Anda di halaman 1dari 2

Gini, langsung saja ya, contohnya saya sendiri.

Berikut ini adalah pohon keluarga saya, wah buka-bukaan rahasia keluarga nih.
Saya sarankan Anda juga membuat genogram (pohon keluarga) dengan
penyakit-penyakit yang diderita keluarga Anda. Dengan melihat pohon keluarga
beserta penyakit yang diderita keluarga ini, maka akan dapat terlihat dengan
jelas penyakit-penyakit apa yang rentan Anda derita.





Pada kasus saya ini, berarti saya rentan menderita hipertensi, stroke dari jalur
bapak dan rentan menderita diabetes mellitus dari jalur ibu. Berarti saya ini
adalah pertemuan dari dua kecenderungan penyakit keluarga yaitu hipertensi
yang berakibat stroke serta diabetes mellitus. Nah, setelah tahu titik rentan
penyakit yang ada dalam keluarga, selanjutnya kita membuat perencanaan
kesehatan untuk diri kita.
Adanya peluang diabetes mellitus yang tinggi di keluarga saya, berarti agar
tidak jatuh dalam penyakit diabetes mellitus, saya harus membuat pembatasan
mengenai jumlah kalori dalam diet tidak boleh melebihi kebutuhan harian
aktivitas sehari-sehari. Apalagi saya sekarang sudah tidak lagi masuk dalam
Iase pertumbuhan. Sebenarnya sih juga masih mengalami pertumbuhan, hanya
saja untuk mengukur tinggi badannya harus dalam posisi tubuh telentang, biar
ketahuan pertambahan tinggi badannya.. hallah.
Intinya, untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit diabetes mellitus dalam
diri saya, adalah jangan sampai tubuh saya menjadi obese alias gendut. Banyak
ukuran yang menyatakan obese tidaknya seseorang. Secara rumus sederhana,
begini, berat badan ideal sama dengan tinggi badan dikurangi seratus, hasilnya
dikurangi sepuluh persen dari hasil tersebut. Bingung kan.
Misalnya tinggi badan saya 174 cm, berarti 174 100 74. 74 dikurangi 10
persen dari 74. Jadi 74 7,4 66.6 dibulatin dikit jadi 67 kg. Saat ini berat
badan saya 83 kg berarti saya termasuk obese, saya mengalami kelebihan 23
persen dari berat badan ideal saya. Inilah yang menjadi masalah saya. Saya
harus berusaha menurunkan 23 persen kelebihan berat badan.
Untuk mengurangi resiko hipertensi dari banyaknya leluhur keluarga yang
menderita hipertensi dan berakhir stroke, dan dengan melihat tekanan darah
saya yang saat ini masih dalam batas normal 120/80 mmHg, beberapa hal yang
harus saya upayakan. Salah satu dari sekian banyak Iaktor resiko keluarga yang
menyebabkan hipertensi dari jalur bapak adalah hampir semua saudara bapak
itu karakternya bertipe temperamental. Mudah emosional. Dengan menyadari
hal ini, berarti saya tidak boleh terlalu emosional dalam menyikapi masalah-
masalah yang saya hadapi dalam kehidupan sehari-hari saya.
Nah.. jadi jelas kan. Bahwa dengan melihat siapa diri kita. Dengan kita
melakukan 'audit kesehatan keluarga kita terutama dari leluhur-leluhur
biologis kita, maka dari sana kita akan membuat perencanaan tentang apa yang
harus kita lakukan untuk mengoptimalkan jumlah dan kualitas hari-hari sehat
yang akan kita lalui hingga kita berusia lanjut nanti. Awal usaha untuk
perencanaan kesehatan itu adalah mengetahui usaha-usaha pencegahan dari
penyakit-penyakit keluarga yang bisa kita cegah. Ada juga sih, tetapi sangat
jarang penyakit keluarga yang tidak bisa dicegah seperti thalasemia. Hanya bisa
dicegah pada saat konseling pra nikah dengan merunut pohon keluarga leluhur
sampai 2 hingga 3 generasi termasuk memelototin jenis-jenis penyakit yang
diderita keluarga. Kalo ada thalasemia yang diderita dari kedua keluarga yang
mau menikah, sangat baik apabila kedua calon itu tidak meneruskan hubungan
serius lebih lanjut menuju pernikahan, yang nantinya akan memperbesar
peluang menderita penyakit tersebut pada anak-anak yang dilahirkan dari hasil
pernikahan itu. Sadis benar ya. tapi dengan melihat hak sehat dari anak turun
hasil pernikahan..membatalkan pernikahan adalah langkah yang paling adil.
Jadi... sekali lagi...rencanakan kesehatan kita para dokter dan pasien-pasien
Anda agar produktivitas kesehatan kita dan pasien kita menjadi lebih eIektiI dan
eIisien....

Anda mungkin juga menyukai