A. Latar Belakang PemanIaatan protein mikroorganisme dalam bentuk Protein Sel Tunggal (PST) telah dikembangkan sejak tahun 1910 di Berlin. PST dari Khamir telah yang dikenal dengan sebutan 'Iood yeast telah diproduksi selama perang Dunia I dan II. Dalam perang dunia II Iood yeast digunakan di Jerman, Jepang dan Rusia dalam bentuk tepung, pasta, sirup atau dikeringkan. 'Food Yeast disamping merupakan sumber protein juga sumber zat gizi yang lain seperti lemak, vitamin dan mineral. PemanIaatan mikroorganisme sehingga mengahasilkan makanan berprotein tinggi secara komersial dimulai sejak Perang Dunia I di Jerman dengan memproduksi khamir torula. Operasi utama dalam produksi protein sel tunggal adalah Iermentasi yang bertujuan mengoptimalkan konversi substrat menjadi massa microbial. Kecemasan akan kekurangan pangan dan malnutrisi di dunia pada tahun 1970-an telah meningkatkan perhatian pada sel tunggal. Sebagian besar dari bobot kering sel dari hampir semua spesies memiliki kandungan protein yang tinggi. Oleh karena itu, bobot kering sel tunggal memiliki nilai gizi yang tinggi. B. #:2:8an Ma8alah 1. Apa pengertian dari Protein Sel Tunggal ? 2. Apa saja sumber dari Protein Sel Tunggal ? 3. Apa tekhnologi dari sumber Protein Sel Tunggal ? C. T::an !en:li8an 1. Dapat menjelaskan pengertian Protein Sel Tunggal ? 2. Dapat mengetahui sumber Protei Sel Tunggal ? 3. Data menjelaskan tekhnologi dari sumber Protein Sel Tunggal? BAB II !MBAHASA
Protein Sel Tunggal merupakan istilah yang digunakan untuk protein kasar murni yang berasal dari mikroorganisme bersel satu atau banyak yang sederhana, seperti bakteri, khamir, jamur, ganggang dan protozoa. PST dapat berupa isolat protein sel atau semua komponen sel.
Produksi PST mempunyai keuntungan dibandingkan produksi protein nabati atau hewani karena hal-hal sebagai berikut : 1. Produksi protein lebih cepat dan eIisien dibandingkan produksi protein nabati atau hewani. 2. Nilai gizi PST lebih tinggi dibandingkan protein nabati karena komposisi asam amino lebih lengkap. 3. Produksi PST tidak memerlukan tempat yang luas dibandingkan produksi protein nabati atau hewani. 4. Produksi PST tidak dipengaruhi kondisi luar karena kondisi Iermentasi dapat diatur 5. Proses produksi PST Ileksibel karena dapat digunakan berrbagai substrat dan mikroorganisme
Produksi dan penggunaan PST juga mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut : 1. Kandungan asam nukleat tinggi. Kandungan asam nukleat dalam tubuh manusia akan diubah menjadi asam urat sebagai produk akhir. Kandungan asam urat yang terlalu tinggi dalam tubuh manusia dapat merangsang gejala penyakit tulang (encok). 2. Dinding sel mikroorganisme kadang-kadang mengandung komponen yang tidak dapat dicerna dan bersiIat racun atau menyebabkan alergi. Beberapa mikoorganisme juga memproduksi toksin yang berbahaya, misalnya aIlatoksin oleh beberapa kapang. 3. Mikroorganisme mungkin mengadsorbsi komponen beracun atau karsinogenik yang terdapat di dalam substrat, misalnya hidrokarbon rantai ganjil dan bercabang, komponen aromatik polisiklik dan sebagainya. 4. Fluktuasi harga dan persediaan substrat yang tidak tetap. Biaya penyediaan subtrat meliputi 40 50 dari total biaya produksi PST.
Proses Iermentasi dapat meningkatkan kandungan energi dan protein, menurunkan kandungan sianida dan kandungan serat kasar, serta meningkatkan daya cerna bahan makanan berkualitas rendah. Mikroba yang digunakan dalam proses Iermentasi dapat menghasilkan enzim yang akan mendegradasi senyawa-senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dan mensintesis protein yang merupakan proses pengkayaan protein bahan (Darmawan, 2006). Protein Sel Tunggal bakteri atau Iungi sebagai produk bernutrisi merupakan salah satu cara pemanIaatan langsung limbah lignoselulosa. Protein sel tunggal adalah istilah yang digunakan untuk protein kasar atau murni yang berasal dari mikroorganisme.
B. S:2-er !rotein Sel T:nggal Istilah protein sel tunggal atau single cell protein (SCP) mengacu pada sel mikroorganisme yang dikeringkan seperti ganggang, kapang, bakteri, yang ditumbuhkan dalam sistem biakan berskala besar dan terutama digunakan sebagai sumber protein dalam pangan. Namun demikian di dalam sel mikroba terdapat juga karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan lain-lain. Protein mikroba ini diharapkan dapat menggantikan protein dari hewan maupun tumbuhan yang diperlukan semakin banyak sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan pangan dari kedelai, daging, ikan dan sebagainya.
Apabila mikroorganisme digunakan sebagai sumber makanan, maka mikroorganisme digunakan sebagai protein sel tunggal (PST). Mikroorganisme dapat memanIaatkan substrat (media tempat organisme hidup dan mendapatkan makanan) seperti selulosa, ,etanol, dan minyak bumi. Mikroorganisme untuk pembuatan protein sel tunggal selain mempunyai waktu pergantian generasi (keturunan) yang lebih singkat, juga mempunyai kadar protein yang tinggi ( 80) bila dibandingkan dengan protein kedelai (45) dan protein ragi (50).
S:-8trat dan Mikroorgani82e dala2 prod:k8i !ST Substrat yang dapat digumakan dalam produksiPST bervariasi, diantaranya adalah : 1. Molases dari pabrik gula atau hidrolisa pati
2. Cairan sulIit dari pabrik kertas 3. Hidrolisat asam dari kayu 4. Limbah pertanian (kulit buah, limbah tanaman pertanian, limbah industri pangan) 5. Metana 6. Metanol dan etanol sebagai sumber kkarbon bagi khamir 7. ParaIin atau alkana 8. Minyak bumi 9. Gas pembakaran sebagai sumber CO2 bagi ganggang. Pertimbangan pemilihan substrat adalah kandungan nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme, jumlah substrat secara kuantitatiI dan kontinyu ketersediannya serta harga substrat. Mikroorganisme yang biasa digunakan dalam memproduksi PST adalah bakteri, kapang, khamir dan ganggang. Masing-masing mikroorganisme mermpunyai kelebihan dan kelemahan jika digunakan dalam produksi PST. Bakteri penggunaanya dalam produksi PST sangat terbatas karena mempunyai kelemahan sebagai berikut : 1. Penerimaan bakteri sebagai pangan oleh konsumen sangat rendah 2. Ukuran sel bakteri sangat kecil sehingga sukar dipanen 3. Kandungan asam nukleat bakteri lebih tinggi dibanding mikroorganisme yang lain. Keuntungan penggunaan bakteri dalam produksi PST adalah : bakteri dapat tumbuh pada berbagai substrat, waktu regenerasi cepat dan kandungan protein kasarnya lebih tinggi dibanding mikroorganisme yang lain. Penggunaan kapang dan khamir untuk produksi PST secara umum mempunyai keuntungan dibandingkan dengan bakteri dan ganggang karena siIat-siIatnya sebagai berikut : 1. Penerimaan produksi PST dari kapang dan khamir oleh konsumen lebih baik. 2. Kandungan asam nukleat lebih rendah 3. Ukuran sel kapang dan khamir lebih besar sehingga lebih mudah dipanen dan konsesntrasinya lebih tinggi 4. Dapat tumbuh pada substrat dengan pH rendah Kelemahan penggunaan kapang dan khamir disbanding bakteri adalah : kandungan protein kasar lebih rendah setrta waktu regenarasi yang lebih lama disbanding bakteri.
Penggunaan ganging untuk produksi PST sangat terbatas karena mempunyai kelemahan sebagai berikut : 1. Memerlukan suhu yanh hangat dan banyak sinar matahari serta membutuhkan CO2 2. Dinding selnya tidak dapat dicerna. Sedangkan kelebihan produksi PST dari ganggang disbanding bakteri adalah : penerimaan produksi PST oleh konsumen lebih baik, kandungan asam nukleat lebih rendah dan ukuran sel gangganglebih besar sehingga lebih mudah dipanen. Berbagai contoh mikroorganisme dan substrat dalam produksi PST dapat dilihat pada table 3. Tabel 3. Berbagai Jenis Mikroorganisme dan Substrat dalam Produksi PST
Scenedesm:s ac:t:s air, gas pembakaran sebagai Sumber CO2 Spir:ina maxima
Karakteristik yang penting dalam seleksi mikroorganisme dalam produksi PST adalah : kecepatan dan kemampuan tumbuh, mudah dalam pemeliharaan kultur, membutuhkan media yang sederhana, serta kandungan protein kasar dan kualitas gizi yang lain dalam mikroorganisme.
C. Aplika8i tekhnologi 8:2-er protein 8el t:nggal Fermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubahbahan baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam-asam organik,protein sel tunggal, antibiotika dan biopolimer. Fermentasi merupakan proses yang relatiI murah yang pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secaratradisional dengan produk-produknya yang sudah biasa dimakan orang sampai sekarang,seperti tempe, oncom, tape, dan lain-lain.
Proses Iermentasi dengan teknologi yang sesuai dapat menghasilkan produk protein. Protein mikroba sebagai sumber pangan untuk manusia mulai dikembangkan pada awal tahun 1900.Fermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubahbahan baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam-asam organik,protein sel tunggal, antibiotika dan biopolimer. Protein mikroba ini kemudian dikenal dengan sebutan Single Cell Protein (SCP) atau Protein Sel Tunggal.
Gbr. Diagram :m:m proses/tahapan prod:si SCP Aplika8i prod:k8i !ST 8angat -anyak dan -ervaria8i. Berik:t ini di8aikan contoh aplika8i prod:k8i !ST.
1. !ST dari Kar-ohidrat Sumber karbohidrat yang sering digunakan dalam produksi PST adalah molasses, cairan sulIit dari pabrik kertas, whey susu dan pati. Mikrobia yang digunakan adalah : Saccharomyces cerevisiae. Substrat yang digunakan berupa campuran : 1. Molases 2. Nitrogen dalam bentuk garam ammonium, urea, kecambah malt, 3. Garam anorganik (IosIat) 4. Iaktor Pertumbuhan (dalam bentuk ekstrak sayuran atau vitamin) Kondisi Iermentasi : pH diatur 4,3- 4,5 dengan suhu 30 C. Selama pertumbuhan khamir dilakukan aerasi dengan kecepaytan tinggi untuk mencegah Iermentasi alcohol. Molases ditambahkan secara bertahap sampai konsentrasi gula dipertahankan 0,5 1,5. Setelah 4 5 kali siklus pertumbuhan, khamir disentriIus dalam bentuk krim dan dipres dalam penyaring untuik menghilangkan cairannya. Kumpulan khamir dibentuk butiran dengan penambahan minyak nabati dan dikeringkan pada suhu rendah sampai kadar air kurang dari 8 . Hasil produksi PST ini mempunyai siIat : 1. Menghasilkan yield yang tinggi (mencapai 56,7 g BK khamir per 100 g glukosa) 2. warna muda dan aroma segar 3. Stabil dalam penyimpanan 4. Mempunyai siIat genetic sel khamir yang stabil. 2. !rod:k8i !ST dari Alkana Alkana dapat dikatabolisme oleh sejumlah khamirserta beberapa genus kapang dan bakteri. Spesies-spesies khamir yang dapat digunakan untuk memproduksi pST dari alkana adalah : 1. Candida tropicais 2. Candida oeophia 3. Saccharomycopsis ipoytica Kelemahan penggunaan alkana ialah siIatnya yang tidak mudah larut dalam air. Selama pertumbuhan dalam bioreaktor sistem impelller atau sistem 'airliIt terbentuk banyak butiran alkana yang berukuran 1-100m yang tetap tersuspensi. Sel-sel yang tumbuh pada alkana kaya akan lipiddan mungkin lipid ini memegang peranan dalam transIer alkana melalui membran sel.
Dalam proses produksi skala besar telah digunakan 2 macam produk petrolium sebagai bahan baku, yaitu : 1. Minyak diesel atau minyak bakar, mengandung 10-25 alkana (C15-C30) 2. Alkana C10-C13 atau C13-C17 yang diperoleh dari minyak diesel. Proses ini didasarkan pada satuan proses 'batch sebesar 4000 ton/tahun. Kedalam larutan nutrient ditammbahkan garam-garam (ton per 4000 ton PST per tahun) : PO4(208), K (72), Mg2 (8), Mn2 ((2), Zn2 (4,08), Fe2 (1,6), dan gas NH3 (560). Gas amoniak berIungsi sebagai sumber Nitogen dan pengatur pH. Amonia dan udara disterilkan dengan menggunakan penyaring~alkana dan garam-garam disterilkan dengan uap. Fermentasi dilakukan dengan kondisi yang konstan dalam bioreaktor yang beroperasi paling sedikit 300 jam pada suhu 30C. Proses ini memerlukan 2,2 kg oksigen/kg biomassa~ Panas yang terbentuk (6000 Kkal/kg biomassa) harus dipindahkan dengan kecepatan 4,4 x 10 6 kcal/jam. Pemanenan hasil mencakup pemekatan sampai 15 bahan padat menggunakan separator, diikuti dengan penguapan sampai 25 bahan padat kemudian dilakukan pengeringan semprot. 3. !rod:k8i !ST dari Metana Metana dapat diperoleh dalam bentuk gas murni. Bakteria yuang mengoksidasi metana digolongkan sebagai metilotropik obligat. Bakteri ini hanya tumbuh pada substrat dengan satu atom karbon (metana, metanol, metilamin, Iormaldehida atau Iormiat). Spesies bakteri tersebut adalah : 1. Methyomonas methanica 2. Methyococc:s caps:at:s 3. Methyovibrio soehngenii 4. Methanomonas margaritae Dengan menggunakan Methyococc:s caps:at:s akan dihasilkan 0,4 g berat kering sel/lt. Dengan 'yield 1,00 1,03 gram berat kering/gram metana. 4. !rod:k8i !ST dari Metanol Jenis-jenis mikroorganisme yang dapat digunakan untuk produksi PST dari metanol adalah : 1. Bakteri (rthrobacter, Baci:s, yphomicrobi:m, ebsiea, Micrococc:s, Protaminobacter, Pse:domonas, Rhodopse:domonas, Streptomyces, Jibrio)
2. Kha2ir Candida boidini, Candida parapsiosis, ansen:a henricii, Tor:opsis memodendra, Pichia hapophia, Tor:opsis gabrata, T. moischiana) 3. Kapang Giocadi:m deinq:escens, Paeociomyces varioti, Trichoderma ignor:m). Sistem produksi PST dari metanol dikembangkan perusahaan kimia jerman 'Farbwerke Hoechst yang menggunakan 'Loop Iermenter Tubular kapasitas 40 meter kubik~ produktivitas PST sebesar 3-5 gram/lt/jam. Diperoleh pada suhu 38-40C, pH 6,8 (melalui penambahan NH) dengan konsentrasi metanol dalam keadaan 'steady state 0,005 dan laju dilusi 0,3 jam. Kebutuhan oksigen adalah 1,6 kg / kg biomassa. Dan energi spesiIik transIer oksigen 2 kg oksigen / kwh Komposisi medium yang digunakan adalah : H3PO4 (0,17), Na2SO4 (0,017), K2SO4 (0,11), MgSO4.7H2O (0,017), FE(so4)2).H2O (0,007) daan CaCO3 (0,01). 5. !rod:k8i !ST dari Li2-ah Air limbah industri yang berasal dari proses pengolahan selulosa, kopi, pati, pengolahan makanan dan pabrik kertas dapat digunakan untuk memproduksi PST. Mikroorganisme yang dapat digunakan adalah : Candida :tiis, C. tropicais, Chaetoni:m ce:oytic:m dan Paeciomyces varioti. Proses kontinyu menggunakan Paeciomyces varioti.dengan laju diIusi 0,2 jam dan medium yang mengandung 32 gram gula pereduksi/ lt sebanyak 55 gula dikonversi menjadi biomassa. Hasil yang diperoleh adalah 2,7-2,8 kg / meter kubik. Proses kontinyu menggunakan limbah air yang berasal dari pabrik pengolahan makanan telah dilaporkan mampu memproduksi 1 1,5 ton sel kering Candida :tiis per hari. Banyaknya limbah yang digunakan adalah 120 150 meter kubik. Suhu 33 C, pH 4 dan Iermentasi berlangsung kontinyu periode waktu paling lama 3,5 bulan. 6. !rod:k Makanan Lain a. #oti Roti adalah sejenis makanan. Bahan dasar utama roti adalah tepung dan air yang diIermentasikan oleh ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi. Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa
tertentu. Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti adalah bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis. -. Sa:erkra:t Sauerkraut adalah sayuran yang diasamkan agar dapat awet disimpan. Pada pembuatannya, sayuran diiris-iris, kemudian dicampur dengan garam, lalu ditekan dalam tempat penyimpanan untuk mengeluarkan udara. Selanjutnya dilakukan penambahan bakteri asam laktat. Aktivitas bakteri ini menurunkan pH menjadi 5,0. Kondisi pH ini dapat mencegah mikroorgnisme lain tumbuh. Selain itu, aktivitas bakteri dapat menimbulkan cita rasa unik akibat akumulasi zat organic yang dibentuk bakteri. c. !engawetan Zait:n dan Ti2:n Zaitun dan timun dapat diawetkan dengan menyimpannya dalam larutan garam yang ditambah bakteri asam laktat. Dalam kondisi anaerob, bakteri tumbuh dengan subur dan menurunkan pH hingga 4,0. dengan pH rendah ini aktivitas mikroorganisme lain dapat dicegah sehingga makanan dapat lebih awet. d. !engolahan Kopi dan Cokelat Buah kopi dan cokelat diselubungi oleh getah yang harus dibuang sebelum diproses lebih lanjut. Kedua jenis buah tadi ditimbun bersama-sama mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri, yang dapat tumbuh secara alami. Kedua mikroba tadi mampu meIermentasi getah dan sekaligus mencegah buah kopi dan cokelat berkecambah dengan cara membunuh embrionya pada suhu 50C. e. !e2-:atan Bir Bir dibuat dari biji-biji sereal, misalnya gandum. Pembuatan bir melibatkan proses penumbukan dan Iermentasi digunakan khamir.
BAB III KSIM!ULA 1. Protein Sel Tunggal merupakan istilah yang digunakan untuk protein kasar murni yang berasal dari mikroorganisme bersel satu atau banyak yang sederhana, seperti bakteri, khamir, jamur, ganggang dan protozoa. PST dapat berupa isolat protein sel atau semua komponen sel. 2. Sumber Protein Sel Tunggal merupakan mikroorganisme digunakan sebagai sumber makanan, maka mikroorganisme dapat digunakan sebagai protein sel tunggal (PST). Mikroorganisme dapat memanIaatkan substrat (media tempat organisme hidup dan mendapatkan makanan) seperti selulosa, ,etanol, dan minyak bumi. Mikroorganisme untuk pembuatan protein sel tunggal selain mempunyai waktu pergantian generasi (keturunan) yang lebih singkat, juga mempunyai kadar protein yang tinggi ( 80) bila dibandingkan dengan protein kedelai (45) dan protein ragi (50). Mikroorganisme yang biasa digunakan dalam memproduksi PST adalah bakteri, kapang, khamir dan ganggang. Masing-masing mikroorganisme mermpunyai kelebihan dan kelemahan jika digunakan dalam produksi PST. 3. Tekhnologi yang digunakan dalam memproduksi protein sel tunggal menjadi bahan pangan yang dibuthkan manusia ialah salah satunya proses Iermentasi, dimana Iermentasi mempunyai pengertian aplikasi metabolisme mikroba untuk mengubahbahan baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti asam-asam organik,protein sel tunggal, antibiotika dan biopolimer. Fermentasi merupakan proses yang relatiI murah yang pada hakekatnya telah lama dilakukan oleh nenek moyang kita secaratradisional dengan produk-produknya yang sudah biasa dimakan orang sampai sekarang,seperti tempe, oncom, tape, dan lain-lain.