Anda di halaman 1dari 74

HIV = Human Immunodeficiency Virus

virus yang menyerang sel darah putih manusia dan menyebabkan menurunnya kekebalan/ daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang infeksi/penyakit.

HIV & AIDS


HIV (Human Immune Deficiency Virus) = virus/ jasad renik yg menyerang sistim kekebalan tubuh manusia Aquired ( didapat) Immuno - deficiency ( kekurangan kekebalan) Syndrom ( gejala dan tanda)

AIDS

AIDS adalah kumpulan gejala dan tanda penyakit yang disebabkan krn menurunnya kekebalan tbh, akibat infeksi virus (HIV). Jadi AIDS bukan penyakit keturunan.

APA PERBEDAAN ODHA DAN PENDERITA AIDS

ODHA
tidak ada gejala, masih dalam keadaan sehat dan tampak sehat dalam waktu lama kira kira 2/5 sp 10 tahun ( tidak dapat dibedakan dgn orang sehat) .

Penderita AIDS

pengidap HIV yang telah menunjukkan gejala penyakit infeksi ok daya tahan tubuh menurun yang disebabkan rusaknya sel darah putih

PERLU PERHATIAN
MERUPAKAN PENYAKIT YANG MEMATIKAN BELUM ADA OBAT YANG MENYEMBUHKAN PENGIDAP AKAN MENULARKAN SELAMA HIDUPNYA (WALAU TERLIHAT SEHAT). PENYEBARAN SANGAT CEPAT Erat kaitannya dengan Pengguna Narkoba TELAH TERSEDIA THERAPI ARV, DAN TERBUKTI EFEKTIF SEHINGGA KUALITAS HIDUP MENINGKAT.

HIV AIDS
Sampai Oktober 2008 dari data kasus yang tercatat : 167 orang dengan infeksi HIV Positif
231 orang telah jatuh ke stadium AIDS

300
271

250 200 150 100 50 0


0 2000 0 2001 1 2002 0 2003 6 2004 12 2005 2006 2008 47

BAGAIMANA INFEKSI HIV BISA TERJADI


Ada 3 faktor : 1. Penyebab / agent yaitu virus HIV atau kuman IMS 2. Tuan rumah/ manusia, terutama umur seksual aktif (15-49 tahun) yg berperilaku berisiko ( contoh : hub seks tidak aman). Remaja termasuk kelompok rawan tertular HIV/IMS Kelompok masyarakat beperilaku risiko tinggi : WTS/PTS, Pramupijat, Pramuria, Penderita PMS, IDU, Sopir jarak jauh, Narapidana, Pelaut 3. Lingkungan Lingkungan biologis, sosial, ekonomi, budaya, agama

PERJALANAN PENYAKIT DARI INFEKSI HIV AIDS Sejak masuknya HIV seseorang telah menjadi pengidap HIV dan dpt menularkan HIV sepanjang hidupnya
Gejala AIDS - Radang paru - Radang sal cerna - Kanker kulit - Radang krn jamur - TB

3 bln Nampak sehat/ tanpa gejala ==== ====== ================ ===== ========= ====
Masa jendela

Masuk HIV

HIV (+)

5-10 tahun

- demam - selera makan turun - diare - BB turun drastis

2 th

meninggal

DIMANA SAJA HIV BERADA DALAM TUBUH MANUSIA ?

Jumlah besar virus terdapat dalam darah, cairan vagina dan sperma
Jumlah kecil terdapat dalam ASI, air liur, air mata dan air kencing Terbukti menular melalui darah, cairan vagina, sperma dan ASI

FAKTOR APA SAJA YG MEMPENGARUHI PENULARAN IMS/HIV ?


Perubahan demografi ( peledakan jlh penduduk/ pengungsi, mobilitas masyarakat) Perubahan sosial, ekonomi Kelalaian dalam memberikan pendidikan seks Kurangnya informasi tentang HIV/AIDS/IMS Perasaan aman krn kemudahan mendapat obat dan alat kontrasepsi Fasilitas kesehatan kurang memadai

Banyak kasus tidak memberikan gejala

BAGAIMANA HIV MELEMAHKAN KEKEBALAN TUBUH ?


HIV menyerang sel darah putih sel darah putih rusak

sel darah putih sehat

Kekebalan tbh menurun

APAKAH AIDS DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN ?


Kekebalan menurun mudah diserang penyakit kematian

SIAPA SAJA BISA TERINFEKSI HIV ? Semua orang bisa terinfeksi HIV ( laki, perempuan , tua, muda, kaya, miskin, berpendidikan atau tidak, apabila orang tersebut berperilaku berisiko tertular HIV. Jadi tidak perduli siapa anda, tetapi apa yg anda buat yg menyebabkan anda berisiko.

SIAPA YANG TERMASUK BERPERILAKU BERISIKO ?


1. Sering ganti pasangan seksual / multi partner (contoh WTS, Pelanggan) tanpa menggunakan kondom 2. Pasien IMS 3. Menggunakan jarum suntik atau alat tusuk bergantian ( tidak steril)

BAGAIMANA HIV DAPAT DITULARKAN ?


Ada 3 cara penularan : 1. Hubungan seksual tidak aman - Hubungan seks tidak aman melalui vagina/dubur atr laki & wanita - Hubungan seksual tidak aman melalui dubur atr laki - Hubungan seks melalui mulut/oral ( risiko lebih rendah) - hubungan seks atr wanita ( risiko rendah) 2. Suntikan atau transfusi darah yang terinfeksi/tercemar HIV - Menggunakan jarum suntik bersama - Menggunakan alat cukur kumis bersama - menggunakan jarum /alat tusuk tercemar HIV 3. Penularan dari ibu kepada bayinya Selama hamil, selama melahirkan dan selama menyusui

HIV dapat ditularkan

HIV dapat ditularkan dari ibu ke bayinya

RISIKO TINGGI
PENCANDU NARKOBA GONTA GANTI PASANGAN SEKSUAL PENERIMA TRANSFUSI DARAH DAN CANGKOK ORGAN BAYI DARI IBU HIV(+) PASANGAN PENGIDAP HIV(+)

Gejala Klinis Penyalahgunaan Napza


- Pada saat menggunakan Napza :
Jalan sempoyongan, bicara cadel, apatis, mengantuk, curiga, agresif

- Bila Over Dosis :


Nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat,
kulit dingin, nafas lambat, meninggal

- Bila sedang ketagihan :


mata dan hidung berair, menguap terus menerus,
diare, rasa sakit diseluruh tubuh, takut air, kejang, kesadaran menurun

HIV/AIDS TIDAK DITULARKAN MELALUI

Berhubungan sehari hari dgn pengidap HIV, asal tidak berhubungan seksual Menggunakan peralatan makan/minum bersama pengidap HIV

Menggunakan public telephon secara bersama


Menggunakan toilet atau peralatan kamar kecil secara bersama Berpelukan, bersentuhan atau berciuman atau jabat tangan Gigitan nyamuk atau serangga Berenang dan hubungan sosial lainnya

Diagnosa AIDS pada orang dewasa ( 2 mayor + 1 minor)


Gejala mayor : 1. BB turun > 10 % dalam 1 bulan 2. Diare terus menerus > 1 bulan tanpa diketahui sebab 3. Demam berkepanjangan > 1 bulan 4. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis Gejala minor: 1. Batuk terus menerus > 1 bulan 2. Dermatitis/penyakit kulit menyeluruh 3. Herpes zooster berulang 4. Herpes simplex 5. Penyakit jamur di mulut dan tenggorokan 6. Pembesaran kelenjar lymphe 7. Pneumonia berulang 8. Sarcoma Kaposi ( kanker)

Diagnosa AIDS pada anak ( 2 mayor + 2 minor)


Gejala mayor: 1. BB turun atau kegagalan pertumbuhan 2. Diare kronis dan berulang > 1 bulan 3. Emam kronis dan berulang selama > 1 bulan 4. Infeksi sal pernafasan bgn bawah yang parah dan menetap

Gejala minor: 1. Pembesaran kel. Limfe dan pembesaran hati 2. Penyakit jamur di mulut 3. Infeksi pada telinga dan kerongkongan 4. Batuk kronis/menahun 5. Dermatitis seluruh tbh 6. Peradangan otak

PENGOBATAN HIV DI INDONESIA

SEJARAH ART

Penemuan obat ARV yang kuat pada tahun 1996 mendorong suatu revolusi dalam perawatan ODHA di negara maju. Belum mampu menyembuhkan, ada efek samping serta resistensi kronis terhadap pengobatan, NAMUN secara dramatis: menurunkan angka kematian & kesakitan, peningkatan kualitas hidup ODHA memberdayakan masyarakat. Perkiraan konservatif WHO menyebutkan bahwa pada akhir 2003 : sekitar 6 juta ODHA di negara berkembang sangat membutuhkan ART untuk mempertahankan hidupnya.

WHO menghimbau tindakan segera untuk memastikan bahwa pada akhir tahun 2005 setidaknya 3 juta ODHA yang membutuhkan ART akan mampu menjangkau

obat tsb.

TUJUAN PENGOBATAN ARV


1.

2.

3.

4.

5.

Mengurangi laju penularan HIV di masy. Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang berhubungan dengan HIV Memperbaiki kualitas hidup ODHA Memulihkan dan/atau memelihara fungsi kekebalan tubuh Menekan replikasi virus secara maksimal dan secara terus menerus

ARV
JENIS PRODUKSI PT. KIMIA FARMA:
NEVIRAL (NEVIRAPINE) DUVIRAL (LAMIVUDIN & ZIDOVUDINE) LAMIVUDINE TUNGGAL EVAFIRENZ TUNGGAL STAVUDINE TUNGGAL

JEJARING PENGOBATAN ARV Monitoring Evaluasi


Tim Pengendali

Rencana Kebutuhan
1. 25 RS yang titetapkan oleh Menkes 2. Pokja AIDS di 25 RS

1 Ditjen Yanfar dan Alkes. 2. Ditjen Yanmed 3. Ditjen P2MPL. 4. Tim Ahli Pengobatan HIV/AIDS Pusat.

Penyerahan Obat

Pengiriman Obat

Permintaan Penyaluran

ODHA

PT Kimia Farma

PEMANTAUAN & EVALUASI PENGOBATAN ARV


SEDANG DISUSUN PEDOMAN MONITORING

EVALUASI
MONITORING & EVALUASI DI RS DILAKUKAN

OLEH TIM AIDS RUMAH SAKIT


PERLU DIBENTUK TIM PENGENDALI OBAT ARV

DI PROPINSI.

BAGAIMANA MENCEGAH INFEKSI HIV ? Tidak ada vaksin utk mencegah infeksi HIV Tidak ada obat utk menyembuhkan 1. Pencegahan penularan melalui hubungan seksual :

Berperilaku seksual yang aman dan bertanggung jawab A. Abstinensia = puasa seks B. Be faithfull = terikat hanya dalam hubungan seksual yg sah dan setia C. Condom = gunakan kondom D. Hindari Drugs

2. Pencegahan penularan melalui darah :


a. Skrining seluruh darah donor, produk darah dan organ transplantasi b. Mengurangi jumlah transfusi darah yang tidak perlu c. Mereka yang berisiko jangan mendonorkan darah (donor deferal) d. Desinfeksi alat suntik dan alat lain yang dapat melukai kulit c. Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian (contoh IDU)

3. Pencegahan penularan dari ibu ke anak


a. Ibu HIV positif sebaiknya tidak hamil b. Pemberian antiretroviral kepada ibu HIV positif dan bayinya c. Sectio cesaria d. Kalau mampu membeli susu dan tersedia air bersih, jangan berikan ASI.

KEGIATAN PENCEGAHAN
Peningkatan gaya hidup sehat melalui KIE, Life Skill Education, Pendidikan

Kelompok Sebaya, konseling


Peningkatan Penggunaan kondom pada perilaku seksual rawan tertular dan

menularkan
Pengurangan dampak buruk (Harm Reduction) pada pengguna Napza suntik. Penatalaksanaan IMS (Klinik IMS, Pemeriksaan Berkala, Pengobatan dengan

Pendekatan Sindrom dan etiologi)


Skrining pengamanan darah donor Kewaspadaan Universal pada setiap kegiatan medis Pencegahan penularan dari ibu HIV+ kepada anaknya (PMTCT dan Pemberian

Makanan Bayi)

BENTUK KEGIATAN PELAYANAN


Voluntary Counseling & Testing (VCT) Anti Retro-viral Therapy (ART) Pengobatan Infeksi Opportunistic Pelayanan Gizi Pengobatan paliatif Perawatan Laboratorium Program dukungan Perawatan di rumah (Home Base Care) Manajemen kasus oleh Case Manager

PERAN VCT DALAM PENCEGAHAN DAN PERAWATAN HIV

V C T
V(voluntary
Sukarela dan rahasia.

C(counselling
merupakan sarana yang efektif daripada sekedar pemberian informasi kesehatan.

T(testing)
Test yang berkualitas

Tujuan Umum VCT


Untuk mempromosikan perobahan perilaku yang mengurangi resiko untuk mendapatkan infeksi dan penyebaran infeksi HIV.

Normalisasi HIV.
Tantangan stigma. Meningkatkan kesadaran Mendukung hak azasi manusia

Tujuan Khusus
1. Pencegahan penularan HIV : Dari orang yang HIV (+) ke orang yang HIV
(-) atau pasangan seksual mereka yang belum di tes

Dari ibu dengan HIV (+) kepada anaknya Dari orang dengan HIV (-) ke orang dengan HIV (+) atau pasangannya yang belum di tes

2. Mendorong ke layanan sedini mungkin :

Layanan medik.

; Terapi ARV ; Terapi dan prevensi infeksi oportunistik ; Penularan ibu-anak Keluarga Berencana Layanan Emosi/Psikologis Konseling untuk hidup positif Dukungan sosial

Tes Sukarela versus Wajib sebagai Strategi Kesehatan Masyarakat

Tak ada bukti bahwa tes wajib menguntungkan Terbukti pendekatan melalui VCT merupakan
strategi kesehatan masyarakat yang efektif

Informed Consent

Berdasarkan prinsip otonomi diri- hak untuk memahami akan apa yang terjadi pada tubuhnya

Consent adalah ketika dua atau lebih orang setuju akan sesuatu dengan persepsi yang sama
Adanya kesetaraan antara petugas kesehatan dan pasien Telah menerima informasi dan mengerti ttg HIV/AIDS Memahami prosedur pemeriksaan test HIV Tahu segala akibat yg mungkin timbul dari diketahui status HIV serta telah diberi konseling Bersedia diperiksa status HIV Bersedia diinformasikan kpd keluarga

Apakah konseling dalam VCT?


Dialog rahasia antara seseorang dan petugas kesehatan , bertujuan memungkinkan orang tersebut mengatasi stres dan membuat keputusan pribadi berkaitan dengan HIV/AIDS Proses konseling termasuk evaluasi risiko personal akan penularan HIV & memfasilitasi pencegahan melalui perilaku .

Konselor Utk VCT

Konseling dilakukan oleh konselor yg sdh


dilatih - Memiliki ketrampilan konseling - Memahami seluk beluk HIV/AIDS

Siapa yg memerlukan Konseling HIV ?


Mereka yg sdh terinfeksi HIV/AIDS dan keluarganya Mereka yg akan di test Mereka yg mencari pertolongan ok merasa telah
melakukan tindakan beresiko & merencanakan masa depan.

Kelompok Resti

Motivasi yg Mendorong Seseorang Mengikuti Konseling :

Ingin tahu status HIVnya Hubungan seks pranikah dan beresiko. Sangat cemas telah tertular HIV. Terpajan resiko Berganti ganti pasangan sek Dipersyaratkan oleh tempat kerja, pendidikan, Imigrasi

JENIS KONSELING :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Konseling pencegahan.

Konseling Pra test


Konseling Post test Konseling Kepatuhan berobat

Konseling keluarga
Konseling berkelanjutan Konseling bagi yg menghadapi kematian Konseling masalah psikiatri

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI (PMTCT)

Mengapa Harus Dicegah


Penularan HIV pada anak :

- 90 % krn MTCT - 10 % krn transfusi Infeksi HIV dari ibu ke anak mengganggu kesehatan anak Penularan dapat ditekan sampai 50% melalui intervensi feasible, affordable Memungkinkan dilakukannya pencegahan primer kepada pasangan, perawatan dan pengobatan keluarga

Strategi Pencegahan Penularan HIV dari Ibu Ke Bayi dan Kegiatan Pendukungnya
Perempuan Usia Reproduktif
Cegah Penularan HIV HIV Positif HIV Negatif
- Penyuluhan HIV/AIDS ; - Pelatihan Perubahan Perilaku ; - Penyebar luasa n Materi Cetak tentang Pencegahan HIV ; - La yanan VCT; dll.

Perempuan HIV Positif

Cegah Kehamilan Hamil Tidak Hamil Cegah Penularan ke Bayi

- Konseling; - Sarana Kontrasepsi

Perempuan Hamil HIV (+)

- Pemberian ARV; - Konseling Kesehatan Ibu Hamil


- Konseling Pemberian Makanan Bayi ; - Pe rsalinan yang Aman

Bayi HIV Positif Perempuan Post Partum HIV Positif

Bayi HIV Negatif


- P engobatan ARV; - Pengobatan Infeksi Oportunistik; - Bantuan Pemeriksaan Kesehatan; - Layanan Support Group - Perawatan Anak, Imunisasi; - Bantuan Finansial; dll

Dukungan Psikologis, Sosial & Perawatan

Strategi IV: MTCT Plus Menyediakan Perawatan dan Dukungan kepada Wanita terinfeksi HIV dan keluarganya

Perawatan Medis
VCT Terapi profilaksis Terapi IO HAART Perawatan paliatif

Dukungan Psikososial

DEWASA, ANAKANAK DAN KELUARGA YG MENGALAMI DAMPAK HIV

Konseling Dukungan spiritual Konseling lanjutan Dukungan masyarakat

Dukungan HAM dan Hukum:


Partisipasi ODHA Mengurangi stigma/diskriminasi

Dukungan sosioekonomis
Dukungan material micro-credit Dukungan nutrisi

IMPLEMENTASI PROGRAM
Ibu Hamil Mobilisasi Masyarakat - P emerintah - Tenaga Kader - Tenaga LSM Partisipasi Pria Layanan ANC untuk Ibu Hamil di Klinik ANC, Puskesmas Penyuluhan Kesehatan & PMTCT di Masyarakat
- Petugas Kesh. - Tenaga LSM - Tenaga Kader
- Petugas Kesh. - Tenaga LSM - Tenaga Kader Konselor VCT

Informasi Konseling & Tes HIV Sukarela (VCT) Tak Bersedia Dikonseling Pre -Test Bersedia di Konseling Pre -Test

Tak Bersedia di Test HIV

Bersedia di Test HIV


Pemeriksaan Laboratorium Konseling Post -Test

Bidan

Petugas Lab. Konselor VCT - Konselor VCT - Relawan - Odha

Hasil Test HIV Negatif

Hasil Test HIV Positif Pemberian ARV

- Dokter - Relawan

Konseling Pemberian Makanan Bayi


Layanan Persalinan yg Aman

- Konselor - Relawan
- Dokter - Bidan Konselor Rela wan Dokter Bidan

Dukungan Psikososial & Perawatan bagi Ibu HIV Positif dan Bayinya

MOBILISASI MASYARAKAT
KEGIATAN : Penyuluhan pada ibu hamil & pasangannya agar mau memeriksakan kehamilannya ke layanan ANC Menyebarluaskan pesan tentang HIV/AIDS untuk meningkatkan kepedulian masyarakat & mengurangi stigma & diskriminasi thd ODHA Memanfaatkan kader (Ibu PKK, tokoh masyarakat) utk memotivasi ibu hamil menghadiri penyuluhan kesehatan

PARTISIPASI PRIA
Mendukung ibu hamil datang ke layanan

ANC Membantu ibu hamil pd saat2 penting : ikut tes HIV, mengambil hasil tes, menggunakan obat ARV, memilih makanan bayi

LAYANAN ANC UNTUK IBU HAMIL


Diintegrasikan dg paket pelayanan ANC di

seluruh jenjang sarana layanan kesehatan Petugas kesehatan juga memberi informasi tentang arti penting konseling & tes HIV sukarela

KONSELING & TES HIV SUKARELA


Ibu hamil dg kesadaran sendiri menentukan

sikap untuk menjalani / tidak menjalani konseling & tes HIV


Tidak boleh ada paksaan Perlu ruang khusus utk menjamin

kerahasiaan klien
Pre tes konseling & post tes konseling

PEMBERIAN ARV
Di bawah pengawasan dokter
Jelaskan efek samping yg dapat terjadi Post partum, ARV dilanjutkan utk

meningkatkan kualitas hidup ibu Sebaiknya ada pendamping minum ARV, krn tingkat kepatuhan sangat menentukan efektivitas hasil penggunaan ARV

KONSELING PEMBERIAN MAKANAN BAYI


Ibu hamil dg HIV(+) perlu dikonseling agar mampu memberi keputusan tentang makanan yang akan diberikan pd bayinya. Pilihan I : susu formula selama 1 th Pilihan II : ASI eksklusif selama 4-6 bln bila susu formula tidak memungkinkan & tidak memenuhi AFASS (Acceptable, Feasible,

Affordable, Sustainable, Safe) Tidak boleh memberikan ASI dicampur susu formula

LAYANAN PERSALINAN YANG AMAN

Ibu hamil perlu dikonseling agar memiliki informasi yg cukup utk memberi keputusan sendiri tentang cara persalinan yg akan dijalaninya Utk mengurangi risiko penularan HIV, ibu dapat menjalani CS, walaupun tindakan persalinan per vaginam dapat juga dijalani. Tenaga kesehatan perlu menerapkan KU

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL & PERAWATAN


Ibu hamil perlu terus mendapat dukungan

psikologis & sosial stl melahirkan, apalagi ia membutuhkan ARV jangka panjang
Perlu ada hubungan kerja yg baik antara RS

dg LSM dalam memberikan layanan rujukan medis & psikososial

ISSUE DAN MASALAH SAAT INI


Peningkatan kasus yang sangat cepat dan tidak terkendali Banyak Usia produktif yang terinfeksi HIV Aids Kasus HIV AIDS sudah menjamah daerah-daerah pedesaan Masih minimnya sarana pelayanan seperti klinik VCT Dukungan pendanaan daerah yang masih minim terutama untuk

kecukupan obat dan reagen


Peningkatan kasus seiring dengan bertambahnya pengguna narkoba

suntik
Etika unlink anonymous menyulitkan dalam penjaringan kasus Upaya pencegahan yang terbentur dengan norma-norma adat dan

agama

Ingat !! IMS dapat dicegah dan diobati


HIV/AIDS dapat dicegah Cegahlah sebelum terlambat Pendidikan kesehatan sangat penting Setiap orang harus tahu melindungi dirinya sendiri dari infeksi Informasi harus diberikan baik pada laki, perempuan, anak sekolah Mencegah lebih baik daripada mengobati

Anda mungkin juga menyukai