-lomba untuk menyebarkan pengaruh melalui propagandapropaganda melalui media masa dengan memasukan ide dari nilai dan norma yang dianut oleh Amerika dan China agar dapat diterima oleh negara lainnya dan hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang ada di negara lain dapat menganut nilai dan norma yang sama sehingga akan lebih cenderung memihak salah satu pihak. Selain melalui media masa seperti televisi, internet dan surat kabar, kedua negara ini juga menyebarkan propagandanya dengan mengadakan beasiswa bagi mahasiswa negara manapun untuk menuntut ilmu di kedua negara tersebut. Sehingga ketika mahasiswa tersebut telah lulus dan kembali kenegaranya China dan Amerika mengharapkan agar ide-ide yang telah ditanamkan akan mereka sebarkan ke negeri tempat mahasiswa tersebut berasal. Baik China ataupun Amerika juga menggunakan hacker-hacker untuk merusak sistem komunikasi dan juga untuk mencuri informasi-informasi penting yang berhubungan dengan halhal yang strategis seperti informasi tentang kekuatan militer. Dengan merusak sistem informasi dari lawan maka koordinasi antar divisi akan menjadi rusak sehingga hal ini nantinya akan menjadi vital ketika pecah perang karena koordinasi antara angkatan bersenjata satu dengan yang lain terpecah. Kekuatan ekonomi China yang besar masih menjadi hal yang menakutkan bagi Amerika lalu Amerika untuk menghambat laju perekonomian China, Amerika melakukan kampanye gelap dengan mencitrakan bahwa produk-produk yang berasal dari China memiliki kualitas yang rendah danj juga menghembuskan isu bahwa produk-produk makanan yang berasal dari China banyak menggunakan bahan yang berbahaya yaitu dengan menggunakan bahan-bahan seperti melamin, formalin dan sebagainya. Tetapi hal tersebut dibantah oleh China dengan mengeluarkan hasil riset dari lembaga independen yang menyatakan bahwa produknya tidak mengandung bahan yang berbahaya dan juga China mengadakan manajemen pengendalian mutu pada setiap produknya sehingga produkntya dapat terjamin. dunia diliputi oleh rasa kecemasan akan terjadinya perang yang nyata secara besarbesaran. Hal ini dibuktikan dengan ikut campurnya Amerika dan China dalam konflik antara Korea utara dan Korea selatan, pada awalnya Amerika mendukung Korea selatan dengan membantunya meningkatkan kapabilitas militer dan hal ini menjadikan perimbangan kekuatan antara Korea utara dan selatan menjadi tidak seimbang dan bahkan Korea selatan kekuatan

militernya jauh melebihi Korea utara, selain itu Amerika juga memperkuat pangkalan militernya yang berada di Jepang dengan pernyataan bahwa hal ini untuk menjaga perdamaian di kawasan pasifik. China pun tidak tinggal diam China juga mempersenjatai Korea utara agar dapat imbang ketika menghadapi Korea selatan. Untuk mencegah terjadinya perang dan sekaligus untuk menakut-nakuti Korea utara akan kekuatan bersenjata yang dimiliki Korea selatan maka Amerika dan Korea selatan melakukan latihan militer diwilayah laut yang dekat dengan perbatasan Korea utara dengan Korea selatan. Tetapi hal ini malah membuat terjadinya perang karena ketika Amerika dan Korea selatan sedang melakukan latihan militer ternyata peluru kendali yang diluncurkan mengenai salah satu kapal perang Korea utara yang pada saat itu sedang melintasi perairan perbatasan tersebut. Lalu Korea utara membalasnya dengan menghancurkan jembatan yang menghubungkan kedua negara dan hal ini diartikan sebagai pemutusan hubungan juga sekaligus pernyatan perang. Pecahlah perang antar dua Korea ini. Perang ini berkecamuk dan Korea utara menjadi pemenang setelah China menghancurkan pangkalan militer Amerika yang ada di Jepang dimana pangkalan militer ini yang menyokong senjata bagi Korea selatan. Lalu setelah kalah Amerika melakukan penguasaan opini public dengan pemberitaan dimedia bahwa Korea utara dibantu dengan dibantu oleh China telah melakukan agresi militer kepada Korea selatan dan Jepang hal ini dibuktikan dengan didudukinya Korea selatan oleh Korea utara dan di bomnya pangkalan militer Amerika yang berada di Jepang. Dan tindakan ini dianggap sebagai ancaman bagi kedamaian dunia. Lalu China juga melawan hal tersebut juga melalui media yaitu dengan pernyataan bahwa yang dilakukan oleh China itu hanya merupakan tindakan membela diri karena keberadaan pangkalan militer tersebut telah mengancam keamanan nasional China, dan juga menolak isu bahwa Korea utara telah menduduki Korea selatan dengan mengadakan pemerintahan boneka di Korea selatan yang menyatakan bahwa Korea selatan tidak sedang diduduki oleh Korea utara. Dengan kejadian tersebut akhrinya perang secara nyata sulit dihindarkan, baik Amerika maupun China mengirim utusannya untuk bernegosiasi agar tidak terjadi perang tetapi hal tersebut menemui jalan buntu. Lalu karena melihat situasi yang semakin rumit dan ditakutkan nantinya akan menuju suatu perang besar maka beberapa negara yang dahulu ikut serta dalam gerakan non blok ditambah dengan beberapa negara besar dan negara yang tadinya mendukung

China dan Amerika yang merasa tidak nyaman dengan situasi yang dimunculkan oleh persaingan kedua negara berinisiatif untuk meredam resiko terjadinya perang secara besar-besaran apalagi dengan melihat teknoligi militer dan besarnya kehancuran yang akan ditimbulkan jika terjadi perang ditakutkan akan menghancurkan peradaban manusia. Karena merasa kekuatan yang dimiliki oleh kedua negara adi daya yang sedang bersaing sangat besar dan sulit untuk menyainginya maka negara negara yang berinisiatif untuk meredam resiko konflik membuat aliansi nonblok dimana tidak memihak kepada China maupun Amerika walaupun dalam hal ini mereka bertujuan untuk menyudahi persaingan dua blok yang telah ada dengan membuat blok baru tetapi hal ini menjadikan kekuatan dunia terbagi menjadi tiga dan pihak ketiga ini menjadi perimbangan bagi dua blok lain yang sedang berkonflik. Langkah pembuatan gerakan nonblok ini jika dilihat dalam segitiga galtung(ramsbotham 2006) adalah upaya untuk mencegah dan mengurangi kekerasan yang bersifat langsung, structural, dan budaya yang terjadi karena pengaruh dari kedua negara yang sedang bertikai ini. Lalu jika hanya beraliansi dengan membentuk gerakan non blok saja tidak cukup untuk membuat konflik ini menuju jalan keluar, anggota dari gerakan non blok ini membuat kesepakatan untuk tidak bekerjasama dengan China maupun Amerika dan hanya melakukan kerja sama antar anggota nonblok saja hal ini dimaksudkan untuk mengucilkan Amerika dan China. Awalnya kebijakan untuk tidak bekerjasama dengan Amerika maupun China tidak berjalan secara maksimal karena masih da negara anggota gerakan non blok ini yang bergantung pada Amerika dan China karena kedua negara ini memiliki secara ekonomi kekuatannya masih merupakan kekuatan yang besar didunia. Lalu semakin banyak juga negara yang awalnya tergabung dengan dua blok yang dibentuk Amerika dan China karena merasa tidak nyaman atas segala tindakan yang dapat dibilang sebagai upaya pengendalian negara mereka dengan mencampuri sejumlah kebijakan dalam dan luar negeri. Karena makin banyaknya negara yang tergabung dlam gerakan non blok ini maka kebijakan untuk tidak bekerjasama dan untuk tidak bergantung pada Amerika dan China akhirnya benar-benar dapat diwujudkan dan masing-masing negara yang tergabung dalam gerakan nonblok ini menjadi negara yang mandiri dan dapat maju tanpa adanya sokongan dari Amerika dan China. Lalu di blok Amerika dan China negara yang beraliansi dengan mereka hanya tinggal beberapa negara saja, dari sini Amerika dan China mulai merasakan bahwa mereka

di kucilkan dari pergaulan internasional dan perekononian kedua negara ini mulai terganggu karena negara-negara yang tadinya menjadi penyedia bahan mentah dan negara yang menajdi pangsa pasar bagi produknya satu persatu mulai tidak mau bekerjasama karena telah tergabung dengan gerakan non blok, lama kelamaan kondisi perekonomian kedua negara ini memeburuk karena banyak industry mereka yang guling tikar akibat tidak tidak adanya pasar untuk menapung produk mereka sedangkang kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi dan produksi mereka berlebih. Kedua negara ini kemudian mengalami krisis ekonomi dan hal ini yang kemudian membuat blok-blok yang diciptakan oleh Amerika maupun China menjadi hilang, lalu kedua negara ini akhirnya mau berdamai dan menghilangkan segala hal-hal yang nantinya akan menimbulkan konflik dimasa depan, lalu diadakannya pengadilan bagi aktor-aktor yang menjadi pelanggar HAM selama terjadinya perang ini, selain itu juga hal yang terdahulu seperti pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Amerika dan China juga di bawa kemahkamah internasional hal ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa PBB benar-benar menjadi organisasi international yang universal dan independen tidak lagi dipengaruhi oleh beberapa negara saja. Selain itu juga dibuatnya aturan dalam melakukan intervensi jadi suatu negara tidak dapat melakukan intervensi secara langsung dengan menggunakan kekuatan militer tetapi yang berwenang untuk mengintervensi adalah PBB dengan menggunakan pasukan multinasional. Situasi pasca konflik yang mungkin terbentuk setelah terjadinya perang dingin baru ini adalah mungkin sistem internasional nantinya tidak berupa unipolar lagi atau berupa bipolar tetapi sistem politik internasional nantinya akan menjadi multipolar karena tiap negara memiliki kekuatan yang hampir sama baik secara ekonomi walaupun setelah terjadinya perang hanya ada beberapa negara saja yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik yang kuat jadi walaupun terlihat anarkis dunia sebenarnya sedang berada pada sistem veto unit(Kaplan 1957). Selain itu juga masing-masing negara menolak untuk urusan dalam negerinya untuk dicampuri oleh negara lain dan hal ini dituangkan kedalam perjanjian internasional mengenai batasan dunia internasional untuk mencampuri masalah dalam negeri suatu negara. Dan disini PBB menjadi lebih berperan dalam menyelesaiakn masalah-masalah yang terjadi dan tanpa adanya pengaruh dari negara-negara yang berkepentingan karena pada masa setelah terjadinya konflik ini PBB menjadi lembaga yang lebih independen.

Kesimpulan Walaupun kecil kemungkinan jika scenario tentang perang yang akan terjadi dimasa depan yang ditulis oleh penulis akan terjadi sesuai dengan apa yang telah dijabarkan diatas, disini penulis hanya mencoba untuk menggambarkan kemungkinan jika adanya perang dingin baru antara Amerika melawan China dan bagai mana perang tersebut dapat tercipta, situasi apa saja yang diciptakan dari konflik antara kedua negara tersebut dan bagaimana cara menyelesaikan. Walaupun kecil kemungkinan untuk perang terbuka terjadi antara negara melawan negara tetapi dimasa depan perang yang mungkin terjadi antara negara melawan negara atau negara melawan aktor non negara tidak lagi menggunakan kekuatan militer tetapi lebih kepada penguasaan hal-hal seperti penguasaan opini masyarakat dengan menggunakan media, penguasaan sistem telekomunikasi dengan menggunakan hacker, penggunaan senjata biologis seperti bakteri untuk membuat penyakit merusak hasil pertanian, membuat hewan peternakan menjadi mati, dan menjangkiti manusia. Perang antar budaya yaitu melalui tayangan-tayangan yang ada di televisi dimana ketika negara tidak membatasi tayangan yang berasal dari luar hal ini akan membuat masyarakatnya lebih mencintai budaya lain ketimbang budayanya sendiri selain itu juga hal ini berkaitan dengan moral karena batasan moral tiap-tiap kebudayaan berbeda-beda. Walaupun cara-cara yang digunakan dan aktor-aktor yang bermain dalam perang masa depan ini

terlihat berbeda dari masa kemasa tetapi sebenarnya jika dilihat tujuannya adalah upaya untuk mengontrol pihak atau sesuatu yang lain dimana mereka bertentangan dengannya.

Daftar pustaka

Ramsbotham, O., Woodhouse, T., and Miall, H. (2006), Contemporary Conflict Resolution, Polity press: Uninted State Schneider, Barry R., and Grinter, Lawrence E (1998), Battlefield of the Future, Air University press: Alabama (e-book) Watts, Barry D. (2004), Clausewitzian Friction and Future War, National Defense University: Washington, D.C. Bahan perkuliahan Politik Internasional

Anda mungkin juga menyukai