Anda di halaman 1dari 5

Yayasan Pengembangan Pend|d|kan dan Te|emat|ka |ndones|a

Korp|e|s Per|arlorar 0rard 3oeporo Kav l


J|. 0r. 3oeporo No. Z3 Ja|arla
Te|p. 2 21 83Z91, Fax. 2 21 83Z918
E-ra||: se|relar|al_yppl|.org


No : 02/SP/YPPTI/X/2011
Lamp : 1 (satu Bundel
Hal : Undangan Seminar dan Lokakarya Pendidikan

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMK (Terlampir)
Di tempat

Dengan hormat,

ssalamualaikum Wr, Wb
Salam sejahtera kami sampaikan, semoga rahmat dan karunia Allah SWT.
senantiasa dilimpahkan kepada Bapak sehingga dalam melaksanakan tugas keseharian
tidak mendapatkan hambatan yang berarti. Amin

Dalam rangka Seminar dan Lokakarya Pendidikan dengan tema ~Meningkatkan
Kapasitas Pengelolaan SMK Berbasis Komunitas, maka Yayasan Pengembangan
Pendidikan dan Telematika Indonesia berniat untuk mengadakan seminar dan Lokakarya
Pendidikan yang 3syallah akan diadakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu-Minggu/12-13 November 2011
Tempat : Hotel Gren Alia Cikini, Jl. Cikini Raya, No.46, Jakarta.

Selanjutnya untuk mencapai tujuan dari acara tersebut, kami memohon kepada
Bapak/Ibu Kepala Sekolah untuk bisa berpartisipasi dalam Seminar dan Lokakarya
tersebut. Adapun Term of Refere3.e Kegiatan dan Manual Acara ikut pula kami
lampirkan bersama surat ini.

Demikianlah surat undangan ini kami hadapkan, kami ucapkan terima kasih atas
segala perhatian dan kesediaanya.


Jakarta, 20 Oktober 2011


Hormat Kami




Sri Harjono Ciptosuharjo
Direktur








Yayasan Pengembangan Pend|d|kan dan Te|emat|ka |ndones|a
Korp|e|s Per|arlorar 0rard 3oeporo Kav l
J|. 0r. 3oeporo No. Z3 Ja|arla
Te|p. 2 21 83Z91, Fax. 2 21 83Z918
E-ra||: se|relar|al_yppl|.org
SEMINAR DAN LOKAKARYA SMK BERBASIS KOMUNITAS
Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan SMK Berbasis Komunitas
A. Latar Belakang Masalah
Ada banyak komunitas di masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan.
Komunitas berbasis budaya, agama, kelompok bisnis, dan seterusnya. Mereka memiliki peran
penting dalam upaya pencerdasan anak bangsa. Salah satu komunitas yang tak henti
menyelenggarakan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat sekelilingnya, bahkan
semenjak sebelum bangsa ini lahir, adalah komunitas pesantren.
Dalam struktur pendidikan nasional, komunitas pesantren merupakan mata rantai
yang sangat penting. Hal ini tidak hanya karena sejarah kemunculannya yang relatiI lama,
tetapi juga karena komunitas pesantren telah secara signiIikan ikut andil dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam sejarahnya, pesantren merupakan lembaga
pendidikan yang berbasis masyarakat. Dalam kenyataannya, pesantren telah mengakar dan
tumbuh dari masyarakat, kemudian dikembangakan oleh masyarakat, sehingga kajian
mengenai pesantren sebagai sentra pengembangan masyarakat sangat menarik beberapa
peneliti akhir-akhir ini.
Kendatipun pesantrenatau popular dengan sebutan pondok pesantren, ponpes
merupakan kenyataan sosial yang sudah mapan dalam masyarakat Indonesia, namun tidak
memperoleh perhatian dan intervensi yang signiIikan dari pemerintah untuk mengembangkan
ataupun memberdayakannya. Hal ini menjadikan pesantren tumbuh dengan kemampuan
sendiriyang pada akhirnya menumbuhkan varian yang sangat besar, karena sangat
tergantung pada kemampuan masyarakat itu sendiri. Kadang, kesan yang muncul adalah
pesantren merupakan lembaga yang eksklusiI dan kurang mengakomodasi perkembangan
zaman.
Dalam sistem dan metodologi pembelajaran, misalnya, pesantren terkesan terlalu
lamban bahkan acuh-tak acuh dengan berbagai temuan baru berkenaan dengan bagaimana
sebuah lembaga pembelajaran serta kelompok "proIessional" di dalamnya dapat terus
menerus meningkatkan hasil-hasil pembelajarannya. Kehadiran sistem madrasah (klasikal di
pesantren tampaknya tidak terelakkan siIatnya, bukan hanya karena tuntutan modernitas,
tetapi juga berkenaan dengan elan-vital pesantren dan juga persoalan akomodasional
pesantren untuk mengakses masa depan. Bahkan, pesantren juga ingin menjamin survivalnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak pesantren yang kemudian
mengkolaborasikan antara sistem pendidikan tradisional dan modern. Hal ini terjadi karena
pesantren tetap ingin berperan aktiI dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya
sesuai dengan harapan masyarakat. Berbagai cara dilakukan oleh pesantren untuk mendirikan
sekolah Iormal. Karena pesantren melihat bahwa saat ini santri tidak hanya cukup dibekali
dengan ilmu-ilmu keagamaan, namun juga dibekali keahlian yang tentunya sesuai dengan
minat santri tersebut sebelum akhirnya para santri dilepaskan di masyarakat.
Melalui terobosan kebijakan Kemendiknas, saat ini telah banyak pesantren yang
mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK. Pendidikan yang berbasis kejuruan ini
dianggap penting karena pada mulanya banyak santri yang setelah lulus dan terjun ke
masyarakat tidak mempunyai waktu lebih untuk merealisasikan ilmu nya yang didapatkan
pada saat di pesantren. Misal, alumni pesantren yang setelah lulus dari pendidikan pesantren,
bekerja sebagai kuli bangunan, dia bekerja mulai pagi hingga sore hari. Setelah berkerja si
santri tersebut kelelahan, sehingga tidak ada waktu banyak untuk mengajari masyarakat
tentang ilmu agama.
Maka kehadiran SMK di Pesantren menjadi salah satu solusi pada lulusannya agar
selain pandai ilmu agama, santri tersebut juga memiliki keahlian khusus yang bisa digunakan
sebagai modal dasar ketika terjun di masyarakat. Selain praktis, SMK dianggap oleh berbagai




Yayasan Pengembangan Pend|d|kan dan Te|emat|ka |ndones|a
Korp|e|s Per|arlorar 0rard 3oeporo Kav l
J|. 0r. 3oeporo No. Z3 Ja|arla
Te|p. 2 21 83Z91, Fax. 2 21 83Z918
E-ra||: se|relar|al_yppl|.org
kalangan mampu memberikan keahlian spesiIik (skill khusus kepada pelajar dan santri yang
bisa digunakan sebagai modal untuk terjun ke masyarakat.
Salahsatu persoalan besar yang dihadapi umumnya oleh lembaga-lembaga pendidikan
menengah seperti SMK, bukan saja menyangkut output tetapi juga out.omes pendidikan.
Output pendidikan, merupakan hasil langsung dari suatu pelaksanaan internal program dan
proses pendidikan dengan ukuran kuantitatiI, seperti jumlah lulusan, nilai rata-rata IPK, nilai
UN dan UTS, jumlah siswa yang lolos standar uji kompetensi, lama masa studi, jumlah
siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, lama waktu sebelum memperoleh
pekerjaan, dll.
Out.omes pendidikan, adalah produk dari program dan proses pendidikan yang lebih
bermakna kualitatiI, yaitu bagaimana lulusan itu bermanIaat dan dapat menciptakan
perubahan baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat secara umum. Sebagai amsal,
out.omes ini menyangkut pekerjaan, karir, penghasilan, dan kesejahteraan individu lulusan,
serta kontribusinya bagi peningkatan kesejahteraan keluarga, masyarakat, dan lingkungannya.
Selama ini, orientasi dan kriteria mutu, eIektiIitas dan eIisiensi pendidikan, serta
relevansi pendidikan masih terbatas pada persoalan output. Sekarang, terlebih lagi terkait
dengan rencana peningkatan proporsi jumlah siswa SMK yang diharapkan berkelanjutan
secara konsisten, persoalan out.omes menjadi salahsatu Iaktor yang krusial. Masyarakat,
khususnya masyarakat (orangtua siswa kalangan menengah-bawah yang menjadi sebagian
besar pangsa pasar SMK, lebih sensitiI terhadap persoalan out.omes dari pada output,
dibandingkan dengan orangtua siswa SMA.
Di sisi lain, pembangunan ekonomi Indonesia sampai saat ini masih menghadapi
persoalan besar, yaitu tingkat kesejahteraan mayoritas masyarakat yang masih rendah.
Sejauh ini, Iakta menunjukkan bahwa jumlah rakyat miskin yang berpendapatan di bawah
Rp. 18.000,00 per hari, masih sekitar 109 juta orang. Sementara itu, penganggur (termasuk
setengah penganggur dan penganggur terselubung berjumlah sekitar 49 Juta orang.
Berbagai permasalahan yang di hadapi oleh pengampu SMK, terutama pada
komunitas pesantren, akan di evaluasi serta dikembangakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Perlu diadakannya silaturrahmi/Lokakarya yang akan menghadirkan berbagai
stake holders baik dari kalangan EksekutiI, LegislatiI, ProIesional, Pengelola SMK
Komunitas yang membahas berbagai permasalah terkait dengan peningkatan mutu dan
kualitas sumber daya di SMK Pesantren.

B. Tujuan Kegiatan
1. Menumbuhkan daya kreatiIitas Pengelola SMK Komunitas dalam memimpin di
sekolahnya.
2. Memperkuat potensi kewirausahaan sekolah dengan mengembangkan apresiasi
dan kreativitas dalam mengembangkan kurikulum pendidikan dalam sekolah.
3. Membekali diri pengelola SMK Komunitas dengan model-model pengembangan
kurikulum dengan memaksimalkan ICT sehingga benar-benar dapat diterapkan di
masing-masing siswa yang mempunyai karakteristik dan kemampuan masing-
masing.
4. Menambah jejaring antar pengelola SMK Komunitas di seluruh Indonesia.


. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada tanggal 14-15 Oktober 2011 di Hotel Gren
Alia Cikini Jakarta.

D. Lembaga Penyelenggara




Yayasan Pengembangan Pend|d|kan dan Te|emat|ka |ndones|a
Korp|e|s Per|arlorar 0rard 3oeporo Kav l
J|. 0r. 3oeporo No. Z3 Ja|arla
Te|p. 2 21 83Z91, Fax. 2 21 83Z918
E-ra||: se|relar|al_yppl|.org
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Pendidikan dan
Telematika Indonesia (YPPTI yang berkedudukan di Jakarta.

E. 1adwal Acara
(Terlampir

. Penutup
Program kegiatan Lokakarya Peningkatan Kualitas dan Jaringan SMK Komunitas
merupakan media evaluasi dan komunikasi untuk menyempurnakan sebuah sistem. Terkait
dengan penyelenggaraan pendidikan di SMK Komunitas, diperlukan sistem evaluasi dan
komunikasi bagi pengembangan dan penyempurnaan kurikulum yang bisa memahami
karakter, minat dan bakat dari para murid di sekolah tersebut. Sehingga, dari
penyelenggaraan Lokakarya diharapkan dapat menghasilkan rumusan dan susunan kurikulum
yang lebih aplikatiI dan berguna untuk peserta didik dalam menghadapi kompetisi di jalur
pendidikan yang kian pesat kemajuannya.
Demikian proposal rencana kegiatan Lokakarya ini disusun. Tentu saja dengan
disertai harapan dukungan moral dan material dari berbagai pihak bagi terselenggaranya
rencana kegiatan ini. Oleh karena itu, sangat diharapkan kerja sama dan partisipasi dari
berbagai pihak yang terkait agar aktivitas yang dirancang dapat diselenggarakan sehingga
dapat mencapai tujuan.
Jakarta, 30 Oktober 2011
Hormat Kami


Sri Harjono, M. Pd
Program Manager YPPTI




Yayasan Pengembangan Pend|d|kan dan Te|emat|ka |ndones|a
Korp|e|s Per|arlorar 0rard 3oeporo Kav l
J|. 0r. 3oeporo No. Z3 Ja|arla
Te|p. 2 21 83Z91, Fax. 2 21 83Z918
E-ra||: se|relar|al_yppl|.org
ampira3
1adwal Acara
Hari/Tanggal Time Dur Agenda PI
Sabtu/12
November 2011
12.00- 13.00 1:00 Chek in dan Regristasi
13.00 - 13.30 0:30 Pembukaan dan Perkenalan Sri Harjono
Ciptosuharjo (Program
Manager YPPTI
13.30 - 15.30 2:00 Kebijakan Pendidikan dan
Pengembangan potensi
Pesantren
HaniI Dhakiri
(Anggota DPR RI
Komisi X
15.30 - 16.00 0:30 Isoma
16.00 - 18.00 2:00 Pemberdayaan SMK
Berbasis Komunitas
MustaghIirin Amin
(Sesdirjen Dikmen
Kemendiknas RI
18.00 19.00 1:00 Ishoma
19.00 20.30 1:30 Penguatan SMK Berbasis
Komunitas
Dr. Dwi Wahyu
Admadi (Bappenas
20.30 22.00 1:30 SMK berbasis komunitas
dan Jaringan Luar negeri
Pak Dede (PJTKI
22.00-08.00 Ishoma
Minggu/13
November 2011
08.00 10.00 2:00 SMK Komunitas sebagai
basis pendidikan pengusaha
Bob Sadino/Marlock
(Pengusaha Nasional
10.00 12.00 2:00 Ramah Tamah dan Penutup Fasilitator

Anda mungkin juga menyukai